Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adisya Miftah Syakfanaya
Abstrak :
Natural Deep Eutectic Solvent (NADES) merupakan suatu pelarut alternatif dalam ekstraksi bahan alam yang memiliki banyak keuntungan antara lain ramah lingkungan, toksisitas yang rendah, biodegradable, dapat melarutkan senyawa polar dan non-polar, murah, dan penyiapannya yang sederhana sehingga sangat memungkinkan digunakan di bidang kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Natural Deep Eutectic Solvent-Ultrasonic Assisted Extraction (NADES-UAE) terhadap penarikan jumlah asam klorogenat dan kafein yang terkandung dalam biji kopi hijau (Coffea canephora) dan aktivitas penghambatan lipase yang dimilikinya. Optimasi ekstraksi dilakukan dengan cara serbuk kopi hijau diekstraksi menggunakan NADES-UAE pada beberapa macam variasi kondisi ekstraksi, antara lain perbandingan jumlah betain:sorbitol:urea, penambahan air dalam NADES, dan waktu ekstraksi. Selanjutnya, kandungan asam klorogenat dan kafein dianalisis menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC), sistem fase terbalik, dan kolom C18 ODS-3. Hasil tersebut digunakan untuk analisis optimasi selanjutnya menggunakan Response Surface Methodology (RSM) dengan Box Behnken Design pada tiga faktor dan tiga level sebagai parameter proses meliputi konsentrasi betain, waktu ekstraksi, dan rasio sampel-pelarut. Perolehan hasil kadar maksimum dari analisis tersebut akan digunakan lebih lanjut untuk penentuan nilai IC50 uji penghambatan aktivitas porcine pancreas lipase dengan para-nitrophenyl butyrate sebagai substrat. Kadar asam klorogenat dan kafein maksimum pada optimasi awal masing-masing adalah 28,62 mg/g dan 7,89 mg/g simplisia (perbandingan jumlah betain:sorbitol (1:1,2) dan penambahan air dalam NADES (1:2) selama 30 menit). Berdasarkan kondisi ekstraksi yang disarankan RSM, kadar asam klorogenat dan kafein berturut-turut adalah 8,21 mg/g dan 4,77 mg/g simplisia (perbandingan jumlah betain:sorbitol (1,25:1,2) dengan perbandingan simplisia:pelarut NADES (1:20) selama 35 menit) dengan nilai IC50 sebesar 18,02. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perbandingan jumlah betain:sorbitol, penambahan air dalam NADES, perbandingan simplisia:pelarut NADES dan waktu ekstraksi mempengaruhi kadar asam klorogenat dan kafein yang terekstraksi sehingga berpengaruh terhadap penghambatan aktivitas lipase.
Natural Deep Eutectic Solvent (NADES) is an alternative solvent in the extraction of metabolites from plants which has many environmental benefits, such as low toxicity, biodegradable, can dissolve polar and non-polar compounds, low costs, and simple preparation therefore it is very possible to be used in the health sector. This study aims to determine the effect of natural deep eutectic solvent-based ultrasonic-assisted extraction (NADES-UAE) on enrichment of chlorogenic acid and caffeine in extract from green coffee beans (Coffea canephora) and its inhibition lipase activity. Extraction optimization was done by the sample powders were extracted using Natural Deep Eutectic Solvent-Ultrasonic Assisted Extraction (NADES-UAE) method in several types of extraction condition, including amount of betaine:sorbitol ratio, water addition in NADES, and extraction time. Chlorogenic acid and caffeine content were analyzed using High Performance Liquid Chromatography (HPLC), reverse phase system, and C18 ODS-3 column. These results were used for further optimization analysis used Response Surface Methodology with Box Behnken Design on three factors and three levels as process parameters including betaine concentration, extraction time, and sample-solvent ratio. The result of the maximum content of the analysis used to determine of IC50 value for inhibition activity of porcine pancreas lipase with para-nitrophenyl butyrate as a substrate. The highest of chlorogenic acid and caffeine content in the initial optimization were respectively, 28.62 mg/g and 7.89 mg/g (amount of betaine:sorbitol (1:1.2) ratio and NADES-water addition (1:2) ratio for 30 minutes). Based the recommended extraction method of RSM, the chlorogenic acid and caffeine content were respectively, 8.21 mg/g and 4.77 mg/g powder (NADES betaine:sorbitol (1.25:1.2) ratio and simplicia:NADES solvent (1:20) ratio for 35 minutes), with an IC50 value 18.02 μg/ml. This research concluded that amount of betaine:sorbitol ratio, water addition in NADES, simplicia:NADES solvent ratio, and extraction time affected chlorogenic acid and caffeine content in green coffee beans so that is affects the inhibition of lipase activity.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
T51904
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andy Khootama
Abstrak :
Kebutuhan enzim untuk industri Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya, dengan 99 pengadaan enzim masih berasal dari impor. Untuk memenuhi kebutuhan enzim nasional sekaligus menekan impor enzim, pengembangan unit produksi enzim yang banyak digunakan dalam industri sangat penting. Salah satu enzim yang banyak digunakan dalam industri adalah lipase, yang diproduksi oleh Aspergillus niger. Produksi lipase Aspergillus niger skala besar lebih menguntungkan dengan metode fermentasi padat limbah agroindustri. Untuk mengevaluasi produksi lipase Aspergillus niger, dibutuhkan optimasi produksi dan analisis keekonomian. Optimasi dilakukan pada fermentasi padat menggunakan dedak padi dan bungkil biji jarak selama 5 hari dengan variasi induser dan ekstraktan. Hasil fermentasi kemudian diekstrak, disaring dengan muslin cloth dan di-centrifuge. Supernatan yang diperoleh dikeringkan dengan spray drying dan diuji aktivitasnya melalui titrimetri hidrolisis minyak zaitun. Hasil optimasi induser menunjukkan bahwa 1 minyak zaitun merupakan induser terbaik yang menghasilkan ekstrak kering lipase dengan unit aktivitas tertinggi yaitu 176 U/ml enzim. Hasil optimasi ekstraktan menunjukkan bahwa 1 NaCl ndash; 0,5 Tween 80 merupakan ekstraktan terbaik yang menghasilkan ekstrak kering lipase dengan unit aktivitas tertinggi yaitu 282 U/ml enzim. Hasil scale up produksi menunjukkan bahwa penggunaan 1000 gram dedak padi menghasilkan 983,22 gram ekstrak kering lipase dengan unit aktivitas 240,33 U/ml enzim. Analisis keekonomian terhadap produksi lipase dengan kapasitas produksi 4290 kg/tahun; harga produk IDR 1.061.811; dan WACC 15,10 menghasilkan IRR sebesar 34,99 ; NPV sebesar IDR 5.520.728.137; payback period selama 2,98 tahun; dengan harga produk sebagai parameter paling sensitif.
