Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suhartono
Abstrak :
Hasil pemeliharaan korektif (perbaikan) alat kesehatan di RSUP Sanglah Denpasar mengalami penurunan yaitu tahun 2012 adalah 53% dan tahun 2013 adalah 49%. Sementara target Standar Pelayanan Minimal (SPM) RSUP Sanglah adalah 75%, dan target Kementerian Kesehatan RI adalah 100%. Kondisi ini merugikan pasien yang memerlukan pelayanan alat, dan rumah sakit dari sisi finansial. Penelitian ini bertujuan mencari faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya hasil pemeliharaan ini, dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan teori sistem (input-proses-output). Hasil dan pembahasan penelitian menyimpulkan bahwa penyebab rendahnya hasil pemeliharaan korektif adalah kurang siapnya faktor-faktor perencanaan pemeliharaan, organisasi IPSRS, pelaksanaan pemeliharaan, dan pengendalian mutu pemeliharaan alat kesehatan. Saran ditujukan kepada manajemen RSUP Sanglah adalah perlunya penambahan minimal 7 orang dan pelatihan berkala terhadap teknisi dan operator; Pengendalian peredaran merek-merek dan alat-alat yang kurang berkualitas di rumah sakit; Penyederhanaan prosedur pengadaan barang/ jasa internal dan mempercepat proses pengadaan suku cadang; Pemanfaatan pihak ketiga untuk pemeliharaan alat-alat berteknologi tinggi, dan KSO alat kesehatan yang menguntungkan rumah sakit; Perencanaan yang berbasis kebutuhan aktual di lapangan; Pelaksanaan pemeliharaan preventif yang sesuai rekomendasi pabrik; serta peningkatan motivasi staf agar bekerja untuk mencapai target. ...... The result of medical equipment corrective maintenance (repair) in Sanglah General Hospital, Denpasar, year 2012 and 2013, were low (53% in 2012 and 49% in 2013), while target of Sanglah Hospital is 75%, and of Ministry of Health (MOH) standard is 100%. This condition will adverse to the pasien, and hospital because of financial loss. The study used qualitative and system approaches (input-process-output), and to find out the factors that affect those low result. The result concluded that the problem was caused by lack of technician and at least additional of 7 persons is needed. This study suggested to restrict the unqualified medical equipment at Sanglah Hospital, simplify and faster the spareparts procurement procedures, involve third party participation to maintain the advance medical equipment and joint operasional (KSO) of medical equipment, planning based on the actual target, implementation of maintenance based on manufacturer recommendation, and improve staff motivation to achieve the hospital target on quality improvement.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42284
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Hibban Arasy
Abstrak :
Mesin untuk produksi alat kesehatan di industri alat kesehatan dapat diperuntukan untuk memproduksi satu jenis atau beberapa jenis produk. Dengan beraneka ragam variasi produk yang harus diproduksi oleh satu alat tersebut maka dibutuhkannya suatu proses pembersihan mesin dan peralatan produksi saat setelah produksi maupun saat pergantiaan produk. Hal ini bertujuan untuk mencegah carry over produk dari batch sebelumnya, mencegah terjadi kontaminasi silang antar produk yang dihasilkan yang dapat berakibat tidak terpenuhinya persyaratan mutu dari produk yang dihasilkan serta dapat membahayakan keselamatan pasien. Prosedur pembersihan mesin dan alat di suatu industri perlu divalidasi terlebih dahulu supaya metode pembersihan yang digunakan dapat secara reprodusibel membersihkan mesin atau alat (BPOM RI, 2018). PT Forsta Kalmedic Global pada tahun 2022 sedang mempersiapkan line produksi untuk memproduksi berbagai jenis media agar dalam petri maupun dari rodac. Laporan ini akan berfokus terhadap pembuatan dan pelaksanaan validasi pembersihan mesin Petri Filler di PT Forsta Kalmedic Global. ......Machines of the production for medical devices in the medical device industry can be intended to produce one type or several types of products. With a wide variety of product variations that must be produced by one tool, a process for cleaning production machines and equipment is needed after production or when changing products. This aims to prevent