Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sylvia Rohani M. Gunawan
Abstrak :
ABSTRAK Rumah Sakit PMI Bogor belum mengembangkan Sistem Informasi Manajemen, akan tetapi sudah melaksanakan penanganan data dan informasi secara sederhana. Walaupun demikian dokumentasi dan alur informasi belum memadai dalam hal kelengkapan, kontinuitas pencatatan dan akurasi data karena belum dibangunnya model sistem informasi manajemen yang utuh. Saat ini penanganan data dan informasi di RS PMI dihadapkan pada kendala sumberdaya manusia, sarana, dana dan dukungan dari pihak pimpinan. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan SIM Logistik Obat, menyusun model SIM Logistik Obat, menyusun struktur organisasi dan menyusun kebutuhan sumberdaya manusia dan sarana fisik. Metodologi yang digunakan adalah studi kasus dengan analisis kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan Cara diskusi kelompok terfokus, wawancara mendalam dan tinjauan dokumen. Model SIM RS PMI yang dianggap memadai adalah Modular Design System, sehingga SIM Logistik Obat akan merupakan sub sistem yang berdiri sendiri tetapi memberikan input data dan informasi bagi SIM RS PMI. Temuan menunjukkan bahwa model yang sudah ada dapat dikembangkan menjadi SIM Logistik Obat. Dokumentasi secara manual harus diteruskan tetapi disertai dengan melakukan penyempurnaan terhadap (a) tabel output yang diinginkan baik bagi RS PMI, maupun pasien, (b) tabel input dan formulir yang diperlukan ,untuk memperoleh data dalam upaya menghasilkan tabel output yang diinginkan, dan (c) mekanisme dan alur data dan informasi. Stok obat dan alat kesehatan yang bersifat emergensi dipantau penggunaan dan stoknya secara manual dan computerized, yaitu dengan menampilkannya secara visual dalam bentuk grafik. Di apotik, peningkatan efisiensi penanganan data dengan komputer harus dilakukan dengan menyempumakan software sehingga data penjualan, nilai penjualan dan stok obat dapat diketahui setiap saat apabila diperlukan. Disarankan agar SIM RS PMI dan SIM Logistik Obat dapat dibangun dengan segera untuk meningkatkan manajemen RS PMI, meningkatkan pelayanan, dan menciptakan manajemen yang transparan, dalam menuju peningkatan kinerja RS PMI secara keseluruhan.
ABSTRACT Despite the facts that the Indonesian Red-Cross Hospital (IRCH) has not yet developed a Management Information System (MIS), the hospital has already started with a simple data and information management. Nevertheless, the data and information documentation and distribution is regarded insufficient in terms of completeness, continuity and accuracy due to inavailability of appropriate model of MIS. Currently, data and information management at the IRCH is heavily constrained with the quantity as well as quality of human resources, infrastructure, funding and the top level management support. This study is aimed to analyze the needs of Drug Logistic Management Information System (DL-MIS), develop the model of DL-MIS, establish the organization structure and human resources needed, and estimate the required physical infrastructure and hardware. The research methodology is a case study with qualitative analysis. The data is gathered through focus group discussions, indepth interviews, and document reviews. The model chosen for the IRCH MIS is a Modular Design System, and hence the DL-MIS will become an independent subsystem which shares data and information with the IRCH MIS. The findings indicate that current information management at the IRCH could be developed into DLMIS. Manual system of the DL management can be improved with further enhancement on (a) the form of the output tables needed by the IRCH and patients, (b) the input tables to record the necessary data in order to produce the output tables, and (c) mechanism and distribution of data and information. The utilization and stock of the emergency drug and medical supply has to be monitored through manual as well as computerized recording, and then visually displayed in an informative graphics. At the pharmacy, efficiency improvement on computerized system has to be conducted thoroughly by redesigning the software which enable the system to record and automatically calculate the transaction, amount of sales, value of sales and the stock Finally, it is suggested that the IRCH MIS and DL-MIS could be established at the soonest time possible to improve the quality of the hospital management, provide better hospital services, and create a transparent management in the effort of increasing the whole IRCH performance.
