Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Grelyntan Natalia
"Kemajuan teknologi menjadikan listrik sebagai energi yang sangat diperlukan untuk produksi dan kehidupan di masyarakat modern sehingga perlu diperhatikan keandalan dan keamanannya. Keandalan sistem dapat dilihat dari kualitas daya yang menyuplai suatu gedung. Keamanan suatu bangunan dari faktor eksternal listrik, seperti petir, juga merupakan aspek yang harus diperhatikan menimbang tingginya hari guruh di Indonesia. Gedung perkantoran XYZ yang sudah berumur 37 tahun memerlukan evaluasi terhadap kualitas daya dan sistem proteksi petir eksternalnya. Kondisi yang tidak baik dan tidak sesuai dengan standar dari data yang diperoleh, maka dapat direkomendasikan perbaikan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan keandalan dan keamanan sistem kelistrikan gedung XYZ. Ditemukan bahwa keandalan sistem kelistrikan cukup baik sesuai keseluruhan parameter kualitas daya, di antaranya arus, tegangan, faktor daya, ketidakseimbangan arus, ketidakseimbangan tegangan, harmonisa tegangan, dan harmonisa arus, memenuhi standar di Indonesia, kecuali distorsi harmonisa arusnya. Tindakan perbaikan mengenai permasalahan tersebut mencakup pemasangan filter harmonisa. Sistem proteksi petir eksternal harus diperbaiki sebab jangkauan zona proteksinya yang kurang dan inspeksi visual menunjukkan terdapatnya korosi pada terminal udaranya. Tahapan perbaikan mengenai permasalahan tersebut mencakup penambahan terminal konduktor batang baru atau pembaharuan komponen terminal udara.

Technological advances have made electricity an energy that is very necessary for production and life in modern society, so it is necessary to keep the quality of its reliability and safety. System reliability can be seen from the quality of the power that supplies a building. The safety of a building from external electrical factors, such as lightning, is also an aspect that must be considered considering the high number of thunderstorm days in Indonesia. The 37-year-old XYZ office building requires an evaluation of its power quality and external lightning protection system. Conditions from the data obtained that indicate deterioration and do not comply with the standards can be given recommendations of improvement that need to be made to increase the reliability and safety of the XYZ building's electrical system.

It was found that the reliability of the electrical system was up to standard according to these power quality parameters: current, voltage, power factor, current imbalance, voltage imbalance, voltage harmonics, except for current harmonic distortion. Corrective action regarding this problem includes installing a harmonic filter. The external lightning protection system must be repaired because the protection zone coverage is insufficient and visual inspection shows corrosion at the air terminals. Corrective action regarding this problem includes adding new conductor terminals or updating air terminal."

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Ugahari
"Petir merupakan suatu fenomena tegangan dan arus tinggi yang terjadi dalam waktu yang amat singkat (impuls). Petir bermula dari ionisasi hingga loncatan muatan dari awan ke tanah atau sebaliknya. Sifat petir yang selalu melepaskan muatan awan ke benda yang terdekat dengan awan yang menyebabkan benda dengan ketinggian yang cukup besar akan memiliki peluang yang besar untuk tersambar. Peristiwa pelepasan muatan tersebut dinamakan sambaran petir.
Dampak dari fenomena yang terjadi dalam hitungan mikrosekon ini dapat berupa kebakaran, kerusakan isolasi, bahkan kematian, sedangkan dampak tidak langsungnya dapat berupa kerusakan pada piranti elektronik instrumentasi, komunikasi dan kontrol. Maka dari itu dibutuhkan desain metode proteksi petir yang handal dan se-efisien mungkin. Metode collection volume merupakan salah satu metode untuk memprediksi lokasi sambaran petir pada suatu tempat atau gedung yang dinilai handal saat ini.
Kota depok merupakan salah satu kota dengan jumlah sambaran petir pertahunnya cukup besar. Sehingga pada Skripsi ini akan menggunakan gedung bertingkat di fakultas teknik, Universitas Indonesia sebagai tempat penelitian dalam memprediksi distribusi penangkapan sambaran petir agar dapat mendesain dan mengimplementasikan kelak sistem proteksi petir yang lebih optimum.

