Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Buku ini merupakan buku pegangan untuk terapi pada pasangan
Canada: John Wiley & Sons, 2005
616.891 HAN (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New York: John Wiley & Sons, 2005
616.891 HAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Abstrak :
Peneiilian ini diiakukan dengan menggunakan alat yang dieebut Pines' Couple Burnout Questionnaire and Measurement Alai ini dibuat oleh Pines, eeorang p kotog dan koneelor pemikahan, yang digunakan untuk mendeteksi terjadinya bumout dalam suatu hubungan interpersonal. Pines memberi istriah coupfe bumout untuk menyebut fenomena lersebul, yailu suatu keadaan menyakitkan yang menimpa orang-orang, yang berharap ointa romantis akan memberi arti dalam hidup mereka (Pines, 1996). Pines juga membuat sebuah model untuk menjelaskan bagaimana terladinya bumout dan apakah hai itu dapat dihindari. Model teraebut terdiri dari dua lajur, yang sama-eama dimulai dengan lahap jatuh cinta, namun jalur yang satu berakhir dengan bumout dan laiur yang lain berakhir dengan roots dan wings. Burnout dapat terjadi oleh karena adanya ketidakeesuaian antara harapan yang ada dengan kenyataan sehari-hari. Terjadinya bumrout dalam suaiu pemikahan merupakan proees yang tenadi secara berlahap. Adanya perbedaan antara harapan dengan kenyataan yang ada, ditambah dengan stres eehari-hari, dapat membuat keintiman dan einta eemakin menghilang. Pemiiihan wanita, sebagai subyek dalam penelitian ini didasarkan pada pendapat yang menyalakan bahwa bagi wanita pernikahan adalah suatu hai yang panting sebagai alat untuk mendapatkan kehidupan yang menjamin adanya rasa aman. Dengan keyakinan tereebut, wanita akan memasuki suatu pemikahan dengan harapan bahwa ia akan mendapaikan cinta, rasa aman dan kehahagiaan dari pasangan maupun dari pernikahannya. Bila harapan ini tidak eesuai dengan kenyataan yang ada maka akan terjadi pengikisan cinta dan komitmen eehingga nienjadi burnout. Tujuan dari penelitian ini adaiah untuk mendapatkan gambaran akor bumout pada wanlta dewasa yang menikah dan memiliki anak. Seiain itu iuga untuk mendapalkan gambaran masalah- masatah yang dihadapi wanila dalam pemikahannya, cara coping yang digunakan serta bagaimana pereepsi tentang cinta romantis. Metode penelitian yang digunakan adalah kombinasi pendekatan kuanlilatif dan kualilaiit. Pendekatan kuaniitatif dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Sedangkan pendekatan kuaiitetif dilakukan dengan wawancara pada subyek yang memiliki skor burnout rendah dan subyek dengan skor tinggi untuk mendapatkan iiustrasl terjadinya bumout aerla roots and wings. Subyek panelitian ini adaiah wanila bekerja yang menikah dan memiliki anak, dengan menggunakan teknik incidental sampling untuk pengambilan sampelnya. Hasil dari penelilian ini adalah ssbanyak 80% dari keselumhan wanita dalam peneiitian ini memiliki pernikahan yang baik-baik saja. Sedangkan 20% sisanya memiliki pernikhan yang hampir bumout dan ada yang sudah mengalami burnout Sedangkan masalah-masalah dalam hubungan pemikahan yang terungkap dalam penelitian inl berkisar anlara sifat, sikap maupun tingkah laku suami, misalnya egois, kurang komunikasi, atau kurang perhatian. Ada perbedaan dalam cara coping yang digunakan oleh subyek dengan skor bumouf rendah dengan subyek dengan skor tinggi. Pada kelompok bumout rendah, oara coping yang digunakan adalah optimism action, dengan Cara berdiskusi alau kompromi dangan suami. Sedangkan pada kelompok bumout Iinggi, cara coping yang digunakan adalah rabbnmizatrbn- resignation, yaitu dengan mendiamkan hlngga waklu yang akan menyelesaikan sorta berusaha mencari kesibukan lain agar dapat melupakan masalah. Selain itu ada heberapa cara coping lain yang digunakan yailu mengingatkan pasangan, memberi pengertian, menasehati, serla mengambil imsiatif dan keputusan sendiri. Saran-saran dibenkan untuk memberi masukan pada penelitian salaniutnya agar alat ini dapat benar-benar membantu untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya burnout dalam pernikahan.
