Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diar Luthfi Khairina
Abstrak :
Condet pernah dijadikan sebagai Cagar Budaya Betawi. Akan tetapi, keputusan tersebut telah dicabut oleh pemerintah. Seiring dengan perkembangan zaman, bahasa Betawi juga semakin terabaikan. Berdasarkan hal tersebut, skripsi ini akan memperlihatkan persebaran dan variasi bahasa Betawi di wilayah Condet yang terletak di kawasan Jakarta Timur. Pengumpulan dan pengolahan data dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di wilayah Condet hanya satu, yaitu bahasa Melayu dialek Jakarta subdialek Pinggiran. ...... Condet had been granted as a cultural heritage area. But, the status was removed by the government. As the results, Betawi language as a mother tongue in this area has been slightly forgotten. The purpose of this research is to define the spread and variants of Betawi language in this area. Collected and processed data were conducted in qualitative and quantity method. The results of this research prove that the only spoken language in this area is Malay languange of Jakarta dialect and Pingguran subdialect.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57972
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suprayogi
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji variasi bahasa dan sentuh bahasa di Kabupaten Pringsewu melalui pendekatan dialektologi. Dengan menggunakan metode pupuan lapangan, penelitian ini menjaring data dengan daftar tanyaan kosakata Swadesh, medan makna anggota Tubuh, dan medan makna gerak dan kerja. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah geografi dialek Lauder, 2007 dan Chambers dan Trudgill, 2007, pemetaan bahasa Ayatrohaedi, 2002 dan sentuh bahasa McMahon, 1994 dan Thomason, 2001. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di Pringsewu terdapat empat bahasa yang dominan yakni bahasa Lampung, bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan bahasa Semendo. Bahasa Lampung di Pringsewu memiliki tiga variasi sub wicara, yakni bahasa Lampung Pesisir, bahasa Lampung Pubian dan bahasa Lampung Komering. Selain itu, terdapat variasi leksikal sampai dengan empat belas etima dengan beberapa korespondensi bunyi dan perubahan bunyi antarbahasa di dalamnya. Perhitungan dialektometri menunjukkan bahwa terdapat banyak wilayah yang sebenarnya memiliki perbedaan bahasa hanya berstatus beda dialek. Keadaan ini terjadi karena adanya sentuh bahasa dan warisan bersama bahasa proto. Sentuh bahasa melalui peminjaman leksikal terjadi lebih banyak secara adopsi daripada adaptasi dan terjadi dalam kategori kontak biasa.
This research was aimed at investigating language variation and language contact in Pringsewu regency using dialectology approach. By applying field research, this study collected the data using the Swadesh list and lexical fields of body parts and activities. The theories used in this study were dialect geography Lauder, 2007 dan Chambers dan Trudgill, 2007, language mapping Ayatrohaedi, 2002 and language contact McMahon, 1994 dan Thomason, 2001 . This study revealed that there were for main languages in Pringsewu namely Lampungic, Javanese, Sundanese and Semendo. In this study, there are three variations of Lampung language, namely Lampung Pubian, Lampung Pesisir, and Lampung Komering. The lexical variaties can be classified in 14 groups of etyma, and sound correspondence as well as pattern of language changes were found in this study. The result of dialectometry revealed that there were alot of areas categorized as 'different in dialect', whereas they were actually 'different in language'. This was due to the existence of language contact and shared features of proto languages. Language contact in the Lampung villages was in the level of casual contact where lexical adoption borrowing occured more than lexical adaptation one.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
T48786
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Dalam skripsi ini saja mentjoba memberi gambaran tentang susunan masjarakat jang saja berikan itu hanjalah merupakan garis besar sadja, mengingat sempitnja waktu untuk menjelidiki soal kekerabatan itu lebih dalam dan seksama lagi...
