Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kuntari Retno
Abstrak :
Rumah Sakit Bina Husada , adalah rumah sakit swasta di wilayah kabupaten Bogor. Dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan pasien, salah satu kegiatan pemasaran yang dilakukan adalah pembinaan kemitraan melalui program rujukan bidan praktek swasta diwilayah 10 km dari rumah sakit. Berdasar data tahun 2002 - 2003, jumlah rujukan dari bidan untuk pasien persalinan RS Bina Husada menunjukkan adanya penurunan, tidak sesuai dengan pertumbuhan yang diharapkan . Melihat kenyataan yang ada, pihak rumah sakit perlu mengadakan evaluasi terhadap terjadinya penurunan pasien rujukkan bidan. Melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui faktor - faktor yang berhubungan dengan rujukan pasien persalinan dari bidan praktek swasta ke RS Bina Husada, dan diketahui faktor mans yang paling erat hubungannya. Penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan data primer yang diperoleh dari 62 responden melalui kuisioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan pasien rujukan bidan adalah faktor kualitas pelayanan, faktor kualitas produk, biaya , komunikasi dan timbal balik. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kualitas pelayanan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap tingkat rujukan pasien persalinan dari bidan praktek swasta ke RS Bina Husada. Yang termasuk sebagai kualitas pelayanan diantaranya meliputi fasilitas fisik , perlengkapan , kemampuan sumber daya manusia, kemampuan memberikan pelayanan yang memuaskan , dan cepat tanggap terhadap kebutuhan pelanggan. Berdasar hasil penelitian, kualitas pelayanan masih perlu ditingkatkan meskipun separuh responden mengatakan tingkat kualitas pelayanan memuaskan. Adapun cara untuk meningkatkan kualitas pelayanan dapat dilakukan dengan memperbaiki fasilitas fisik, meningkatkan kemampuan sumber daya manusia , cepat tanggap dan berorientasi pada pelanggan. Faktor biaya dapat diperbaiki dengan perhitungan ulang sistem pentarifan sesuai unit cost dan dengan melihat kompetitor. Disamping itu sistem dan aktivitas komunikasi dari rumah sakit kepada bidan maupun sebaliknya perlu diaktifkan kembali dan dilakukan lebih aktif .
Factors Related To Obstetric Patient Reference From Private Midwife To Bina Husada Hospital Cibinong In 2002 - 2003Bina Husada Hospital is a private hospital in Bogor regency. In order to increase amount of patient visit, it developed partnership through reference program with private midwife within the radius of 10 kilometers from hospital as one of marketing activities. According to data in 2002 -2003, the number of obstetric patient from private midwife reference showed declining trend below the growth that it has expected. Based on that, Bina Husada hospital need to evaluate the situation. This research conducted to find out factors were related to obstetric patient reference from private midwife to Bina Husada Hospital and which factor have closest relationship. It was descriptive analytic research using primary data from 62 respondents and it collected by questionnaire. Research result showed factors that related to obstetric patient reference from private midwife to Bina Husada Hospital were quality of services, quality of product, cost, communication and rewards. Research result also showed that quality of services was the closest factor that related to obstetric patient reference from private midwife to Bina Husada Hospital. It consists of physical facilities, equipments, human resources capability, satisfied services capability, and quick respond to customer need. Based on research result, researcher suggestions were increasing quality of services since only half respondents considered that quality of services already satisfied. It could be done by repairing physical facilities, upgrading human resources capability, quick respond and customer focus. Cost factor could be improved by tarif system and unit cost adjustment considering to competitor. Beside that it need more active communication to customer.
