Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Novita Sari
Abstrak :
Penelitian ini membahas karakter non fiksi, yaitu Abraham Lincoln yang menjadi karakter fiksi sebagai pemburu vampir, dalam film Abraham Lincoln: Vampire Hunter. Hal ini dilakukan dengan mengungkapkan metafora yang terkandung dalam penggambaran vampir terkait dengan kisah nyata dari Abraham Lincoln. Pendekatan intertekstualitas digunakan sebagai platform dalam penelitian ini. Analisis makalah ini terrfokus pada aspek setting dalam mise en scene yang digunakan untuk membantu pengungkapan metafora dalam kaitannya dengan sejarah Amerika. Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk memberikan kontribusi asli untuk kritik sastra, dan intertekstualitas pada khususnya. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa transformasi Lincoln menjadi pemburu vampir terkait dengan kepemimpinannya sebagai presiden pada waktu di mana orang-orang berperang melawan perbudakan. Meskipun pemilik budak yang merupakan orang-orang kulit putih dalam film ini tetap ada, penambahan karakter vampir semakin menegaskan bahwa mereka adalah pemilik budak. Vampir menghisap darah manusia untuk kepentingan mereka sendiri, sama halnya seperti pemilik budak yang mengeksploitasi manusia lain demi keuntungan mereka sendiri. Makalah ini menyimpulkan bahwa tidak ada metafora yang lebih tepat yang dapat digunakan untuk menggambarkan pemilik budak selain vampir. Pada akhirnya, menghancurkan vampir yang ingin mengambil alih Amerika Serikat sama dengan menghapuskan perbudakan. ...... This paper examines a non fictional character, Abraham Lincoln who becomes a fictional character as a vampire hunter, in the movie Abraham Lincoln: Vampire Hunter. It reveals the metaphor contained in the vampire depiction in relation to the real story of Abraham Lincoln. The intertextuality approach is used as the platform of the research. The analysis focuses on the aspect of setting in mise en scene used to help the disclosure of metaphors in its relation to American history. Therefore, this paper is aimed to make an original contribution to literary criticism and intertextuality in particular. The findings in this research show that Lincoln’s transformation into a vampire hunter was related to his leadership as the president at the time in which people were fighting against slavery. Although the slave owners who are white people in this movie still remain, the addition of the vampire character’s increasingly emphasized that they were the slave owners. Vampires suck human blood for their own sake; the same as the slave owners who exploit other human beings for the sake of their own benefits. The paper concludes that there is no more appropriate metaphors that can be used to depict slave owners other than vampires. Ultimately, destroying vampires who wanted to take over the United States is similar to abolishing slavery.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Rasha
Abstrak :
Kalilah wa Dimnah adalah sebuah koleksi cerita berbahasa Sansekerta dari abad ke-3 SM, yang dialihbahasakan ke dalam bahasa Arab oleh Ibn al-Muqaffa’ pada 730 M. Dari versi Ibn al-Muqaffa’, Kalilah wa Dimnah kemudian dianggap sebagai salah satu mahakarya prosa artistik Arab yang kaya akan bahasa metaforis. Bahasa metaforis seringkali menjadi kendala dalam menerjemahkan dikarenakan adanya variasi dalam struktur bahasa, maupun variasi dalam budaya. Fokus penelitian ini adalah menganalisis jenis-jenis metafora dan strategi penerjemahannya, dari bahasa Arab ke dalam terjemahan bahasa Indonesia dari cerita Kalilah wa Dimnah, yaitu Hikajat Kalilah dan Dimnah oleh Ismail Djamil (1971), berdasarkan teori Peter Newmark. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Analisis teks digunakan dengan cara membandingkan karya asli dan terjemahan. Dari 20 metafora yang dikaji, sebanyak 5 dari 6 jenis metafora ditemukan. Jenis metafora yang paling banyak ditemukan adalah jenis metafora klise dan metafora orisinil, sedangkan yang paling sedikit ditemukan adalah metafora saduran. Adapun hasil analisis strategi penerjemahan metafora-metafora tersebut menemukan 6 dari 7 strategi yang digunakan. Strategi yang paling banyak digunakan adalah strategi ke-1 (penerjemahan metafora yang sama dari BSu ke BSa) dan strategi ke-2 (menerjemahkan menjadi metafora lain dengan makna yang sama), sedangkan paling sedikit ditemukan adalah strategi ke-7 (menggabungkan metafora dengan artinya). ......Kalilah wa Dimnah is a collection of fables in Sanskrit that was written in the 3rd century BC, that was translated into Arabic by Ibn al-Muqaffa’. Ibn al-Muqaffa's version of Kalilah wa Dimnah is considered one of the masterpieces of Arabic artistic prose, rich in metaphorical language. Metaphorical language often poses challenges in translation due to variations in linguistic structures and cultural contexts. This research focuses on analyzing types of metaphors and their translation strategies from Arabic into Indonesian the translation of Kalilah wa Dimnah, "Hikajat Kalilah dan Dimnah" by Ismail Djamil (1971), based on Peter Newmark's theory. The study employs a qualitative descriptive method. Text analysis involves comparing the original work with its translation. Out of 20 metaphors studied, 5 out of 6 types of metaphors were identified. The most commonly found types of metaphors are cliché and original metaphors, while adapted metaphors were the least common. The analysis of translation strategies for these metaphors identified 6 out of 7 strategies used. The most frequently employed strategies include strategy 1 (direct translation of metaphors) and strategy 2 (translating into another metaphor with the same meaning), whereas strategy 7 (combining the metaphor with its meaning) was the least frequently used.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Sofia Widianingsih
Abstrak :
Topik penelitian ini adalah penerjemahan metafora. Penelitian ini membahas mengenai metafora kepala dalam bahasa Indonesia yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman. Korpus data yang digunakan untuk penelitian ini adalah novel Amba karya Laksmi Pamuntjak yang terbit pada tahun 2013 dan novel Alle Farben Rot yang diterjemahkan oleh Martina Heinschke yang terbit pada tahun 2015. Masalah penelitiannya adalah bagaimana penerjemahan metafora kepala dalam bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jerman dan apakah metafora kepala yang ada pada teks sumber diterjemahkan kembali menjadi metafora pada teks sasaran. Metode penelitian ini adalah studi pustaka dengan pendekatan deskriptif-kontrastif. Teori yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah teori metafora yang diuraikan oleh Kurz dan teori komponen makna yang diuraikan oleh Larson. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat 11 metafora ldquo;kepala rdquo; yang disandingkan dengan kata lain tidak diterjemahkan menjadi metafora kembali pada bahasa Jerman. Meskipun begitu, makna yang dimiliki oleh frasa dengan metafora ldquo;kepala rdquo; tetap sepadan. Satu frasa dengan metafora ldquo;kepala rdquo; tetap diterjemahkan menjadi metafora dalam bahasa sasaran.