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1961
S11275
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fakhri
Abstrak :
Kecamatan Buleleng merupakan salah satu akses para pedagang dari luar Bali pada masa lampau1. Hal tersebut memicu adanya kontak bahasa oleh masyarakat lokal dengan para pedagang luar sehingga memengaruhi situasi kebahasaan di sana. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana variasi bahasa di Kecamatan Buleleng. Kajian dari rumusan masalah dilakukan menggunakan penelitian dialektologi. Penelitian ini menggunakan metode pupuan lapangan dengan dibantu beberapa daftar tanyaan, yaitu 200 kosakata dasar Swadesh, 29 kosakata ganti, sapaan, dan acuan, 25 kosakata sistem kekerabatan, dan 28 kosakata pakaian dan perhiasan. Data yang diperoleh dimasukkan ke dalam peta bahasa, yang kemudian dihitung menggunakan dialektometri dan jaring laba-laba. Hasil tersebut menggambarkan situasi kebahasaan di Kecamatan Buleleng dan memperlihatkan variasi bahasa di sana. ......Buleleng Sub-District is one of the access of traders from outside Bali in the past1. It triggers the existence of language contacts by the local community with outside merchants influencing the linguistic situation there. The formulation of the problem in this research is how the varieties of the language in Buleleng Sub-District. The study of the problem formulation was carried out using dialectological research. This study uses field-based methods with the help of several questionnaires, namely 200 Swadesh's basic vocabularies, 29 change vocabulary, greetings, and references, 25 vocabularies kinship systems, and 28 vocabularies of clothing and jewelry. The data obtained is inserted into language map, which is then calculated using dialectometry and spider webs. These results illustrate the linguistic situation in Buleleng District and show the varieties of the language there.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
"This volume brings together key players in discourse variation research to offer original analyses of a wide range of discourse-pragmatic variables, such as 'like', 'innit', 'you get me', and 'at the end of the day'. The authors introduce a range of new methods specifically tailored to the study of discourse-pragmatic variation and change in synchronic and longitudinal dialect data, and provide new empirical and theoretical insights into discourse-pragmatic variation and change in contemporary varieties of English. The volume thus enhances our understanding of the complexities of discourse-pragmatic variation and change, and encourages new ways of thinking about variability in discourse-pragmatics. With its dual focus on presenting innovative methods as well as new results, the volume will provide an important resource for both newcomers and veterans alike in the field of discourse variation analysis, and spark discussions that will set new directions for future work in the field"-- "which investigates the use of innit and other negative-polarity interrogative tags in a socially stratified corpus of contemporary London English. By closely investigating variants' positional, scopal, functional and social properties, Pichler uncovers that innit and a small number of its derivationally-equivalent co- variants are rapidly innovating in this variety. Their use is no longer restricted to right-periphery, clause-final positions but extends to the clausal left-periphery and positions adjacent to left-dislocated and lone noun phrases"--
Cambridge: Cambridge University Press, 2016
420.1 DIS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Mutiara Qulby
Abstrak :
Bahasa Prancis memiliki beberapa jenis ragam bahasa yang digunakan tergantung pada konteks komunikasi (tertulis atau lisan), lawan bicara, dan situasi komunikasi. Ragam bahasa Prancis yang dikenal dengan istilah Registres de langue ini terbagi atas 3 jenis, yaitu soutenu, courant, dan familier. Menurut David (2008), ragam bahasa Prancis terbagi atas 4 jenis dengan tambahan populaire yang banyak digunakan dalam kalangan masyarakat bahasa tertentu saja. Karena perbedaan setiap jenis ragam bahasa itu, maka penggunaan bahasa Prancis harus sesuai dengan konteks dan tujuan komunikasi. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk menemukan jenis ragam bahasa yang digunakan pada majalah digital Bumbu. Tiga artikel dari 3 edisi pertama majalah digital Bumbu berbahasa Prancis dianalisis dengan merujuk pada teori analisis fungsi kalimat Le Querler (1994) dan registre de langue David (2008) serta tabel gabungan perincian deskripsi ragam bahasa. Kajian ini menemukan bahwa penggunaan ragam bahasa courant mendominasi keseluruhan ketiga artikel sehingga target pembaca majalah digital Bumbu lebih luas karena siapa pun akan mudah memahami isi artikel majalah Bumbu. Peningkatan jumlah kalimat dan jenis kalimat dalam ketiga artikel menunjukkan peningkatan kemampuan penyusunan artikel dalam bahasa Prancis serta adaptasi dan pengembangan dalam penyajian informasi. Penggunaan kosakata dan fungsi kalimat dalam majalah Bumbu yang menggunakan ragam courant merupakan pilihan penerjemah mengingat majalah ini dibuat pada awalnya berbahasa Indonesia. Temuan ini mendukung kajian Bentounsi (2021) yang menggarisbawahi bahwa dalam konteks berita penggunaan bahasa seringkali melibatkan unsur subjektivitas yang mencerminkan pandangan dan penilaian pribadi jurnalis. ......French has several types of language varieties that