Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
R. Moch. Kukuh Amin Santoso
"Rumah sakit sebagai suatu organisasi yang unik dan kompleks karena merupakan institusi padat karya. Dengan meningkatnya pendidikan dan sosial ekonomi serta kompleksnya penyakit dan pelayanan, maka tuntutan mutu tentunya semakin diperhatikan oleh pelanggan. Untuk itu salah satu upaya yang menentukan dalam mutu adalah rekam medis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Peran Tenaga Pengisi terhadap Kelengkapan, Keakuratan, dan Memenuhi Aspek Hukum Rekam Medis Rawat hap Umum di RSU Bhakti Yudha Depok.
Metode penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Variabel penelitian terdiri dari tenaga pengisi rekam medis yakni dokter, perawat, dan bagian admisi yang berhubungan dengan rawat inap umum serta mutu rekam medis dinilai melalui indikator kelengkapan, tepat waktu, dan memenuhi persyaratan hukum.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan penilaian terhadap rekam rnedis untuk melihat kelengkapan, keakuratan ,dan memenuhi persyaratan hukum. Data tenaga pengisi dilakukan dengan kuesioner dan wawancara mendalam untuk menggali lebih dalam tentang rekam medis. Analisa dilakukan berdasarkan persentase tanpa dilakukan uji statistik dan dibandingkan dengar. kemampuan dari tenaga pengisi.
Pada penelitian ditemukan bahwa rekam medis yang ada kurang lengkap dan kurang akurat dibandingkan dengan kemampuan tenaga pengisi yang ada , maka keadaan ini memunglcinkan terjadinya keadaan tersebut. Guna meningkatkan mutu tersebut, maka upaya yang dimungkinkan adalah menambah tenaga, meningkatkan kualitas dari tenaga yang ada dengan pelatihan secara terus menerus, panitia rekam medis lebih diaktifkan lagi . Selanjutnya sangsi terhadap tenaga pengisi terutama dokter lebih dipertegas.

Hospital is a unique and complex organization. With the improvement of education and social economic level along with the complexity of diseases and the health care, customers become more aware with the quality of hospital care. One of the parameter value the quality of hospital care is medical record.
This research aims to know about the role of medical record filler in the improvement of medical record quality at the In Patient Care Department in RSU Bhakti Yudha.
This research use descriptive methodology research with quantitative and qualitative approach . The independent variables are doctors, nurses and admissions work at the in - patient care department. The dependent variable is medical record quality.
Data is collected by measuring the completeness, the accuracy , and the accurate time returning medical record to medical record department , and the legal aspect of medical record . Data is collected from the filler by filling questioners and doing in depth interview to get more information about medical record. The data analyzed by percentage , without statistical test, and then compare it with the capability of medical filler.
The results are : only 9 % of 100 medical records have been completed , and only 68 %, of 100 medical records are accurate . This may caused by the quality of medical record filler . As for the accurate time returning medical record to medical record department, can not be measured. Improving the quality of medical record can be done by adding human resources, improving the quality of human resource available in RSU Bhakti Yudha, train the filler continuously, and activate medical record committee. One thing that should not be forgotten is giving punishment explicitly to the medical record filler, especially doctors, who do not fill the medical record properly.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1998
T8221
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rise Nurhasanah
"Rekam Medis merupakan kumpulan informasi tentang kesehatan dan perawatan medis yang mempunyai kegunaan sangat luas, mencakup aspek administrasi, hukum, keuangan, riset, medis dan dokumentasi. Meskipun rekam medis dirasakan penting tetapi masih banyak keluhan mengenai kelengkapan rekam medis. Penelitian ini diselenggarakan di RS. Siaga Raya pada bulan Mei 2008 sampai dengan bulan Juni 2008. Penelitian ini dilakukan dengan cara memeriksa kelengkapan rekam medis rawat jalan RS. Siaga Raya dan menganalisis kuesioner yang disi oleh petugas kesehatan di RS. Siaga Raya. Kuesioner ini berisi tentang pengetahuan rekam medis dan penilaian petugas kesehatan RS. Siaga Raya mengenai mutu pelayanan rekam medis di RS. Siaga Raya. Desain penelitian ini menggunakan desain study cross sectional dengan melihat perbedaan nilai dua sampel yang independen yaitu pengetahuan petugas kesehatan dan mutu pelayanan rekam medis yang terdiri dari Standard Operating Procedure (administrasi, pengelolaan dan kebijakan rekam medis); fasilitas dan peralatan rekam medis; pengembangan staf dan program pendidikan rekam medis dengan timbulnya variabel dependen (kelengkapan pengisian rekam medis rawat jalan).
Untuk analisa data penelitian ini menggunakan analisis univariat dan uji signifikansi dua sampel yang independen yaitu uji Mann-Whitney. Hasil penelitian ini menununjukan bahwa pada derajat kepercayaan 95% adanya perbedaan yang signifikan antara nilai kelengkapan rekam medis dengan nilai pengetahuan rekam medis Petugas Kesehatan RS. Siaga Raya. Adanya perbedaan yang signifikan antara nilai kelengkapan rekam medis dengan mutu pelayanan rekam medis. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kelengkapan pengisian rekam medis rawat jalan RS. Siaga Raya cukup lengkap, pengetahuan petugas RS. Siaga Raya mengenai rekam medis baik, Mutu pelayanan Rekam Medis RS. Siaga Raya kurang baik, adanya perbedaan yang signifikan/ berpengaruh antara nilai kelengkapan rekam medis dengan nilai pengetahuan rekam medis petugas rumah sakit, adanya perbedaan yang signifikan/ berpengaruh antara nilai kelengkapan rekam medis dan mutu pelayanan rekam medis."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Retha Soraya Athirah
"Penelitian ini menganalisis kewajiban dokter dalam menjaga rahasia medis pasien dan konsekuensi hukum atas pelanggaran tersebut di media sosial, dengan fokus pada kasus dokter di Indonesia. Latar belakang menunjukkan bahwa fenomena ini meningkat seiring dengan penggunaan media sosial dalam komunikasi kesehatan. Pembukaan rahasia medis melanggar Pasal 177 dan Pasal 274 UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan serta Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI). Penelitian menggunakan bentuk penelitian doktrinal dan menemukan bahwa pembukaan rahasia medis dapat dibenarkan dalam kondisi tertentu, seperti izin pasien atau ketentuan hukum. Kasus dr. J, yang membagikan informasi pasien Covid-19 tanpa izin, mencerminkan pelanggaran serius terhadap KODEKI dan UU Kesehatan, berpotensi mengakibatkan sanksi administratif atau pencabutan izin praktik. Kasus dr. S yang melakukan siaran langsung persalinan tanpa persetujuan juga menunjukkan lemahnya penegakan sanksi di Indonesia. Di sisi lain, dr. R di USA menghadapi konsekuensi berat setelah menyiarkan prosedur bedah tanpa izin pasien, termasuk denda dan pencabutan izin praktik. Perbandingan kasus ini menyoroti perbedaan penegakan hukum antara Indonesia dan USA, dimana USA menerapkan sanksi lebih ketat. Penelitian merekomendasikan pembaruan aturan terkait pembukaan rekam medis dalam situasi darurat, peningkatan program pelatihan etika bagi SDM kesehatan, dan penegakan sanksi yang lebih transparan untuk melindungi hak privasi pasien. Dalam era media sosial, pemahaman dan kepatuhan terhadap kewajiban menjaga kerahasiaan informasi medis menjadi kunci dalam praktik kedokteran yang etis dan profesional.

