Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meidy Hidayanto
"Fatik las logam atau kelelahan logam las adalah pcnyebab kegagalan atau kerusakan sebuah kontruksi las yang mengalami beban berulang Untuk memahami hal tersebut penulis mengadakan analisa fatik las dengan menggunakan baja ASTM A 516 grade 70 yang akan mendapat perlakuan berbeda.
Baja ASTM A516 grade 70 dilas menggunakan elektroda E 7018 dengan menggunakan arus 80 Ampere dan 120 Ampere, dan baja ASTM A5 I6 grade 70 yang tidak mendapat perlakuan pengelasan (original). Setelah baja tersebut dilas, kemudian dibuat benda uji fatik, dengan menggunakan pemesinan. Dalam proses pemesinan ini panas baja tersebut dijaga dari panas yang akan teljadi, dengan menggunakan cainm pendingin. Pelaksanaan uji fatik dilakukan dengan menggunakan metode plane bending dan torsion fatigue machines, sekaligus dengan analisa makroskopi dan analisa mikroskopi. -
Hasil pengujian fatik dan analisa metalograii dapat disimpulkan bahwa :
- Endurance limit (batas lelah) material yang ticlak dilas lebih tinggi dibandingkan dengan material yang dilas.
- Penjalaran retak lelah terjadi secara transgranular.
- Mekanisme patah fatik pada material yang dilas maupun yang tidak dilas, bidang patahannya ic (Tensile Sfress).
- Peningkatan arus dari 80 A lce 120 A pada pembebanan 214 (N/mm2) menyebabkan terjadinya penurunan jumlah siklus. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S37403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryanti
"Pada industri pembentukan logam konvensional, metode uji-coba sering digunakan untuk menentukan parameter proses yang optimum. Cara ini kurang efektif karena lama dan mahal. Pemodelan proses terasa semakin penting, terutama dikaitkan dengan perkembangan desain produk sangat cepat. Dengan pemodelan, parameter proses dapat ditentukan lebih cepat dan tepat.
Perkembangan teknologi komputer dan Metode Elemen Hingga telah memungkinkan untuk membuat model proses pembentukan logam yang mana mulai dan desain cetakan, proses sampai dengan perilaku aliran material dapat diamati dan dianalisis secara cermat.
Penelitian ini membahas pembuatan model elemen hingga untuk proses Pembentukan Superplastis (SPF) pada material paduan titanium Ti-6A1-4V, dengan menggunakan model konstitutif elasto-plastis Krieg. Model elemen hingga yang dibuat kemudian divalidasi dengan membandingkan antara hasil pengukuran eksperimental dengan hasil analisis model elemen hingga. Selain itu, penelitian ini juga memvalidasi model Krieg dengan cara membandingkan dengan kurva tegangan-regangan hasil uji tank. SPF diangkat dalam permasalahan ini karena proses SPF merupakan teknologi manufaktur yang relatif baru dan masih terus dikembangkan.
Dari hasil perbandingan distribusi ketebalan diperoleh bahwa model FEM yang dibuat cukup valid (persentase kesalahan ± 7 %). Dan persentase kesalahan model Krieg adalah 7,75 %. Disamping distribusi ketebalan, model FEM juga dapat menunjukkan gerak material disetiap tahapan waktu dan dapat memperkirakan daerah-daerah yang kritis.

In a conventional metal forming industry, trial and error method used to be utilize to determine optimum points of process parameters. It is ineffective because it needs a lot of time and expensive too . While product development cycle runs faster, process modeling has become more important because by using model process parameters could be determine more efficiently and effectively.
The combination of the development of computer technology and Finite Element Analysis has enabled us to build a model of metal forming process in which, dies design, process and material behavior could be observed and analyze accurately.
In this thesis, a finite element model for SPF process has been built by using the Krieg's constitutive material formula. The super plastic material which used is titanium alloy Ti-6A1-4V. Then, the finite element model is validated by comparing thickness distribution between finite element analysis result and the experimental study result. Krieg's constitutive model has also validated by comparing with the stress-strain curve which was drawn from uniaxial tensile test. SPF has been chosen as the subject of this thesis because SPF is a relatively new manufacturing technology and has been being improving.
Conclusions from the comparison that has been done are : the model for SPF is valid enough (percent of error ± 7 %). And the Krieg's model is also valid with per-cent of error 7,75 %. Beside of thickness distribution, the model has ability to show the motion of material and to predict critical area.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T2940
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Horstemeyer, Mark F.
"State-of-the-technology tools for designing, optimizing, and manufacturing new materials Integrated computational materials engineering (ICME) uses computational materials science tools within a holistic system in order to accelerate materials development, improve design optimization, and unify design and manufacturing."
Hoboken, N.J.: TMS-Wiley, 2012
620.160 HOR i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library