Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Kantor Menteri Koordinator bidang kesejahteraan rakyat, 1992
WA 317 Dep N92k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
This study aimed to clarify factors associated with medical and nursing care costs for older people living in community and to suggest an effective disability prevention programs. Total of participants in this study was 83 individuals (29 men and 54 women; mean age 81.2 ± 6.3 years old) on November 1st - December 28th, 2014. This study compared the average medical and nursing care costs per month with national average for those aged ≥ 65 years old. Logistic regression test was conducted to examine its association with medical and nursing care costs. Those who had outing activities ≥ 3 times a week were approximately three times less likely to reduce medical and nursing care costs than those who had outing activities < 3 times a week despite three controlled covariates (OR = 3.23 and 95% CI = 1? 10.42). Disability prevention programs that improve frequency of out-ing at least three times in a week may become a valid economic approach to older people who do not live in nursing home.
Penelitian ini bertujuan untuk mengklarifikasi faktor-faktor yang terkait dengan biaya medis dan perawatan lanjut usia (lansia) yang tinggal di panti sosial serta menyarankan program pencegahan disabilitas yang efektif. Total partisipan dalam penelitian ini adalah 83 orang (29 laki-laki dan 54 perempuan; usia rata-rata 81,2 ± 6,3 tahun) pada 1 November - 28 Desember 2014. Penelitian ini membandingkan biaya medis dan perawatan rata-rata per bulan dengan rata-rata nasional bagi yang berusia ≥ 65 tahun. Uji regresi logistik dilakukan untuk memeriksa keterkaitannya dengan biaya medis dan perawatan. Mereka yang pergi ke luar rumah ≥ 3 kali seminggu tiga kali lebih kecil kemungkinannya untuk mengurangi biaya medis dan perawatan dibandingkan mereka yang pergi ke luar rumah < 3 kali seminggu meskipun dengan tiga kovariat yang dikontrol (OR = 3,23 dan 95% CI = 1,03 - 10,42). Program pencegahan disabilitas yang meningkatkan frekuensi ke luar rumah sedikitnya tiga kali seminggu dapat menjadi pendekatan ekonomis yang valid pada lansia yang tidak tinggal di panti wreda.
Japan: Tanpopo Support Clinic of Home Health Care, Musashino, Japan, 2015
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Mahwati
Abstrak :
Multimorbidity is the presence of two or more chronic diseases in one person. Multimorbidity prevalence increases with age, especially in the elderly. This study aimed to determine the prevalence of multimorbidity in elderly population in Indonesia and its determinant. Data were taken from the fourth survey of the Indonesian Family Life Survey (IFLS) which held in 2007. IFLS is a continuing longitudinal socio-economic and health survey. The sample used in the analysis were 2,960 elderly (³ 60 years). Logistic regression was performed to determine the prevalence and determinants of multimorbidity in the elderly. The prevalence of multimorbidity were 15.8 % and was higher among low educational level, unemployed, current smokers, mild physical activity, overweight/obese and lower consumption of vegetables and fruit. Multivariate analysis showed that low educational level, unemployed, current smoker and ex smoker, overweight/obese, mild physical activity and lower consumption of vegetables and fruit were associated with multimorbidity. The results showed that the prevalence of multimorbidity in Indonesian elderly is quite high especially those with poor health behaviors and low socioeconomic conditions. Strategies to increase healthy behaviors and improve socio-economic conditions may decrease the prevalence of multimorbidity.

Multimorbiditas adalah kehadiran dua atau lebih penyakit kronis pada satu orang. Prevalensi multimorbiditas meningkat dengan usia, terutama pada lanjut usia (lansia). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan determinan multimorbiditas pada lansia di Indonesia. Data diambil dari survei keempat Indonesian Family Life Survey (IFLS) yang diadakan pada tahun 2007. IFLS adalah survei sosial ekonomi dan kesehatan longitudinal di Indonesia. Sampel yang digunakan dalam analisis adalah 2.960 lansia (³ 60 tahun). Regresi logistik dilakukan untuk menentukan prevalensi dan determinan multimorbiditas pada lansia. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi multimorbiditas sebesar 15,8%, dengan prevalensi lebih tinggi pada lansia yang overweight/obesitas, tingkat pendidikan rendah, tidak bekerja, perokok saat ini, aktivitas fisik ringan, overweight/obesitas, dan kurangnya konsumsi sayur dan buah. Analisis multivariat menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yang rendah, tidak bekerja, perokok saat ini dan pernah merokok, overweight/obesitas, aktivitas fisik ringan, serta kurangnya konsumsi sayuran dan buah berhubungan dengan multimorbiditas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi multimorbiditas pada lansia Indonesia cukup tinggi terutama mereka dengan perilaku kesehatan yang buruk dan kondisi sosial ekonomi yang rendah. Strategi untuk meningkatkan perilaku sehat dan meningkatkan kondisi sosial-ekonomi dapat menurunkan prevalensi multimorbiditas pada lansia.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dharma Husada Bandung, 2014
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library