Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dyta Anggraeni
"Klasifikasi topik adalah proses pembagian dokumen sesuai dengan topik yang terkandung dari dokumen tersebut. Dalam melakukan klasifikasi topik, pada tugas akhir ini digunakan metode Naïve Bayes dan Maximum Entropi dengan dua jenis data, yaitu artikel media massa dan abstrak tulisan ilmiah dari sistem Lontar. Percobaan ini dilakukan dan dianalisis dari beberapa aspek yaitu metode dan fitur yang digunakan, banyak topik yang digunakan, dan jenis data yang digunakan.
Hasil percobaan yang didapat adalah nilai akurasi tertinggi didapat pada saat menggunakan metode Naïve Bayes dengan informasi fitur frequency-normalized yaitu 95,73%. Selain itu, jumlah token yang semakin banyak digunakan secara umum akan meningkatkan nilai akurasi dan pemakaian abstrak tulisan ilmiah memberikan nilai akurasi yang hampir mirip dengan pemakaian artikel media massa.

Topic Classification is a process of categorizing document based on the topic contained in a document. To carry out the topic classification, we use Naïve Bayes and Maximum Entropy towards mass media article and abstracts of scientific papers from Lontar System. Experiments have been done and analyzed regarding several aspects, namely the methods and features, the number of topics, and the data.
In this thesis, we found that Naïve Bayes with frequency-normalized as feature information yield the highest accuracy, 95,73%. Furthermore, as the number of the tokens used increase, the accuracy also increases. Experiments using the abstracts of scientific papers yield similar accuracy to mass media article."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riyadul Asri
"Edelweiss (Anapahlis spp.) yang merupakan salah satu spesies yang tersebar di hutan tropis seperti Jawa dan Sumatera. Tumbuhan tersebut dapat tumbuh subur di wilayah yang didominasi oleh hutan seperti Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk inventarisasi ketersediaan habitat Edelweiss (Anapahlis spp.) dengan pemodelan secara spasial terhadap objek penelitian dan menganalisis variabel yang digunakan dari citra Sentinel-2A MSI, Sentinel-3 dan Satelit GEO sepeti, elevasi, kemiringan lereng, penggunaan dan tutupan lahan, jenis tanah, pH tanah, curah hujan, suhu udara, NDVI dan NDMI. Pembentukan model menggunakan SIG dan Maximum Entrophy. Berdasarkan temuan di lapangan spesies ini sebanyak 937 individu. Jackknife of training gain memperlihatkan kontribusi pada tiap variabel yaitu tingkat kelembaban permukaan tanah (48,6%), jenis tanah (19%), kemiringan lereng (18%), elevasi (7,7%), curah hujan (3,3%), suhu udara (2,1%) dan tingkat kehijauan (1,3%). Selain itu, model spasial ini menghasilkan nilai AUC-ROC sebesar 0.976 yang menandakan hasil pemodelan ini masuk kategori excellent classification. Hasil pemodelan ini menghasilkan kesesuaian tinggi seluas ±11,92 ha, kesesuaian sedang seluas ±8,13 ha, kesesuaian rendah dengan luas ±16,25 ha, tidak sesuai untuk spesies ini adalah ±1.659,54 ha di Zona Sub Alpine Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Edelweiss (Anapahlis spp.) is a species that is distributed in tropical forests such as Java and Sumatra. These plants can thrive in areas dominated by forests such as the Gunung Gede Pangrango National Park. The aim of this research is to inventory the availability of Edelweiss (Anapahlis spp.) habitat by spatially modeling the research object and analyzing the variables used from Sentinel-2A MSI, Sentinel-3 and GEO Satellite imagery such as elevation, slope, use and cover. land, soil type, soil pH, rainfall, air temperature, NDVI and NDMI. Model formation using GIS and Maximum Entrophy. Based on findings in the field, there are 937 individuals of this species. Jackknife of training gain shows the contribution to each variable, namely soil surface moisture level (48.6%), soil type (19%), slope (18%), elevation (7.7%), rainfall (3.3% ), air temperature (2.1%) and greenness level (1.3%). Apart from that, this spatial model produces an AUC-ROC value of 0.976, which indicates that the modeling results are in the excellent classification category. The results of this modeling produce high suitability of ±11.92 ha, medium suitability of ±8.13 ha, low suitability of ±16.25 ha, unsuitability for this species is ±1,659.54 ha in the Sub Alpine Zone of Gunung National Park Big Pangrango."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library