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T 12884
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Murdoto
Abstrak :
ABSTRAK Rumah sakit Umum Daerah Tipe C sebagai Pusat Rujukan di Kabupaten mempunyai peranan penting dalam program penurunan angka kematian ibu dan anak di daerahnya. Demikian juga Rumah Sakit Umum Subang di Jawa Barat yang berpenduduk 1,3 juta orang mempunyai dua dokter spesialis kebidanan dan dua spesialis anak dengan sepuluh orang bidan, melayani rujukan yang berasal dari dokter, Puskesmas, Bidan maupun dukun bayi. Sampai dengan saat ini kegiatan pelayanan rujukan tersebut belum pernah dievaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aktivitas pelayanan kesehatan ibu dan anak di kabupaten Subang dengan berfokus pada aktivitas rujukan medis dalam serial waktu 1989-1996 dengan menilai proses yang terjadi selama delapan tahun dan hasil yang tercatat. Data dikumpulkan melalui catatan medis dalam sistem rujukan. Pada analisis terlihat perbedaan yang mencolok terjadi pada tahun 1993, dimana terjadi kenaikan sebanyak 33-43 % kasus-kasus rujukan maternal maupun perinatal. Sejalan dengan itu angka bedah Caesar meningkat 11% setiap tahunnya dan rujukan partus normal menurun. Angka kematian perinatal meningkat terutama pada kasus yang dirawat kurang dan 48 jam pertarna dengan sebab kematian asfiksia dan Berat Badan Lahir Rendah. Pada kasus ini dengan jumlah kasus yang meningkat tidak diimbangi dengan kelengkapan pelayanan intensif perinatal, sehingga banyak kasus yang tidak dapat ditolong. Rujukan kasus kehamilan resiko tinggi meningkat dan sebab kematian maternal ialah perdarahan dan eklamsi. Selama delapan tahun dilakukan sekitar 9 bentuk interfensi yang dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Subang bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Daerah Tingkat II Subang, antara lain pembentukan Puskesmas dengan perawatan, penempatan bidan desa, menyediakan ruang perinatologi di rumah sakit, membentuk Tim Rujukan rumah sakit, ceramah di organisasi IDI dan IBI, pelatihan tenaga kesehatan dan pelatihan dukun bayi. Banyak spesialis kebidanan maupun spesialis anak di daerah enggan terjun ke daerah, kami menyarankan kepada Departemen Kesehatan untuk membuat suatu posisi tertentu bagi para spesialis sehingga mereka mau tidak mau terjun dalam program kesehatan di daerah melalui suatu Surat Keputusan resmi. Penelitian ini juga mengusulkan kepada rumah sakit untuk melengkapi dengan unit pelayanan intensif perinatal/neonatal. Diperlukan juga peningkatan partisipasi dari lintas sektoral untuk mendukung kegiatan rujukan ini terutama bagi kaum yang tidak mampu. Daftar bacaan : 24 buah
ABSTRACT Referral System of Maternal and Child Health Analysis. A Studi Case in General Hospital of Subang District in 1989-1996. Set up as a medical referral for complicated maternal and child cases, a district hospital in Indonesia plays a huge role in its contribution to decrease infant and maternal death in its catchman area. Subang District Hospital is one of it. Lies in hilly Subang District in West Java province, serves 1,3 million population. It has run maternal and child health care since its establishment in 1984, given at the obgyn outpatient and inpatient service, which is staffed by 2 obgyn, 2 pediatrician and 10 clinical midwives. Complicated cases have been referred so far, either a self referral or sent by the traditional birth attendants, or by the health center doctors and midwives. It is felt nowadays that Subang Hospital has made a sufficient contribution toward the improvement of MCH program in Subang district, however, these activities renders by the hospital has never been evaluated. Therefore, no empirical data could be shown sa far to evident the contribution, moreever, no lesson learned or successful stories could be disseminated. This study aimed to evaluate the maternal- and child health activities conducted by Subang Hospital, focusing on its activities related to the medical referral system, using a 8 years time series data from 1989 to 1996 , to assess the process accrued during those years in order to achieve outputs recorded. The data was collected through the medical records to this referral system activities. The analysis showed that differences in output achievements started to occur after 1993,.where in that year high risk Maternal and Prenatal cases referred to the hospital increase sharply to 33-43% per year afterwards. Commensurating to that, number of sectio caesarians conducted in the hospital increases 11% every year, and