Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gusmansyah
Abstrak :
Konversi gas bumi menjadi hidrokarbon cair setara fraksi tengah minyak bumi (bensin, solar, dan kerasin) merupakan alternatif menarik untuk memenuhi kebutuhan produk bahan bakar. Metanol adalah bahan yang baik untuk proses konversi ini, karena metanol merupakan senyawa monoalkohol sederhana yang mudah untuk dikonversi untuk membentuk senyawa hidrokarbon lainnya melalui proses katalitik. Penelitian ini dilakukan untuk melihat selektifitas dari penggunaan dua katalis asam, yaitu y-alumina dan zeolit H-ZSM-5, terhadap pengujian konversi metanol menjadi hidrokarbon cair. Kedua katalis ini ditempatkan bersama di dalam reaktor dengan berat yang tetap untuk setiap reaksi katalisis, yaitu sebanyak 1 g. Katalis asam y-alumina disintesis dari gel boehmite yang diperoleh dari campuran larutan aluminium nitrat dan amonia melalui proses aging dan kalsinasi pada suhu 500 °C selama 24 jam. Sedangkan katalis zeolit ZSM-5 disintesis dari larutan hidrogel dengan komposisi mol AI20 : 33 Na20 : 100 Si02 : 44 R : 25 H2S04 : 4000 H20, dimana R adalah zat pengarah TPABr. Sintesis dilakukan pada suhu 180 °C selama 240 jam yang diikuti dengan tahap pengubahan Na-ZSM-5 menjadi bentuk H-ZSM-5. Karakterisasi katalis dilakukan dengan analisis secara difraksi sinar-X dan spektroskopi FT-IR. Proses konversi metanol telah dilakukan dengan menggunakan variasi suhu reaksi, yaitu pada 200 °, 225 °, 250 °, 275 °, dan 300 °C, dan dengan berbagai fraksi waktu reaksi pada variasi suhu reaksi yang sama terhadap waktu konversi keseluruhan selama satu jam. Dari analisis kromatografi gas, senyawa-senyawa yang dapat diidentifikasi dari produk yang dihasilkan adalah sikloheksana dan xilena dengan total % konversi yang diperoleh berturut-turut sebesar 2,482 %; 17,362 %; 42,550 %; 15,474 %; dan 9,066% untuk reaksi yang dilakukan pada suhu 200 °, 225 °, 250 °, 275 °, dan 300 °C.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Marlyne
Abstrak :
Pengembangan tanaman jarak pagar sebagai bahan energi nabati (bahan bakar nabati/BBN) terbarukan pengganti BBM menjadi cukup menjanjikan, karena harga bahan bakar minyak (BBM) yang masih cenderung berfluktuasi. Pada penelitian ini digunakan minyak jarak, sehingga reaksi transesterifikasi terjadi antara minyak jarak dan metanol dengan menggunakan katalis Mg-AI Hidrotalsit. Reaksi transesterifikasi dilakukan dengan variasi suhu, yaitu 70, 80 dan 90°C dan dilakukan juga variasi perbandingan mol dari minyak dengan meta not, yaitu 1 :4,5; 1 :6 dan 1 :9. Katalis hasil reaksi dikarakteristik dengan menggunakan XRD. Dari hasil perhitungan, didapat bahwa semakin tinggi suhu yang direaksikan maka persen konversi dari angka asam maupun angka penyabunan semakin besar dan sernakin besar perbandingan mol antara minyak dengan metanol, didapat bahwa persen konversi antara angka asam dan angka penyabunan juga semakin besar. Penambahan PEG (polyethylene glycol) pada katalis Mg-AI Hidrotalsit, menyebabkan struktur Mg-AI Hidrotalsit lebih kristalin. Metanol dapat larut pada suhu 56-60°C, namun karena struktur Mg-AI Hidrotalsit lebih kristalin maka dibutuhkan suhu yang lebih tinggi untuk dapat melarutkan metanol, yaitu pada suhu 90°C, sehingga hasil konversi angka asam dan angka penyabunan menjadi lebih tinggi yaitu sebesar 62, 573% dan 65,455% pada perbandingan antara mol minyak dengan mol metanol 1:4,5.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library