Enzyme demand for Indonesia rsquo s industries increases every year, with 99 of the supply are from imports. Development of industrial enzyme production units is critical to fulfil national enzyme demand and lower imports. One of the most used industrial enzymes is lipase, which is produced by Aspergillus niger. Large scale Aspergillus niger lipase production is more profitable by solid state fermentation utilizing agroindustrial waste. Optimization and economic analysis of Aspergillus niger lipase production is performed. Optimization is performed on solid state fermentation of rice bran and Jathropa seed cake for 5 days with variations on inducer and extractant. Fermentation cake produced is extracted, filtered using muslin cloth, and centrifuged. The supernatant is spray dried and assayed using olive oil hydrolysis titrimetry. Inducer optimization results show that 1 olive oil is the best inducer, yielding dry lipase extract with highest activity unit 176 U ml enzyme . Extractant optimization results show that 1 NaCl ndash 0.5 Tween 80 is the best extractant, yielding dry lipase extract with highest activity unit 282 U ml enzyme. Production scale up shows that 1000 gram rice bran yields 983.22 gram dry lipase extract with the activity unit of 240,33 U ml enzyme. Economic analysis of lipase production with the production capacity of 4290 kg year product price of IDR 1,061,811 and WACC of 15.10 yields IRR of 34.99 NPV of IDR 5,520,728,137 payback period of 2.98 years with product price as the most sensitive parameter.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yessica Hannauli S.
Abstrak :
Berkembangnya berbagai sektor industri mendorong pemanfaatan dan pengaplikasian enzim lipase secara komersial dalam proses industri sebagai biokatalis karena sifat enzim yang dapat bekerja dalam lingkungan yang ramah serta memiliki spesifitas tinggi. Fermentasi jamur Aspergillus niger yang mampu menghasilkan enzim lipase dapat dilakukan dengan metode solid-state fermentation. Fermentasi dengan substrat padat TKKS, ampas tebu, dan lumpur sawit diberi perlakuan variasi kosentrasi inducer dan waktu fermentasi. Hasil fermentasi solid state dari substrat padat TKKS dengan konsentrasi inducer 8% selama 7 hari menunjukkan nilai aktivitas tertinggi sebesar 2.2 U/mL dan 8.2 U/mL dalam bentuk lipase ekstrak kering. Hasil enzim lipase kering diimobilisasi supaya enzim bersifat stabil dalam penggunaan yang berulang dengan metode adsorpsi-crosslinking menggunakan resin macroporous sebagai support. Dari eksperimen yang telah dilakukan diketahui bahwa substrat fermentasi tandan kosong kelapa sawit dapat menghasilkan enzim lipase dengan kemampuan enzim loading sebesar 56.6% wt. Uji aktivitas enzim dilakukan dalam sintesis biodiesel melalui reaksi interesterifikasi dengan perbandingan mol reaktan minyak kelapa sawit dan metal asetat 1:12 pada kondisi suhu operasi 40oC selama 50 jam dalam 4 siklus reaksi. Hasil sintesis biodiesel yang dianalisis menggunakan HPLC menunjukkan nilai yield biodiesel sebesar 48.6% dan enzim masih mampu beraktivitas hingga mencapai 68.60% yield awal dari 4 siklus sintesis biodiesel.
The developments of various industrial sectors are demanding the use and application of lipase commercially in industrial processes as biocatalysts chosen by its ability to work in a friendly environment and have high specificity. Fermentation of Aspergillus niger are able to produce enzyme lipase that can be done by using solid-state fermentation method. In this study TKKS, bagasse, and palm oil sludge are used as fermentation substrates and will be treated variations of inducer concentration and fermentation time. The results of solid state fermentation of solid substrates TKKS with inducer concentration of 8% for 7 days showed the highest activity value of 2.2 U / mL and 8.2 U / mL in the form of dry extract lipase. The result of the dry lipase enzyme will be immobilized so that enzyme is stable in repetitive use with adsorption-crosslinking method using macroporous resin as a support. Experiments show us that empty fruit bunches of oil palm fermentation substrate can produce lipase enzyme with enzyme loading of 56.6% wt. Enzyme activity test carried out in the synthesis of biodiesel through interesterification reaction mole ratio of reactants palm oil and metal acetate 1:12 at 40oC operating temperature conditions for 50 hours in 4 reaction cycles. Biodiesel synthesis results were analyzed using HPLC shows biodiesel yield values ​​of 48.6% and the enzyme was able to move up to 68.60% initial yield of 4 cycles of biodiesel synthesis.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library