This research analyzes doctors' obligations to maintain patient medical confidentiality and the legal consequences of breaching it on social media, focusing on cases involving doctors in Indonesia. The background highlights that this phenomenon has increased alongside the use of social media in healthcare communication. Disclosing medical secrets violates Articles 177 and 274 of Law No. 17 of 2023 on Health, as well as the principles in the Indonesian Medical Code of Ethics (KODEKI). The research uses doctrinal research and found that disclosing medical information can be justified under certain conditions, such as patient consent or legal provisions. The case of dr. J, who shared Covid-19 patient information without permission, represents a serious violation of KODEKI and the Health Law, potentially resulting administrative sanctions or license revocation. Also, the case of dr. S, who live-streamed a childbirth without consent, highlights weak enforcement of sanctions in Indonesia. By contrast, dr. R in the United States of America faced severe consequences, including fines and license revocation, after broadcasting a surgical procedure without patient consent. This comparison highlights differences in legal enforcement between Indonesia and the U.S.A, where U.S.A imposing stricter penalties. This research recommends update of regulations related to the disclosure of medical records in emergency situations, enhancing ethics training programs for healthcare workers, and implementing more transparent enforcement of sanctions to protect patients' privacy rights. In this social media era, understanding and adhering obligations regarding medical confidentiality are the key to maintain ethical and professional medical practices. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhsan Kusumah Rachmaniawan
"Indikator persentase keterlambatan pengiriman berkas rekam medis pasien rawat jalan tahun 2018 di RS Hermina Ciputat masih belum mencapai target. Hal ini ditunjukkan dengan output yang dihasilkan selama 4 triwulan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil analisis keterlambatan pengiriman berkas rekam medis pasien rawat jalan di Instalasi Rekam Medis RS Hermina Ciputat tahun 2018 dengan pendekatan sistem. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan desain penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan beberapa faktor penyebab terjadinya keterlambatan pengiriman berkas rekam medis rawat jalan yaitu pengembalian berkas rekam medis tidak tepat waktu, berkas rekam medis terletak tidak sesuai dengan nomor rekam medis, dan perangkat elektronik serta sistem yang mengalami eror. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka saran yang diberikan berupa meningkatkan pengawasan pada kinerja pekerja pelaksana, meningkatkan komunikasi efektif dalam bekerja, dan melakukan perencanaan penggunaan EMR.

Indicator of delivery delayed percentage of outpatients medical record files in 2018 have not yet reached the target. This is indicated by the result of output in 4 quarters. The aims of this research is to get the analysis results of the outpatients medical record files delivery delayed in Medical Record Installation at Hermina Ciputat Hospital in 2018 with an approach to the system. The type of this research is descriptive with qualitative research design. The results showed several factors causing the delayed in sending outpatient medical record files, including the return of medical record files not on time, the medical record file was located not based on the medical record number, and electronic devices and systems were errored. Thus, it was necessary to increase the supervision on the performance of workers, improving the effective communication at work, and planning the use of EMR."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Green, Michelle A.
"Contents Health care delivery systems -- Health information management professionals -- Health care settings -- The patient record -- Content of the patient record -- Numbering & filing systems and record storage & circulation -- Indexes, registers, and health data collection -- Legal aspects of health information management -- Coding and reimbursement."
Singapore: Delmar Cengage Learning, 2011
651.5 GRE e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library