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eny Supriyaningsih
Abstrak :
Informasi yang dihasilkan dari sistem manajemen akademik yang ada di Jurusan Radiodiagnostik dan Radioterapi saat ini, masih dirasakan kurang dalam hal kecepatan waktu dan jenis informasinya. Sering kali terjadi kesalahan dalam hal pemasukan dan pengolahan data, pencarian data yang sulit serta keterlambatan dalam penerimaan keluaran. Untuk itu perlu dirancang suatu sistem informasi manajemen akademik yang berbasis komputer yang dapat menyediakan informasi yang akurat, cepat, tepat dan mudah. Sebagai metodenya, rancangan ini dilakukan melakukan melalui pendekatan sistem dengan tahapan; pra analisis, analisis sistem, perancangan sistem, disain sistem, dan implementasi sistem. Data dan informasi dikumpulkan melalui wawancara dengan kuisioner tidak terstruktur dan observasi terhadap komponen sistem informasi yaitu; dokumen, tenaga, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak. Dari hasil pra analisis menunjukan adanya masalah pada setiap komponen sistem informasi yang lama yaitu; input, proses, dan output, dimana setiap tahap tersebut pengerjaanya masih dilakukan secara manual. Disamping itu sering kali terjadi kesalahan dalam pemasukan dan pengolahan data sehingga output yang dihasilkan menjadi tidak akurat dan tepat. Informasi lain yang didapat dari pra analisis ini adalah sistem penyimpanan data masih dilakukan secara terpisah sehingga data susah diakses. Selain itu juga kecepatan pengolahan data dan kecepatan pencarian data memerlukan waktu yang cukup lama. Dari analisis kebutuhan dan kelayakan perancangan sistem menunjukan adanya kebutuhan pemakai, kebutuhan sistem itu sendiri, kelayakan teknik dan kelayakan operasi. Perancangan sistem menggunakan alat pengembangan berupa data flow diagram, bagan alir sistem, entity relalionalship diagram, kamus data, rancangan input, dan rancangan output. Sistem informasi yang baru merniliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan sistem informasi yang lama dalam hal input, proses, maupun output yang dihasilkan. Kesimpulan pada tesis menyangkut beberapa hal: pertama permasalahan sistem informasi ditemukan pada setiap komponen sistem. Kedua, sistem informasi yang dirancang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja institusi. Ketiga, sistem informasi yang dirancang ini berbasis komputer dengan sistem yang otomatisasi sehingga data dapat terintegrated. Keempat, prototype yang dibuat dapat menghasilkan informasi yang lebih cepat, tepat, akurat, dan mudah. Prototype ini akan dikembangkan di Politeknik Kesehatan Jakarta II Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi.
Information that produced from academic management system in Radiodiagnostic and Radiotherapy major this time, still felt lack in time speed and kind of information. Many time frequently happened mistake in entering and processing data, difficult data search and delay in output acceptance. That for designed an academic management information system which base on computer that can supply an accurate information, quick, precise, and easy. As the method, this design done by doing approach system with steps: pre analysis, system analysis, system scheme, system design, and system implementation. Data and information gathered by interview with unstructured questioner and observation to system information component, which are document, energy, procedure, hardware, and software. From pre analysis, result there is a problem in each old information system component, which is input, process, and output, where every step of the workmanship done manually. Despitefully, often is happened mistake in data inputting and processing so that the output produced become inaccurate and imprecise. Other information that got from this analysis is data saving system still conducted separately so this data is becoming difficult to access. In addition, data processing speed and data searching speed need quiet long time. From needs analysis and system scheme eligibility showing the user needs, system itself needs, technical eligibility and operational eligibility. System scheme is using development tools in form of flow diagram, flow system diagram, entity relationship diagram, dictionary data, input device, and output device. New system information has some benefits compared to old system information in inputting, processing, and output produced. The conclusion in this thesis concerning few things; first is the system information problem founded in every system component. Second is system information that designed to improving the efficiently and effectively of institution work. Third is system information designed is base on computer with system which is automatic so data can be integrated. Fourth is prototype that has been made can produce faster, accurate, precise and easier information. This prototype will developed in Jakarta Health Polytechnic II Radiodiagnostic and Radiotherapy Major.