carry over of products from previous batches, prevent cross-contamination between products produced which can result in non-fulfillment of the quality requirements of the products produced and can endanger patient safety. Procedures for cleaning machines and tools in an industry need to be validated in advance so that the cleaning methods used can reproducibly clean machines or tools (BPOM RI, 2018). PT Forsta Kalmedic Global in 2022 is preparing a production line to produce various types of agar media in petri and from wheels. This report will focus on the manufacture and implementation of cleaning validation of the Petri Filler machine at PT Forsta Kalmedic Global.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Theresa
Abstrak :
PT. Forsta Kalmedic Global merupakan industri yang bergerak dalam bidang manufaktur alat kesehatan. Salah satu produk yang sudah mulai dipasarkan dan masih akan terus dikembangkan adalah media kultur broth. Dalam proses produksinya, sterilitas produk merupakan salah satu titik kritis keberhasilan produk dalam menjamin mutu produknya dengan sterilisasi terminal untuk proses produksi media broth adalah autoclave. Sebelum penggunaan autoclave dalam skala produksi, setiap alat baru di industri harus melewati beberapa rangkaian kualifikasi dan validasi peralatan untuk memastikan kualitas, keamanan, hingga efikasi selama siklus hidup produk. Kegiatan kualifikasi sendiri terdiri dari beberapa rangkaian yaitu kualifikasi desain, kualifikasi instalasi, kualifikasi operasional, dan kualifikasi kinerja (WHO, 2019). Berdasarkan ISO 17665-1:2006 (E), kualifikasi kinerja harus membuktikan bahwa produk yang disterilisasi terpapar agen sterilisasi dengan baik saat produksi rutin. Oleh karena itu, tujuan dari pelaksanaan tugas khusus ini adalah memahami tahapan pembuatan penyusunan protokol kualifikasi kinerja autoclave dan memperoleh protokol kualifikasi kinerja autoclave yang dijadikan sebagai pedoman kegiatan pelaksanaan kualifikasi. Kegiatan ini dilaksanakan melalui studi literatur mengenai kualifikasi kinerja mesin autoclave. Setelah seluruh data dan sumber terkumpul, dimulailah proses pembuatan dan penyusunan dokumen protokol kualifikasi kinerja autoclave menggunakan software Microsoft Word. Hasil dari kegiatan kualifikasi instalasi dan operasional autoclave telah selesai dilaksanakan dan perlu dilanjutkan untuk pelaksanaan kualifikasi kinerja sedangkan protokol kualifikasi kinerja autoclave kapasitas 500 liter telah berhasil disusun yang terdiri dari tiga jenis pengujian yaitu Heat Distribution Study (Loaded Chamber), Heat Penetration Study (Loaded Chamber), dan Biological Challenge Test. ...... PT. Forsta Kalmedic Global is an industry engaged in the manufacturing of medical devices. One product that has started to be marketed and will continue to be developed is broth culture media. In the production process, product sterility is one of the critical points of product success in guaranteeing product quality by means of terminal sterilization for the production process of broth media, namely the autoclave. Before using the autoclave on a production scale, every new tool in the industry must go through several series of equipment qualifications and validations to ensure quality, safety, and efficacy throughout the product life cycle. The qualification activities themselves consist of several series, namely design qualifications, installation qualifications, operational qualifications, and performance qualifications (WHO, 2019). According to ISO 17665-1:2006 (E), the performance qualification must prove that the product being sterilized is properly exposed to the sterilizing agent during routine production. Therefore, the purpose of carrying out this special task is to understand the stages of making the preparation of an autoclave performance qualification protocol and obtain an autoclave performance qualification protocol which is used as a guideline for conducting qualification activities. This activity is carried out through a literature study regarding the performance qualifications of autoclave machines. After all the data and sources have been collected, the process of creating and compiling the autoclave performance qualification protocol document begins using Microsoft Word software. The results of the autoclave installation and operational qualification activities have been completed and need to be continued for the implementation of the performance qualification while the 500 liter capacity autoclave performance qualification protocol has been successfully compiled which consists of three types of tests namely Heat Distribution Study (Loaded Chamber), Heat Penetration Study (Loaded Chamber), and the Biological Challenge Test.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mahrul Fuaddi