Lightning is a high current and high voltage phenomenon that occurs in a very short time (impulse). Lightning is initialized by ionization up to the charge spark from cloud to ground or vice versa. Lightning properties are always release clouds charge to the closest mast. This has the highest probability to be stricken. This phenomenon is called lightning strike.
The impacts of this phenomenon that occurs in microseconds varies either in form of fire, isolation damage, or even dead. Meanwhile the indirect impacts can be in form of electronic, communication, and control instrument damage. Hence the importance of having a reliable and efficient lightning protection design method is obvious. Collection volume method is one of the most reliable methods to predict lightning strike locations.
As lightning strikes activity in Depok is one of the highest in the world, this mini thesis uses buildings in Faculty of Engineering University of Indonesia to capture the characteristic of lightning strike location to facilitate optimum lightning protection system design and application.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S40584
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Astried Indriani
"Gedung Rektorat Universitas Indonesia, tempat kegiatan administrasi pendidikan universias terkenal di Indonesia adalah gedung tertinggi saat ini di dalam Komplek Kampus Baru UI Depok. Kita ketahui bahwa bangunan yang tinggi rendah terhadap sambaran petir maupun efeknya. Hal ini menjadi perhatian berkaitan keamanan dan kenyamanan kegiatan yang dilakukan di dalam gedung ini. Sistem proteksi gedung dari sambaran petir ini sudah terpasang bersamaan dengan pembangunan gedung ini sejak sebelum tahun 1987.
Sudah lebih dari 13 tahun sistem proteksi petir terpasang di gedung Rektorat ini sehingga sudah selama 13 tahun pula instansi proteksi petir tersebut telah bekerja. Memperhatikan fungsi penting sistem ini untuk melindungi gedung dari bahaya sambaran petir, perlu suatu pemeriksaan berkala untuk mempertahankan unjuk kerja sistem dan atau agar instalasinya berumur panjang.
Evaluasi sistem proteksi etir gedung Rektorat ini mengacu pada analisa-analisa yang berkaitan, fenomena petir meliputui evaluasi area perlindungan, analisa beban termal, korosi, mekanis, dan tegangan lebih untuk dibandingkan dengan kesiapan kapasitas sistem terhadap efek-efek tersebut. Evaluasi sistem proteksi petir gedung Rektorat menunjukkan bahwa perlu dilakukan perbaikan pada sistem eksternal ini yaitu penggantian material terminal udara dan penyeimbangan nilai tahanan sistem pentanahan, selain itu pengamanan internal harus dioptimalisasikan untuk menghindari efek induksi sambaran petir agar tidak merusak peralatan-peralatan dan tidak mengganggu aktivitas perkantoran pada gedung Rektorat ini, hal ini diwujudkan dengan mulai mempertimbangkan untuk membentuk konstruksi one earthing system dan penggunaan divais pengaman tegangan lebih."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39776
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Arfianto
"Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai hari guruh tertinggi didunia dan jumlah sambaran petir yang banyak. Petir merupakan kejadian alam yang selalu melepaskan muatan listrik awan ke awan dan awan ke bumi tanpa dapat dikendalikan dan menyebabkan kerusakan pada obyek yang tersambar. Muatan listrik yang terjadi akan menimbulkan arus dengan kecuraman (di/dt) yang sangat tinggi dan akan menyebabkan terjadinya tegangan lebih bila melalui penghantar baik itu pada penghantar listrik maupun data.
Muatan positif adalah muatan yang dimiliki oleh proton, sedangkan muatan negatif adalah muatan yang dimiliki oleh elektron. Jenis muatan yang sama akan saling tolak menolak dan jenis muatan yang berbeda akan saling tarik-menarik.
Proses sambaran petir tidak akan terjadi ke air terminal jika sistem proteksi petir yang digunakan untuk air terminal yang difungsikan sebagai penangkal petir dengan menggunakan metoda pembalik muatan sehingga muatan antara awan dan air terminal dibuat sama.
Dalam penelitian ini,besarnya keluaran hasil simulai dari pembalik muatan +1kV pada saat tegangan keluaran sistem +1kV sehingga tidak terjadi aliran muatan dikedua sisinya.

