Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wisnu Wardana
"Minyak sawit kasar mengandung tokoferol dan tokotrienol yang merupakan senyawa dari vitamin E. Proses pemurnian minyak sawit menyebabkan tokoferol dan tokotrienol menghilang. Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan dan dapat menjadi produk samping industri sawit. Isomer dari tokoferol yang mempunyai aktivitas terbesar adalah α-tokoferol. Salah satu cara pemisahan α-tokoferol dari minyak sawit kasar adalah dengan ekstraksi cair-cair. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data kesetimbangan cair-cair sistem minyak sawit kasar + α-tokoferol + isopropanol serta melihat kinerja pelarut yang dipilih sehingga akan berguna untuk perancangan alat ekstraksi. Metode yang digunakan adalah mencampur dan mengendapkan larutan hingga mencapai keadaan yang setimbang kemudian dianalisis fraksi massa tiap komponen pada fase ekstrak dan rafinat untuk rasio massa pelarut yang berbeda-beda. Pada penelitian ini didapat data kesetimbangan cair-cair pada rasio massa minyak sawit kasar dibanding isopropanol sebesar 1:0,2; 1;0,4; dan 1:0,6. Kinerja pelarut isopropanol rendah sebab koefisien distribusi dari α-tokoferol yang terbesar yaitu 0,85 dan selektivitas pelarut yang terbesar yaitu 0,89 bernilai kurang dari 1. Ekstraksi cair-cair secara langsung untuk memisahkan α-tokoferol dari minyak sawit kasar sulit dilakukan karena banyaknya fraksi cair minyak sawit yang ada pada fase ekstrak.

Crude palm oil contains tocopherols and tocotrienols which are the main compounds of vitamin E. In palm oil refining process tocopherols and tocotrienols is removed. The function of vitamin E is as an antioxidant and can be makes as side product of palm oil industry. Isomer of tocopherol that has the greatest activity is α-tocopherol. Liquid-liquid extraction is one of separation method that can be used for separation of α-tocopherol from crude palm oil. This study was conducted to obtain liquid-liquid equilibrium data for system of crude palm oil + α-tocopherol + isopropanol and to identificate performance of the selected solvent so it can be use for extractor design. The method used is mixing and settling the solution until it reach equilibrium state then analyzed the mass fraction of each component in extract and rafinat phase for different mass ratio of solvent. The liquid-liquid equilibrium data obtained is in mass ratio of crude palm oil to isopropanol at 1:0.2; 1:0.4; and 1:0.6. The performance of isopropanol is poor because the largest distribution coefficient of α-tocopherol is 0.85 and the largest solvent selectivity is 0.89 still below than unity. Using liquid-liquid extraction to directly separating α-tocopherol from crude palm oil is hard to do because a lot of liquid fraction of palm oil in extract phase."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulthan Farhan Lutfi Ridha
"Parameter NRTL memiliki  kegunaan yang sangat besar untuk dapat memodelkan hamper seluruh jenis kondisi kelarutan, baik Vapour Liquid Equilibrium (VLE), Liquid Liquid Equilibrium (LLE), dan juga Solid Liquid Equilibrium (SLE). NRTL pun mampu mengakomodasi baik sistem komponen biner maupun multikomponen. Dikarenakan fleksibilitasnya inilah akhirnya di zaman ini persamaan NRTL hampir pasti dapat ditemui di banyak software-software simulasi kimia. Penggunaan senyawa NADES berupa campuran antara ChCl (Kolin Klorida) dengan 1,2-Heksanadiol berpotensi dalam industri minyak sawit untuk memisahkan antara minyak kelapa sawit dan minyak inti sawit dari asam lemak bebas. Namun dalam melakukan percobaan, fleksibilitas dari para peneliti masih terbatas. Hal tersebut diakibatkan percobaan hanya dapat dilakukan pada laboratorium. Hal ini menjadi masalah karena penelitian di laboratorium tidak memungkinkan untuk dilakukanya pemodelan proses untuk skala industri. Oleh karena keterbatasan ini maka sulit untuk memvalidasi untuk dilakukanya implementasi pada skala industri. Pemodelan parameter NRTL dilakukan dengan metode algoritma PSO. Metode PSO dipilih karena metode optimasi ini dapat memberikan nilai RMSD (Root Mean Square  Deviation) yang lebih kecil ketimbang metode algoritma lain seperti GA (Genetic Algorithm). Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan nilai parameter NTRL sistem kelarutan terner antara minyak sawit(1)+DES(2)+asam palmitat(3) dan minyak inti sawit(1)+DES(2)+asam lemak bebas(3). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan melalui komputasi didapatkan nilai RMSD di bawah 1%. Sistem (minyak sawit(1)+DES(2)+asam palmitat(3)) mencatatkan RMSD sebesar 0,48% dan sistem (minyak inti sawit(1)+DES(2)+asam lemak bebas(3)) mencatatkan RMSD sebesar 0,71%. Keberhasilan ini didapatkan karena efesiensi dari iterasi menggunakan metode PSO.