normal deliveries decreased. Neonatal death after the first 48 hours of hospitalization increase since 1993, with main causes are neonatal asphyxia and low birth weight. In this case, number of cases increase, but the hospital is not equipped with a neonatal emergency room, which made the hospital failed in surviving those little souls. High risk pregnancy cases referred increases, and main cause of deaths are severe bleeding predisposed by heavy anemia and eclampsia. During those 8 years 9 kind of interventions have been conducted in the hospital setting. Those were; the formal establishment of the AMP team, the deployment of new young fresh graduates midwives in each village in Subang district, intensive maternal and child care education to the community through the health eadres and community midwives, knowledge and eithiocal backup by midwives and physicians's proffesional organizations, continous trainning to the traditional birth attendants, and emergency obgyn care and treatment trainings for the community midwives. The study recommends to the Department of Health to respect the obgyns and pediatrician who are also dedicate their work by serving community outside the hospital setting through issuing a legal acknowledgement (Letter of Decree). This is because most obgyns and pediatricians only focus their work and job at their station, hospital, and only a few of them are willing to serve in the community setting. The hospital also pleas for the provision of emergency prenatal care unit, since the need is obvious. Increase participation and contribution from other related sectors as well as from the community to back up transportation fee for those low socioeconomic high risk cases (mothers and or infants) which have to be referred to the hospital for survival is very much expected. The Medical trainings for community midwives are urged to be continued and training should be given in the hospital in an internship setting. Bibliography : 24
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwik Widyawati
Abstrak :
ABSTRAK Tingginya angka kematian ibu, bayi di Indonesia menunjukkan rendahnya kualitas pelayanan kesehatan, dipengaruhi pelayanan rujukan. Salah satu masalah rujukan di Kabupaten Serang adalah keterlambatan pasien sampai ke fasilitas kesehatan. Disebabkan sistem rujukan belum terintegrasi, tidak ada komunikasi data dan koordinasi antar fasilitas rujukan. Tujuan studi membangun model sistem informasi rujukan komplikasi ibu dan bayi terintegrasi secara online. Studi kualitatif dengan metode pengembangan SDLC. Penelitian di Kabupaten Serang, melibatkan Puskesmas PONED, rumah sakit PONEK dan Dinkes Kabupaten Serang. Hasil penelitian yaitu pelayanan rujukan belum dilakukan sesuai prosedur. Kurangnya SDM, sarana, alat dan kebijakan menjadi penyebab terhambatnya pelayanan rujukan. Aplikasi rujukan dirancang untuk kecepatan akses informasi, alat bantu monitoring evaluasi dan pengawasan pengendalian mutu pelayanan rujukan. Kesimpulan penelitian terbangunnya model sistem informasi rujukan obstetri dan neonatal online dan terintegrasi.
ABSTRACT The high rates of maternal and infant mortality in Indonesia showed low quality of health services that influenced referral. One of the problems at Serang referral is delaying until the patient to the health facility. This is due not integrated, there is no data communication and coordination between the referral facility. The purpose of this study to establish a model of referral information system integrated maternal and neonatal by online. A qualitative study, approach to the SDLC methods. The study at Serang, involving PONED health centers, PONEK hospitals and Serang District Health Office as an application model. The results are referral services not performed with procedures. Inadequate human resources, facilities, equipment and policy has contributed to the delays in referral. Reference application is designed to speed access information, monitoring, evaluation tools and quality control monitoring referral service. The Conclusion are the establishment of research referral systems online models and integrated facilities.
2013
T39119
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Caroline Christina
Abstrak :