Indonesia is one of the countries with the highest Isokeraunic level which has high number of lightning strikes. Lightning is an uncontrolable natural phenomenon that discharges the electrical property of clouds either to other clouds or to the earth which could cause destructions upon the struck objects. The electrical charges caused by the event would generate very steep voltage gradients (di/dt) and could cause excessive current when the charges pass through lightning conductors or data.
Proton generates positive while electron generates negative charges. And, same currents result in repellence whereas different currents result in pulling.
Lightning will be unlikely to strike an air terminal if the lightning protection system used on the air terminal functioning as lightning conductor utilizes the charge reverser method where the charges from the clouds and the air terminal are made the same.
In this research, the outcome of the charge reverser simulation was at the magnitude of +1kV when the current output from the system was at +1kV with the result that no charge flow occurred on both sides."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T34804
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonia Hapsari Budi Utami
"Gedung XYZ merupakan gedung perkantoran yang terletak di pusat kota Jakarta yang memiliki jumlah hari guruh yang cukup tinggi. Kondisi struktur bangunan yang cukup tinggi cenderung berbahaya apabila tidak dilengkapi dengan sistem proteksi petir yang memadai.
Pada skripsi ini penulis membahas tentang pengevaluasian sistem proteksi petir yang telah terpasang pada gedung meliputi radius proteksi terminal udara dengan menggunakan metode bola bergulir meninjau sistem pentanahan serta memeriksa apakah seluruh komponen sistem proteksi petir sudah memenuhi standar yang diberlakukan.
Hasil evaluasi sistem proteksi pada gedung XYZ ini sudah cukup memadai untuk melindungi gedung dan bangunan sekitar sejauh radius 130 71 m dengan menggunakan komponen komponen yang telah memenuhi syarat minimum Besarnya tahanan pentanahan berdasarkan perhitungan pada gedung adalah 12 02 yang berarti tidak memenuhi standar yakni nilai maksimal 5 namun dengan menambahkan elektroda pada sistem pentanahan dapat diperoleh resistansi pentanahan yang ideal.

XYZ Building is an office building located in the center of the city which has a quite high number of thunderdays. The structure of the building that reaches a height of 98 meters tends to be dangerous if not equipped with an adequate lightning protection system.
In this paper the author discusses about the evaluation of lightning protection system that have been installed in the building which included a radius of protection of the air terminal by using the rolling sphere method review the grounding system and check if all components of the lightning protection system are appropiate to the standards imposed.
Evaluation results on this lightning protection system on XYZ building is adequate to protect the building and surrounding objects as far as 130 71 meters and all the used components have met the minimum requirements Based on calculation grounding resistanceof the building is 2 12 which is high above the standard that said the maximum value of grounding resistance is 5 but the ideal grounding resistance can be obtained by adding grounding electrodes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53892
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rabil Ramadhan
"Petir merupakan fenomena yang hampir selalu terjadi ketika hujan. Petir datang dengan suara yang menggelegar diikuti kilatan cahaya, dimana kilatan cahaya tersebut dapat mengandung arus listrik yang sangat besar yaitu antara 20 ndash; 200 Ka[2]. Dengan arus yang besar tersebut tentu akan membahayakan gedung-gedung tinggi, salah satunya gedung Perpustakaan UI dengan tinggi lebih kurang 40 meter. Untuk menghindari bahaya sambaran petir di Perpustakaan UI telah dipasang sistem proteksi petir SPP non-konvensional yaitu early streamer emission system ESE.
Skripsi ini bertujuan untuk mengevaluasi SPP yang sudah terpasang, komponen yang dievaluasi meliputi sistem eksternal dan internal. Caranya yaitu dengan mengaplikasikan rumus-rumus dan ketentuan yang terdapat pada standar SNI 03-7015-2004, PUIL 2011, IEC 62305 dan sebagainya. Hasilnya diperoleh bahwa SPP yang terpasang belum dapat melindungi seluruh permukaan gedung perpustakaan UI dari bahaya sambaran petir, sehingga diperlukan penambahan satu terminal udara baru yang dipasang pada tower A dengan tinggi 4 m dimana akan diperoleh radius proteksi tambahan sebesar 62,864 m.