The NRTL parameter has enormous utility to be able to model almost all types of solubility conditions, both Vapor Liquid Equilibrium (VLE), Liquid Liquid Equilibrium (LLE), and also Solid Liquid Equilibrium (SLE). NRTL is also capable of accommodating both binary and multicomponent component sistems. Due to this flexibility, in this day and age, NRTL equations can almost certainly be found in many chemical simulation software. The use of the NADES compound in the form of a mixture of ChCl (choline chloride) and 1,2-hexanediol has the potential in the palm oil industry to separate between palm oil and palm kernel oil from free fatty acids. However, in conducting experiments, the flexibility of researchers is still limited. This is because the experiment can only be carried out in the laboratory. This is a problem because research in the laboratory does not allow for process modeling on an industrial scale. Because of these limitations, it is difficult to validate for implementation on an industrial scale. NRTL parameter modeling is carried out using the PSO algorithm method. The PSO method was chosen because this optimization method can provide a smaller RMSD (Root Mean Square Deviation) value than other algorithm methods such as GA (Genetic Algorithm). The purpose of this study was to determine the NRTL parameter values of the ternary solubility sistem between palm oil(1)+DES(2)+palmitic acid(3) and palm kernel oil(1)+DES(2)+free fatty acids(3).With NADES in the form of a mixture of choline chloride and 1,2-Hexandiol. From the results of research that has been carried out through computing, the RMSD value is below 1%. Sistem (palm oil(1)+DES(2)+palmitic acid(3)) recorded RMSD of 0.48% and sistem (palm kernel oil(1)+DES(2)+free fatty acid(3)) recorded RMSD by 0.71%. This success was obtained due to the efficiency of iteration using the PSO method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johnson, Edward L.
Bandung: ITB Press, 1991
543.089 4 JOH b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kirman M.
"Riset ini menerangkan suatu investigasi tentang perilaku liquid metal embrittlement (LME) pada aluminium paduan 6061-T6-Alclad. Tujuan riset ini adalah mempelajari pengaruh cairan NaK pada perilaku perambatan retak aluminium paduan dengan menggunakan sistem yang telah dikembangkan sebelumnya untuk mengukur laju perambatan retak (da/dt) sebagai suatu fungsi konsentrasi tegangan (K) dan untuk menentukan respon da/dt vs K pada beberapa faktor yang mempengaruhi penggetasan.
Kebanyakan informasi yang ada pada LME yang ada telah diperoleh dari hasil-hasil pengujian ketangguhan perpatahan (fi-acture toughness) pada logam padat yang dibasahi oleh logam cair. Pada riset ini, pengujian ketangguhan perpatahan aluminium paduan yang dibasahi dengan cairan NaK dilakukan dengan dengan beberapa laju crack mouth opening displacement (CMOD), dan lama penuaan lebih (averaging time) pada spesimen DCB (double cantilever beam) beralur dan tak beralur.
