Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Dalam kegiatan perhitungan indeks K dikenal adanya 2 metode bergantung jenis/tipe magnetometernya yaitu metode komputerisasi untuk jenis/tipe magnetometer digital, contohnya di stasiun Biak dan metode handscale untuk jenis/tipe magnetometer manual, contohnya di stasiun Tangerang. Dalam makalah mi dilakukan studi perbandingan distribusi harga indeks K antara stasiun Biak dengan Tangerang menggunakan data sepanjang tahun 1993-1998. Dan analisis data diperoleh bahwa di stasiun Biak, distribusi indeks K untuk nilai K < 2 lebih dominan. Sebaliknya di stasiun Tangerang, distribusi indeks K untuk nilai K> 2 lebih dominan. Selain itu, amplitudo indeks K di stasiun Tangerang relatif lebih besar daripada di stasiun Biak. Dan hasil tersebut disimpulkan bahwa pola distribusi indeks K antara stasiun Biak dan Tangerang sedikit berbeda diduga karena adanya perbedaan metode dalam perhitungan indeks K.
620 DIR 2:2 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Pengukuran medan magnetik total di daerah Gedong Songo dan Bawen, Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah telah dilakukan pada 25-30 September 2004 dengan menggunakan proton precession magnetometer (PPM) seri G-856 dari geometric. Positioning ditentukan dengan menggunakan GPS trimble Navigation 4600 LS yang mempunyai ketelitian 10 cm. Data hasil pengukuran dikoreksi dengan medan magnetik IGRF dan variasi harian. Hasil interpretasi kualitatif menunjukkan adanya batas-batas demagnetisasi hidrotermal zona dari sumber panas bumi di daerah Gedong Songo dan Bawen. Interpretasi kuantitatif dengan menggunakan piranti lunak Mag2D menunjukkan adanya sesar di daerah Gedong Songo
JURFIN 9:27 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Telah dilakukan survei geomagnetik di Perbukitan Jiwo Timur, Dusun Gunung Gajah, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah dengan posisi 7°46 2,7 LS dan 110°4013,6 BT. Survei magnetik dilakukan dengan Proton Precission Magnetometer (PPM) G-856. Pengambilan data magnetik terdiri dari 22 lintasan, jarak antar lintasan 10 meter dan jarak antar titik dalam satu lintasan 5 meter, luasan dalanf survei ini kira-kira 200x200m2. Dilakukan juga pengukuran suseptibilitas bahan batuan pada daerah itu dengan Susceptibilitymeter tipe MS2D. Anomaii dengan range harga 7001000 nT diinterpretasikan sebagai batuan beku, harga 580-640 nT diinterpretasikan sebagai batuan sedimen, dan harga 480-520 nT diinterpretasikan sebagai batuan metamorf. Dengan Susceptibilitymeter didapatkan beberapa harga suseptibilitas, batuan beku dengan range harga 0,0344-0,1372, batuan sedimen 0,0003-0,0005, batuan metamorf 0,0010-0,0013. Untuk interpretasi kuantitatif data anomali medan magnetik total tersebut direduksi ke bidang datar, dalam penelitian ini pada ketinggian 200 m dengan . inklinasi -33 dan deklinasi 0. Setelah data tersebut direduksi maka tahap selanjutnya adalah pemodelan bawah permukaan dengan menggunakan program Mag2DC, dari hasil pemodelan tersebut didapatkan harga suseptibilitas tiap batuan yaitu; batuan beku harga suseptibilitasnya 0,048-0,115, batuan sedimen harga suseptibilitasnya 0,001, batuan metamorf harga suseptibilitasnya 0,003-0,042 dan untuk mineral kalsit-0,062.
JURFIN 11:26 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library