Abstrak :
Prototipe sistem informasi manajemen pemeliharan peralatan medis berbasis web adalah sebuah aplikasi sistem informasi yang dapat digunakan sebagai sarana untuk membantu teknisi elektromedis dalam melakukan kegiatan pemeliharaan dan kalibrasi peralatan medis. Riset ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah prototipe sistem informasi berbasis Computerized Maintenance Management Systems CMMS yang dapat diimplementasikan pada unit/instalasi pemeliharan sarana dan prasana rumah sakit IPSRS . Penelitian dilakukan dengan metode kuasi eksperimental posttest only. Analisis pengembangan dan perancangan sistem yang didasarkan pada siklus hidup pengembangan sistem Systems Development Life Cycle model waterfall. Pengembangan sistem menggunakan PHP sebagai bahasa pemrograman dan MySQL sebagai database dan web server apache, sedangkan untuk design nya menggunakan HTML 5, CSS, JavaScipt dan Framework CSS Bootstrap. Hasil pengujian yang dilakukan oleh tiga programer dan sepuluh pengguna menunjukkan bahwa aspek usabilitas sistem yang dihitung berdasarkan kategori skala Likert diperoleh persentase masing-masing sebesar 88 dan 83,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa usabilitas prototipe sistem informasi manajemen pemeliharaan peralatan medis berbasi web sangat mudah dipergunakan dan dapat digunakan untuk memenuhi dokumen penilaian akreditasi maupuen re-akreditasi rumah sakit berdasarkan MFK.8. dan MFK. 8.1. Untuk pengembangan lebih lanjut, sistem informasi manajemen pemeliharaan peralatan medis berbasis web ini diharapkan dapat diintegrasikan dengan sistem informasi manajemen aset dan sistem informasi manajemen rumah sakit dengan menambah beberapa modul lainnya seperti modul data spare-part, capaian kinerja teknisi, library dan lain lain.
The web based prototype of medical equipment maintenance management information system is an information system application used as a means to assist electromedical technicians in performing maintenance activities and calibration of medical equipment. This research aims to produce a prototype of information system based on computerized maintenance management systems CMMS that can be applied to the hospital facility maintenance units IPSRS . The research employed the posttest only quasi experimental method. The analysis of the systems planning and development was based on systems development life cycle waterfall model . The prototype used PHP programming language for its system development, MySQL for its Database and Apache Web Server, and HTML 5, CSS, JavaScipt and Bootstrap CSS Framework for its design. The results of the test administered to three programmers and ten users indicate that the usability of the application based on the Likert scale is at 88 and 83.6 respectively. Thus, it can be concluded that the usability of the web based prototype of medical equipment maintenance management information system is easy to use and applicable to meet the accreditation and re accreditation assessment documents of hospitals based on MFK.8. and MFK. 8.1. For further development, it is suggested that the web based medical equipment maintenance management information system integrate with asset management and hospital management information system by adding some other modules such as data modules of spare part, technician performance, library and others.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51572
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suparlan
Abstrak :