Lightning is a phenomenon that almost always occurs when it rains. Thunderstorms come with a thunderous sound in the flash of light, where the flash of light can produce a very large electric current that is between 20 200 kA 2 . With large currents that would certainly endanger high rise buildings, this one include the UI Library with a height of approximately 40 meters. To avoid the danger of lightning strikes in the UI Library has been installed a non conventional lightning protection system LPS is the early streamer emission system ESE.
This thesis aims to evaluation the LPS that has been installed, components that are evaluated external and internal systems. The methode is to apply the restrictions and provisions that exist on SNI 03 7015 2004 standard, PUIL 2011, IEC 62305 and so on. The result is obtained that the LPS installed can not protect the entire surface of the UI library building from the danger of lightning strikes, so it is necessary to add a new air terminal thats installed on A tower with a height of 4 m which will be obtained an additional protection radius of 62.864 m.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Rayhan Adhari Nugroho
"Petir merupakan fenomena alam yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari. Sambaran petir pada suatu bangunan memiliki dampak yang merusak baik bagi mahluk hidup, bangunan, maupun peralatan listrik. Sistem proteksi petir pada suatu bangunan diperlukan untuk mengurangi resiko kerusakan akibat sambaran petir. Sitem proteksi petir terbagi menjadi dua jenis yaitu sistem proteksi petir eksternal dan internal. Sistem proteksi internal berfungsi untuk melindungi peralatan listrik yang berada di dalam gedung. Berdasarkan perhitungan menggunakan beberapa standar proteksi petir yaitu IEC 62305, SNI 03-7015-2004, NFPA 780, dan PUIL 2011, Gedung i-CELL membutuhkan sistem proteksi petir dengan tingkat proteksi petir I. Sistem proteksi petir tingkat I memiliki arus petir puncak sebesar 200 kA. Arus petir puncak tersebut dapat mengalir pada panel distribusi dengan nilai arus yang bervariasi mulai dari 0,132 kA hingga 33,3 kA. Oleh karena itu dibutuhkan koordinasi surge protection device berupa circuit breaker dan arrester pada panel distribusi. Selain itu, terdapat medan elektromagnetik akibat induksi pada tulangan struktur ataupun akibat sambaran petir tidak langsung. ZPP1 pada Gedung i-CELL dapat mereduksi 20% medan elektromagnetik dari ZP 0. Ikatan penyama potensial dibutuhkan pada peralatan yang dapat menyimpan muatan akibat induksi medan elektromagnetik untuk menghindari sparks antar peralatan. Peralatan pada Gedung i-CELL yang tidak dapat dipasang IPP harus diberi jarak sebesar 6.32 meter dari konduktor penyalur. Pembagian zona proteksi petir (ZPP) pada Gedung i-CELL terbagi menjadi ZPP 1 dan ZPP 2.

Lightning is a natural phenomena that occur frequently in our daily life. Lightning strike on a building can cause several damage to living creatures, structures, and electronic equipments. Lightning protection system is needed to reduce the damage risk from the lightning strike. There are two kind of lighting protection system, external protection system and internal protection system. The purpose of lightning internal system is to protect electronic equipments inside the building. Based on several standards such as IEC 62305, SNI 03-7015-2004, and NFPA 780, and PUIL 2011, i-CELL building need a level I lightning protection system. Peak current at level I lightning protection system can reach up to 200 kA. These current can flow through the distribution panel with various current level from 0.132 kA to 33.3 kA. Therefore, coordination of surge protection device such as circuit breaker and arrester are needed in the distribution panel. There are also an electromagnetic fields cause by induction from the structure and indirect lightning strike. The LPZ 1 in i-CELL building can reduce up to 20% of the electromagnetic field. Equipments that can have electric charge from electromagnetic induction must be connected to an equipotential bonding to prevent sparks. For equipments that can’t be connected to an equipotential bonding must have 6.32 meter of safety distance from down-condcutor. Lightning protection zone in i-CELL building are divided into LPZ 1 dan LPZ 2."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Nur Ramadhan
"

Petir merupakan fenomena alam yang sambarannya dapat terjadi sewaktu-waktu dan tidak dapat dicegah kedatangannya. Sambaran petir memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi manusia dan bangunan tinggi. Terlebih lokasi geografi dari Indonesia menjadikan negara memiliki tingkat curah hujan dan sambaran petir yang tinggi. Oleh karena diperlukan instalasi sistem proteksi petir eksternal yang sesuai standar untuk menjamin kehandalan dari sistem proteksi petir eksternal dalam melindungi manusia dan bangunan dari bahaya sambaran petir. Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem proteksi petir eksternal yang telah terpasang pada kawasan pabrik Karawang Plant PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia agar dapat sesuai dengan standar.