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T37812
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefan Nicolaas Christian Mansyhur
Abstrak :
Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara dyadic coping dan resiliensi keluarga pada suami/istri dari pasien kanker. Lima puluh suami/istri dari pasien kanker menjadi partisipan dalam penelitian kali ini dengan mengisi kuesioner dyadic coping dan resiliensi keluarga. Dyadic coping diukur dengan menggunakan Dyadic Coping Inventories dari Bodenmann (2007). Resiliensi keluarga diukur melalui Family Resilience Assessment Scale yang dibuat oleh Sixbey (2005) dan dikembangkan oleh Lum (2008). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara dyadic coping dan resiliensi keluarga pada suami/istri dari pasien kanker. Selain itu, partisipan dalam penelitian ini memliki skor dyadic coping dan resiliensi keluarga yang cukup tinggi. ......This research was conducted to investigate the correlation between dyadic coping and family resilience in cancer patient's spouse. 50 cancer patient's spouse were completed all questionnaires of dyadic coping and family resilience. Dyadic coping was measured by Dyadic Coping Inventory (DCI) which was constructed by Bodenmann (2007). Family resilence was measured by Family Resilience Assessment Scale which was constructed by Sixbey (2005) and developed by Lum (2008). The results show that there was a relationship between dyadic coping and family resilience in cancer patient's spouse. Besides, participant in this research had a mildly-high score of dyadic coping and family resilience.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S47375
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firli Marcelia
Abstrak :
Peningkatan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja telah berimplikasi pada peningkatan dual-earner couple di Indonesia. Beberapa penelitian yang dilakukan di negara lain, seperti Australia dan Amerika, menemukan bahwa dual-earner couple berisiko mengalami berbagai tekanan yang dapat membuat mereka mengalami marital burnout lebih tinggi dibandingkan dengan single-earner couple. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan marital burnout antara dual-earner couple dengan single-earner couple, dan perbandingan suami atau istri dari dual-earner couple dengan suami atau istri dari single-earner couple, serta perbandingan marital burnout antara suami dan istri dari dual-earner couple. Terdapat 382 responden yang terdiri atas 191 suami, dan 191 istri yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dual-earner couple memiliki marital burnout yang tidak lebih tinggi dibandingkan dengan single-earner couple, suami dari dual-earner couple memiliki marital burnout yang tidak lebih tinggi dibandingkan dengan suami dari single-earner couple; dan istri dari dual-earner couple memiliki marital burnout yang tidak lebih tinggi dibandingkan dengan istri dari single-earner couple. Hal ini dapat disebabkan oleh karakteristik dari responden dan faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. ...... Increase in women rsquo s labor force participation has been implicated in the increase in dual earner couple in Indonesia. Several studies conducted in other countries, such as Australia and America, found that dual earner couple at risk of developing a variety of pressures that can make them experience higher marital burnout than single earner couple. This research is aimed to compare the marital burnout among dual earner couple with a single earner couple, and a comparison of the husband or wife of a dual earner couple with the husband or wife of a single earner couple, as well as marital burnout comparison between a husband and wife from dual earner couple. There were 382 respondents consisted of 191 husbands and 191 wives who participated in this study. The results of this study indicate that marital burnout in dual earner couple was not higher than single earner couple, marital burnout in husband in dual earner couple is not higher than husband in single earner couple and marital burnout in wife in dual earner couple was not higher than wife in single earner couple. This could be due to the characteristics of participants and other factors that may affect the results of this study.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S66067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York, NY: Routledge, 2011
616.891 562 HAN (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library