Pandemi Covid-19 menjadikan setiap negara dihadapkan pada tantangan ketersediaan alat kesehatan. Dengan ketergantungan impor alat kesehatan lebih dari 90%, Indonesia menjadi negara yang mempermudah perizinan operasional dan komersialisasi alat kesehatan untuk membantu betersediaan suplai alat kesehatan secara nasional. Sehingga banyak industri yang melakukan switching produksi. Penelitian ini mencoba mengidentifikasi faktor apa saja yang menjadi penentu keberhasilan peralihtan produksi tersebut. Serangkaian wawancara dilakukan untuk memetakan critical success factors (CSF), melakukan validasi bersama para ahli, dan penilaian hubungan pengaruh berpasangan tiap faktor yang dilakukan oleh industri alat kesehatan yang memiliki pengalaman switching produksi. Dua puluh dua faktor diidentifikasi sebagai CSF yang valid terbagi dalam empat dimensi. Menggunakan analisis DEMATEL dikombinasi dengan ANP, didapatkan faktor yang paling berpengaruh pada tiap dimensi, yaitu “Dukungan yang tinggi dari manajemen”, “Teamwork organisasi yang kuat”, “Memiliki teknologi dan pengetahuan produk”, dam “Karyawan produksi yang berkompeten”. Melalui pembobotan secara global faktor “Budaya manajemen kualitas yang ketat dan dapat dilacak” menjadi faktor dengan tingkat kepentingan paling tinggi. Kualitas dan kemampuan telurus menjadi elemen penting dalam manajemen resiko pada industri alat kesehatan, serta diatur dalam regulasi untuk menjamin keamanan dan mengukur tingkat efektifitas produk. Hasil studi ini dapat berguna di masa depan untuk membantu perencanaan yang cepat dan pengambilan keputusan yang tepat tentang penanggulangan bencana dan juga di sektor industri manufaktur alat kesehatan dalam beradaptasi menyesuaikan bisnis menghadapi keadaan yang baru. ......Corona virus disease (covid-19) challenge the medical equipment supply in each country. The immediate-increasing demand drives industries to response with production’s switching strategy – a temporary production on special needed items. With a 90% dependence on imports of medical equipment, Indonesia makes simplify the operational licensing and commercialization to drive industry to do so the domestic fulfilment also expect to reduce import number in the future. Moreover, the success of production switching is dependent on various factors. This study considers the case of production switching in medical equipment during covid-19 in Indonesia and identifies the critical success factors (CSFs) in its implementation. A series of interviews were conducted to map out the critical success factors (CSF), conduct validation with set of experts, and assess the pairwise influence of each factor by the medical enterprise which has experience in switching production. Twenty two’s factors identified as valid CSF divided into four dimensions. By using DEMATEL analysis combined with ANP, found that the most influential factors were " Highly support and involvement from top management", "Performing strong organizational teamwork", " Owning technology of the product and knowledge", and "Competent production employees" in each dimension respectively. Through global weighting the " Emphasizing the quality management and traceability" becomes the factor with the highest level of importance. Quality and traceability are important elements in risk management of medical device industry, and are regulated to ensure safety and measure the level of product effectiveness. The results of this study could be useful in the future for rapid-proper planning and decision making on disaster management also in manufacturing sector to adjust the business in dealing with new circumstances.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trisatyadi
Abstrak :
Pada tugas akhir ini akan dibahas prosedur analisis untuk mendapatkan pemodelan cara kerja paru-paru dalam sistem pernapasan. Paru-paru sebagai salah satu organ tubuh yang terpenting memiliki sifat dan karekteristik sistem yang cukup kompleks. Dengan mengunakan metode pendekatan yang mengacu pada simulasi dengan menggunakan simulink, terlebih dahulu harus diketahui dan dibuat model sistem pernapasan yang akan dianalisis sekaligus akan didapatkan fungsi alih pernapasan sehingga model sistem tersebut dapat disimulasikan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arin Hasanudin
Abstrak :
ABSTRAK
