Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwitya Dian Pratiwi
Abstrak :
Gizi kurang adalah salah satu penyebab kematian pada balita sekitar 45% dari kasus kematian balita di dunia. Pola asuh merupakan sikap dan perilaku orang tua terhadap anaknya, rencana penjadwalan pemberian makan serta penyajianya kepada anak adalah merupakan salah satu dari pola asuh. Pola asuh orang tua yang kurang merupakan faktor ekternal terjadinya gizi kurang pada balita. Di RSUD Kramat Jati status gizi kurang pada balita memiliki presentase 35%. Studi cross sectional bertujuan untuk melihat hubungan pola asuh orang tua terhadap status gizi kurang pada balita. Pengambilan data dilakukan secara langsung pada bulan April-Juni 2023 pada seluruh balita yang berkunjung ke poliklinik RSUD Kramat Jati dengan jumlah sampel 374 responden. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan status gizi kurang. Pola asuh kurang baik pada balita yang memiliki gizi kurang baik mempunyai resiko 2,031 kali dibandingkan pada balita dengan status gizi normal (PR;2,031; CI 95%:1,338–3,083;nilai-p 0.018). Hasil analisis regresi logistik hubungan pola asuh orang tua dengan status gizi kurang pada balita setelah dikontrol oleh variabel kovariat: usia ibu, pendidikan terakhir ibu, pekerjaan ibu, pekerjaan ayah, pendapatan keluarga, sanitasi lingkungan, jenis kelamin, dan penyakit infeksi pada balita menunjukan balita dengan pola asuh kurang baik mempunyai risiko 2,080 kali mengalami status gizi kurang dibandingkan dengan balita yang mempunyai status gizi normal (PR:2,080;CI 95%:1,359 – 3,182; nilai-p:0,001). ......Malnutrition is one of the causes of death in toddlers, around 45% of under-five deaths in the world. Parenting patterns are the attitudes and behavior of parents towards their children, the plan for scheduling feeding and serving it to children is one of the parenting patterns. Poor parenting patterns are an external factor in the occurrence of malnutrition in toddlers. At Kramat Jati Regional Hospital, the percentage of malnutrition among toddlers is 35%. This cross-sectional study aims to see the relationship between parental parenting patterns and malnutrition status in toddlers. Data collection was carried out directly in April-June 2023 on all toddlers who visited the Kramat Jati Regional Hospital polyclinic with a sample size of 374 respondents. The results of statistical tests show that there is a relationship between parenting patterns and malnutrition status. Poor parenting patterns for toddlers who have poor nutrition have a risk of 2.031 times compared to toddlers with normal nutritional status (PR; 2.031; 95% CI: 1.338–3.083; p-value 0.018). The results of the logistic regression analysis of the relationship between parenting patterns and malnutrition status in toddlers after being controlled by covariate variables: mother's age, mother's last education, mother's job, father's job, family income, environmental sanitation, gender, and infectious diseases in toddlers show that those with poor parenting patterns have a 2.080 times risk of experiencing malnutrition compared to toddlers who have normal nutritional status (PR: 2.080; 95% CI: 1.359 – 3.182; p-value: 0.001).
