Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Firmansyah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi hubungan antara digitalisasi dengan produktivitas tenaga kerja di sektor industri manufaktur. Kami menggunakan data 33.577 perusahaan industri berskala besar dan sedang di Indonesia Tahun 2017 yang diperoleh dari hasil Survei Industri Besar Sedang, Badan Pusat Statistik RI. Kami menggunakan metode regresi linier berganda terhadap data cross-section dengan variabel dependen yaitu produktivitas tenaga kerja dan variabel independen utama yaitu proporsi nilai aset ICT terhadap total aset barang modal sebagai variabel digitalisasi. Hasil estimasi menunjukkan bahwa digitalisasi berasosiasi positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja industri besar dan sedang di Indonesia.

ABSTRACT
This study aimed to estimate the relationship between digitalization and labor productivity in manufacturing sector. We used data of 33.577 large and medium industrial firms in Indonesia in 2017 obtained from Annual Manufacturing Survey 2017 database, Statistics Indonesia. We used multiple linear regression on cross-sectional data with labor productivity as dependent variable and ICT asset proportion as our main independent variable, represented the digitalization variable. Our estimation results show that digitalization is positively and significantly associated with labor productivity in large and medium industries in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fariz Raffandi Marzuki
"Studi ini memberikan dua analisis untuk mengukur determinan sektor manufaktur dalam perdagangan internasional serta menentukan posisi sektor manufaktur dalam transformasi structural dan urutan setiap negara. Pertama, penelitian ini mencoba melihat determinan ekspor sektor manufaktur dan mencoba mengurutkan partisipasi manufaktur ASEAN-6 dalam GVCs. Kedua, penelitian ini mencoba menganalisis variabel determinan partisipasi GVC melalui dua pendekatan, backward linkages dan forward linkages, serta mengestimasi posisi negara-negara ASEAN-6 saat ini pada tahapan transformasi struktural. Pada langkah pertama, penelitian ini menggunakan Variabel Least Square Dummy (LSDV) pendekatan untuk menangkap setiap partisipasi negara sekaligus dengan estimasi variabel determinan. Pada langkah kedua, penelitian ini menggunakan model random effect untuk mengestimasi variabel determinan untuk setiap backward linkages dan forward linkages antara negara-negara ASEAN-6. kami menemukan urutan tingkat partisipasi manufaktur ASEAN-6 di mana Vietnam memimpin, diikuti oleh Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Indonesia. Kami juga menemukan bahwa tahap transformasi struktural ASEAN-6 berada pada level manufaktur terbatas yang bergerak menuju manufaktur maju. Kami juga melakukan enam skenario berbeda untuk melihat dampak dari setiap variabel kualitas kelembagaan. Kami menemukan bahwa Pengawasan Korupsi, Penegakan Hukum, Suara dan Akuntabilitas yang lebih tinggi secara positif meningkatkan partisipasi sektor manufaktur forward linkages, sementara Efektivitas Pemerintah, Stabilitas Politik, Penegakan Hukum, Kualitas Regulasi, Suara dan Akuntabilitas secara positif merangsang partisipasi sektor manufaktur backward linkages. Oleh karena itu, penting bagi negara-negara ASEAN-6 untuk memperkuat kualitas kelembagaannya terutama dari sisi efektivitas birokrasi dan penegakan hukum agar dapat bersaing dan memaksimalkan manfaat keterbukaan perdagangan internasional

