Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdul Wahid
"Penemuan gas bumi yang baru dan ekpor LNG yang masih menjadi andalan pemasukan devisa, mendorong untuk terus dilakukan peningkatan kapasitas kilang LNG di masa yang akan datang. Rencana pembangunan kilang LNG Tangguh adalah salah satu contohnya. Di sisi yang lain, penjualan LNG Arun yang sudah mengalami penurunan karena kontraknya hampir berakhir dan cadangannya sudah jenuh (mature) akan berakibat pada menurunnya angka ekspor LNG. Penurunan ekspor dari Arun lebih besar dari naiknya penjualan LNG Badak (total penurunan pada tahun 2000 sebesar 77,026 MMMSCF).
Penelitian ini bertujuan mengembangkan pemodelan menggunakan metodologi System Dynamics sektor minyak dan gas bumi, termasuk di dalamnya kilang LNG. Optimasi dilakukan untuk mendapatkan kapasitas kilang LNG yang optimal dari tahun ke tahun, dalam rangka mempertahankan ekspor LNG. Berbagai rumusan kebijakan dikembangkan untuk menguji kinerja sektor minyak dan gas bumi sebagai induk model dalam penelitian ini.
Pengujian yang dilakukan pada berbagai alternatif skenario menunjukkan bahwa pembangunan kilang Tangguh perlu dilakukan paling lambat tahun 2001, kilang Arun dan Badak perlu penjadwalan penutupan agar bisa beroperasi lebih lama. Kebijakan dasar dan subsidi minyak terbaik untuk mendapatkan penemuan migas dan keuntungan pemerintah dari gas yang lebih banyak, sedangkan kebijakan bagi hasil lebih baik untuk mendapatkan keuntungan pemerintah dari minyak yang lebih banyak. Ekspor minyak akan aman hingga tahun 2008 {pada kebijakan dasar, subsidi minyak dan gas), sedangkan ekspor gas aman hingga tahun 2029 (selain kebijakan produksi yang aman)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T10166
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Oscar M.
"Dalam menghadapi tantangan persaingan global, setiap perusahaan industri harus mampu melalui perancanaan strategis, mengelola seluruh sumber daya perusahaan secara efisien dan efektif, dan mampu membuat salah satu sarana produksi yaitu pabrik atau kilang, sanggup beroperasi menghasilkan produk yang memuaskan konsumen.
Untuk itu setiap peralatan dalam pabrik atau kilang harus selalu berada dalam kondisi siap pakai setiap saat, dan mempunyai keandalan yang tinggi, yang hanya dapat dicapai melalui penerapan suatu sistem manajemen pemeliharaan pabrik atau kilang terpadu, dan yang benar-benar mampu mendukung pencapaian sasaran-sasaran strategis perusahaan.
Penerapan sistem manajemen pemeliharaan yang terpadu dalam pabrik atau kilang di Indonesai pada umumnya masih sangat jauh ketinggalan, bila dibanding dengan penerapannya dinegara-negara maju, baik dilihat dari penerapan dan pengembangannya, ataupun juga dari kesadaraan manajemen 'puncak terhadap peranan fungsi pemeliharaan dalam pabrik atau kilang.
Berdasarkan studi kasus dari pengalaman penerapan sistem manajemen pemeliharaa kilang di kilang LNG Arun Lhakseumawe, yang telah berhasil mendukung suksesnya operasi kilang LNG ini, sebagai salah satu kilang LNG terbaik di dunia, dan analisa dari elemen-elemen utama dari sistem manajemen pemeliharaan yang telah dikembangkan dalam industri di Jepang (TPM), tests ini mencoba membuat suatu konsepsi tentang strategi pengembangan sistem manajemen pemeliharaan kilang untuk suatu industri proses.
Mengingat topik yang dibahas dalam tests ini bersifat bahasan yang komprehensif, diharapkan kiranya tesis ini dapat menjadi bahan rujukan untuk penelitian lebih lanjut dalam bidang pemeliharaan kilang, dan juga bermanfaat bagi para praktisi sistem pemeliharaan kilang dalam dunia industri di Indonesia.

Any industry has to be able in facing the future tight global competition, through it's strategic planning, to manage all it's resources efficiently and effectively, and make it's factory or plant able to produce products which must satisfy it's consumers.
This condition requires that all equipment in the factory or plant must always be ready for operation and have high reliability, that can only be achieved through proper implementation of an integrated maintenance management system, which do support the achievement of company strategic goals.
Implementation of an integrated maintenance management system in factory or plant in Indonesia have not yet achieved the above requirement, and quite left behind compared to the implementation in factory or plant in the developed countries. It can be seen from their implementation and development, and also from the management awareness towards maintenance function and role in factory or plant.
Based on the experience of the maintenance management system implementation in the Arun LNG plant, which has enabled this plant to become one of the best operated LNG plant in the world, and combined with the key elements of total productive maintenance, this thesis is trying to develop a concept for development of a maintenance management system for a process plant.
Considering the comprehensive topics discussed in this thesis, may it be used as reference for further study on development of an integrated maintenance management system, and give benefits to industrial maintenance practioners in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairina Badriani Razif
"ABSTRAK
Pemenuhan kebutuhan energi domestik masih sangat diperlukan. Pulau Jawa
merupakan konsumen energi yang memiliki kebutuhan tinggi dengan menyerap
50% dari total konsumsi energi di Indonesia. Sebagai negara berkembang,
pemenuhan kebutuhan energi harus ditunjang dengan infrastruktur yang
memadai. Sampai dengan tahun 2035, bahan bakar utama dalam bauran energi
masih didominasi oleh bahan bakar fosil yang diperkirakan akan terus
mengalami peningkatan. Gas bumi merupakan alternatif bahan bakar yang tepat
untuk pemenuhan kebutuhan energi karena ketersediaannya yang cukup besar
dan gas bumi merupakan bahan bakar yang bersih sehingga lebih ramah
lingkungan. LNG merupakan bahan bakar gas yang dapat mensubtitusi
penggunaan solar dan minyak. Dalam penelitian ini, penulis berusaha
menganalisa kelayakan investasi distribusi LNG dengan metode value-at-risk
dengan hasil keluaran berupa pemetaan risiko sehingga dapat dilakukan strategi
pencegahan untuk memitigasi dan meminimalisir dampak risiko tersebut.

