Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deny Budi Kurnianto
"Era globalisasi telah mendorong terciptanya aktifitas perdagangan bebas di mana kemudian batas-batas fisik antar negara menjadi kabur. Dengan kesepakatan perdagangan bebas diantara beberapa negara maka pelaku bisnis dapat mengembangkan aktifitas usahanya lintas antar negara-negara tersebut dengan lebih mudah.
Bentuk nyata dari kesepakatan perdagangan bebas (free trade) adalah North American Free Trade Agreement (NAFTA), Asean Free Trade Agreement (AFTA), Asia Pacific Economic Corporation (APEC) dan bentuk-bentuk kesepakatan perdagangan lainnya antar negara.
Dengan dibentuknya kesepakatan seperti tersebut di atas, berdampak pada rata cara perdagangan internasional dan perubahan tersebut akhinya akan mempengaruhi jalannya bisnis di dunia termasuk sektor industri migas di Indonesia. Dan kondisi tersebut, dapat dibayangkan bagaimana akan membanjirnya beragam produk dari luar yang akan memasuki pasar Indonesia, di mana akan berakibat semakin ketatnya persaingan yang terjadi dan bahkan bisa jadi akan membunuh perusahaan nasional.
PT XYZ yang telah berdiri sejak tahun 1973 dan telah bekerja sama lebih dari 30 (tiga puluh) tahun sebagai agen dan distributor gas turbin ABC yang berasal dari Amerika Serikat. PT XYZ dengan produk gas turbin ABC menguasai pangsa pasar gas turbin untuk kapasitas 1 - 20 MW di pasar Indonesia dengan mayoritas populasi di sektor industri migas. Dengan adanya globalisasi dan perdangan bebas secara langsung keberadaan PT XYZ akan terancam. Ancaman paling utama adalah kemungkinan forward integration di mana dengan kebijakan open market sebagai konsekuensi perdagangan bebas akan memungkinkan pihak pabrikan untuk langsung memasarkan dan mendistribusikan produknya di pasar Indonesia.
Dengan globalisasi, iklim persaingan menjadi semakin kompetitif sehingga pelaku bisnis berupaya melakukan efisiensi biaya antara lain dengan hanya fokus pada bisnis inti perusahaan. Perubahan ini berdampak pada pegeseran pola pengadaan barang dan jasa ke arah pola outsourcing. Pergeseran tersebut disadari membuka peluang "bisnis solusi" di pasar. Sebelumnya kebutuhan pelanggan adalah peralatan untuk menunjang operasi antara lain gas turbin, sekarang ini kebutuhan pelanggan bergeser tidak lagi peralatan operasi melainkan output dari masing-masing peralatan tersebut, misalnya energi listrik, energi mekanik untuk menggerakkan kompresor dan pompa.
Penelitian karya akhir dilakukan dengan dengan studi kepustakaan dan pengamatan langsung pada kegiatan usaha. Dengan penelitian tersebut dapat diperoleh pengetahuan mengenai faktor-faktor lingkungan baik eksternal maupun internal yang kemudian digunakan untuk merumuskan kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam menghadapi peluang dan ancaman yang ada di pasar.
Dengan mengacu hasil penelitian yang secara detail dirumuskan dalam TOWS Matrix dan Grand Strategy Matrix. maka harus disadari bahwa kondisi kelemahan internal perusahaan masih lebih dominan dibandingkan dengan posisi kekuatan internal perusahaan tentunya pembenahan kondisi internal perusahaan harus menjadi agenda utama perusahaan. Prioritas pembenahan internal perusahaan antara lain adalah:
? Perumusan rencana jangka panjang perusahaan dalam upaya mencapai visi dan rnisi yang telah ditetapkan. Dengan adanya rencana jangka panjang maka perusahaan dapat dengan lebih mudah merumuskan target jangka pendek baik untuk perusahaan secara keseluruhan maupun untuk masing-masing S BU.
Pembenahan sistem kepegawaian dan pelatihan SDM yang dikaitkan dengan jenjang kepegawaian. SDM merupakan aset yang akan sangat menentukan keberhasilan perusahaan untuk berkornpetisi di pasar yang terbuka.
? Penyiapan SDM yang memiliki kompetensi yang cukup untuk menggarap peluang bisnis solusi termasuk pula penyiapan wadah organisasinya yang terpisah dari PT XYZ. Pemisahan ini adalah agar organisasi di bisnis solusi dapat beroperasi secara kompetitif dengan tidak memiliki keterbatasan hanya menggunakan produk gas turbin ABC saja. Pemisahan ini juga merupakan upaya perusahaan untuk mengurangi resiko usaha bisnis solusi yang bisa berdampak buruk terhadap bisnis inti perusahaan.

Globalism economy had driving the Free Trade which has almost no 'barrier to entry' between countries in doing trading activities. The Free Trade Agreement among several countries has enabled the company easily to develop their business across countries.
Some of Free Trade agreements are North American Free Trade Agreement (NAFTA) Asean Free Trade Agreement (AFTA), Asia Pacific Economic Corporation (APEC) and other trade agreement in countries.
