Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Komang Oka Saputra
Abstrak :
Antena mikrostrip sangat banyak diaplikasikan pada dunia telekomunikasi karena memiliki bentuk yang praktis, ringan, dan kemudahan dalam perancangan. Salah satu karakteristik yang diperlukan dari antena mikrostrip adalah karakteristik polarisasi lingkaran. Bandwidth polarisasi lingkaran pada suatu antena mikrostrip biasanya sangat sempit. Sequential, rotation adalah teknik yang digunakan untuk meningkatkan bandwidth polarisasi lingkaran suatu antena mikrostrip. Antena yang dirancang disini adalah antena array dengan dua buah elemen yang masing-masing elemennya adalah antena mikrostrip segitiga sama sisi yang memiliki polarisasi lingkaran dengan catu tungggal mikrostrip Iine disertai dengan penambahan slot untuk mendapatkan karakteristik polarisasi lingkarannya. Antena array dengan metode Sequentiall rotation adalah salah satu metode untuk meningkatkan bandwidth polarisasi lingkaran dan sebuah antena mikrostrip dengan merotasi salah satu elemen penyusun array sebesar 90 derajat kemudian memberikan perbedaan eksitasi phasa sebesar 90 derajat diantara masing-masing elemen dengan cara memperpanjang salah satu saluran catu elemen penyusunnya sebesar seperempat lamda. Antena array sequentiall rotation bekerja pada frekuensi 2.7 GHz dengan polarisasi lingkaran. Dan hasil pengukuran diperoleh polarisasi lingkaran dengan axial ratio bandwidth sebesar 40 MHz atau sebesar 1.48%. Gain antena mikrostrip Sequentiall rotation diperoleh sebesar 7.86 dB pada frekuensi 2.71 GHz dan Beamwidth polarisasi lingkaran diperoleh sebesar 150°. Antena array sequentiall rotation bisa memberikan peningkatan bandwidth polarisasi lingkaran sebesar 16.6 MHz dibandingkan antena segitiga sama sisi elemen tunggal dan 11.2 MHz jika dibandingkan dengan antena array linier.
Microstrip Antenna has been widely used in telecommunication because of its practical shape, light, and eases to fabricate. Either one of the microstrip antenna characteristic is circular polarization. Circular polarization bandwidth of microstrip antenna is generally narrow. Sequentiall rotation is a technique that used to enhance circular polarization bandwidth of antenna microstrip. Design antenna in this thesis is an array antenna with two elements which each of it is circularly polarized equilateral-triangular patch with single feed microstrip line and added slot to create its circular polarization characteristic. Array antenna with sequentiall rotation technique is one of the method to enhance circular polarization bandwidth from antenna microstrip by simply rotate sequentially either one of the elements 90 degree and then create 90 degree phase different between the two elements by arrange the length of the feed line and create one fourth lambda feed line different from the two elements. Sequentiall rotation array antenna work at 2.7 GHz with left hand circular polarization. The result of the design shows circular polarization bandwidth from its axial ratio is 40 MHz. Gain of the sequentiall rotation array antenna is 7.86 dB at 2.71 GHz and circular polarization beamwidth is 150 ° . From that design shows sequentiall rotation has successfully enhance the circular polarization bandwidth in the amount of 16.2 MHz from the equilateral-triangular single elements and 11.2 MHz from the array littler.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16962
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liarto
Abstrak :
Perkembangan rancang bangun antena saat ini sangat pesat sekali, hal tersebut tidak terlepas dari perkembangan teknologi perhitungan numerik, yang bertambah maju seiring dengan semakin majunya teknologi komputer. Sehingga berbagai jenis antena dapat dikonversikan kedalam bentuk mikrostrip atau patch. Sistem GPR (Ground Penetrating Radar) pada umumnnya menggunakan jenis antena bow-tie bentuk kawat Antena bow-tie merupakan jenis antena dipole (bersifat balance) dengan penambahan beberapa elemen kawat dengan tujuan mengatur input impedansi antena. Agar antena bow-tie yang bersifat balance dapat dikoneksikan dengan saluran koaksial unbalance rnaka dibutuhkan balun (balance unbalance). Balun yang dipergunakan pada antena bow-tie bentuk kawat adalah balun koaksial. Pada perkembangan selanjutnya antena bow-tie untuk aplikasi sistem GPR bentuk kawat dikonversikan kedalam bentuk patch. Antena bow-tie bentuk patch memiliki ukuran yang lebih kecil dari antena bow-tie bentuk kawat. Jika pada antena bow-lie bentuk patch digunakan ballot bentuk koaksial akan terjadi ketidaksesuaian dalam ukuran. Ketidaksesuaian ukuran balun koaksial dapat diatasi dengan cara mengkonversikan ke dalam bentuk parch (strip-line). Untuk merealisasikan hal tersebut, maka dalam tesis ini dilakukan pabrikasi antena bow-tie dengan pembebanan dan pengukuran. Perancangan, pabrikasi, dan pengukuran juga dilakukan pada strip-line balun, untuk mendapatkan parameter-parameter dari balun. Antena bow-tie dengan pembebanan R dirancang untuk aplikasi sistem GPR (3 GHz - 10 GHz) dan strip-line balun dirancang untuk dapat mengkoneksikan antena bow-tie dengan saluran koaksial unbalance 50 Ohm. Dari basil pengukuran yang dilakukan, antena bow-tie memiliki karakteristik impedansi input 100 Ohm. Dari basil simulasi yang dilakukan menunjukan rancangan strip-line balun dapat bekerja pada range frekwensi 3GHz - 10GHz, Setelah dilakukan pengukuran pada strip- line balun dengan kemampuan maksimal dari network analyzer 6 GHz, terbukti dapat bekerja pada range frekwensi 3 GHz - 6 GHz.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T16931