Program Jaminan Kesehatan Nasional adalah bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang dilakukan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN. Tujuan dari program ini adalah memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah. Dalam penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional, terdapat badan hukum yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraannya, yaitu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Klinik pratama merupakan salah satu fasilitas kesehatan tingkat pertama dalam sistem rujukan BPJS Kesehatan sehingga Klink Pratama dibutuhkan. Klinik pratama belum terjangkau pada daerah Kalideres karena masih hanya tersedia sedikit. Dalam pembuatan tugas khusus ini, akan dirancang dan dianalisis klinik pratama yang bekerjasama dengan BPJS dan melayani Program Rujuk Balik (PRB) di daerah Kalideres. Klinik pratama yang dirancang adalah Healthy Body bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dan memiliki 2 dokter, 1 dokter gigi, serta membuka pelayanan kesehatan selama 24 jam dengan pasien BPJS 10.000, dengan dana kapitasi BPJS Kesehatan adalah sebesar Rp 9.750 per pasien. Klinik juga melayani pasien PRB sebanyak 15 pasien dengan penyakit jantung dan 11 pasien dengan penyakit Lupus. Breakeven point dari klinik adalah sebesar Rp 1.257.423.590 dan payback period selama 13 bulan. Berdasarkan analisis dari segala aspek yang telah dilakukan, Klinik Healthy Body dinyatakan layak untuk didirikan. ......The National Health Insurance Program is part of the Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) which is carried out using a mandatory social health insurance mechanism based on UU no. 40 tahun 2004 concerning BPJS. The purpose of this program is to fulfill the basic needs of proper public health which is given to everyone who has paid dues or whose contributions are paid by the Government. In the implementation of the National Health Insurance program, there is a legal entity that is responsible for its implementation, namely the Health Social Security Administering Body (BPJS). Primary clinic is one of the first-level health facilities in the BPJS Health referral system so that Klink Pratama is needed. Pratama clinics have not been reached in the Kalideres area because there are only a few available. In making this special task, a primary clinic will be designed and analyzed in collaboration with BPJS and serves the Referral Back Program in the Kalideres area. The primary clinic designed is Healthy Body in collaboration with BPJS Health and has 2 doctors, 1 dentist, and opens 24-hour health services for 10,000 BPJS patients, with BPJS Health capitation funds of Rp 9,750 per patient. The clinic also serves 15 patients with DRR patients with heart disease and 11 patients with lupus. The breakeven point from the clinic is IDR 1,257,423,590 and the payback period is 13 months. Based on the analysis of all aspects that have been carried out, the Healthy Body Clinic is declared feasible to be established.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sekarnira Andikashwari
Abstrak :
Proporsi persalinan dengan SC dalam Program JKN di Indonesia jauh lebih tinggi apabila dibandingkan dengan proporsi negara maju dan berkembang, sehingga dapat mempengaruhi biaya Program JKN. Saat ini, isu biaya adalah hal yang sangat penting dalam Program JKN terkait dengan kondisi defisit yang sedang dihadapi. Dengan tingginya rate persalinan dengan SC jauh di atas dari rata-rata yang ditetapkan oleh WHO, maka perlu diketahui hal-hal yang menentukan metode persalinan yang dilakukan oleh ibu hamil sehingga dapat digunakan sebagai rekomendasi bagi pengambil keputusan terkait dengan pembiayaan persalinan pada Program JKN. Penelitian ini menggunakan data klaim, data kepesertaan dan data sistem informasi kesehatan Program JKN tahun 2015-2017 yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. Obyek penelitian adalah wanita peserta JKN, berusia 15-49 tahun melahirkan dalam kurun waktu 2015-2017. Dilakukan analisis univariat, bivariat dan analisis multivariat dengan metode logit. Dari analisis terhadap 3.132.846 observasi ditemukan bahwa sebanyak 1.794.479 (57,28%) adalah Persalinan dengan SC. Seluruh variabel karakteristik fasilitas kesehatan dan variabel karakteristik pasien secara signifikan (p value < 0,05) mempengaruhi metode Persalinan dengan SC. Persalinan dengan SC lebih tinggi probabilitas terjadi di RS Kelas B, RS milik Swasta, berada di kota, berada pada regional tarif I, pada kelompok peserta PBPU dan BP, Kelas rawat 1, dan dengan tingkat keparahan I. Terdapat indikasi bahwa Persalinan dengan SC yang terjadi bukan karena alasan medis, tetapi faktor lainnya seperti insentif. BPJS Kesehatan bersama Kementerian Kesehatan mengembangkan sistem pembayaran dan sistem kendali lainnya sehingga dapat dilakukan kendali mutu dan kendali biaya pelayanan persalinan.