The Free Trade agreements were made impact on the mode of international trading, changes the business process as well as oil and gas industry in Indonesia When the free trade happens, it could be imagined that lots of products and services from outside will enter the Indonesia's market which further might kill the local company due to light competition.
PT XYZ had establish since 1973 and more than 30 (thirty) years as sole agent and sole distributor of ABC gas turbine from USA. PT XYZ and ABC gas turbine has largest market share in the small-medium size (1-20 MW) which majority in the oil and gas industry.
As consequences of globalism, Free Trade and World Trade Organization (WTO), government should establish the open market policy, which further triggers a threat, Forward Integration where principal (ABC gas turbine) performs direct marketing and has own distribution channel of products and services in Indonesia.
Globalism and Free Trade was made competition in the market become more competitive, thus organization should operate in cost efficient. in order to efficient, many organizations are focusing the activity in core business only and outsourcing the non-core activity. This philosophy was made significant change on the mode of procurement products and services and creates an opportunity Solution Business. Solution Business was concentrate on customer's need, instead of proposing equipment such as gas turbine Solution Business is delivering the output such as electricity or energy for boosting the gas thru compressor and pumping the oil thru pump.
This thesis was carrying out thru literature study and direct observation on the activity of PT XYZ. The analysis had resulted external and internal key environment factors and further mapping the company's strength and weakness to respond on threat and opportunity in the market.
Referring to analysis results and proposes strategic actions which detail on TOWS Matrix and Grand Strategy Matrix, company has more internal weakness rather than internal strength thus improvement on internal organization as a must. Priority on internal organization improvement was following:
? Prepare a Corporate's Long Term Strategic Plan which has direction to achieve company's vision and mission, The Corporate's Long Term Strategic Plan will be a reference to generate short term strategic plan for corporate as well as each SBU.
? Since people are a key asset for organization to compete in market, therefore organization should develop an integrate HR system which incorporate with training program related to employee hierarchies program.
? Organization should prepare an infrastructure such as competent employee and separated organization for further to follow up on Solution Business opportunity. Separated organization was required in order to be competitive in market thus not has limitation on the selection of main equipment such as ABC gas turbine. Also to disconnect the risk on Business Solution which might be impacted the core business.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18325
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bianca Abigail Wantania
"A24, sebuah perusahaan film independen, menggunakan strategi pemasaran meme untuk melibatkan audiens muda, khususnya generasi Milenial dan Generasi Z. Penelitian ini menganalisis strategi pemasaran meme A24 melalui lensa Analisis Wacana Kritis (CDA) untuk memahami penerimaannya dalam konteks budaya yang beragam, dengan tujuan yang spesifik yaitu fokus pada penerimaan generasi millenial dan Gen-Z Indonesia. Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana faktor linguistik dan budaya memengaruhi tanggapan audiens terhadap meme A24, yang berakar pada budaya pop Amerika dan humor internet. Memanfaatkan kerangka CDA oleh Norman Fairclough, penelitian ini mengkaji tiga meme A24 terbaru, meme "Summer of American Women" dari Midsommar (2019) & The Farewell (2019), meme “They Would be Best Friends“ dari The Whale (2022) & Beau is Afraid (2023), dan 'Are You Stupid' dari Lamb (2021). Untuk memberikan analisis komprehensif mengenai strategi pemasaran meme A24 dan penerimaannya di kalangan generasi muda Indonesia, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis statistik deskriptif. Temuan-temuan tersebut mengungkapkan adanya tantangan signifikan dalam pemahaman dan keterlibatan karena keterputusan budaya dan bahasa, sehingga menyoroti hubungan kompleks antara strategi pemasaran global dan konteks budaya lokal. Studi ini menekankan perlunya pemasaran meme yang disesuaikan dengan budaya untuk meningkatkan efektivitas dan keterlibatan audiens dalam lingkungan budaya yang berbeda.

A24, an independent film company, employs meme marketing to engage younger audiences, particularly Millennials and Generation Z. This study analyzes A24’s meme marketing strategy through the lens of Critical Discourse Analysis (CDA) to understand its reception across diverse cultural contexts, with a specific focus on the reception of Indonesian millennials and Gen-Z-ers. The research explores how linguistic and cultural factors influence audience responses to A24’s memes, which are rooted in American pop culture and internet humor. Utilizing Norman Fairclough's CDA framework, the study examines three recent A24 memes "Summer of American Women" meme from Midsommar (2019) & The Farewell (2019), 'They Would be Best Friends' meme from The Whale (2022) & Beau is Afraid (2023), and 'Are You Stupid?" from Lamb (2021). To provide a comprehensive analysis of A24's meme marketing strategy and its reception from Indonesian youth, this study utilizes a qualitative approach with descriptive statistical analysis. Findings reveal significant challenges in comprehension and engagement due to cultural and linguistic disconnects, highlighting the complex relationship between global marketing strategies and local cultural contexts. The study emphasizes the need for culturally tailored meme marketing to enhance effectiveness and audience engagement in different cultural settings."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library