Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Upriyadi
Abstrak :
Penelitian ini dilatar belakangi adanya perbedaan pendapat tentang efektivitas diklat fungsional pustakawan atau diklat penyetaraan yang merupakan salah satu persyaratan pengangkatan pertama dalam jabatan fungsional pustakawan, dengan alasan bahwa diklat ini hanya diselenggarakan dalam waktu relatif singkat bila dibandingkan melalui pendidikan formal bidang ilmu perpustakaan, dokumentasi dan informasi. Tujuannya untuk mengetahui persepsi peserta diklat fungsional pustakawan terhadap kesesuaian kurikulum, kemampuan pengajar dan metode diklat yang digunakan serta mengetahui keefektifan penyelenggaraannya dengan indikator adanya peningkatan keterampilan, pengetahuan dan perubahan sikap peserta setelah mengikuti diklat, serta untuk mengetahui hubungan antara kurikulum, pengajar dan metode dengan peningkatan pengetahuan, keterampilan dan perubahan sikap. Populasi penelitian adalah lulusan diklat fungsional pustakawan dari tahun 1999 - 2003 yang bekerja pada Perpustakaan Nasional RI, Perpustakaan Khusus, Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan Umum yang ada di DKI Jakarta. Populasi tersebut berjumlah 110 orang dan sampel ditetapkan sebanyak 50 responden. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang hasilnya disajikan dalam bentuk deskripsi menggunakan statistik. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan kuesioner sebagai instrumen utama untuk mengumpulkan data. Penelitian ini membahas tiga variabel bebas yakni kurikulum, pengajar dan metode diklat serta satu variabel terikat yaitu tentang efektivitas diklat yang terdiri dari tiga sub variabel yakni peningkatan pengetahuan, peningkatan keterampilan dan perubahan sikap. Hasil penelitian tentang penyelenggaraan diklat fungsional pustakawan yang dilakukan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Perpustakaan Nasional RI di DKI Jakarta mendapat kategori positif, dan memperoleh nilai rata-rata tinggi, dengan rincian nilai, untuk kesesuaian kurikulum (3,88), kemampuan pengajar (3,8075) dan metode diklat (3,8866). Sedangkan efektivitasnya dengan indikator peningkatan pengetahuan, peningkatan ketrampilan dan perubahan sikap mendapat kategori efektif dan memperoleh nilai rata-rata tinggi, masing-masing indikator mendapat nilai 4,0475 untuk peningkatan pengetahuan, 4,042 untuk peningkatan ketrampilan, dan 3,95 untuk perubahan sikap. Sedangkan hubungan variabel antara variabel X dan Y secara keseluruhan terdapat korelasi dengan arah korelasi positif dan harga korelasi sangat signifikan. Implikasi dari penelitian ini yaitu dapat menjawab tentang perbedaan pendapat tentang efektivitas penyelenggaraan diklat fungsional pustakawan dan sekaligus sebagai bahan pertimbangan bahwa diklat ini dapat dijadikan salah satu alternatif dalam menyiasati kekurangan tenaga perpustakaan yang profesional. This research is based on the existing arguments on the effectiveness of the Functional Education and Training for Librarian, or accredited Education and Training which is one of the first appointment requirement in the librarian functional position. Based on the arguments that this Education and Training are only performed in a very short period of time , when compared with the period of that it takes through formal education in the study field of Library, documentation and information. This is targeted at finding out the Librarian functional Education and Training participants perception on the issue of syllabus relevancy, the competence of the lecturer, and the Education and Training method applied, and to evaluate the effectiveness of the program through the indicators of improved skill, science, and a change of attitude of the participant after completing the education and training, as well as to find out the correlation of the syllabus, lecturer, and method with the improvement of scientific, skill, and attitude's change. The population under research are the graduates of the 1999- 2003 Librarian Functional Education and Training, who are working at National Library of the Republic of Indonesia, Special Library, University Library, School Library and Public Library existing around the Capital city of Jakarta. The population figure is 110 persons, and the samples are taken from 50 respondents. This research is based on a quantitative approach and the result is in a Statistical Description form . The method used is Survey Method based on the questionnaire as the main instrument for collecting data. This research is digging into three independent variables including syllabus, lecturer, and the program's method and covering one dependent variable regarding the effectiveness of the Education and Training comprising of three sub-variables , the improvement of science, skill, and attitude's change. The result of the research on the implementation of the Librarian functional Education and Training which is performed by the Center of Education and Training, the National Library of the Republic Of Indonesia, in the capital city of Jakarta, earns positive category and scores high in the average ,with scores brake-downs as follows : Syllabus relevancy (3.88), Lecture's competence (3.8075), and program's method (3.8866), while it's effectiveness shown in the indicators of the improvement of science, skill, and attitude's change earn effective category and hit the average high figures, each indicator achieve 4.0475 in the improvement of science, 4.042 for the improvement of skill, and 3.95 for the attitude's change. While the correlation of X variable and Y variable as a whole stands at positive correlation course. And the value of the correlation is quite significant. The implication of this research can find the answer to the arguments regarding the effectiveness of the Librarian Functional Education and Training as well as a consideration point that the program is one of alternatives to meet the lack of professional Librarian.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11628
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chicago : The University of Chicago Press , 1965
020.7 INT
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Semarang: UNIKA Soegijapranata , 2008
