Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aslamia Anwar
Abstrak :
Banyak penelitian tentang bagaimana jumlah anak mempengaruhi kemungkinan wanita yang sudah menikah bergabung dengan pasar tenaga kerja. Ada juga penelitian yang berfokus pada bagaimana lingkungan sosial dan ekonomi memengaruhi probabilitas perempuan bekerja. Namun demikian, belum ada penelitian tentang bagaimana variasi dampak tersebut di lingkungan sosial ekonomi yang berbeda. Makalah ini mengisi kekosongan ini, dengan menggabungkan dua set data Indonesia: Survei Sosial Ekonomi Nasional 2015 untuk mendapatkan informasi individual, dan survei Potensi Desa 2014 untuk memeroleh informasi tentang lingkungan sosial ekonomi. Analisis regresi logistik dilakukan dengan beberapa variabel kontrol individu, termasuk informasi tentang suami. Untuk menangkap dampak lingkungan sosial-ekonomi pada pola hubungan antara jumlah anak dan probabilitas perempuan untuk bergabung dalam pasar tenaga kerja, makalah ini menggunakan variabel interaksi antara jumlah anak dan variabel lingkungan sosial ekonomi. Lingkungan ekonomi diukur dengan PDB per kapita, kemiskinan, ketersediaan usaha kecil dan menengah, dan jarak ke kantor kecamatan; dan lingkungan sosial, oleh fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, dan adanya kejahatan. Hasilnya menunjukkan bahwa beberapa lingkungan ekonomi (PDB dan kemiskinan) dan satu lingkungan sosial (fasilitas kesehatan) memiliki interaksi yang signifikan dengan jumlah anak. Selanjutnya, arahnya bervariasi tergantung pada lingkungan. ......There have been many studies on how number children affects probability of married women joining the labour market. There are also studies who focused on how social and economic environments affect the probability. Nevertheless, there has been no study on how the impact varies in different socio-economic environments. This paper fills in this gap, by merging two Indonesian data sets: 2015 National Socio-economic survey to have individual information and 2014 Village Potential survey to obtain the information on socio-economic environments. A logistic regression analysis is conducted with some individual control variables, including information on husbands. To capture the impact of socio-economic environments on the pattern of relationship between number of children and probability of the women joining the labour market, this paper puts interaction terms between number of children and variables on socio-economic environments. Economic environment is measured by per capita GDP, poverty, availability of small and medium enterprise, and distance to head of district office; and social environment, by health facilities, education facilities, and existence of crime. The results show that some economic environments (GDP and poverty) and one social environment (health facilities) have significant interaction with number of children. Furthermore, the direction varies depending on the environments.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elisabet Kartika Elysia
Abstrak :
Karya akhir ini membahas pengaruh partisipasi kerja ibu terhadap partisipasi kerja anak perempuannya setelah menikah, menggunakan data IFLS 3 dan 5. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan metode regresi logistik parametrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Indonesia terjadi transmisi intergenerasional mengenai partisipasi kerja dari ibu kepada anak perempuannya, yang memengaruhi keputusan anak perempuan tersebut untuk bekerja, bahkan setelah menikah. Umumnya keputusan kerja perempuan menikah dipengaruhi oleh pendidikan dan ekonomi keluarga, namun melalui penelitian ini penulis ingin menyajikan perspektif baru mengenai faktor pendorong partisipasi kerja perempuan menikah di Indonesia, yaitu faktor partisipasi kerja ibu kandung perempuan menikah dalam lapangan kerja. ...... This thesis focuses on the effect of mother rsquo s work participation on her daughters work participation after marriage, using the IFLS 3 and 5 data. Quantitative method used in this research using logistic parametric regression. Results showed that in Indonesia, intergenerational transmission exists from working mother to her daughter, which affects daughtes decision to work, even after she has married. Commonly, a married womans decision to work is affected by her education attainment and familys economic condition, but through this study, author wanted to present another possible cause of married womens decision to work in Indonesia, that is her mothers work decision.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Marhaini
Abstrak :
Tesis ini diarahkan untuk menganalisa pengaruh kesempatan kerja bagi wanita di luar sektor tradisional terhadap ketidakstabilan lembaga perkawinan. Masalah ini menjadi menrik untuk diteliti mengingat adanya kecendrungan meningkatnya angka perceraian yang justru digugat oleh istri.

Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui kesempatan kerja bagi wanita di luar sektor tradisional, 2) Untuk mengetahui kondisi perceraian di Jepang, 3) untuk mengetahui seberapa jauh kesempatan kerja di luar sektor tradisional mempengaruhi ketidakstabilan kembaga perkawinan tahun 1990-2000an, 4) untuk mengetahui dampak perceraian terhadap wanita bekerja di luar sektor tradisional tahun 1990-2000an.
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11090
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Kepuasan perkawinan merupakan kepuasan subyektif pasan- gan suami isteri terhadap perkawinan mereka baik secara keseluruhan maupun terhadap aspek-aspek yang spesifik dari hubungan perkawinannya.

