Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Michael Mamentu
"Penulisan tesis ini ditujukan untuk mendapatkan jawaban tentang peran dan pengaruh Lobi Bisnis terhadap Lembaga Legislatif Amerika Serikat ( Kongres ) pada masa Ronald Reagan menjadi kepala negara ( 1981-1988 ). Dasar pemikiran yang mendorong penelitian ini adalah adanya keinginan dari penulis untuk membuktikan bahwa budaya kebebasan, kesetaraan dan individualisme yang dianut oleh bangsa Amerika telah menyebabkan kelompok-kelompok masyarakat yang menonjol didalam sektor pembangunan ekonomi nasional, menjadi memiliki pengaruh yang amat kuat terhadap proses politik negara ini. Khususnya dalam proses pembuatan keputusan atau perumusan suatu kebijaksanaan yang berlangsung didalam Kongres.
Untuk tujuan ini, maka untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat, penulisan tesis ini diarahkan pada pembahasan terhadap salah satu kelompok Lobi Bisnis yang ada di Amerika, yaitu Lobi kelompok industri Tekstil dan Pakaian jadi.
Tesis ini akan terdiri dari. 4 bab pembahasan dan 1 bab kesimpulan. Bagian pertama ( BAB I ) membahas tentang hakekat Lobi, nilai-nilai budaya yang mendasari adanya Lobi dalam politik Amerika, kemudian tentang pentingnya kehadiran Lobi bagi kelompok-kelompok kepentingan yang berada didalam masyarakat Amerika, serta juga tentang bagaimana unsur Lobi menjadi penting didalam setiap proses perumusan kebijaksanaan Amerika Serikat. Pada bagian ini, juga akan dijelaskan secara teoritik tentang bagaimana budaya demokrasi Amerika, memherikan kesempatan kepada individu atau swasta untuk dapat menjadi pelaku-pelaku utama didalam sistem dan pembangunan ekonomi mereka. Selanjutnya bagian ini juga memuat tentang teori-teori yang akan dipakai untuk menganalisis permasalahan. Untuk mendapatkan hasil analisa yang sesuai dengan apa yang diharapkan, maka teori-teori yang dipergunakan dalam penulisan ini adalah ; teori kebudayaan, teori kelompok, politik ekonomi, teori organisasi dan teori kebijakan publik.
Pada bagian kedua ( BAB II ), akan dibahas secara khusus tentang Lobi. Secara keseluruhan mulai dari masa awal pertumbuhan kegiatan Lobi didalam proses politik di Amerika Serikat, kemudian tentang peraturan yang mengatur kegiatan melobi ( lobbying ) serta kategorikategori yang dapat dipakai untuk menentukan seseorang adalah pelobi, dan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang pelobi profesional. Bagian ini secara lebih terperinci akan menjelaskan tentang pentingnya keberadaan Lobi bagi seluruh individu dan lembaga yang berkepentingan dengan suatu kebijaksanaan yang akan ditetapkan oleh Kongres. Selanjutnya sebagai kaitan yang amat penting dengan peran Lobi dalam Kongres, maka pada bab II ini akan terjadi dalam pola hubungan kekuasaan antara Kongres dan Presiden, serta perubahan-perubahan struktural yang berlangsung didalam Kongres sendiri. Hal ini perlu dibahas, oleh karena perubahan-perubahan ini tentunya juga berpengaruh besar terhadap peran dan akses pengaruh Lobi terhadap Kongres.
Pada bagian ketiga ( BAB III ), akan dibahas secara lebih spesifik tentang permasalahan yang dihadapi oleh kalangan industri tekstil dan pakaian jadi Amerika Serikat, pada era kepresidenan Ronald Reagan. Didalam bab ini, akan diperlihatkan angka-angka kerugian yang dialami oleh kalangan industri domestik tekstil Amerika ini, akibat derasnya arus produk-produk impor sejenis, yang kemudian menguasai pasar domestik Amerika Serikat.
