Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andi Darma
"ABSTRAK Tesis ini membahas tentang tugas Komando Armada I yang bertanggung jawab menyelenggarakan kegiatan operasi maritim untuk mengantisipasi dan merespon berbagai kemungkinan khususnya terhadap kegiatan Perompakan atau Sea Armed Robbery yang terjadi di wilayah Perairan Selat Malaka dan sekitarnya kegiatan Perompakan atau Sea Armed Robbery yang terjadi di wilayah Perairan Selat Malaka dan sekitarnya sebagai implementasi pelaksanaan tugas pokok dalam melaksanakan Operasi Militer (OMSP). Dalam upaya tersebut, Koarmada I memandang perlu adanya suatu satuan/unit reaksi cepat dalam melengkapi sistem keamanan yang saat ini sudah berjalan. Terobosan yang dilakukan adalah pembentukan Fleet One Quick Response (FOQR). Semenjak dibentuknya satuan pemukul reaksi cepat atau yang lebih dikenal dengan FOQR dan berdasarkan Laporan Tahunan Staf Operasi (Sops) Lantamal IV tahun 2016 satuan ini telah berhasil melakukan penangkapan/penindakan terhadap pelaku kejahatan di laut, terutama di Perairan Selat Malaka. Oleh karena itu penelitian ini akan menjelaskan bagaimana kerjasama trilateral negara pantai antara Indonesia, Malaysia dan Singapura untuk bersama-sama melakukan pengamanan Selat Malaka, dimana Selat tersebut sangat strategis sebagai jalur perlintasan perdagangan dunia, khususnya kapal-kapal pengangkut bahan bakar dan bahan industri berbagai negara. Hal ini sesuai dengan ketetapan dari Hukum Laut 1982 (UNCLOS 1982) yang menyatakan bahwa kedaulatan wilayah negara pantai atas wilayah lautnya di selat yang dipergunakan bagi pelayaran internasional, termasuk kewenangan atas air, udara, dasar laut dan tanahnya diakui secara resmi. Maka, strategi pertahanan dan keamanan daerah ini memerlukan suatu perhatian khusus terutama dari littoral states yaitu Indonesia, Malaysia dan Singapura dengan mengadakan kerjasama untuk mengatasi ancaman kejahatan di Selat Malaka.

ABSTRACT
This thesis discusses the task of the Fleet I Command which is responsible for carrying out maritime operations to anticipate and respond to various possibilities specifically for the Sea Armed Robbery activities that occur in the Malacca Strait water   and its surroundings as  the implementation of the main tasks in carrying out Military Operations (OMSP). In this effort, the Fleet I Command considers the need for a quick response unit / unit to complement the security system that is currently underway. The breakthrough is the establishment of Fleet One Quick Response (FOQR). Since the formation of a quick response unit or better known as FOQR and based on the Annual Report of Operation Staff (Sops) Main Naval Base IV in 2016 this unit has succeeded in making arrests / prosecution of the perpetrators of crimes at sea, especially in the Malacca Strait water. Therefore this study will explain how the coastal country trilateral cooperation among Indonesia, Malaysia and Singapore to jointly secure the Malacca Strait, where the Strait is very strategic as a world trade crossing lane, especially ships carrying fuel and industrial materials of various countries . This is in accordance with the provisions of the 1982 Sea Law (UNCLOS 1982) which states that the sovereignty of the coastal region over its sea area in the strait is used for international shipping, including authority over water, air, sea floor and land officially recognized. Therefore, this regional defense and security strategy requires special attention, especially from littoral states, namely Indonesia, Malaysia and Singapore by establishing cooperation to overcome the threat of crime in the Malacca Strait.

 

"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chesa Desinta Kusumayantie
"ABSTRAK
Bisnis wealth management Indonesia saat ini dalam pertumbuhan positif seiring dengan jumlah jumlah High Network Individual HNWI yang selalu meningkat dalam 5 tahun terakhir. Turunnya suku bunga dan melemahnya mata uang rupiah menjadikan produk investasi sebagai salah satu pilihan bagi nasabah untuk menempatkan dananya. Hal ini terjadi di setiap industri perbankan, terutama bagi perusahaan bank milik negara. Adanya persaingan yang tinggi di pasar juga menyebabkan setiap bank untuk mendorong target pendapatan bagi bisnis wealth management, terutama pada penjualan reksadana dan surat berharga negara. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti akan menggambarkan bagaimana sebuah bank milik negara menghadapi tantangan yang tidak logis dari manajemen untuk memenangkan persaingan, dengan fokus penelitian pada Bank XYZ. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan beberapa alternatif strategi bagi perusahaan dalam rangka meningkatkan pendapatan dari reksadana dan surat berharga pemerintah. Peneliti menggunakan metode studi kasus yang membahas situasi sebenarnya dari bisnis perusahaan. Data yang digunakan oleh penulis berasal dari

ABSTRACT
Indonesia wealth management business is currently in positive growth along with the number of Indonesia rsquo s High Network Individual HNWI that always increase in the last 5 years. The decline of interest rates and the weakening of rupiah currency make investment products as another option for customers to place the funds. This situation has been taking management rsquo s attention as a growing business in most of Indonesia banking industry, especially for state owned bank companies. Due to high competition in market, each bank should push the revenue target for wealth management business, especially on mutual funds and government securities sales. Therefore, in this study the researcher will describe how state owned bank companies faced the illogical challenge from management to win the competition, focusing on Bank XYZ. This study aims to find several alternative strategies for company in purpose to achieve targets with the focus on how to boost mutual fund and government securities revenue.The researcher used a case study method that discusses the real situation of the company 39 s business. The data used by the researcher comes from interviews result and data obtained directly from the company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50481
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tito Sepriawan
"ABSTRAK Indonesia sebagai negara maritim memerlukan sistem pertahanan laut yang handal. Keterbatasan armada maupun luas laut yang rawan terjadi tindak kejahatan menjadi konsen masalah maritim di Indonesia. Laut-Laut terluar di Indonesia tidak luput dari berbagai kejahatan seperti illegal fishing maupun penyelundupan. Pangkalan laut kini menjadi hal yang menarik bagi sistem maritim dalam menyokong pertahanan laut. Mooring buoy dapat didesain untuk keperluan khusus seperti pangkalan laut sederhana sehingga memudahkan kapal-kapal patrol untuk tambat di daerah sekitar operasi. Dalam merancang mooring buoy system ini menggunakan persamaan catenary sebagai perhitungan rantai. Ketentuan desain menggunakan quasy-static sebagai model perhitungan beban pada buoy dan kapal. Lokasi penambatan mooring buoy yang dipilih yaitu laut Natuna. Hasil perancangan yaitu konfigurasi mooring line yang digunakan yaitu konfigurasi 4-4 dan beban maksimum lingkungan pada sistem yaitu sebesar 409,936 N.
ABSTRACT
Indonesia as maritime country should have reliable marine defense system. The limitations of the fleet and the vastness of the sea are prone to crime to be the problem of maritime issues in Indonesia. The outer seas in Indonesia do not escape from various crimes such as illegal fishing and smuggling. Sea bases are now an interesting thing for the maritime system in supporting sea defense. Mooring buoys can be designed for special purposes such as simple sea bases that make it easier for patrol boats to moor in the area around the operation. In designing the mooring buoy system, catenary equations are used as chain calculations. The design requirement uses quasy static as a model of load calculation on buoy and ship and mooring buoy mooring located at Natuna seas. The design result is the configuration of mooring line that is used is configuration 4 4 and maximum load of environment at system that is equal to 409,936 N. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library