ABSTRACT
Supplying the needs of domestic energy is still very necessary. Java Island is
the largest consumer having the high needs of energy reaching 50% of the
energy supplied in Indonesia. As a developing country, the needs of fulfilling
the energy demands needs to be supported by adequate infrastructure. Until the
year 2035, the main fuel in the energy mix is dominated by fossil fuels, that is
expected to continue to increase. Natural gas is an alternative fuel that is right
for energy needs because of the ability is quite large and natural gas is a clean
fuel that is more environmentally friendly. LNG is a gas fuel which can
substitute the use of diesel and oil. In this study, the author attempted to analyze
the feasibility of LNG distribution investment by the method of value-at-risk
with output in the form of mapping risk prevention strategies that can be done
to mitigate and minimize the impact of such risks."
2016
T45609
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Maria MK
"ABSTRAK
Ketersediaan gas di Indonesia yang berkisar empat setengah kali lipat jumlah
cadangan minyak terutama dimanfaatkan di Indonesia dalam bentuk gas sumur
(wellhead) maupun Liquified Natural Gas (LNG). Harga minyak yang turun drastis
pada pertengahan tahun 2014 dan diperkirakan akan bernilai rendah hingga dua tahun
mendatang ini dapat mempengaruhi kelayakan bisnis pengangkutan gas, sehingga
harga gas distribusi mengalami kendala dalam berkompetisi dengan harga diesel
untuk industri. Penelitian ini menunjukkan adanya korelasi yang erat antara harga
LNG dan harga diesel dengan harga minyak, tetapi harga gas sumur relatif tidak
dipengaruhi oleh harga minyak dan cenderung lebih terikat pada regulasi
pemerintahan setempat. Pada Mei 2016, ketika harga minyak (ICP) berkisar US$
44,68/barel, harga gas distribusi relatif kompetitif terhadap harga diesel jika sumber
gas terdiri dari 100% gas sumur atau kombinasi maksimal 50% LNG dan 50% gas
sumur. Dengan membuat variasi pada harga minyak (ICP) antara US$ 20-70/barel,
untuk sumber gas 100% LNG, harga gas distribusi relatif tidak kompetitif terhadap
harga diesel pada keseluruhan variasi harga minyak. Pada penggunaan 100% gas
sumur, harga minyak minimum agar harga gas distribusi masih relatif kompetitif
terhadap harga diesel adalah US$ 20/barel. Sementara itu, untuk sumber gas 50%
LNG dan 50% gas sumur, harga minyak minimum agar harga gas distribusi masih
relatif kompetitif terhadap harga diesel adalah US$ 50/barel. Artinya, penggunaan di
atas 50% LNG saat ICP di bawah US$ 50/barel akan menyebabkan menurunnya
keuntungan pada bisnis pengangkutan gas bahkan dapat menimbulkan terjadinya
penggantian penggunaan energi dari gas ke diesel.

ABSTRACT
The amount of Indonesian gas reserve which is about four-and-a-half times
bigger than the amount of oil reserve is mostly used in Indonesia in the form of
wellhead gas as well as Liquified Natural Gas (LNG). The oil price which rapidly
declined in the midst of 2014 and is predicted to stay low until the next two years can
influence the reasonable value of gas transportation business, that the distributed gas
price will have difficulty in competing with the industrial diesel price. This research
shows certain correlations between LNG and diesel price with oil price. Meanwhile,
the wellhead gas price is relatively not influenced by oil price but is prone to be
regulated by local government. In May 2016, at ICP about US$ 44,68/barrel, the
distributed gas price is relatively competitive to diesel price for gas sources starting
from 100% wellhead gas to a combination of maximum 50% LNG and 50% wellhead
gas. By making variations of ICP between US$ 20-70/barrel, using 100% LNG
source, the distributed gas price will not be relatively competitive to diesel price in all
ICP variations. Using 100% wellhead gas source, the minimum oil price causing the
distributed gas price to become relatively competitive to diesel price is US$ 20/barrel.
Meanwhile, using 50% LNG and 50% wellhead gas source, the minimum oil price
causing the distributed gas price to become relatively competitive to diesel price is
US$ 50/barrel. This means that the use of more than 50% LNG at ICP below US$
50/barrel will lead to the decline of profit in gas transportation business and can even
result in energy utilization switch from gas to diesel."
2016
T45617
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library