Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
Donny Hamdani Hamid
Abstrak :
Latar Belakang: Sebagian besar pendenita Bell's palsy sembuh sempurna, sisanya tetap mengalam paralisis atau sembuh dengan cacat Secara klinis kecepatan penyembuhan Bell's palsy berbeda-beda, bila terjadi perbaikan yang nyata dalam 3-4 minggu, maka dalam beberapa minggu kemudian akan tercapai kesembuhan sempurna Pemeriksaan Elektrofisiologis antara lain MLP (masa laten proksimal) dan CMAP (compound muscle action potential) diharapkan dapat memprediksi kemungkinan kesembuhan lebih dini Namun terdapat perbedaan mengenai waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan Elektrofisiologis Pada penelitian ini akan dilihat apakah terdapat korelası antara derajat kelumpuhan dengan MLP dan CMAP minggu pertama maupun minggu ke 5. Metodologi: Dilakukan pemeriksaan elektrofisiologıs yakni masa laten proksimal dan compound muscle action potential dengan menggunakan alat EMG Medelec Sapphire pada 55 orang penderita Bell's palsy di laboratorum EMG bagian Neurologi RSUPNCM, yang derajat kelumpuhan otot fasialisnya telah ditentukan menurut metode modifikasi House Brackmann Evaluasi klinis, pemenksaan MLP dan CMAP pada sisi sakit dan sehat dilakukan 2 kali yakni pada minggu pertama dan minggu ke 5 Selanjutnya diadakan uyi statistik untuk menilai adakah perbedaan antara sisi sakit dan sehat pada minggu pertama maupun minggu ke 5 dan dinilai pula adakah hubungan antara derajat kelumpuhan klinis dengan MLP dan CMAP dengan tingkat kemaknaan p 0.05 Dinilai pula korelasi antara gambaran MLP dan CMAP minggu pertama dengan kesembuhan dalam 1 bulan. Hasil Penelitian: Bell's palsy sedikit lebih banyak ditemukan pada wanita dibanding pria dan lebih sering ditemukan pada usia 20-29 tahun dibanding usia lebih tua Tidak tedapat perbedaan kekerapan timbulnya Bell's palsy pada sisi kin dengan sisı kanan Umumnya didahului kontak udara dingin beberapa han sebelum timbulnya Bell's palsy Terdapat perbedaan bermakna antara MLP dan CMAP sisi sakit dengan sisi schat Nilai CMAP sisi sakit dengan sisi sehat minggu pertama maupun minggu ke 5 berhubungan dengan derajat kelumpuhan secara klinis sedang MLP tidak Terdapat korelasi secara statistik baik antara derajat kelumpuhan klinis, MLP maupun CMAP dengan kesembuhan dalam 1 bulan. Kesimpulan: Terdapat korelasi antara derajat kelumpuhan dengan CMAP minggu pertama maupun minggu ke 5 sedangkan MLP tidak Terdapat korelasi antara derajat kelumpuhan klinis maupun gambaran MLP dan CMAP minggu pertama dengan kesembuhan penderita dalam 1 bulan.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1998
T57301
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library