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12857
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Fauzi
Abstrak :
Durasi waktu pelaksanaan proyek konstruksi yang semakin sngkat memerlukan jadwal aktifitas proyek konstruksi yang tepat waktu, dan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dinilai dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja jadwal proyek konstruksi. Penerapan SIM pada perencanaan dan pengendalian jadwal proyek konstruksi akan efektif dan efisien, apabila data yang dibutuhkan oleh sistem tersebut terfokus pada elemen (variable) karakteristik SIM yang utama. Satu set spektrum elemen karakteristik SIM yang potensial mempengaruhi kinerja SIM, dianalisa kekuatan hubungannya terhadap kinerja jadwal proyek konstruksi secara statistika. Tingkat kekuatan hubungan ini digunakan untuk mengidentifi kasikan elemen karakteristik SIM yang utama. Didapatkan kesimpulan bahwa 7 elemen karakteristik SIM, yang berupa : sistem integrasi, cara mengendalikan perubahan, hubungan sistem informasi antara unit kerja, sistem network, cara menyediakan informasi eksternal pada saat perencanaan jadwal, keterlibatan project engineer, dan cara melaporkan progres, mempunyai pengaruh positif lebih kuat dibandingkan elemen karakteristik SIM lainnya, terhadap kinerja jadwal proyek pada konstruksi bangunan bertingkat di Jakarta.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boediarto Soerjonoto
Abstrak :
Kemajuan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi serta revolusi dibidang komunikasi dan sistem informasi telah memberikan pengaruh yang tidak kecil bagi operasi berbagai perusahaan di Indonesia. Mengingat lingkungan usaha yang dihadapi suatu perusahaan sangat kompetitif, maka tidak ada jalan lain bagi perusahaan yang makin membesar untuk selalu menyempurnakan sistem informasinya yang dapat dijadikan sebagai alat Bantu persaingan dimasa yang akan datang. PT X sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dibidang percetakan tidak luput dari berbagai masalah yang timbul dalam kondisi industri tersebut. Dalam rangka mengantisipasi lingkungannya dan menggolkan tujuan jangka panjang yang telah dicanangkannya, maka diperlukan perbaikan berbagai hal antara lain struktur organisasi, sumber daya manusia, sistem informasi, dan lain-lain. Analisis terhadap sistem informasi yang diterapkan di PT X menunjukkan bahwa sistem yang ada saat ini masih mengandung berbagai kelemahan dan penggunaan peralatan komputer belum maksimal sehingga kinerja perusahaan secara keseluruhan belum optimal. Agar kinerja PT X dapat meningkat, maka perlu diadakan perbaikan di beberapa bidang yaitu reorganisasi struktur, peran peralatan komputer ditingkatkan, penerapan perangkat lunak untuk menunjang kegiatan perusahaan, dan seleksi sumber daya manusia yang baku. Hasil analisis ini masih perlu dilanjutkan yaitu untuk lebih merinci sistem informasi yang diterapkan pada masing-masing bagian sehingga perbaikan terhadap sistem yang ada dapat dilaksanakan secara menyeluruh.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indoensia, 1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Baskoro Palwo N.
Abstrak :
RINGKASAN EKSEKUTIF
Pertumbuhan ekonomi yang baik di Indonesia serta kebijakan diversifikasi bahan bakar minyak membuka peluang yang menghasilkan dampak yang positif pada pengusahaan penyaluran/ pendistribusian gas melalui jaringan pipa yang dalam hal ini merupakan ke g iatan usaha Perusahaan Umum Gas Negara. Dengan kondisi yang demiki an perus ahaan mengalami pe rtumbuhan yang relatif tinggi, tentunya secara intern terjadi perubahan baik dari dinamika organisas , sistem, prosedur, pola kegiatan dan perilaku organisasi serta pengel olaan data dan informasi. Penge1olaan informasi yang disebut SIM merupakan alat manajemen untuk melihat bagai mana kegiatan fisik perusahaan yang terjadi. SIM di PGN umurnya masih relatif muda dimana satuan kerja yang menangani nya ada1ah Pusat Pe1ayanan Informasi yang baru mu1ai beroperasi tahun 1987. Satuan kerja ini baru mulai beroperasi tahun 1987.