Analisis kebutuhan bangunan terhadap proteksi petir eksternal memberikan hasil bahwa lokasi membutuhkan level proteksi kelas I. Kondisi sistem proteksi eksisting menggunakan sistem non konvensional yang diatur pada standar NF C 17-102 dengan jumlah masing-masing 12 ESEAT, 12 konduktor penyalur, dan 12 titik pentanahan. Hasil evaluasi adalah dengan menambah jumlah komponen menjadi 18 ESEAT, 31 konduktor penyalur, dan 25 titik pentanahan. Penulis juga memberikan opsi untuk melakukan evaluasi dengan menggunakan standar konvensional (IEC 62305, SNI 03-7015-2004, NFPA 780) dengan mengganti seluruh ESEAT menjadi 473 terminasi udara batang konduktor, 290 konduktor penyalur, dan 25 titik pentanahan dengan konduktor horizontal mengelelilingi setiap bangunan.


Lightning is a natural phenomenon whose strikes can occur anytime and cannot be prevented. Lightning strikes have a very dangerous impact on humans and tall buildings. Moreover, the geographical location of Indonesia makes the country have a high level of rainfall and lightning strikes. Therefore, it is necessary to install an external lightning protection system that meets the standards to ensure the reliability of the external lightning protection system in protecting people and buildings from the dangers of lightning strikes. Aim of this final project is to evaluate the external lightning protection system that has been installed in the factory area of Karawang Plant PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia so that it complies with the standards.

Analysis of building requirements for external lightning protection shows that the location requires a class I protection level. The condition of the existing protection system uses a non-conventional system regulated by the NF C 17-102 standard with 12 ESEAT each, 12 down conductors, and 12 ground points. The evaluation result is to add the number of components to 18 ESEAT, 31 down conductors, and 25 grounding points. The author also provides an option to evaluate using conventional standards (IEC 62305, SNI 03-7015-2004, NFPA 780) by replacing all ESEAT with 473 air termination conductor rods, 290 down conductors, and 25 grounding points with horizontal conductors surrounding each building.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Wisnu Andhika Pranidhia
"

Pada perkembangan yang sangat pesat di Indonesia, kebutuhan manusia menjadi semakin meningkat, lahan yang ada di Indonesia pun akan sedikit demi sedikit terpakai untuk membangun bangunan-bangunan dalam upaya memenuhi kebutuhan manusia. Dengan semakin sedikitnya ketersediaan lahan, bangunan yang dibuat pun akan semakin tinggi untuk menyetarakan kebutuhan manusia. Namun, Indonesia termasuk negara yang kepadatan sambaran petirnya sangatlah tinggi sehingga dapat mengganggu aktivitas-aktivitas manusia. Hal ini membuat bangunan-bangunan yang semakin tinggi akan menjadi sasaran sambaran petir. Gedung Sarana Olahraga (SOR) UI yang terletak di Universitas Indonesia, Depok merupakan tempat yang sering dipakai oleh para mahasiswa dan mahasiswi untuk melakukan berbagai aktivitas olahraga. Oleh karena itu, evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah sistem proteksi petir eksternal yang dipasang sudah sesuai dengan standar yang ada agar proteksi petir berfungsi dengan baik dan keamanan akan tetap terjaga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gedung SOR UI telah terpasang sistem proteksi petir eksternal bertipe non-konvensional yaitu menggunakan ESEAT sebagai terminasi udaranya. Namun radius proteksi dari terminasi udara tersebut masih belum memenuhi standar karena belum sepenuhnya dapat melindungi Gedung SOR UI. Sistem konduktor penyalur sudah memenuhi standar yang ada. Sistem terminasi bumi memiliki nilai yang kurang dari 10 Ω namun kondisi kotak inspeksi pembumian yang digunakan masih belum memenuhi standar yang ada karena terkubur sehingga mempersulit akses untuk melakukan pemeliharaan. Selain evaluasi sistem proteksi petir yang ada, penulis juga melakukan evaluasi sistem proteksi petir secara konvensional yaitu dengan membuat desain yang sesuai dengan standar yang ada apabila sistem proteksi petir yang digunakan menggunakan tipe konvensional.