Penyapihan ventilasi mekanik dapat didefinisikan sebagai proses pelepasan ventilator baik secara langsung maupun bertahap. Indikasi penyapihan ventilasi mekanik dapat dilihat dari beberapa parameter antara lain proses penyakit, PaO2, PEEP, FiO2, pH, Hb, kesadaran, suhu tubuh, fungsi jantung, fungsi paru, jalan nafas, obat ndash; obatan agen sedativ atau agen paralisis, serta psikologi pasien. Faktor ndash; faktor yang menyebabkan kegagalan penyapihan dipengaruhi oleh pusat pengendali pernafasan, kekuatan otot pernafasan, dan beban pada otot pernafasan. Mengingat begitu kompleksnya proses penyapihan dan keberhasilan penyapihan seorang pasien dari ketergantungan ventilasi mekanik, maka pengetahuan semua klinisi khususnya para perawat ICU menjadi sangatlah penting dalam hal ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawat, khususnya perawat ICU dewasa RS Cipto Mangunkusumo Jakarta dalam upaya proses penyapihan pasien dari bantuan ventilasi mekanik. Sample penelitian adalah para perawat ICU dewasa, ICU PJT, ICU Kencana, ICU IGD, dan ICU ULB yang merawat pasien dewasa. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectonal terhadap 107 responden yang diambil dengan teknik propotional random sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa perawat ICU RS. Cipto Mangunkusumo memiliki tingkat pengetahuan baik 84 dan sedang 15,9 . Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang pengetahuan perawat tentang proses penyapihan pasien dari bantuan ventilasi mekanik yang bermanfaat dalam pelayanan kesehatan.
ABSTRACT
The weaning of mechanical ventilation could be defined as the process to let the ventilator off directly or in stage. The indication from weaning process weaning could be decide by several parameter such as disease processes, PaO2, PEEP, FiO2, pH, Hb, awareness, body temperature, cardiac function, lung function, drugs sedative agent or paralysis agent, and psychologic status of patient. Weaning process could be failure which affected by respiratory control center, respiratory muscle strength, and respiratory muscles load. The complexity and successful of weaning process in patient could depend on the knowledge of clinicians, especially the ICU nurses. The focus of this descriptive study is to describe the description of the Nurses rsquo s knowledge about weaning process in mechanic ventilation, especially ICU nurses in RS. Cipto Mangunkusumo, Jakarta. The sample of this study was nurses who works in adult ICU such as ICU PJT, ICU Kencana, ICU IGD, and ICU ULB. This study design is using cross sectional which involved 107 respondents with propotional random sampling technique. The results showed that 84 nurses in ICU RS. Cipto Mangunkusumo had a good knowledge level and 15,9 in moderate level. This study is expected to give the nurses scientific update about weaning process of mechanic ventilator in patient and useful information for health services.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Familia Maya Sari
Abstrak :
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009, alkes adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh. Pada intinya alkes memiliki fungsi untuk mendiagnosis dan meringankan penyakit serta mempertahankan bahkan meningkatkan kesehatan. Dalam proses pendistribusian nya, penyalur alat kesehatan (PAK) memiliki penanggung jawab yakni Apoteker yang memenuhi kualifikasi dan kompetensi sesuai perundang-undangan dimana pada pelaksanaan nya, seluruh kegiatan mengacu pada Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB) untuk memastikan mutu obat sepanjang jalur distribusi sesuai dengan persyaratan dan tujuan penggunaannya. Apoteker di PBF maupun PAK memiliki andil dan tanggung jawab yang besar dalam pengelolaan perbekalan kesehatan yang didistribusikan, baik obat maupun alat kesehatan. ......According to Law of the Republic of Indonesia no. 36 of 2009, medical devices are instruments, apparatus, machines and/or implants that do not contain drugs that are used to prevent, diagnose, cure and relieve disease, treat sick people, restore health to humans, and/or form structures and improve body functions. In essence, medical devices have the function of diagnosing and alleviating disease as well as maintaining and even improving health. In the distribution process, the medical device distributor (PAK) has a person in charge, namely a Pharmacist who meets the qualifications and competence according to the law, where in its implementation, all activities refer to the Good Medical Device Distribution Method (CDAKB) to ensure the quality of medicines along the distribution route. in accordance with the requirements and intended use. Pharmacists at PBF and PAK have a big role and responsibility in managing distributed health supplies, both medicines and medical devices.