This study provides two analysis to measure the determinant of manufacturing sector on international trade, also determine the position of the manufacturing sector in the structural transformation and sequencing of each country. First, this study tried to oversee the determinant of manufacturing sector export and tried to rank the ASEAN-6 manufacturing participation on GVCs. Second, this study tried to analyze the determinant variable of GVCs participation through two approach, backward and forward linkages, and also estimate ASEAN-6 countries’ current position on structural transformation stages in. On the first step, this study used Least Square Dummy Variable (LSDV) approach to capture each country participation at once with determinant variable estimation. On the second step, this study used random effect model to estimate determinant variable for each backward and forward linkages between ASEAN-6 countries. we found the ASEAN-6’s order of manufacturing participation level where Vietnam is leading, followed by Singapore, Malaysia, Thailand, the Philippines, and Indonesia. We also found that ASEAN-6’s structural transformation stage is on the level of limited manufacturing moving towards advanced manufacturing. We also did six different scenarios in order to capture the impact of each institutional quality variable. We found that higher Control of Corruption, Rule of Law, Voice and Accountability positively increase manufacturing forward linkages, while Government Effectiveness, Political Stability, Rule of Law, Regulatory Quality, Voice and Accountability positively stimulate manufacturing backward linkages. Hence, it is important for ASEAN-6 countries to strengthen their institutional quality especially from the bureaucracy effectiveness and law enforcement in order to compete and maximize the benefit of international trade openness."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Nikita Grace
"Penelitian ini menganalisis realokasi sumber daya di sektor manufaktur Indonesia menggunakan dekomposisi produktivitas dinamis Olley-Pakes, dengan fokus pada sektor prioritas Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Dalam penelitian ini, diidentifikasi kontribusi efek dari dalam perusahaan dan efek realokasi (antarperusahaan dan akibat perilaku masuk keluar pasar) terhadap pertumbuhan produktivitas menggunakan data Survei Industri Besar dan Sedang (IBS) 2011-2021. Penemuan dari penelitian ini mengindikasikan bahwa pada 2011-2015, pertumbuhan produktivitas didorong oleh perkembangan yang dilakukan perusahaan secara individu, sementara tahun 2017-2021, realokasi sumber daya menjadi faktor yang dominan. Perusahaan yang masuk ke pasar secara konsisten mempengaruhi pertumbuhan produktivitas secara negatif sehingga menyoroti dibutuhkannya kebijakan yang mendukung.

This research analyzes resource reallocation in Indonesia's manufacturing sector using the Olley-Pakes dynamic productivity decomposition, focusing on the priority sectors of the National Long-Term Development Plan (RPJPN) 2025-2045. The study identifies the contributions of within-firm effects and reallocation effects (between firms and due to market entry and exit) to productivity growth using data from the Large and Medium Industry Survey (IBS) 2011-2021. The findings indicate that from 2011-2015, productivity growth was driven by individual firm improvements, while from 2017-2021, resource reallocation became the dominant factor. New market entrants consistently negatively impacted productivity growth, highlighting the need for supportive policies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jordan, James A.
New York: John Wiley & Sons, 2000
658.023 JOR n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yonathan Wiryajaya Wilion
"Di masa pandemi COVID-19, sebagian besar perusahaan di sektor industri manufaktur mengalami penurunan omzet penjualan dan kesulitan keuangan akibat pembatasan sosial, terganggunya rantai pasok global, dan penurunan permintaan. Untuk meningkatkan aktivitas perekonomian dan membantu perusahaan yang terdampak pandemi COVID-19, pemerintah telah menerapkan kebijakan insentif perpajakan bagi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan hubungan profitabilitas dan likuiditas terhadap agresivitas pajak antara sebelum pandemi COVID-19 dengan saat pandemi COVID-19. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linear berganda dengan data sekunder, yakni data laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2016 hingga tahun 2020. Penentuan sampel penelitian dilakukan menggunakan metode purposive sampling dan memperoleh sampel sebanyak 78 (tujuh puluh delapan) perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI berdasarkan kriteria tertentu. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) terdapat perbedaan signifikan antara hubungan profitabilitas dan agresivitas pajak di periode sebelum dan sesudah pandemi COVID-19 pada perusahaan industri terdaftar di BEI; dan (2) tidak terdapat perbedaan signifikan antara hubungan likuiditas dan agresivitas pajak di periode sebelum dan sesudah pandemi COVID-19 pada perusahaan industri terdaftar di BEI.
.....During the COVID-19 pandemic, most companies in the manufacturing industry sector experienced a drastic decline in sales turnover and financial difficulties because of social restrictions, disruption of global supply chains, and decreased demand. To increase economic activity and help companies affected by the COVID-19 pandemic, the government has implemented a tax incentive policy for companies. This study aims to analyze the differences in the relationship between profitability and liquidity on tax aggressiveness before the COVID-19 pandemic and during the COVID-19 pandemic. The research method used in this study is a multiple linear regression with secondary data, which is data on the financial statements of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) during 2016 to 2020. The research samples are chosen using the purposive sampling method and obtained a sample of 78 (seventy eight) manufacturing companies listed on the IDX based on certain criteria. The results of the study show that (1) there is a significant difference between the relationship between profitability and tax aggressiveness in the period before and after the COVID-19 pandemic in industrial companies listed on the IDX; and (2) there is no significant difference between the relationship between liquidity and tax aggressiveness in the period before and after the COVID-19 pandemic in industrial companies listed on the IDX."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library