are used depending on the context of communication (written or spoken), the interlocutor, and the communication situation. The varieties of French known as Registres de langue are divided into 3 types, namely soutenu, courant, and familier. According to David (2008), French varieties are divided into 4 types with the addition of populaire which is widely used in certain language communities only. Because of the differences in each type of language variety, the use of French must be in accordance with the context and purpose of communication. This qualitative research aims to find the types of language varieties used in Bumbu digital magazine. Three articles from the first 3 editions of the French-language Bumbu digital magazine were analyzed by referring to Le Querler's theory of sentence function analysis (1994) and David's registre de langue (2008) as well as a combined table detailing the description of language varieties. This study found that the use of courant language variety dominates the whole three articles so that the target audience of Bumbu digital magazine is wider because anyone will easily understand the content of Bumbu magazine articles. The increase in the number of sentences and sentence types in the three articles shows the improvement of the ability to compose articles in French as well as the adaptation and development in the presentation of information. The use of vocabulary and sentence function in Bumbu magazine that uses courant variety is the translator's choice considering that the magazine was originally made in Indonesian. This finding supports Bentounsi's (2021) study which underlines that in the news context, the use of language often involves an element of subjectivity that reflects the journalist's personal views and judgment. 
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fachri Bisyir
Abstrak :
Lanskap linguistik berkaitan dengan bagaimana sebuah bahasa ditampilkan, dikelola, dan dimanifestasikan di ruang publik. Salah satu ruang publik yang menjadi ruang bagi lanskap adalah stasiun kereta. Stasiun Manggarai merupakan stasiun kereta di Jakarta Selatan yang memiliki mobilitas yang sangat tinggi. Peran lanskap linguistik menjadi sangat penting untuk mengorganisasi lingkungan stasiun dan menyampaikan informasi serta arahan bagi para pengguna jasa layanan kereta. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan kecenderungan pelaku, penggunaan bahasa, dan efektivitas kalimat yang ditunjukkan lanskap-lanskap di Stasiun Manggarai. Data penelitian dibagi atas dua kelompok, yakni data visual statis sebanyak 86 dan data visual dinamis sebanyak 26. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teori pendekatan Gorter, Ben-Rafael dkk., Utorodewo dkk., dan Malabar sebagai pisau analisisnya. Hasil penelitian memperlihatkan pelaku otoritas publik mendominasi data lanskap visual statis. Adapun pada data lanskap visual dinamis menunjukkan agregasi yang berimbang antara otoritas publik dan swasta. Variasi penggunaan bahasa Indonesia-Inggris secara bilingual paling banyak digunakan di antara kedua kelompok data. Sementara analisis terhadap kalimatnya menunjukkan secara umum telah efektif, tetapi terdapat beberapa lanskap yang perlu perhatian lebih dalam kesalahan penulisan kosakata bahasa Indonesianya. ......The linguistic landscape is concerned with how language is displayed, managed and manifested in public spaces. One of the public spaces that become a space for landscape is the train station. Manggarai Station is a train station in South Jakarta that has very high mobility. The role of linguistic landscape becomes very important to organize the station environment and convey information and directions for train service users. This study aims to describe the tendency of actors, language use, and sentence effectiveness shown by the landscapes at Manggarai Station. The research data is divided into two groups, namely 86 static visual data and 26 dynamic visual data. This research uses a qualitative descriptive method with the Gorter, Ben-Rafael et al., Utorodewo et al., and Malabar approach theories as the analytical knife. The results showed that public authority actors dominated the static visual landscape data. The dynamic visual landscape data shows a balanced aggregation between public and private authorities. Variations in the use of Indonesian-English bilingually are most widely used between the two data groups. While the analysis of the sentences shows that they are generally effective, there are some landscapes that need more attention in the Indonesian vocabulary writing errors.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fellicia Monica
Abstrak :
ABSTRAK
Aksara Han mempunyai sejarah yang panjang dan terus menerus mengalami perubahan. Sejak pertama kali terbentuk, satu karakter sudah mempunyai sejumlah bentuk lainnya. Bentuk karakter Han yang diketahui masyarakat pada umumnya adalah karakter Han pada media massa. Skripsi ini memfokuskan pada variasi satu karakter tersebut. Sumber primer berasal dari Kamus Bahasa Mandarin (现代汉语词典 Xiàndài Hànyǔ Cídiǎn). Berdasarkan karakter yang mempunyai bentuk yitizi (异体字 yìtǐzì), dipilihlah sejumlah karakter untuk dianalisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa dengan menguraikan komponen karakter, setiap yitizi (异体字yìtǐzì) dapat dikelompokkan ke dalam enam jenis. Walaupun bentuk yitizi (异体字 yìtǐzì) berbeda-beda, tetapi tetap mengacu pada makna dan bunyi yang sama.