Di da1am tulisan ini di lakukan suatu evaluasi sejauh mana upaya yang te1ah dilakukan o1eh perusahaan untuk membangun SIMnya dan kendala-kendala apa yang dihadapi dalam pembangunannya. Lalu di1akukan ana1isis dengan perangkat konseptual dari bidang SIM.Pene1itian ini di1akukan berdasarkan penga1aman penu1is sebagai pelaksana harian Kepala Bidang Pengembangan Sistem Informasi ditambah dengan hasil wawancara dengan para pemakai sistem .

dari hasil penelitian yang dilakukan perusahaan telah memulai pengembangan SIM mulai dari hal yang paling dasar yaitu proses transaksi yang merupakan komponen dari SIM yaitu Data Processing System yang pada dasarnya berisikan aplikasi-aplikasi akuntansi, selain itu ada pula aplikasi perpustakaan. Namun demikian sub-sistem yang dibangun dilakukan secara parsial sehingga menciptakan islands of information. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti berikut ini.

* Dukungan pimpinan puncak yang kurang memadai untuk mendorong pengembangan SIM, hal ini terlihat dari tidak tercantumnya perencanaan teknolgi informasi pada rencana perusahaan (corporate plan).

* Perubahan-perubahan dalam perusahaan yang relatif tinggi akibat adanya pertumbuhan perusahaan yang pesat sehingga prosedur yang ada tidak begitu mapan.

* Struktur organisasi yang kaku karena keputusan Menteri mengatur organisasi dan struktur terlalu deti1 sertapembagian satuan kerja atas dasar fungsional sehingga Direksi dibebani tugas yang terlalu berat untuk melakukan kompi1asi.

* Kurang terbukanya satuan kerja akan pengembangan SIM yang sebetulnya diakibatkan oleh keterbatasan pengetahuan dalam bidang teknologi informasi.

* Kurangnya tenaga tfeknologi informasi di perusahaan dan Pengembangan Sistem..., M. Baskoro Palwo N., FE UI, 1990 sulitnya mencari tenaga bidang ini yang berkualitas karena sistem imbal jasa yang ada di perushaan tidak mungkin memenuhi persyaratan mereka karena terikat pada struktur gaji dan kepangkatan.

* CPU yang ada sekarang sudah terlalu kecil untuk menangani operasi transaksi rekening dan akuntansi.

Dan beberapa kendala lainnya yang dijelaskan pada bagian lain dari tulisan ini.

Dari kendala yang dihadapi perusahaan seperti itu untuk dapat mengembangkan SIM dengan lebih baik diajukan usulan yang kiranya bisa digunakan sebagai kerangka dasar untuk pengembangan selanjutnya; dimana pada tahap awal perlu ditempuh beberapa langkah sebagai berikut :

* Pembentukan Tim Penerapan Teknologi Informasi yang diketuai oleh Direktur Utama, dimana tim ini berfungsi sebagai pengarah kebijakan SIM dan sekaligus menjadi jembatan akibat kekakuan organisasi.

* Melakukan restrukturisasi database sehingga. Terintegrasi dengan memanfaatkan database engine yang lebih baik dari pada yang dimiliki sekarang. Sekaligus dilakukan migrasi kepada sistem komputer yang lebih besar untuk proses transaksi seperti aplikasi akuntansi dan aplikasi rekening.

* Merekrut tenaga teknologi informasi yang berkualitas dengan catatan melakukan perubahan si stem imbal jasa bagi personil yang memiliki keahlian ini.

Selain usulan pemecahan permasalahan yang disebutkan di atas ini masih ada beberapa langkah yang perlu dilakukan yang terdapat pada bagian lain tulisan ini.

