Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Sianipar, Helisa Rachel Patricie
"
ABSTRACTStereotip dan stigma di kalangan masyarakat terhadap penyakit kejiwaan telah menjadi masalah kesehatan yang mendunia. Stigma ini melingkupi bagaimana pengobatan psikiatri dipercayai kurang dasar ilmiah dan tidak efektif dalam hal menyembuhkan para pasien. Kepercayaan tersebut telah banyak mempengaruhi sikap tenaga kerja kesehatan yang merawat pasien psikiatri. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa kedokteran Universitas Indonesia untuk mengetahui apakah sikap tersebut dapat ditingkatkan dengan durasi pendidikan dan keterpaparan terhadap rotasi klinik psikiatri. Metode yang digunakan adalah potong lintang dengan kuesioner Perceptions of Psychiatry, dengan subyek mahasiswa kedokteran di tahun pertama, ketiga, keempat dan mahasiswa kedokteran pada tahun internship Universitas Indonesia. Data dianalisis dengan metode distribusi frekuensi chi-square. 224 siswa telah menyelesaikan kuesioner. Dua pertanyaan memiliki hasil signifikan di antara empat golongan mahasiswa tersebut (p<0.05), yang brhubungan dengan fasilitas spesial para pasien dan rumah sakit jiwa yang menyerupai penjara. Terlepas dari itu, pandangan dan sikap mengenai perawatan psikiatri ditemukan membaik secara positif pasca rotasi klinik psikiatri meskipun dengan perbedaan yang tidak signifikan.
ABSTRACTThe stereotype and stigma circulating mental illness among the public have become a global healthcare problem. This stigma includes how psychiatric treatment is believed to have a lack of good evidence and ineffective in treating the patients. This belief has influenced the attitudes of health professionals toward psychiatric patients. This research is done on the medical students of Universitas Indonesia to identify the view of medical students towards psychiatric treatment and to see whether the attitude may differ with the duration of exposure to a psychiatric rotation. The research is done in a cross-sectional method using the Perceptions of Psychiatry questionnaire, with medical students in their first, third, fourth, and internship year as the subjects. The data were analyzed by using frequency distribution method chi-square analysis to compare all four groups. 224 students completed the questionnaire. Two questions have significant results (p<0.05) by correlating between before and after rotation responses related to specialized psychiatric facilities and prison-like psychiatric hospitals. In spite of that, the views and attitudes concerning psychiatric treatment are found positively improved post-clerkship even with insignificant differences."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Maria Fionna Callista
"Rasa bersalah dalam kedukaan merupakan salah satu respon emosional ketika individu merasa telah gagal memenuhi standar dan harapannya dalam hubungannya dengan almarhum dan/atau kematian. Rasa bersalah yang dirasakan secara intens dan berkepanjangan ini beresiko menghambat keberfungsian dan kesejahteraan individu dalam kehidupan sehari-hari, meningkatkan kemungkinan individu mengalami masalah kesehatan mental, hingga resiko untuk bunuh diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi intervensi Acceptance and Commitment Therapy (ACT), berjumlah empat sesi, untuk menurunkan rasa bersalah yang dialami individu. Partisipan penelitian berjumlah tiga, yang memenuhi kriteria, yaitu berusia 18-30 tahun, mengalami kehilangan (meninggal dunia) orang terdekat, mengalami rasa bersalah selama masa kedukaan yang dijalani, dan belum pernah mendapatkan penanganan psikologis terkait kedukaan sebelumnya. Desain penelitian adalah one group before-after (pretest-posttest) untuk mengevaluasi pengaruh intervensi dengan membandingkan hasil pengukuran sebelum dan sesudah intervensi. Data kuantitatif didapatkan menggunakan alat ukur Bereavement Guilt Scale (BGS), Acceptance and Action Questionnaire-II (AAQ-2), Cognitive Fusion Questionnaire (CFQ), dan Five Facet Mindfulness Questionnaire (FFMQ), sedangkan data kualitatif didapatkan lewat hasil wawancara dan observasi selama intervensi. Hasil kuantitatif menunjukkan adanya penurunan skor rasa bersalah dan meningkatnya fleksibilitas psikologis partisipan. Secara kualitatif, intervensi terbukti dapat membantu partisipan dalam proses pemaafan dirinya terhadap perilaku yang dilakukan selama almarhum masih hidup, mengurangi kecenderungannya untuk menyalahkan diri, keluar dari pemikiran bahwa ia merupakan penanggung jawab atas kematian almarhum, dan menerima bahwa tindakan yang dilakukannya merupakan usaha terbaik yang telah diusahakannya saat almarhum masih hidup. Dapat disimpulkan bahwa ACT dengan total 4 sesi terbukti mengatasi rasa bersalah pada partisipan penelitian.
Guilt in grieving is an emotional response when individuals feel they have failed to meet their standards and expectations concerning the deceased and/or death. Intense and prolonged feeling of guilt has the risk of hampering the functioning and well-being of individuals in everyday life, increasing the likelihood of individuals experiencing mental health problems, to the risk of suicide. The study aims to evaluate the effectiveness of Acceptance and Commitment Therapy (ACT) intervention, totaling four sessions, to reduce feelings of guilt experienced by individuals. Three participants were aged 18-30 years, experienced the loss (passed away) of a loved one, has experienced guilt during their grieving period, and had never received any psychological treatment. The research design was a one group before-after (pretest-posttest) design to evaluate the effect of the intervention by comparing the results of measurements before and after the intervention. Quantitative data obtained using the Bereavement Guilt Scale (BGS), Acceptance and Action Questionnaire-II (AAQ-2), Cognitive Fusion Questionnaire (CFQ), and Five Facet Mindfulness Questionnaire (FFMQ), while qualitative data obtained through interviews and observations during the intervention. Quantitative results show a decrease in the score of guilt and an increase in the psychological flexibility of the participants. Qualitatively, the intervention was proven to be able to help participants in the process of forgiving themselves for the behavior they committed during the life of the deceased, reducing the tendency to blame themselves, getting out of thinking that they are responsible for the death, and accepting that the decisions made were the best they could take. It is shown that ACT of 4 sessions is proven to overcome guilt in research participants."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library