Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rachel Nabila
Abstrak :

Penelitian ini bertujuan unutk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku higiene menstruasi pada siswi SMP Negeri 141 Jakarta tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode cross-sectional menggunakan data primer yang dilakukan di SMP Negeri 141 Jakarta pada Juni 2020 dengan jumlah sampel sebanyak 201 responden. Perilaku higiene menstruasi sebagai variabel dependen, sedangkan pengetahuan, sikap, ketersediaan sarana higiene menstruasi di sekolah, keterpaparan informasi mengenai menstruasi, dukungan guru, dan dukungan teman sebaya sebagai variabel independen. Data berupa hasil pengisian kuesioner dengan metode daring yang diisi sendiri oleh reponden dan dianalisis dengan uji chi-square. Berdasarkan hasil analisis didapatkan hasil proporsi tertinggi terdapat pada kelompok siswi yang memiliki perilaku higiene menstruasi buruk sebesar 82,6%, pengetahuan yang rendah sebesar 95,5%, sikap negatif sebesar 50,7%, ketersediaan sarana higiene mentruasi di sekolah lengkap sebesar 79,1%, kurang terpapar informasi mengenai menstruasi sebesar 92,5%, kurang dukungan guru sebesar 62,2%, dan cukup dukungan teman sebaya sebesar 79,1%. Terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku higiene menstruasi. Hasil penelitian menyarankan untuk menjalin kemitraan antara sekolah dengan fasilitas kesehatan setempat untuk memberikan promosi kesehatan dengan metode penyuluhan dan konseling yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. ......This study aims to determine the factors associated to menstrual hygiene behaviors among female students at SMP Negeri 141 Jakarta in 2020. This research is a quantitative study with cross-sectional methods by primary data which is conducted at SMP Negeri 141 Jakarta in June 2020 with a total sample of 201 respondents. Menstrual hygiene behaviors is the dependent variable, while knowledge, attitudes, availability of menstrual hygiene facilities at school, information exposure about menstruation, teacher support, and peer support are the independent variables. The data used is the results of self-administered online questionnaires and analyzed by chi-square test. Based on analysis, it is found that the highest proportion in the group of students who had bad menstrual hygiene behaviors is 82,6%, low knowledge 95,5%, negative attitudes 50,7%, the availability of complete menstrual hygiene facilities at school 79,1%, lack of information exposure about menstruation 92,5%, lack of teacher support 62,2%, and enough of peer support 79,1%. There is a significant relationship between knowledge and attitude with menstrual hygiene behaviors. The results of the study suggest to establish partnerships between schools and local health facilities to provide health promotion in the form of lecture and counseling conducted by health workers.

Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Daracantika
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan menstrual cup di Komunitas Girls Menstrual Cup (G-Cup) Wilayah DKI Jakarta Tahun 2021. Penelitian ini merupakan penelitian metode cross-sectional menggunakan data primer yang dilakukan di Komunitas Girls Menstrual Cup (G-Cup) Wilayah DKI Jakarta pada bulan September sampai Oktober 2021 dengan jumlah sampel sebanyak 186 responden. Penggunaan menstrual cup sebagai variabel dependen, sedangkan usia, pendidikan, pengetahuan, persepsi, keterjangkauan, dukungan keluarga, pengaruh teman dan pengaruh influencer sebagai variabel independen. Terdapat hubungan yang signifikan antara penggunaan menstrual cup dengan usia muda (85,5%), pendidikan tinggi (95,2%), pengetahuan baik (54,3%), persepsi keperawanan yang baik (86,6%), keterjangkauan (95,7%), dukungan keluarga (66,7%), pengaruh teman (68,3%) dan pengaruh influencer (74,3%) (p<.05). Hasil penelitian ini menyarankan bagi komunitas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat luas mengenai menstrual cup agar masyarakat dapat menerima dan beralih menggunakan menstrual cup serta sosialisasi penggunaan menstrual cup kepada petugas kesehatan di berbagai instansi kesehatan. ......This study is a cross-sectional method research using primary data conducted in the Girls Menstrual Cup (G-Cup) Community DKI Jakarta area from September to October 2021 with a total sample of 186 respondents. The use of menstrual cup as the dependent variable, while age, education, knowledge, perception, affordability, family support, influence of friends and influence of influencers as independent variables. There is a significant relationship between the use of menstrual cups with young age (85.5%), higher education (95.2%), good knowledge (54.3%), good virginity perception (86.6%), affordability (95 ,7%), family support (66.7%), friend influence (68.3%) and influencer influence (74.3%) (p<.05). The results of this study suggest for the community to provide education to the wider community about menstrual cups so that people can accept and switch to using menstrual cups and socialize the use of menstrual cups to health workers in various health agencies.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library