Ada banyak faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan perkawinan. Duvall dan Miller (1985) mengelompokan faktor- faktor itu ke dalam 2 kelompok, yaitu premarital factors (faktor-faktor sebelum menikah) dan post marital factors (faktor-faktor setelah menikah). Namun diantara kedua kelom- pok itu menurut mereka yang lebih penting adalah faktor- faktor setelah menikah. Dari sejumlah faktor-faktor setelah menikah tersebut, kepribadian merupakan salah satu faktor yang berperanan penting dalam mempengaruhi tingkat kepuasan perkawinan pasangan.

Sehubungan dengan hal itu, Fitts (1971) mengungkapkan bahwa unsur dasar yang berpengaruh terhadap pola kepribadi- an seseorang adalah konsep diri. Konsep diri merupakan konstruk sentral untuk memahami manusia dan tingkah lakunya.

Sejalan dengan Fitts, Donald Felker (1974) menyatakan bahwa konsep diri merupakan kerangka acuan bagi individu dalam berinteraksi dengan dunianya, sehingga sangat mempen- garuhi kualitas tingkah laku dan metode penyesuaian individu dalam menghadapi situasi kehidupannya.

Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana hubungan antara konsep diri dan kepuasan perkawi- nan. Karena subyek penelitian ini adalah isteri bekerja dan isteri tidak bekerja, maka selanjutnya ingin diteliti bagaimana konsep diri dan kepuasan perkawinan, masing- masing, pada kelompok isteri bekerja dan kelompok isteri tidak bekerja serta bagaimana pengaruh konsep diri dan status kerja --bekerja dan tidak kerja-- terhadap kepuasan perkawinan. Penelitian ini bersifat deskriptif yang bertu- juan untuk memaparkan gejala yang diteliti, dalam hal ini tidak dilakukan uji hipotesa.

Subyek penelitian adalah 120 orang yang terdiri dari 80 orang isteri yang bekerja dan 40 isteri yang tidak bekerja.

 Alat yang digunakan adalah kuesioner kepuasan perkawi- nan, dan skala konsep diri.

Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan konsep diri yang signifikan antara kelompok isteri bekerja dan kelompok isteri yang tidak bekerja. Selain itu juga tidak ada hubungan yang signifikan antara status kerja dengan kepuasan perkawinan. Bila dilihat pengaruh status kerja dan konsep diri secara bersamaan, ternyata tidak ada pengaruh yang signifikan dari kedua variabel tersebut terhadap kepua- san perkawinan.

Mengenai konsep diri dalam hubungannya dengan kepuasan perkawinan, ternyata hanya beberapa aspek saja yang berko- relasi positif yaitu: aspek 'identity self' dan 'physical self'. Kedua aspek tersebut memiliki hubungan yang signifi- kan dengan kepuasan perkawinan , artinya semakin tinggi 'identity self' dan 'physical self' pada diri subyek maka semakin tinggi pula kepuasan perkawinan seseorang, sebalik- nya semakin rendah kedua aspek tersebut maka akan semakin tidak puas ia terhadap perkawinannya.
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margaretha Silia Kurnia Herin
Abstrak :
Pertumbuhan jumlah rumah tangga dengan istri yang bekerja merupakan fenomena sosial yang penting saat ini. Data di Indonesia menunjukkan bahwa satu dari dua orang perempuan berstatus menikah memiliki peran ganda sebagai pekerja dan ibu rumah tangga BPS, 2016. Dengan menggunakan data Indonesia Family Life Survey IFLS tahun 2014, studi ini ingin melihat bagaimana dampak dari status bekerja istri terhadap kebahagiaan suami di Indonesia. Total sampel yang digunakan adalah 4,764 orang suami berusia produktif, tinggal serumah dengan istri, dan memiliki keterangan kegiatan seminggu yang lalu serta informasi jam kerja. Hasil regresi logit menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan peluang antara suami yang memiliki istri bekerja maupun tidak bekerja untuk merasa bahagia. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa status bekerja istri tidak memengaruhi kebahagiaan suami. Kebahagiaan suami dalam penelitian ini ditemukan dipengaruhi oleh variabel kebahagiaan istri, karakteristik rumah tangga dan karakteristik demografi individu. ...... The increasing number of households with working wives is an important social phenomenon today. Data in Indonesia show that one of two married women has a dual role as a worker and housewife BPS, 2016. Using the Indonesia Family Life Survey IFLS in 2014, this study attempts to find the impact of wife 39s working status on husbands happiness in Indonesia. Total sample used in this study is 4,764 working age husband, live in the same household with his wife, and have a complete information regarding main activity in the one week prior to the survey as well as information on work hours. The result of logit regression shows that there is no difference between husband whose wife is working compared to husband whose wife is not working in terms of husbands probability to feel happy. Therefore, it can be concluded that the wife 39 s working status does not affect husbands happiness. The husband 39 s happiness in this study is found to be influenced by the wife 39s happiness variable, household characteristics, and individual demographic characteristics.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library