020 PER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Shera, Jesse H.
New York: Becker and Hayes, 1972
R 020.7 SHE f
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Pendidikan pustakawan dimulai di Amerika Serikat tahun 1876 di Columbia University, yang diprakarsai oleh Melvil Dewey yang dikenal juga sebagai pencipta Dewey Decimal Classification. Pendidikan semula menekankan pada pengalaman praktis yang diperlukan seseorang sebelum memasukin dunia kepustakawanan. Pendidikan mulai menekankan pada penelitian dengan dibukanya Graduate Library School di University of Chicago, yang juga membuka program doktor. Pendidikan semula diberikan di library school yang memberikan sebutan library science (LS). Penambahan jumlah informasi pasca-Perang Dunia ke-2, disertai perkembangan TI tahun 1960-an dan 1970-an, menyebabkan istilah library science dianggap tidak cukup memadai serta mewakili subjek yang diberikan dunia pendidikan. Oleh karena itu, istilah library science berubah menjadi library and information science/studies (LIS). Imbasnya terasa pada kurikulum, peristilahan yang digunakan, lapangan kerja, dan jurnal yang mengganti nama atau jurnal baru serta perubahan asosasi pustakawan. Perkembangan TI selanjutnya mendominasi kurikulum LIS menyebabkan istilah library and information science/studies dirasakan kurang tepat sehingga diubah menjadi information science/studies.
020 MAPEINF 1:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Corrall, Sheila
London: Library Association, 1999
R 020.715 5 COR n
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Dalam pergolakan dunia perguruan tinggi sering terdengar dan masih terkesan kuno yaitu "Perpustakaan merupakan jantungnya" universitas/perguruan tinggi. Kalau jantung dalam tubuh manusia memiliki peran vital dan penting dalam kehidupan, begitu pula dalam kehidupan perguruan tinggi. Tetapi yang terjadi di Indonesia Perguruan tinggi dapat berjalan eksis dan dapat bertahan tanpa kehadiran perpustakaan. Sehingga sebuah perguruan tinggi tanpa perpustakaan yang sehat dan bahkan tidak memiliki perpustakaan, berarti sitem operasionalnya dianggap sebagai sebuah robot yang berjalan. Perpustakaan yang sehat tentu harus menyebarkan informasi dan memompa zat-zat yang dibutuhkan berisi iImu pengetahuan ke seluruh tubuhnya melalui jaringan-jaringan yang tersedia (sivitas akademika) agar dapat bermanfaat bagi pertumbuhan serta aktifitas dalam menjalankan tugasnya. Dalam dunia perguruan tinggi perpustakaan berfungsi sebagai penunjang dalam rangka pelaksanaan program Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.
020 JUPITER 13:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Sri Rejeki
Abstrak :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia.
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2010
020 VIS 12:3 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Kurikulum merupakan kata “wajib” bagi setiap penyelenggaraan pendidikan, baik tingkat dasar hingga tingkat tinggi, sebab kurikulum inilah yang menjadi dasar pijakan arah pendidikan yang akan diberikan kepada peserta didiknya. Persoalannya adalah ketika adanya ketidakseragaman menentukan kurikulum diantara berbagai sekolah. Ketidakseragaman ini berimbas pada efek keluaran (output) yang tentu akan memiliki kompetensi yang berlainan sesuai dengan arahan kurikulum yang diterima. Pertanyaannya, apakah kemudian (khusus untuk bidang ilmu perpustakaan dan informasi) perlu penyeragaman di tingkat nasional, atau malah memiliki kurikulum tersendiri agar perguruan tinggi penyelenggara pendidikan ini memiliki kompetensi masing-masing menyesuaikan kebutuhan pasar kerja?
JIPI 1:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rosmi Julitasari
Abstrak :
Dalam era di mana perkembangan terjadi begitu pesat, dibutuhkan beberapa landasan untuk mencapai kemajuan. Landasan tersebut di antaranya adalah informasi dan pengetahuan yang sama sekali tidak bisa dipisahkan dalam proses penemuan-_penemuan baru. Tak pelak lagi, dibutuhkan perpustakaan sebagai tempat dan lembaga yang mempunyai sistem yang baik untuk melakukan pencarian dan penelusuran informasi dan pengetahuan tersebut.Perkembangan perpustakaan, di Indonesia khususnya, tidak bisa terlepas dari tokoh-tokoh yang telah bekerja keras mengembangkan dan mengajarkan hal-hal yang berkenaan dengan ilmu perpustakaan dan perkembangan perkembangan perpustakaan itu sendiri. Salah satu dari tokoh tersebut adalah Lily K. Somadikarta, yang sejak tahun 1960-an telah berkecimpung dalam bidang yang jarang diminati ini.Penelitian ini dilakukan untuk memahami pemikiran Lily K. Somadikarta serta untuk mengetahui perkembangan ilmu perpustakaan di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian emic, dan pengumpulan datanya dilakukan dengan melakukan wawancara serta melakukan studi literatur yang dapat mendukung hasil wawancara tersebut.Hasil yang didapat menunjukan bahwa teori dasar yang selama ini diajarkan oleh Lily K. Somadikarta di Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya) Universitas Indonesia seperti konsep analisis subyek dari Ranganathan tidak dapat dihilangkan, meski saat ini terjadi banyak pergeseran dalam praktek kepustakawanan di Indonesia. Pergeseran tersebut antara lain tidak lagi digunakannya katalog kartu di banyak perpustakaan, digantikan oleh katalog komputer OPAC. Ditambah lagi dengan meledaknya isu yang berkaitan dengan internet seperti Dublin Core, metadata, dan sebagainya.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S15585
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>