Tulisan ini merupakan hasil penelitian yang sifatnya kualitatif dan memberikan gambaran kerangka pemecahan masalah yang kiranya mungkin dapat dikembangkan lebih lanjut dan lebih detail.

1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Tutik Sri Hariyati
Abstrak :
Sistem informasi keperawatan adalah salah satu elemen penting dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Sistem informasi keperawatan di Indonesia saat ini masih belum optimal dan umumnya masih bersifat manual. Riset dimulai dengan mengidentifikasi dan dilanjutkan pengembangan model sistem informasi manajemen keperawatan oleh Roro ("SIMPRO") yang disesuaikan dengan kondisi rumah sakit. Model "SIMPRO" yang telah dicustomization diujicobakan di dua rumah sakit dengan karakteristik yang berbeda yaitu rumah sakit swasta dan rumah sakit pemerintah. Setelah implementasi, dilaksanakan evaluasi dengan desain pre- post test without control group. Jumlah sampel dokumentasi yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja "SIMPRO" adalah 219 dokumentasi dari setiap kelompok rumah sakit. Hasil riset menyampaikan ada perbedaan kinerja sebelum dan sesudah menggunakan "SIMPRO" yang diidentifikasikan dari perbedaan kualitas, kelengkapan, kesinambungan, bukti aspek legal dan fungsi membantu membuat keputusan (p=0.001). Ada perbedaan efisiensi waktu: baik di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Jakarta dan RS. Fatmawati (p= 0.01). Setelah menggunakan "SIMPRO" waktu yang diperlukan untuk melaksanakan dokumentasi di RS Fatmawati adalah 40.29 menit atau 25.27% dari total waktu dalam satu shift, sedangkan di RS Ibu dan Anak Bunda Jakarta membutuhkan waktu 24.62 menit atau 9.60% dari total waktu dalam satu shift. "SIMPRO" juga mempengaruhi efisiensi biaya, dimana dengan "SIMPRO" dokumentasi tidak setiap waktu harus dicetak. "SIMPRO" menjamin continuity of care dari asuhan keperawatan, sebagai bukti aspek legal, membantu mengambil keputusan dan meningkatkan keselamatan pasien. "SIMPRO" mengefisiensikan waktu dokumentasi sehingga waktu perawatan langsung ke pasien lebih optimal. "SIMPRO" juga meningkatkan edukasi kesehatan kepada pasien dan keluarga."Pada riset ini "SIMPRO" juga dapat meningkatkan peran manajer keperawatan dalam melaksanakan fungsi manajemen terutama pada peran pemberiaan motivasi, pengarahan, evaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan. Dukungan aspek perawat, aspek manajemen dan teknik dapat mengoptimalkan kinerja "SIMPRO" sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan. Berdasarkan manfaat dari "SIMPRO", maka sistem ini dapat direkomendasikan untuk digunakan di setiap Rumah Sakit serta dapat mendukung peningkatan kualitas mutu pelayanan keperawatan dan kesehatan.
Nursing Information System is an important element in nursing process. Current nursing system in Indonesia is still manual and less optimal. However, manual system has weaknesses, such as data slip or even lost, which may potentially lead a nurse in the legal risk. This research was an operational research. It was started by problem identification in order to identify needs for development of nursing information system. The second stage was Sistem Informasi Manajemen Keperawatan oleh Roro ("SIMPRO"), in other words, Development of Nursing Management Information System by Roro. "SIMPRO" has been adjusted and customized with the conditions of the hospitals. Coordination of management, human resources, and infrastructure as well as trainings and assistance were conducted prior to trial of "SIMPRO". Then, trial of "SIMPRO" was conducted at two hospitals, which represent the characteristics of both public and private hospitals. Pretest and posttest without control were done after the implementation. Numbers of nursing documentation as samples were 219 documentations from each hospital group. It was used to evaluate the effectiveness of system performance before and after the implementation of "SIMPRO". Result of the research was difference of performance before and after the implementation of "SIMPRO", which was identified by differences on quality, completeness, continuity, aspect legal function and decision support system (p=0.001). Hospital with good management and infrastructure supports demonstrated higher level of effectiveness than another one. There was difference on time effectiveness before and after the implementation of "SIMPRO", both at Bunda Hospital (p=0.010) and Fatmawati General Hospital (p=0.010). Duration of documentation at Fatmawati General Hospital was 40.29 minutes or about 25.27 percent of total duration in one