Selanjutnya pada bagian keempat ( BAB IV ), akan dibahas mengenai upaya-upaya lobbying yang dilakukan oleh pelobi kalangan industri tekstil dan pakaian jadi terhadap Kongres. Pembahasan masalah ini akan difokuskan pada upaya lobi tekstil yang dimulai dari tahun 1984 sampai dengan tahun 1988. Kemudian akan dilihat sikap dan tanggapan dari Kongres terhadap upaya lobbying yang dilakukan oleh Lobi tekstil dan pakaian jadi ini. Pada bagian akhir dari bab ini, akan dibahas tentang bentuk-bentuk kebijaksanaan perdagangan yang dikeluarkan oleh Kongres pada masa itu, sehingga dapat diperoleh kejelasan tentang berhasil atau tidaknya upaya Lobi mereka ( Tekstil dan Pakaian jadi ) untuk mempengaruhi Kongres.
Bagian kelima ( BAB V ) atau bagian terakhir dari tulisan ini, akan memuat tentang analisa dan kesimpulan-kesimpulan yang dapat ditarik dari seluruh pembahasan. Sehingga, berdasarkan seluruh hasil pembahasan tesis ini, maka akan dapat dilihat tentang terbukti atau tidaknya hipotesis yang diajukan."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raihan
"Pada tahun 2021, Presiden Joko Widodo menanda tangani Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Royalti Hak Cipta Lagu Dan/Atau Musik. Dikarenakan beberapa peraturan yang dinilai bermasalah, berselang 5 bulan kemudian, Aliansi Musisi dan Pencipta Lagu Indonesia atau AMPLI resmi berdiri dan secara tegas menolak PP No. 56 Tahun 2021. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam guna meraih data primer, dan mengurasi data sekunder melalui peraturan, situs daring dan media sosial. Penelitian ini mengidentigikasi AMPLI sebagai kelompok kepentingan menggunakan konsep dari Janda, Berry, Goldman & Hula (2011), pembentukan kelompok politik dengan Disturbance Theory oleh Truman (1951), dan strategi kelompok kepentingan menggunakan konsep lobbying dari Keefe, Abraham, Flanigan, Jones, Ogul & Spanier (1983). Temuan dari penelitian sejauh ini mengidentifikasi bahwa AMPLI sebagai kelompok kepentingan telah melakukan strategi direct & indirect lobbying. Indirect lobbying sendiri terbagi menjadi 4 (empat) kategori: grassroots lobbying, constituent pressures, political campaign, dan citizen participations, di mana AMPLI menjalankan keempat indirect lobbying tersebut sebagai strateginya. Akan tetapi direct lobbying yang dilakukan oleh AMPLI kurang optimal karena tidak memiliki kontak langsung dengan legislator terkait. Kemenkumham beserta DJKI kemudian merevisi dan menerbitkan Permenkumham No. 9 Tahun 2022 sebagai Peraturan Pelaksanaan PP No. 56 Tahun 2022 yang baru dan telah memenuhi tuntutan AMPLI meski secara parsial, karena AMPLI bukan satu-satunya faktor penyebab Permenkumham No. 20 Tahun 2021 direvisi.

In 2021, President Joko Widodo signed Government Regulation of the Republic of Indonesia (PP) Number 56 of 2021 concerning Management of Song and/or Music Copyright Royalties. Due to several regulations that were considered problematic, five months later, the Alliance of Indonesian Musicians and Songwriters or AMPLI was officially established and firmly rejected PP No. 56 of 2021. This research uses a qualitative method with in-depth interview techniques to collect primary data, and curate secondary data through regulations, online sites and social media. This study identifies AMPLI as an interest group using the concept of Janda, Berry, Goldman & Hula (2011), formation of political groups with Disturbance Theory by Truman (1951), and interest group strategy using the concept of lobbying from Keefe, Abraham, Flanigan, Jones, Ogul & Spaniers (1983). The findings from the research so far identify that AMPLI as an interest group has carried out a direct & indirect lobbying strategy. Indirect lobbying itself is divided into 4 (four) categories: grassroots lobbying, constituent pressure, political campaigns, and citizen participation, where AMPLI implements these four indirect lobbies as its strategy. However, direct lobbying by AMPLI was not optimal because AMPLI did not have direct contact with the relevant legislators. Kemenkumham and DJKI then revised and published Permenkumham No. 9 of 2022 as the new Implementing Regulation of PP No. 56 of 2022 and has fulfilled AMPLI's demands even if partially, because AMPLI is not the only factor causing Permenkumham No. 20 of 2021 revised."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hall, Donald R.