The proportion of labor with C-Section of JKN participants in Indonesia is much higher when compared to the proportion of developed and developing countries, which may affect the cost of the JKN. Currently, the issue of cost is very important in the JKN related to the current deficit condition. With the high rate of labor with C-Section well above the average set by the WHO, it is necessary to know the things that determine the method of delivery performed by pregnant women so that it can be used as a recommendation for decision makers related to the financing of labor on the JKN. This study uses claims data, membership data and health information system data of JKN from 2015-2017 managed by BPJS Health. The object of the study was the female participants of JKN, aged 15-49 gave birth in the period 2015-2017. Univariate, bivariate and multivariate analysis (logit method) were performed. From the analysis of 3,132,846 observations it was found that as many as 1,794,479 (57.28%) were deliveries with C-Section. All health facilities characteristic variable and patient characteristic variable significantly (p value <0,05) influence method of delivery with C-Section. Labor with a higher probability of Section occurred in Class B Hospital, Private Hospital, located in the city, located at region I, in the group of informal participants, Class treatment 1, and with severity level I. There is an indication that the delivery with the C-Section occurs not for medical reasons, but other factors such as incentives. BPJS Kesehatan together with the Ministry of Health have to develop payment system and other control system so that cost containment can be done.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T53847
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tristi Dwi Veronita
Abstrak :
ABSTRAK
Sistem Informasi Jejaring Rujukan Maternal dan Neonatal SijariEMAS merupakan program terbaru di Kota Tangerang dalam upaya menjawabpermasalahan kematian ibu dan kematian bayi di Kota Tangerang yang disebabkankarena rujukan yang tidak efektif dan efisien. Penggunaan SijariEMAS padakelompok sasaran bidan praktek mandiri sebagai penolong persalinan utama diKota Tangerang masih amat rendah, hanya 15 bidan praktek mandiri yangmenggunakan SijariEMAS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiimplementasi SijariEMAS pada bidan praktek mandiri di Kota Tangerang tahun2017. Dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2017 menggunakan design kualitatif .Pengambilan data dilakukan melalui fokus grup diskusi pada 24 orang informanbidan praktek mandiri Bidan yang aktif dan tidak aktif menggunakan SijariEMAS serta wawancara mendalam terhadap para penentu kebijakan terkait programSijariEMAS di Kota Tangerang. Penelitian ini menunjukan bahwa response timeatau waktu cepat tanggap rujukan melalui SijariEMAS yang lama ditambahkurangnya koordinasi antara rumah sakit, bidan perujuk dan petugas call centerserta kurang nya pengawasan dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang menjadi penyebab kurang maksimalnya implementasi SijariEMAS pada bidan praktekmandiri di Kota Tangerang.
ABSTRACT
Maternal and Neonatal Reference Network Information System SijariEMAS is thelatest program in Kota Tangerang as an effort to answer the problem of maternaland infant mortality in Kota Tangerang caused by ineffective and efficientreference. The use of SijariEMAS in the target group of private practice midwivesas primary birth attendant in Kota Tangerang is still very low, only 15 of privatepractice midwives using SijariEMAS. This study aims to determine theimplementation of SijariEMAS on i private practice midwife in Kota Tangerang2017. Implemented in May June 2017 using qualitative design. Data collection wasdone through focus group discussion on 24 midwives 39 informants active andinactive midwives using SijariEMAS as well as in depth interviews on policymakers related to SijariEMAS program in Kota Tangerang . This research indicatesthat the response time of referral through old Sijariemas plus lack of coordinationbetween hospital, referral midwife and call center officer and lack of supervisionfrom Tangerang City Health Office become the cause of less maximalimplementation of SijariEMAS at private practice midwife in Kota Tangerang.
2017
S68488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nur Santi
Abstrak :
Skripsi ini menganalisis tentang perbandingan angka rujukan berdasarkan karakteristik peserta JKN di Puskesmas Kebayoran Lama Utara dan Puskesmas Petogogan periode Januari-Maret 2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan wawancara mendalam, telaah dokumen dan telaah literatur. Hasil penelitian menunjukkan angka rujukan di Puskesmas Kebayoran Lama Utara lebih tinggi sebesar 21,49% dibandingkan dengan angka rujukan di Puskesmas Petogogan sebesar 9,1%. Hal tersebut terkait dengan ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan yang terbatas, minimnya pemahaman tenaga kesehatan mengenai gatekeeper dan masih terdapat pasien yang meminta rujukan Atas Permintaan Sendiri sehingga dapat meningkatkan rujukan pasien ke fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut.
This study analyzes the comparation of number of patients referred based on the characteristics of JKN users in Puskesmas North Kebayoran Lama and Puskesmas Petogongan in the period of January to March 2020. This study uses qualitative methods such as indepth interview, document review and literature review. The result of this study is that the number of patients referred in Puskesmas North Kebayoran Lama is 21,49% higher than in Puskesmas Petogongan. It caused by the limited health facilities, the lack of knowledge about gatekeeper among health providers and there are plenty of patients who submits the referral process by their own requests so it may increases the number of patients referred in the advanced medical facility.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library