The topic of this research is the translation of metaphor. This research attempts to explain the metaphor of kepala in Bahasa which is translated into German. The data corpus used for this research is the novel Amba by Laksmi Pamuntjak published in 2013 and the novel Alle Farben Rot translated by Martina Heinschke published in 2015. The research problem is how the metaphorical translation of kepala in Bahasa to German and whether the metaphor of kepala in the source text is translated back into a metaphor in the target text. This research method is literature study with descriptive contrastive approach. The theory used to do this research is the metaphorical theory explained by Kurz and the theory of meaning components described by Larson. The result shows that 11 metaphors of kepala juxtaposed with other words and not translated into a metaphor back in German. However, the meaning possessed by the phrase with the metaphor of kepala remains substansial. A phrase with a metaphor kepala remains translated into a metaphor in german.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aning Kharina Asyantika
Abstrak :
ABSTRAK
Komik merupakan salah satu karya sastra yang berisi cerita disertai gambar, dan digemari oleh pembaca segala usia sehingga dapat dibedakan kategori pembaca anak, remaja dan dewasa. Artikel jurnal ini merupakan laporan penelitian tentang metafora dalam komik Prancis. Komik berjudul La Cath ? drale invisible Katedral tak kasat mata 2003 , yang diciptakan oleh Fran ? ois Boucq, terdapat dalam seri Face de lune le dompteur de vague Muka bulan pawang ombak 1997 . Penelitian ini menggunakan teori segitiga semantik metafora yang terdiri atas hubungan gagasan, simbol, dan acuan Ogden dan Richards dalam Abdul Manaf tahun 2008, hlm 5 . Hasil penelitian menunjukkan bahwa enam ungkapan metaforis merupakan kiasan, sehingga penulis menyimpulkan bahwa majas metafora yang dipilih oleh komikus memberi warna khas pada komiknya yang bertemakan pemberontakan.
ABSTRACT
AbstractComic is one of product literary that contains stories accompanied by pictures, and is loved by readers of all ages so that they can be categorized as readers of children, adolescents and adults can be distinguished. This journal article is a research report on metaphors in French comic. Comic titled La Cath ? drale invisible cathedral invisible 2003 , created by Fran ? ois Boucq, contained in the series Face de lune le dompteur de vague the moon face of the wave handler 1997 . This research uses the semantic metaphor triangle theory which consist of the relationship of ideas, symbols and references Ogden and Richards in Abdul Manaf , 2008, pg 5 . The result of the research show that six metaphorical expressions are figurative, so that the authors conclude that the metaphor of the selected comics artists gave a distinctive color to the comic with the theme of rebellion.
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Narno
Abstrak :
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan komponen makna dan makna metaforis adjektiva pancaindra dalam novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah teori komponen makna Eugene Nida (1975) dan teori metafora Lakoff dan Johnson (1980). Hasil analisis komponen makna menunjukkan bahwa beberapa komponen makna yang terdapat pada ranah sumber berkorespondensi dengan ranah sasaran, ditunjukkan dengan kalimat-kalimat pendukung yang terdapat dalam novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk. Sementara itu, makna metaforis dari adjektiva pancaindra dalam novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk dapat diketahui dengan melihat konteks yang ada dalam novel, dibuktikan dengan kata-kata dan kalimat-kalimat yang tertulis di dalamnya. ...... The aims of this research is to describe components of meaning and to describe metaphorical meaning of five-sense adjective of Ronggeng Dukuh Paruk trilogy by Ahmad Tohari. This research is a descriptive qualitative research. The theories employed to analyze the data are componential analysis of meaning theory by Eugene A. Nida (1975) and conceptual metaphor theory by Lakoff and Johnson (1980). The componential analysis of meaning shows that some components of meaning from source domain corresponds with target domain; shown by sentences from trilogy novel of Ronggeng Dukuh Paruk. Meanwhile, related to metaphorical meaning analysis, it can be concluded that metaphorical meaning of five-sense adjectives of Ronggeng Dukuh Paruk trilogy novel can be seen through the context of the novel, proven by words and sentences written on it.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
T47070
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library