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Dwi Utami
Abstrak :
Beban ganda malnutrisi pada orang dewasa menjadi masalah gizi di populasi globalbegitu juga di Indonesia. Beban ganda malnutrisi ini terjadi sebagai akibat daripergeseran pola konsumsi yang salah satunya adalah konsumsi makanan bersumberprotein. Dalam menghadapi masalah tersebut pemerintah Indonesia mengeluarkanPedoman Gizi Seimbang PGS dengan anjuran untuk konsumsi makananbersumber protein. Dengan demikian, faktor yang berkaitan dengan konsumsimakanan bersumber protein perlu untuk diketahui. Beberapa studi sudahmenunjukkan bagaimana cara pemilihan makanan, baik studi kuantitatif atau studikualitatif. Studi kualitatif yang berfokus pada eksplorasi faktor yang berkaitandengan konsumsi protein pada orang Indonesia dewasa masih sedikit. Studikualitatif ini bertujuan untuk mengeksplore faktor-faktor yang berkaitan dengankonsumsi protein orang dewasa Indonesia di Jakarta. Studi dilakukan mulai dariAgustus 2017 hingga Mei 2018 sebagai bagian dari Studi SCRIPT. Sebanyak 16orang dewasa tinggal di Jakarta ikut berpartisipasi pada wawancara mendalam.Pemilihan informan ini dilakukan dengan cara purposive and snowball sampling.Diskusi kelompok terarah dan wawancara dengan informan kunci seperti sejarawanmakanan Indonesia, kepala keluarga, dan penjual makanan keliling dilakukansebagai triangulasi. Semua hasil rekaman di transkripsi kedalam teks verbatim dandilakukan pengecekan dengan hasil rekaman. Aplikasi Dedoose digunakan untukanalisis data dalam membuat coding dan tema dari hasil transkripsi verbatim.Terdapat 4 tema muncul dari analsis data yaitu pengetahuan mengenai makanmakanan bersumber protein; persepsi tentang makan makanan bersumber protein;konsumsi makanan bersumber protein orang dewasa di Jakarta; dan faktor yangberkaitan dengan konsumsi makanan bersumber protein. Beberapa faktor yangberkaitan erat dengan konsumsi makanan sumber protein orang dewasa di Jakartayaitu tradisi, norma, dan kepercayaan; karakteristik sensoris makanan; kesukaan;pengalaman; pertimbangan keamanan dan kesehatan; kemampuan memasak;kebiasaan dan kesukaan keluarga; pembagian tugas dan kewajiban dalampemenuhan makanan di keluarga; ketersediaan dan keterjangkauan pangan; dansumber informasi. Studi ini merekomendasikan kepada Kementerian Kesehatan,BPPOM, dan ahli kesehatan untuk mempromosikan pemilihan makan yang sehatdan aman terutama makanan bersumber protein melalui kerja sama dengankomunitas dan penggunaan media sosial atau media interaktif. Selain itu, studi inijuga merekomendasikan kepada Kementerian Perikanan dan Kelautan dan jugaKementerian Pertanian untuk menyediakan makanan bersumber protein yang halal,aman, dan segar.
Double burden malnutrition among adults is an existing nutrition problem in globalpopulation as well as in Indonesia. This double burden of malnutrition is happenedas one of the impact of shifting in dietary pattern and one of the concern wasprotein source foods consumption. In order to faced the problem, Indonesiangovernment has been released Pedoman Gizi Seimbang PGS as nutritionguidlines. One of the message in PGS was to consume protein source foods.Therefore, factors related to protein source foods consumption should be known.Several studies were pointed out studies on food selection in quantitativeapproached and some of qualitative approached. However, qualitative studyfocused on exploring factors related to protein source foods consumption amongIndonesian adults in Jakarta are still limited. This qualitative study aims to explorefactors related to protein source foods consumption among Indonesian adults inJakarta. This study conducted started from August 2017 until May 2018 and part ofSCRIPT study. A total of 16 adults who were living in Jakarta participated in indepthinterview and was chosen by purposive and snowball sampling. FGD andkey informants interview including food historian, head of household, and foodseller were performed as data triangulation. All the recordings were transcribedverbatiim and double checking were done. Data coding and emerging themes fromtranscript verbatiim was done using Dedoose App. There were 4 themes emergedfrom this study which were the knowledge on eating protein source foods perception on eating protein source foods protein source foods consumptionamong adults in Jakarta and factors related to protein source foods consumption.However, factors related to protein source foods consumption were tradition,norms, and belief sensory appeal preferences experience safety and healthyconsideration cooking skills family rsquo s habit and preferences role and responsiblityin food procurement food availability and accessibility and source of informations.This findings encouraged Ministry of Health, Indonesian FDA, and healthprofessionals to promote how to choose healthy and safety foods especially proteinsourcefoods by doing enggangement with communities and using social media orinteractive platform. Besides, this findings were also recommend Ministry ofFisheries and Marine and Ministry of Agriculture to provide halal, safety, and freshprotein source foods.