ABSTRACT
Han script has a long history and going through changes. Since first time it?s created, one characters already had another shapes. The shape of Han characters that are being commonly known are Chinese characters in mass media. This thesis focused on variations of one character. Primary source is taken from Modern Chinese Language Dictionary (现代汉语词典 Xiàndài Hànyǔ Cídiǎn). A few characters which have yitizi (异体字 yìtǐzì) are chosen for analysis. The result shows, by describing characters? component, each of yitizi (异体字 yìtǐzì) can be classified into six types. Although yitizi (异体字 yìtǐzì) may vary in shapes, but it refers to the same meaning and sound.
2016
S65323
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saskia Putri Ditia
Abstrak :
Musik hip-hop yang dikenal juga sebagai musik rap merupakan salah satu jenis aliran dari seni musik yang banyak digandrungi di Amerika Serikat dan negara lainnya. Di Belanda musik yang beraliran hip-hop atau rap dikenal dengan sebutan Nederhop. Salah satu rapper dari Belanda yang terkenal adalah Ronnie Flex. Dalam beberapa lagunya, ia menggunakan dua bahasa yang berbeda, yaitu bahasa Belanda dan bahasa Inggris. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan jenis campur kode yang digunakan oleh Ronnie Flex dan faktor penyebabnya dalam tiga lagunya yang berjudul ‘Wat Is Love (ft. Leafs)’, Crooswijk Freestyle (ft. Murda), dan ‘Best Friend (ft. KM)’. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana jenis dan faktor penyebab campur kode pada tiga lagu karya Ronnie Flex. Dalam menjawab permasalahan penelitian, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan menggunakan teori jenis campur kode menurut Muysken (2000) dan faktor terjadinya campur kode menurut Appel dan Muysken (2005). Hasil dari analisis menunjukkan bahwa dari tiga lagu yang diteliti, terdapat dua jenis campur kode yang digunakan yaitu insertion alternation dan faktor penyebab yang digunakan oleh Ronnie Flex adalah poetic function, expressive function, referential function, pathic function, dan metalinguistic function. ......Hip-hop music, also known as rap music is a music genre that is most loved in USA and other countries. In Netherlands, hip-hop or rap music is known as Nederhop. One of the famous rappers from Netherlands is Ronnie Flex. In some of his songs he uses, 2 different languages, that is Dutch and Indonesian. This study aims to describe the types of code-mixing used by Ronnie Flex and also the causal factors in three of his songs titled ‘Wat Is Love (ft. Leafs)’, ‘Crooswijk Freestyle (ft. Murda)’, and ‘Best Friend (ft. KM)’. The formulation of the problem in this research is how the types and factors causing code mixing in three songs by Ronnie Flex. In answering the research problem, the method used in this research is descriptive qualitative and uses the theory of code-mixing according to Muysken (2000) and the causal factors according to Appel and Muysken (2005). The result of the analysis shows that the type of code mixing used in the three songs of Ronnie Flex are insertion and alternation and the causal factors used are poetic function, expressive function, referential function,  pathic function and metalinguistic function.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Maguire, Warren
Abstrak :
Analysing Variation in English brings together a range of perspectives on the collection, analysis, and broader relevance of variable language data. In the fi rst half of the book, the focus is fi rmly on the description and comparison of methods for collecting and analysing examples of variation in language. Novel quantitative and computational methods are introduced and exemplifi ed alongside more traditional approaches. The innovative second half of the book establishes and tests the relevance of language variation to other aspects of linguistics such as language change, and to other disciplines such as law and education. Each chapter concludes with a ‘Where next?’ section, providing guidance on further reading, but also pointers to under-researched areas, designed to help identify good topics for projects and dissertations. Designed to be used by students as well as researchers, the book will be welcomed by those working in English language and linguistics, sociolinguistics or language change.
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2011
e20372223
eBooks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>