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tarcisius Anung Darmawan
Abstrak :
Latar Belakang: Proses penyapihan dari ventilasi mekanis pada pasien sakit kritis dapat mengalami hambatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kemudahan penyapihan dari ventilasi mekanis dipengaruhi oleh keseimbangan cairan kumulatif yang positif, tekanan intraabdominal yang tinggi, ekskursi diafragma yang rendah, dan rasio netrofil limfosit yang tinggi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian kohort prospektif dengan subyek penelitian pasien dewasa yang memenuhi kriteria inklusi di ICU yang mendapat bantuan ventilasi mekanis. Dilakukan pemeriksan keseimbangan cairan kumulatif, tekanan intraabdominal, ekskursi diafragma dan rasio netrofil limfosit pada 24 jam pertama dan pada saat mode ventilasi mekanis PS £ 8 atau T-Piece sampai maksimal hari ke 7 atau pada hari ke 7 bila belum berhasil disapih. Hasil: Hubungan antara keseimbangan cairan kumulatif dengan kemudahan penyapihan dari ventilasi mekanis tidak bermakna (nilai p 0,243; OR 1,257; IK 95% 0,787-2,007). Hubungan antara tekanan intraabdominal dengan kemudahan penyapihan dari ventilasi mekanis tidak bermakna (nilai p 0,550; OR 1,14; IK 95% 0,691-1,891). Hubungan antara ekskursi diafragma dan kemudahan penyapihan dari ventilasi mekanis bermakna (nilai p 0,013; OR 1,4; IK 95% 0,321-6,109). Hubungan antara netrofil limfosit rasio dan kemudahan penyapihan dari ventilasi mekanis tidak bermakna (nilai p 0,259; OR 1,33; IK 95% 0,586-3,03). Kesimpulan: Ekskursi diafragma mempengaruhi kemudahan penyapihan dari ventilasi mekanis sedangkan keseimbangan cairan kumulatif, tekanan intraabdominal dan netrofil limfosit rasio tidak mempengaruhi kemudahan penyapihan dari ventilasi mekanis dalam penelitian ini. ......Background: Weaning process of mechanical ventilation in critically ill patients could face resistance. The purpose of this study was to found whether weaning process of mechanical ventilation influenced by positive cumulative fluid balance, high intraabdominal pressure, low diaphragm excursion and high neutrophil lymphocyte ratio . Method: This study is an analytic observational study with prospective cohort design. The subjects are adult mechanically ventilated ICU patients who are included in inclusion criteria. Cumulative fluid balance, intraabdominal pressure, diaphragm excursion and neutrophil lymphocyte ratio initially documented on the first 24 hours then when ventilator mode is Pressure Support £ 8 or using T-Piece until maximum day 7th or until day 7th if coud not be weaned. Result: The relationship between Cumulative fluid balance and weaning process from mechanically ventilated patients were not significant (p value 0,243; OR 1,257; CI 95% 0,787-2,007). The relationship between intraabdominal pressure and weaning process from mechanically ventilated patients were not significant (p value 0,550; OR 1,14; CI 95% 0,691-1,891). The relationship between diaphragm excursion and weaning process from mechanically ventilated patients were significant (p value 0,013; OR 1,4; CI 95% 0,321-6,109). The relationship between neutrophil lymphocyte ratio and weaning process from mechanically ventilated patients were not significant (p value 0,259; OR 1,33; CI 95% 0,586-3,03). Conclusion: Diaphragm excursion have an influence on easiness weaning from mechanical ventilation but cumulative fluid balance, intraabdominal pressure, neutrophil lymphocyte ratio are not influence easiness weaning from mechanical ventilation in critically ill patients in this study.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>