Dari hasil pengujian diketahui bahwa kehadiran logam cair NaK pada pangkal retak sangat mempengaruhi ketangguhan perpatahan material aluminium 6061-T6-Alclad, yang mana nilai intensitas tegangan ambang turun dari 35 MPa.m^1/2 menjadi 8 MPa.m^1/2. Juga diketahui bahwa averaging cukup signifikan mempengaruhi karakterisasi da/dt vs K, tetapi pengaruh alur pada spesimen tidak begitu signifikan.

This work describes an investigation of the liquid metal embrittlement (LME) behavior of aluminium alloy 6061-T6 Alclad embrittled by liquid sodium-potassium (NaK). The aims are to study the effect of liquid NaK on crack propagation behavior in aluminium alloy using a system previously developed to measure the crack speed (da/dt) as a function of stress intensity (K) and to determine da/dt vs K response at the investigated material in some factors influencing embrittlement.
Most of the information available on LME at present has been deduced from the results of, fracture toughness tests of the solid metal wetted by a liquid metal. In this study, fracture toughness tests of the aluminium alloy wetted by liquid NaK have been carried out over a range the crack mouth opening displacement (CMOD), and over aging time, and also grooved and ungrooved.
DCB specimens were studied. It was found that the presence of liquid NaK in the crack tip has severe affected the fracture toughness of aluminium alloy 6061-T6-Alclad which the value of threshold stress intensity drop from 35 MPa.m^1/2 to 8 MPa.m^1/2. Others, the effects of averaging time were significant but the of effect groove and CMOD rate did not significantly affect the da/dt vs K characterisation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T3850
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hartini
"Salah satu Bahan Bakar yang masuk dalam kelompok Non-Bahan Bakar Minyak (NBBM) yang dipasarkan di dalam negeri atas Pertamina adalah LPG (Liquified Petroleum Gas) yang berupa campuran propana dan butanra, kondisi bertekanan. Pemasaran LPG ini dimaksudkan untuk mendapatkran keuntungan bagi perusahaan.
Kebutuhan LPG dalam negeri yang dipakai untuk keperluan rumuh tangga maupun industri terus meningkat dari tahun ketahun, seperti selama ini ditunjukkan laju pertumhuhannya sekitar 15 % per tahun. Laju tersebut dapat lebih besar lagi dengan adanya rencana penggalakan penggunaan LPG sebagai bahan bakar bersih untuk transportasi maupun sebagai bahan baku industri petrokimia. Untuk melihat besarnya jumlah kebutuhan LPG dalam negeri dimasa mendatang dilakukan dengan permalan yang didasarkan pada realism; kebutuhan LPG selama 1 18 tahun terakhir. Konsentrasi kebutuhan terbesar adalah berada di Pulau Jawa yakni sebesar 80,30%, diantaranya khusus di DK.I dan Jawa Barat sekitar 52 %.
Kenaikan kebutuhan LPG dalam negeri yang pesat tersebut tidak diimbangi dengan kemampuan sarana untuk supply. Pengadaan LPG dalam negeri yang selama ini berasal dari kilang - kilang minyak dan LPG yang ada maupun rencana produksi yang ada hanya akan mencukupi sampai tahun 2003 (data perkiraan produksi lebih didasarkan pada rencana produksi yang dikeluarkan oleh Dit. Pengolahan PERTAMINA), sehingga untuk seterusnya akan dijumpai defisit yang semakin lama semakin membengkak Oleh karena itu perlu dicarikan alternatif pengadaan dari sumber produksi LPG yang lain, yakni dari Kilang LNG Bontang (berupa bahan brrku LPG Refrigerated) yang selama ini diekspor. Kontrak ekspor LPG tersebut telah berakhir pada tahun 1998, sehingga ini merupakan potensi pengadaan LPG dalam negeri. Untuk keperluan tersebut dibutuhkan fasilitas terminal LPG untuk menampung, mengkanversi, menjadikan LPG Pressurized maupun menyiapkan distribusinya ke konsumen.
