Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lubis, Elvi Sahara
"Latar Belakang: Merkuri banyak ditemukan di sekitar PESK yang biasa digunakan dalam proses amalgamasi. Adanya pajanan merkuri kronis dapat dilihat dari kadar merkuri pada rambut masyarakat yang tinggal di sekitar PESK. Pajanan merkuri secara terus-menerus dapat berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat salah satunya peningkatan tekanan darah.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh kadar merkuri pada rambut terhadap tekanan darah masyarakat yang tinggal di sekitar Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK).
Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan menggunakan data sekunder mulai dari observasi, wawancara, pengukuran, serta pengambilan sampel rambut dengan jumlah sampel 94 responden. Adapun data yang diambil meliputi kadar merkuri pada rambut, tekanan darah, umur, jenis kelamin, IMT, status merokok, dan frekuensi konsumsi ikan.
Hasil: Sebanyak 55.3% responden memiliki kadar merkuri di atas kadar normal (> 2 ppm) dan tekanan darah dominan tidak normal (≥120/80 mmHg) yaitu sebesar 72.3% orang. Namun hasil hubungan didapatkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara kadar merkuri rambut di atas kadar normal terhadap tekanan darah (Pvalue = 1).
Saran: dilakukan penelitian yang sama dengan sampel yang lebih banyak dan pajanan terhadap faktor risiko yang lebih lama serta dilakukan edukasi mengenai bahaya merkuri terhadap kesehatan.

Background: Mercury is found around ASGM commonly used in the amalgamation process. The exposure of chronic mercury can be seen from hair mercury levels in people who live around ASGM. Exposure continuously to mercury can have a negative impact on public health, one of an increasing blood pressure.
Objective: To determine the effect of hair mercury levels on the blood pressure respondent Around Artisanal and Small Scale Gold Mining (ASGM).
Method: This study used a cross sectional study design and used secondary data ranging from observation, interviews, measurements, and hair sampling with total sampling 94 respondents. The data taken includes hair mercury, blood pressure, age, sex, BMI, smoking status, and frequency of fish consumption.
Result: 55.3% of respondents had abnormally mercury levels (> 2 ppm) and 72.3% of respondent had abnormal blood pressure (20120/80 mmHg). But the results of the relationship found that there was no significant effect between abnormally levels of hair mercury on blood pressure (Value = 1).
Suggestion: Needed similar research with more samples and higher exposure and do health promotion about the effect of mercury to human health.
"
Depok: Fakultas kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53934
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febri Hardiyanti
"ABSTRAK
Merkuri adalah zat kontaminan beracun, namun keberadaannya sampai saat ini masih terus dibuang ke perairan, tanah, dan atmosfer. Salah satu organ tubuh yang sensitif dengan jenis logam berat adalah ginjal. Salah satu tanda gejala gangguan fungsi ginjal adalah adanya proteinuria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu asosiasi antara kadar merkuri dalam rambut dan kejadian gejala gangguan fungsi ginjal pada masyarakat di sekitar TPA Cipayung. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah 98 masyarakat yang tinggal di sekitar TPA Cipayung. Data pengkajian dan merkuri dalam rambut diperoleh dari BBTKLPP Jakarta. Kadar merkuri dalam rambut diukur dengan metode EPA 2007 Methode 7473 (SW-846). Kadar proteinuria diukur dengan uji diagnostik sederhana rapid test dipstick urine. Seluruh variabel penelitian diuji dengan menggunakan chi-square. Hasil penelitian ini ditemukan asosiasi lama tinggal dengan kadar merkuri dalam rambut (OR=5,5; CI 95%: 1,1-27,4). Terdapat asosiasi antara kadar merkuri dengan gejala gangguan fungsi ginjal (OR=10,7; CI 95%: 2,1-23,8). Terdapat asosiasi antara tekanan darah dengan gejala gangguan fungsi ginjal (OR=2,9; CI 95%: 1,2-7,0). Analisis multivariat, ditemukan asosiasi antara kadar merkuri dalam rambut dengan gejala fungsi ginjal setelah dikontrol variabel tekanan darah (OR=9,403; CI 95%: 1,8-48,9). Terkait dengan adanya pencemaran merkuri di area TPA, diharapkan pemerintah dapat membangun barrier antara area TPA dan permukiman masyarakat, serta dapat memberikan edukasi tentang pola hidup sehat.

ABSTRACT
Mercury is a toxic contaminant, but its existence continues to be discarded into the waters, soil, and atmosphere. One of the organs sensitive to the type of heavy metals is kidneys. One sign of symptoms of impaired renal function is the presence of proteinuria. This research aims to do the association between mercury levels in hair and the incidence of impaired renal function symptoms in communities around Cipayung landfill. This research uses cross sectional design. The research samples were 98 people living around Cipayung landfill. Data assessment and mercury in hair is obtained from BBTKLPP Jakarta. Mercury levels in the hair were measured by method EPA 2007 Methode 7473 (SW-846). Proteinuria levels were measured with a simple diagnostic test of rapid test dipstick urine. All of the variables use chi square test. The results of this study were found long-lived associations with mercury levels in the hair (OR = 5.5; CI 95%: 1.1-27,4). There are associations between mercury levels and symptoms of impaired renal function (OR = 10.7; CI 95%: 2.1-23,8). There is an association between blood pressure and symptoms of impaired renal function (OR = 2.9; CI 95%: 1, 2-7.0). Multivariate analysis, found an association between mercury levels in the hair with symptoms of impaired renal function after a variable-controlled blood pressure (OR = 9,403; CI 95%: 1.8-48,9). Due to mercury pollution in the landfill area, the government is expected to build a barrier between landfill area and community settlements, and can provide education on healthy lifestyles."
2020
T55365
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library