2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Eristiana
Abstrak :
Latar Belakang: Malnutrisi merupakan salah satu predikor luaran pengobatan yang buruk. Indeks masa tubuh (IMT) kurang 18,5 kg/m2 dan ketidakcukupan peningkatan berat badan saat pengobatan berkaitan dengan peningkatan risiko kegagalan pengobatan kematian dan kekambuhan TB. Intervensi gizi tinggi energi dan protein dapat memperbaiki malnutrisi sehingga memperbaiki imunitas, kekuatan otot dan mempercepat konversi. Metode: Penelitian ini merupakan open label non-randomised clinical trial dan merupakan merupakan uji pendahuluan. Penelitian ini dilakukan di poliklinik MDR RSUP Persahabatan periode April-Desember 2022 pada pasien TB resistan obat (RO) yang mengalami malnutrisi. Kelompok intervensi mendapatkan edukasi gizi dan suplementasi nutrisi oral tinggi energi dan protein (705 kkal dan 31 gram per hari) selama 60 hari sedangkan kelompok kontrol hanya mendapat edukasi gizi selanjutnya dievaluasi perubahan berat badan, waktu koversi, perubahan keluhan dan parameter hematologi. Hasil: Didapatkan 36 pasien kelompok intervensi dan 34 pasien kontrol. Pemberian suplementasi nutrisi meningkatkan asupan energi total dan protein harian [2012 vs 1596 kkal, p<0,001; 79 vs 58gram, p<0,001] dan meningkatkan berat badan ≥5% pada kelompok intervensi dibandingkan kontrol [OR:14,518 95%IK (3,778-55,794), p<0,001]. Kelompok intervensi (86,1%) mengalami waktu konversi pada bulan ke-2 dibandingkan kelompok kontrol 70,6% (p<0,114). Perbaikan keluhan batuk dan sesak napas pada kelompok intervensi dibandingkan kontrol [p<0,001 (batuk) dan p<0,001 (sesak)]. Terdapat perbedaan penurunan kadar protein total dan globulin pada kedua kelompok [p:0,038 (protein total) dan p:0,02 (globulin)] pascaintervensi. Protein total dan globulin merupakan reaktan fase akut sebagai petanda inflamasi dan berguna untuk evaluasi respons pengobatan TB dan intervensi nutrisi. Hasil analisis multivariat mendapatkan bahwa pasien dengan penurunan berat badan derajat sedang-berat sebelum pengobatan TB RO akan memiliki kenaikan berat badan ≥5% [aOR: 4,701 95%IK (1,334-16,569), p<0,001], sedangkan pasien yg memiliki keluhan sesak saat aktivitas sebelum pengobatan akan memiliki kesulitan naik berat badan ≥5% setelah dua bulan pengobatan [aOR:0,168 95%IK (0.043-0.797), p:0,074]. Kesimpulan: Intervensi gizi pada pasien TB RO dengan malnutrisi merupakan pendekataan terbaru untuk membantu keberhasilan pengobatan. ......Background: Malnutrition is a predictor of poor treatment outcomes. Body mass index (BMI) less than 18.5 kg/m2 and inadequate weight gain during treatment are associated with an increased risk of treatment failure, death and recurrence. Nutritional intervention with high energy and protein can correct malnutrition thereby improving immunity, muscle strength and accelerating conversion. Methods: This study is an open clinical trial design and is a preliminary test. This research was conducted at the MDR polyclinic at Persahabatan Hospital through the April-December 2022 of malnourished drug resistance (DR)-TB patients. The intervention group received nutriotion education and high energy and protein oral nutritional supplementation (705 kcal and 31gr per day) for 60 days while the control group only received education. This study is to evaluate body weight, conversion time rate, changes in complaints and hematological parameters. Results: There were 36 patients in the intervention group and 34 control patients. Providing nutritional supplementation increased total energy and daily protein intake [2012 vs 1596 kcal p<0.001; 79 vs 58 gr, p<0.001] and increased body weight ≥5% in the intervention group compared to the control [OR:14.518 95% CI (3.778-55.794), p<0.001]. The intervention group (86.1%) experienced conversion time in the 2nd month compared to the control group 70.6% (p<0.114). Improvements