Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shania Novliarahma
"Gangguan dalam perkembangan bahasa menghambat anak usia prasekolah untuk berinteraksi dengan kemudahan dan kelancaran yang setara dengan anak pada umumnya dan hal itu dapat memicu masalah emosi. Anak usia prasekolah yang mengalami gangguan perkembangan bahasa juga mengalami kesulitan dalam meregulasi emosi mereka dengan baik. Penelitian ini berupaya untuk mencari tahu strategi regulasi emosi apa saja yang digunakan oleh anak di usia prasekolah dengan perkembangan bahasa atipikal, serta membandingkannya dengan strategi regulasi emosi yang digunakan anak usia prasekolah dengan perkembangan bahasa tipikal. Partisipan penelitian ini terdiri 119 orang tua/pengasuh dari anak usia prasekolah (3-5 tahun). Data dalam penelitian ini diambil menggunakan Speech and Language Developmental Milestones (SLDM) untuk membedakan partisipan berdasarkan perkembangan bahasa anak (atipikal dan tipikal). Selain itu, Emotion Regulation Skills Questionnaire (ERSQ) digunakan untuk mengukur strategi regulasi emosi anak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi regulasi emosi yang dominan digunakan oleh kelompok atipikal adalah venting, support seeking, dan comfort seeking. Hasil analisis statistik diferensial menunjukkan bahwa ada perbedaan strategi regulasi emosi antara kelompok atipikal dan tipikal. Untuk ke depannya, penelitian ini diharapkan dapat ditingkatkan lagi dengan menggunakan metode penelitian lain agar dapat memperdalam pemahaman mengenai strategi regulasi emosi anak usia prasekolah berdasarkan perkembangan bahasa.

Preschool children with language difficulties are at risk of experiencing more socio-emotional related problems compared to those who are typically developed. Previous studies have also found that language difficulties may negatively affect preschool childrens' emotion regulation skills. The purpose of this study is to find out which emotion regulation strategies are most likely to be used by preschool children with an assumed language difficulty (atypical) and to compare them with those who are typically developed. A total of 119 participants consisted of parents/caregivers of preschool children (3-5 years) were grouped based on child language development (atypical and typical) using the Speech and Language Developmental Milestones (SLDM). Childrens' emotion regulation strategies were measured using the Emotion Regulation Skills Questionnaire (ERSQ). Results showed that preschool children in the atypical group tend to use venting, support seeking, and comfort seeking to regulate their emotions. Differential test results showed that there is a significant difference of emotion regulation strategies between preschool children in both language development groups. Future studies are to be improved by using different research methods in order to obtain a deeper understanding of emotion regulation strategies in preschool children based on their language development."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cohen, Nancy J., 1941-
"There is a high correlation between language impairment and a range of psychological disorders in children and adolescents. This book describes and discusses this relationship, its etiology and consequences for the child, and its treatment."
California: Sage Publications, 2001
616.89 COH I
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
London: Lawrence Erlbaum Assocites, 2004
618.92 CLA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Vinson, Betsy Partin
Singapore: Delmar Cengage Learning, 2012
616.855 VIN l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Multazam
"Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendeteksi awal keterlambatan bahasa dan bicara menggunakan early language milestone scale 2 (ELMS2) pada anak usia 18-36 bulan dengan faktor yang memengaruhi dan hubungannya dengan riwayat lahir prematur. Jumlah subjek penelitian sebesar 96 subjek, dengan 48 subjek anak lahir prematur (kelompok studi) dan 48 subjek anak lahir cukup bulan (kelompok kontrol). Sebanyak 22 subjek (68,8%) anak dengan riwayat lahir prematur mengalami keterlambatan bahasa dan bicara dibandingkan anak cukup bulan, p = 0,017; OR 3,2 (1,3-7,9). Faktor riwayat perawatan NICU, p < 0,001; OR 5.4 (2.0 - 14.5), riwayat kuning (jaundice), p = 0,046; OR 2.8 (0.9 - 7.7), riwayat kelurga dengan gangguan bahasa dan bicara, p = 0,003; OR 3.4 (2.5 - 4.6), jumlah screen time ³ 2 jam, p= 0, 030; OR 2.6 (1.0 – 6.5), status ekonomi, p= 0,017, dan pendidikan ibu, p<0,001 merupakan faktor yang memengaruhi kejadian keterlambatan bahasa dan bicara, sedangkan jumlah anak, p = 0,378 dan bilingualisme, p= 0,204, tidak memengaruhi kejadian keterlambatan bahasa dan bicara.

This study aims to detect early language and speech delays using the early language milestone scale 2 (ELMS2) in children aged 18-36 months with influencing factors and their relationship with a history of premature birth. The number of study subjects was 96 subjects, with 48 subjects born prematurely (study group) and 48 subjects born at term (control group). A total of 22 subjects (68.8%) of children with a history of preterm birth had language and speech delays compared to full-term children, p = 0.017; OR 3.2 (1.3-7.9). Factors such as history of NICU care, p < 0.001; OR 5.4 (2.0 - 14.5), history of jaundice, p = 0.046; OR 2.8 (0.9 - 7.7), family history of language and speech disorders, p = 0.003; OR 3.4 (2.5 - 4.6), screen time ≥ 2 hours, p = 0, 030; OR 2.6 (1.0 - 6. 5), economic status, p = 0.017, and maternal education, p < 0.001 were factors that influenced the incidence of language and speech delay, while the number of children, p = 0.378 and bilingualism, p = 0.204, did not influence the incidence of language and speech delay."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mahwah, N.J. :, 2005.: Erlbaum Associates, 2005
371.914 CON (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library