shift. Meanwhile, duration of documentation at Bunda Hospital was 24.62 minutes or about 9.60 percent of total duration in one shift. "SIMPRO" affected cost effectiveness since no printed documentation produced. In addition, "SIMPRO" guaranteed the continuity of nursing process. Thus, it guaranteed legal aspect and enhanced patient safety as well. This research implicated to the enhancement of quality, completeness, relevance, aspect legal function and decision support system. It also implicated to time efficiency on documentation, thus direct care to patients can be more optimal. "SIMPRO" can enhance the quality of nursing care by supports of nurses, management and technical aspects.;Nursing Information System is an important element in nursing process. Current nursing system in Indonesia is still manual and less optimal. However, manual system has weaknesses, such as data slip or even lost, which may potentially lead a nurse in the legal risk. This research was an operational research. It was started by problem identification in order to identify needs for development of nursing information system. The second stage was Sistem Informasi Manajemen Keperawatan oleh Roro ("SIMPRO"), in other words, Development of Nursing Management Information System by Roro. "SIMPRO" has been adjusted and customized with the conditions of the hospitals. Coordination of management, human resources, and infrastructure as well as trainings and assistance were conducted prior to trial of "SIMPRO". Then, trial of "SIMPRO" was conducted at two hospitals, which represent the characteristics of both public and private hospitals. Pretest and posttest without control were done after the implementation. Numbers of nursing documentation as samples were 219 documentations from each hospital group. It was used to evaluate the effectiveness of system performance before and after the implementation of "SIMPRO". Result of the research was difference of performance before and after the implementation of "SIMPRO", which was identified by differences on quality, completeness, continuity, aspect legal function and decision support system (p=0.001). Hospital with good management and infrastructure supports demonstrated higher level of effectiveness than another one. There was difference on time effectiveness before and after the implementation of "SIMPRO", both at Bunda Hospital (p=0.010) and Fatmawati General Hospital (p=0.010). Duration of documentation at Fatmawati General Hospital was 40.29 minutes or about 25.27 percent of total duration in one shift. Meanwhile, duration of documentation at Bunda Hospital was 24.62 minutes or about 9.60 percent of total duration in one shift. "SIMPRO" affected cost effectiveness since no printed documentation produced. In addition, "SIMPRO" guaranteed the continuity of nursing process. Thus, it guaranteed legal aspect and enhanced patient safety as well. This research implicated to the enhancement of quality, completeness, relevance, aspect legal function and decision support system. It also implicated to time efficiency on documentation, thus direct care to patients can be more optimal. "SIMPRO" can enhance the quality of nursing care by supports of nurses, management and technical aspects.;Nursing Information System is an important element in nursing process. Current nursing system in Indonesia is still manual and less optimal. However, manual system has weaknesses, such as data slip or even lost, which may potentially lead a nurse in the legal risk. This research was an operational research. It was started by problem identification in order to identify needs for development of nursing information system. The second stage was Sistem Informasi Manajemen Keperawatan oleh Roro ("SIMPRO"), in other words, Development of Nursing Management Information System by Roro. "SIMPRO" has been adjusted and customized with the conditions of the hospitals. Coordination of management, human resources, and infrastructure as well as trainings and assistance were conducted prior to trial of "SIMPRO". Then, trial of "SIMPRO" was conducted at two hospitals, which represent the characteristics of both public and private hospitals. Pretest and posttest without control were done after the implementation. Numbers of nursing documentation as samples were 219 documentations from each hospital group. It was used to evaluate the effectiveness of system performance before and after the implementation of "SIMPRO". Result of the research was difference of performance before and after the implementation of "SIMPRO", which was identified by differences on