Pada penelitian ini akan dibandingkan beberapa alternatif strategi untuk memenuhi kekurangan pasokan LPG tersebut yakni menggunakan Fasilitas LPG Bantang, atau menggunakan fasilitas terminal LPG yang telah ada di Tanjung Uban , atau membangun terminal LPG baru di Pulau Jawa di daerah yang paling dekatdengan D KI Jakarta.
Setelah dikaji dengan penekanan pembahasan pada Analisa Keekonomian Proyek dari segi PW of Cost dan IRR, alternatif yang terbaik untuk memenuhi kekurangan pasokan LPG terutama untuk Pulau Jawa adalah dengan membangun Terminal LPG Refrigerated di T anjung Gerem - Merak."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T2427
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mujtahid
"Penelitian ini membahas pengaruh penambahan unsur Mo dan Ni terhadap sifat mekanis besi tuang nodular austemper. Komposisi kimia berupa besi tuang nodular austemper non paduan, dengan paduan 0,26 % Mo dan dengan paduan 0,26 % Mo & 1,2 % Ni. Temperatur austenisasi dipilih pada 850 °C dan 900 °C, sedangkan temperatur austemper dilakukan pada temperatur 350 °C, 375 °C dan 400 °C. Sampel yang diuji dituang dalam bentuk yang khusus agar bersifat homogen dan bisa membeku dalam waktu yang bersamaan, juga agar bisa dipasang filter untuk meminimalkan kotoran (unsur) yang tidak diinginkan.
Sifat mekanis yang diteliti adalah ketangguhan dan kekerasan bahan. Sifat ketangguhan bahan diuji dengan uji ketahanan impak metode Charpy dengan takik, sedangkan uji kekerasan dengan standar Brinell. Uji ketangguhan dan kekerasan dilakukan pada temperatur sub zero (dibawah nol) pada temperatur 0 °C dan temperatur kamar. Uji komposisi dilakukan dengan spektrometer untuk mengetahui komposisi kimia besi tuang nodular. Dilakukan pula pengamatan struktur mikro untuk mengetahui perubahan struktur matriks yang terjadi.
Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa penambahan paduan 0,26 % Mo & 1,2 % Ni dapat meningkatkan ketangguhan bahan sampai 40,4 % tetapi kekerasan menurun 9,2 % terhadap non paduan. Ketangguhan paling baik dicapai pada temperatur austemper 375 °C dan temperatur austenisasi 900 °C. Pengujian ketangguhan pada temperatur sub zero (dibawah nol) menyebabkan ketangguhan material berkurang 41 % dibandingkan temperatur kamar akibat terjadinya efek Betas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Retno Prijanti
"Anti rat amniotic protein antibody was developed by immunization of rabbits with total rat amniotic protein as antigen in Freund's adjuvant. This antibody could react with both male rat serum and amniotic proteins. To obtain the pure anti AFP antibody, rabbit anti serum was loaded on an affinity chromatography column which contain agarose, activated by carbodiimide, and male rat serum protein immobilized. Eluat containing protein that was not reacting with immobilized male rat serum was collected in 2 mL fractions. Each fraction was measured. The first 8 fraction give a peak. The range of protein concentration were about 0,35 - 4,51 mg/mL. The range of anti rat .AFP antibody titre were 40 - 1280. The conclusion is that the anti rat amniotic protein antibodies contain the antibody againts rat AFP. The anti rat AFP antibody could reacted or detected the AFP in amniotin fluid proteins that was not in the adult male rat serum. The conclusion is that the anti rat amniotic protein antibodies contain the antibody againts rat AFP. The anti rat AFP antibody can react or detect the AFP in the amniotic fluid protein that is not in the adult male rat serum."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Kristulovic, Ante M.
New York: John Wiley & Sons, 1982
574.192.85 KRI r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Snyder, Lloyd R.
New York : John Wiley & Sons, 1979
543.8 SNY i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Done, John N.
London : John Wiley & Sons, 1974
543.8 DON a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>