Rapid developments are currently happening in Indonesia. Because of it, human needs are increasing, land in Indonesia will gradually be used to build buildings to meet the needs. With the availability of land becoming less and less, the buildings that are made will be even higher to equalize human needs. However, Indonesia is a country with a very high density of lightning strikes that can disrupt human activities. This makes taller buildings the target of lightning strikes. The UI Sports Facility Building (SOR) located at the University of Indonesia, Depok is a place often used by college students to carry out various sports activities. Therefore, an evaluation is carried out to find out whether the installed external lightning protection system is in accordance with existing standards so that lightning protection functions properly and securely. The results showed that the SOR UI Building had a non-conventional type of external lightning protection system installed, namely using ESEAT as the air termination. However, the protection radius from the air termination is still not up to standard because it has not fully protected the SOR UI building. The down-conductor system has met the existing standards. The earth termination system has a value of less than 10 Ω but the condition of the earthing inspection pit used still does not meet the existing standards because it is buried, making access difficult for maintenance. In addition to evaluating existing lightning protection systems, the author also evaluates conventional lightning protection systems, namely by making a design that is in accordance with existing standards if the lightning protection system used uses a conventional type.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Dwiputro Ryoko Laksono
"

Perkembangan gedung-gedung di Indonesia semakin hari semakin pesat. Struktur bangunan yang dibuatp memiliki ketinggian yang cukup tinggi. Gedung tersebut menjadi sasaran sambaran petir baik secara langsung maupun tidak langsung. Sambaran petir langsung dapat berakibat pada kerusakan gedung hingga menyebabkan kebakaran. Dan akibat dari sambaran tidak langsung akan mengakibatkan tegangan induksi lebih yang dapat merusak peralatan elektronik yang ada di dalam gedung. Sehingga dibutuhkan sistem proteksi petir untuk mengurangi efek dari sambaran petir ini. Salah satunya adalah gedung i-CELL FTUI merupakan gedung laboratorium fakultas teknik yang terletak di Universitas Indonesia, Depok, Jakarta dengan tingkat hari guruh yang cukup tinggi. Kondisi gedung yang menjadi bangunan tertinggi dibandingkan bangunan disekitarnya menjadikan gedung i-CELL FTUI ini sasaran bagi sambaran petir. Terlebih gedung ini juga memiliki beberapa peralatan elektronik penting didalamnya. Sehingga dibutuhkanlah sebuah sistem proteksi petir pada gedung i-CELL FTUI ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai  Nd > Nc sehingga mengharuskan pemasangan sistem proteksi petir. Sitem proteksi petir yang terpasang pada gedung I-CELL FTUI belum sepenuhnya memenuhi standar NF C 17-102. Penggunaan terminasi udara sudah melindungi keseluruhan gedung tetapi untuk konduktor penyalur hanya terdapat satu buah saja sehingga diperlukan penambahan satu jalur konduktor penyalur lagi agar memenuhi standar yang ada. Dan sistem pembumian yang ada sudah memenuhi standar yang ada karena memiliki tahanan pembumian sebesar 8.3325 Ω. Selain itu terdapat pula rekomendasi pemasangan sistem proteksi petir eksternal secara konvensional mengacu pada standar SNI 03-7015-2004, IEC 62305, dan NFPA 780.


The development of buildings in Indonesia is increasing rapidly. The building structures that are made also have a high height. The building is subjected to lightning strikes both directly and indirectly. Direct lightning strikes can result in damage to buildings to cause fires. And the consequences of indirect strikes will result in more induced voltage that can damage electronic equipment in the building. So, a lightning protection system is needed to reduce the effects of this lightning strike. One of the buildings is the I-CELL FTUI building, a laboratory building of the Faculty of Engineering located at the University of Indonesia, Depok, Jakarta with a relatively high level of thunder days. The condition of the building is the highest structure compared to the surrounding buildings making the I-CELL FTUI building a target for lightning strikes. Moreover, this building also has some valuable electronic equipment in it. So, a lightning protection system is needed in the I-CELL FTUI building. The results showed that the value of N> NC requires the installation of a lightning protection system. The lightning protection system installed in the I-CELL FTUI building does not fully meet the NF C 17-102 standard. The use of the air terminal has protected the entire building, but only one conductor is available, so it is necessary to add one more conductor line to meet existing standards. And the current earthing system meets the existing standards because it has an earthing resistance of 8.3325 Ω. In addition, there are also recommendations for installing a conventional external lightning protection system referring to the SNI 03-7015-2004, IEC 62305, and NFPA 780 standards.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>