quality, completeness, continuity, aspect legal function and decision support system (p=0.001). Hospital with good management and infrastructure supports demonstrated higher level of effectiveness than another one. There was difference on time effectiveness before and after the implementation of "SIMPRO", both at Bunda Hospital (p=0.010) and Fatmawati General Hospital (p=0.010). Duration of documentation at Fatmawati General Hospital was 40.29 minutes or about 25.27 percent of total duration in one shift. Meanwhile, duration of documentation at Bunda Hospital was 24.62 minutes or about 9.60 percent of total duration in one shift. "SIMPRO" affected cost effectiveness since no printed documentation produced. In addition, "SIMPRO" guaranteed the continuity of nursing process. Thus, it guaranteed legal aspect and enhanced patient safety as well. This research implicated to the enhancement of quality, completeness, relevance, aspect legal function and decision support system. It also implicated to time efficiency on documentation, thus direct care to patients can be more optimal. "SIMPRO" can enhance the quality of nursing care by supports of nurses, management and technical aspects.;Nursing Information System is an important element in nursing process. Current nursing system in Indonesia is still manual and less optimal. However, manual system has weaknesses, such as data slip or even lost, which may potentially lead a nurse in the legal risk. This research was an operational research. It was started by problem identification in order to identify needs for development of nursing information system. The second stage was Sistem Informasi Manajemen Keperawatan oleh Roro ("SIMPRO"), in other words, Development of Nursing Management Information System by Roro. "SIMPRO" has been adjusted and customized with the conditions of the hospitals. Coordination of management, human resources, and infrastructure as well as trainings and assistance were conducted prior to trial of "SIMPRO". Then, trial of "SIMPRO" was conducted at two hospitals, which represent the characteristics of both public and private hospitals. Pretest and posttest without control were done after the implementation. Numbers of nursing documentation as samples were 219 documentations from each hospital group. It was used to evaluate the effectiveness of system performance before and after the implementation of "SIMPRO". Result of the research was difference of performance before and after the implementation of "SIMPRO", which was identified by differences on quality, completeness, continuity, aspect legal function and decision support system (p=0.001). Hospital with good management and infrastructure supports demonstrated higher level of effectiveness than another one. There was difference on time effectiveness before and after the implementation of "SIMPRO", both at Bunda Hospital (p=0.010) and Fatmawati General Hospital (p=0.010). Duration of documentation at Fatmawati General Hospital was 40.29 minutes or about 25.27 percent of total duration in one shift. Meanwhile, duration of documentation at Bunda Hospital was 24.62 minutes or about 9.60 percent of total duration in one shift. "SIMPRO" affected cost effectiveness since no printed documentation produced. In addition, "SIMPRO" guaranteed the continuity of nursing process. Thus, it guaranteed legal aspect and enhanced patient safety as well. This research implicated to the enhancement of quality, completeness, relevance, aspect legal function and decision support system. It also implicated to time efficiency on documentation, thus direct care to patients can be more optimal. "SIMPRO" can enhance the quality of nursing care by supports of nurses, management and technical aspects.
Depok: Universitas Indonesia, 2012
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuning Sri Rejeki Srijono
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Riska Komala Putri
Abstrak :