Tucson: Arizona The University of Arizona Press, 1970
348.730 7 HAL c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Reyhandito Arifin
"Tulisan ini berupaya mengkaji strategi lobi yang dilakukan oleh kelompok kepentingan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama dalam konteks permasalahan Model pesantren dan dana abadi pada perumusan Undang-Undang No 18 Tahun 2019 tentang Pesantren dan Pendidikan Keagamaan (UU Pesantren). Nahdlatul Ulama dalam hal ini menjadi organisasi yang mengawali inisiasi dan mendukung sepenuhnya perancangan UU Pesantren, sementara Muhammadiyah menjadi organisasi yang mempermasalahkan pasal model pesantren dan dana abadi pada RUU Pesantren yang tidak menguntungkan basis pesantrennya. Penelitian yang bersifat kualitatif ini menggunakan Konsep kelompok Kepentingan dari Janda, Berry, Goldman (2011) dalam melakukan analisa. Wawancara mendalam akan dilakukan untuk menemukan data demi validnya penelitian. Penelitian ini menemukan bahwa perbedaan strategi lobi yang dilakukan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama mengimplikasikan dampak yang berbeda pada perumusan UU Pesantren.

This paper seeks to examine the lobbying strategies carried out by Muhammadiyah and Nahdlatul Ulama interest groups in the context of the pesantren model and endowment fund issues in the formulation of Law No. 18/2019 on Pesantren and Religious Education (Pesantren Law). In this case, Nahdlatul Ulama is an organization that initiated and fully supported the drafting of the Pesantren Law, while Muhammadiyah is an organization that disputes the articles on the pesantren model and endowment funds in the Pesantren Bill which do not benefit its pesantren base. This qualitative research uses the Interest group concept from Janda, Berry, Goldman (2011) in conducting the analysis. In-depth interviews will be conducted to find data for the validity of the research. This study found that the different lobbying strategies carried out by Muhammadiyah and Nahdlatul Ulama implied different impacts on the formulation of the Pesantren Law."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ritu R. Sharma
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004
347.052 RIT p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Smucker, Bob
San Francisco: Jossey - Bass Publishers, 1991
324.409 73 SMU n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Safiera Nadya Utama
"ABSTRAK
Tulisan ini menjelaskan tentang strategi proses lobi yang dilakukan oleh kelompok NetCoalition sebagai upaya menggagalkan legislasi Stop Online Piracy Act (SOPA) dan Preventing Online Threats to Economic Creativity and Theft of Intellectual Property Act (PIPA)di Amerika Serikat pada tahun 2011-2012. Melalui studi ini penulis penulis menggunakan teori kelompok kepentingan menurut Janda, Berry dan Goldman untuk menganalisis empat macam strategi lobi yang digunakan NetCoalition yaitu lobi langsung, lobi secara grassroot, membangun koalisi, dan kampanye informasi serta dampak dari keempat strategi lobi tersebut. Berdasarkan hasil penelitian penulis, kampanye informasi yang dilaksanakan NetCoalition merupakan strategi lobi yang memiliki dampak paling besar terhadap legislasi Stop Online Piracy Act (SOPA) dan Preventing Online Threats to Economic Creativity and Theft of Intellectual Property Act (PIPA) yang pada akhirnya tidak lolos menjadi undang-undang.

ABSTRACT
This study attempts to analyze the lobbying strategy done by NetCoalition in an attempt to stop the legislation Stop Online Piracy Act (SOPA) and Preventing Online Threats to Economic Creativity and Theft of Intellectual Property Act (PIPA) in the US in 2011-2012. Through this study the author uses the theory of interest groups according to Janda, Berry and Goldman. This theory helps to analyze four different lobbying strategies used by NetCoalition namely direct lobbying, grassroots lobbying, coalition building, and information campaigns as well as the impact of all four lobbying strategy.Based on the results of the study, the author concurs that the information campaign conducted by NetCoalition have the greatest impact on the legislation Stop Online Piracy Act (SOPA) and Preventing Online Threats to Economic Creativity and Theft of Intellectual Property Act (PIPA), which ultimately did not pass into law.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S62688
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rothenberg, Lawrence S.
Cambridge ; New York: Cambridge University Press, 1992
324.409 73 ROT l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander, Robert M., 1972-
Australia: Thomson/Wadsworth, 2006
332.4 ALE c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2   >>