in complaints of cough and shortness of breath in the intervention group compared to controls (p<0.001 and p<0.001). There were differences in the decrease in total protein and globulin levels in the two groups (p:0.038 and p:0.02) after the intervention. Total protein and globulin are acute phase reactants as markers of inflammation and are useful for evaluating response to treatment. The results of the multivariate analysis found that patients with moderate-to-severe weight loss before DR-TB treatment would have a weight gain of ≥5% [aOR: 4.701 95% CI (1.334-16.569), p<0.001], whereas patients who had shortness of breath when active before treatment will have difficulty gaining weight ≥5% after two months of treatment [aOR:0.168 95% CI (0.043-0.797), p:0.074]. Conclusion: Nutritional intervention in malnourished DR-TB RO is the latest approach to assist in successful treatment.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erni Kurniasih
Abstrak :
Stunting masih menjadi salah satu persoalan yang dihadapi oleh negara-negara di dunia. Dampak dari stunting sendiri cukup serius. Dalam jangka pendek, anak-anak dengan stunting akan rentan terkena penyakit dan jangka panjang akan mengalami gangguan perkembangan otak secara permanen. Pemerintah Indonesia telah melakukan upaya percepatan penurunan stunting di Indoesia, diantaranya dengan mengalokasikan dana transfer ke daerah (TKD) untuk stunting mulai dari tahun 2019. TKD untuk stunting terdiri dari Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik, DAK non fisik dan dana desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari DAK untuk stunting terhadap prevalensi stunting. Penelitian ini menggunakan data panel stunting tahun 2021 dan 2022 pada 514 kab/kota. Sedangkan untuk DAK fisik dan non fisik untuk stunting menggunakan data tahun 2019, 2020 dan 2021, dengan asumsi dampak dari DAK untuk stunting belum dapat dirasakan di tahun yang sama. Metode penelitian menggunakan model panel fixed effect robust dan regresi linear robust. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DAK Fisik tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prevalensi stunting sedangkan DAK non fisik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penurunan prevalensi stunting, namun besaran dampaknya semakin menurun dalam jangka panjang. Variabel kontrol yang mempengaruhi stunting adalah PDRB perkapita, tingkat kemiskinan dan rata-rata lama sekolah perempuan. ......Stunting is still one of the problems faced by countries in the world. The impact of stunting itself is quite serious. In the short term, children with stunting will be vulnerable to disease and in the long term they will experience permanent brain development disorders. The Indonesian government has made efforts to accelerate the reduction of stunting in Indonesia, including by allocating regional transfer funds (TKD) for stunting starting in 2019. TKD for stunting consists of physical Special Allocation Funds (DAK), non-physical DAK and village funds. This study aims to determine the impact of DAK for stunting on the prevalence of stunting. This study uses stunting panel data for 2021 and 2022 in 514 districts/cities. Meanwhile, physical and non-physical DAK for stunting uses data for 2019, 2020 and 2021, assuming that the impact of the DAK for stunting cannot be felt in the same year. The research method uses a robust fixed effect panel model and robust linear regression. The results showed that physical DAK had no significant effect on stunting prevalence, while non-physical DAK had a significant effect on reducing the prevalence of stunting with the magnitude of the impact decreases in the long term. The control variables that affect stunting are GRDP per capita, poverty level and the average number of years of schooling for women.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library