Proyek konstrulcsi menghasilkan satuan informasi yang sangat besar dan kompleks. Dengan sistem informasi yang balk, masalah yang timbul dapat dideteksi lebih awal, sedemikian sehingga altematif-altematif penyelesaian dapat diperoleh. Oleh karena itu telah dikembangkan suatu sistem infoxmasi manajernen pengendalian proyek (Project Management Information Control System) yaitu sebuah sistem informasi berbasis komputer yang berfungsi sebagai database dalam suatu proyek konstruksi. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam penulisan skripsi ini akan clilakukan suatu Analisa Wewenang yang merupakan tahap awal dalam penerapan PMICS. Analisis yang dilakul-can adalah mempelajari sejumlah inforrnasi dalam penanganan suatu proyek yang dikhususkan pada kegiatan engineering dan memetakan berbagai jenis informasi yang ada terhadap iimgsi manajemen konstruksi atau personil yang bertanggung jawab menyediakan dan juga mengakses informasi tersebut. Metode yang digunakan adalah studi kasus yang dilakukan di PT Rekayasa Engineering. Pengoiahan data dilakukan dengan menggmmakan alat bantu analisis berupa model matriks. Diharapkan dcngan hasil analisis tahap awal dari PMICS bempa Matrix Personil terhadap Fungsi dan Matrix Personil terhadap Informasi dan kemudian dilanjutkan dengan tahap-tahap berikumya pada akhirnya akan dapat dikembangkan suatu sistem informasi yang berbasis komputer untuk meudukung penanganan berbagai permasalahan pada manajemen informasi proyek. ......Construction project produce a complex and large amount of information. With a good information system, manager can detect problems earlier, so some alternative solutions can be deiined. Because of that, Project Management Injbrmation Control .Sjvstem (PMICS), a computer based of information system as a database in a construction project, has been developed. Related with that matters, so in this Enal assignment will be discussed a Domain Analysis as the first phase of PMICS implementation. This paper describes a study of the extent information in project handling of engineering activities and mapped a various types of project information against the construction management functions that provide and access the information. The analysis using case study method at PT Rekayasa Engineering and using matrix as a analysis tools. With the analysis result of PMICS first phase, matrix of Personnel versus Function and matrix Personnel versus Information and then continued with the next phase, we can develop a computer based information system to support tasks on construction project management.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35265
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dudi Hermanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S36697
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ricky Yuniarto
Abstrak :
Persaingan industri yang ketat, khususnya industri otomotif membuat orang-orang yang terlibat berpikir dua kali untuk membuat produk dengan biaya tinggi. Untuk dapat bersaing dengan industri otomotif yang lain setiap perusahaan sekarang-sekarang ini sedang giat-giatnya melakukan pengurangan biaya di segala aspek produksi, salah satu diantaranya adalah biaya persediaan. Dalam hal tersebut penulis melihat kurangnya orientasi perusahaan pada minimalisasi biaya persediaan, khususnya persediaan komponen pemotong. Hal inilah yang menjadi dasar pemikiran penulis untuk membuat skripsi tentang Perencanaan Pemakaian dan Pemesanan Komponen Pemotong di PT. X. Sebelum dilakukan penulisan, penulis melakukan wawancara dengan orang dari PT. X yang terkait dengan masalah ini, juga mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi. Penulisan skripsi ini dibatasi hanya untuk komponen pemotong di jalur Crankshaft. Data-data yang diambil diantaranya adalah spesifikasi komponen pemotong, umur pakai, kapasitas regrind, waktu tenggang pemesanan, data produksi satu tahun kebelakang, model perhitungan persediaan yang sedang berlangsung sekarang di PT. X dan lain-Iain. Dalam penulisan skripsi ini, penulis membuat usulan ukuran lot- ekonomis untuk pemesanan serta jumlah persediaan pengaman komponen pemotong, khususnya komponen pemotong di jalur Crankshaft. Sebelumnya penulis membuat peramalan produksi untuk satu tahun kedepan terhadap data produksi satu tahun kebelakang. Setelah didapat hasil ramalan produksi, data ini dipakai untuk menentukan jumlah pemakaian dan pemesanan berdasarkan hasil ramalan tersebut Setelah dilakukan perhitungan, hasil yang didapat dibandingkan dengan metode pemesanan dan penentuan jumlah persediaan yang sudah sedang berjalan di PT. X. Dalam hal ini penulis membuat Studi perbandingan biaya diantara kedua metode tersebut. Hasil yang didapat setelah dilakukan perbandingan biaya adalah ternyata dengan menggunakan jumlah pemesanan dengan ukuran lot-ekonomis, perusahaan dapat menghemat biaya sekitar 37 juta rupiah dalam setiap tahunnya. Disamping itu dalam skripsi ini juga dilampirkan tabel perencanaan pemesanan dan pemakaian komponen pemotong untuk satu tahun ke depan. Di dalam tabel ini kita dapat melihat kapan dan berapa komponen pemotong harus dipesan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36675
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>