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Virgianti
Abstrak :
Pembentukan beam dan keterarahan main lobe telah menarik banyak minat karena antenna dengan mudah dapat menunjuk pada target atau arah sinyal yang diinginkan. Antena mikrostrip dengan karakter ini banyak diteliti karena selain ukuran fisik, bobot, kesederhanaan dan kekompakan bentuknya yang lentur, antenna ini memiliki kelebihan dapat meningkatkan kapasitas system, kualitas transmisi dan memperluas jangkauan area servis karena mampu menekan interferensi pada banyak aplikasi seperti base station atau access point pada land mobile telecommunication, aircrafts communication systems, dan komunikasi wireless pada alat transportasi massa untuk lingkungan metropolitan area network, urban maupun rural. Pada tesis ini dirancang sebuah antena array mikrostrip terpolarisasi melingkar yang terdiri dari susunan linier dua (2) buah elemen segitiga yang mengarahkan beam pada pola radiasinya ke dua posisi yang berbeda. Rancangan antena diambil dari titik tengah frekuensi kerja 2.4 GHz yang terdiri dari dua layer substrat dimana layer atas untuk elemen peradiasi segitiga yang masing-masing tercatu tunggal dengan menggunakan teknik pencatuan electromagnetically coupling patches (EMCP) pada layer dibawahnya yaitu jaringan catu dari 1 buah hybrid coupler yang dimodifikasi untuk menghasilkan pembentukan arah beam. Ketinggian patch segitiga yang dikurangi sedikit, sehingga dimensi alas berbeda dengan panjang sisi, teknik pencatuan EMCP, pasangan elemen pada rancangan, dan fungsi hybrid coupler yang memberikan perbedaan fasa antara port output satu dengan yang lain memberikan karakteristik polarisasi melingkar pads antenna ini. Dari hasil pengukuran diperoleh sebuah antenna switched-beam terpolarisasi melingkar. Berkas utama radiasi antenna yang terukur berada pada arah 25° s/d 75° dan pada arah 270° s/d 330°, dengan bandwidth axial ratio sebesar 525 MHz (frekuensi 2.175 GHz s.d 2.8 GHz), sementara bandwidth return loss sebesar 951.2 MHz (frekuensi 1.87 GHz s/d 2.82 GHz). Sementara gain antenna pada berkas radiasi maksirnum adalah sebesar 8.5 dB. Dengan karakteristik yang demikian maka antenna ini berada pada rentang frekuensi yang sangat lebar (wideband), dan pada rentang frekuensi tertentu diharapkan dapat diaplikasikan untuk system komunikasi wireless WiMAX yang berkerja pada frekuensi 2.3 GHz, 2.4 GHz, dan 2.5 GHz. Atau pada sistem komunikasi satelit Quasy Zenith pada frekuensi 2.6 GHz.
Beam shaping and directivity of the radiation pattern have been much a focus for many researchers that this feature can help users pointing directly to targets or signals direction they want. Microstrip antennas which have characteristics of this are the mainly center of the attraction, either the sizes, weight, simplicity, and the compact of their body structure, or the capability in increasing system capacity, transmission quality and expanding the services coverage, because they can repress the interferences in many wireless communications system, like satellite, land mobile telecommunications or next generation technology WiMAX. In this thesis, novel design of circularly polarized switched-beam microstrip antenna array using two layers of substrates have been designed thoroughly. The design has two elements put in the upper layer of the substrate that are almost in their equillateral triangular shapes, works at midband frequency of 2.4 GHz. While at the lower layer, the antenna has network feeder which consists of one modified hybrid coupler that functions as beamformer for the radiation pattern. Electromagnetically Coupling Patched (EMCP) technique is used to excite the elements. The height of the triangular are reduced a little bit so that the size of the slopes are less than the size of the base. This, combined with EMCP technique, the design of elements in pair, and the usage of the hybrid coupler that its shunt arms span between its output junctions are of the quarter wavelength, is succeeded in making the antenna within its circular polarization characteristics. From the research and the measurement we have the main lobe of the antenna radiation pattern are in the direction of 25° up to 75° and 2700 up to 330°. The axial ratio bandwidth is 525 MHz (from the frequency of 2.175 GHz up to 2.8 GHz), while return loss bandwidth widen until 951.2 MHz (frequency of 1.87 GHz up to 2.82 GHz). Maximum gain of the antenna reaches 8.5 dB at its maximum radiation pattern. With such of the characteristics mentioned above, so the antenna is in its wideband, beamforming and circular polarization properties, and within some specific bandwidth, it can be used for some applications in the area of the communication systems. (e.g. CDMA runs at 1900 MHz, WiMAX are next being proposed at 2.3 GHz and 2.5 GHz, or Quasy Zenith Satellites at 2.6 GHz).
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16935
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Darsono
Abstrak :
Antena array mikrostrip dengan polarisasi lingkaran dirancang untuk mendukung generasi masa depan dari sistem komunikasi satelit Quasi -Zenith pada orbit satelit geosynchronous yang akan diluncurkan pada tahun 2008 oleh negara Jepang. Untuk memperoleh nilai gain tinggi antena dibuat terdiri dari empat elemen dengan bentuk patch radiator segitiga samasisi identik yang disusun seri dengan menggunakan sistem pencatu array linier. Pada penelitian ini substrat yang digunakan TLY-5-0310-CH/CH dengan ketebalan 0,8 mm dan konstanta dielektrik 2,2. Antena dirancang untuk bekerja pada frekuensi quasi zenith, sedangkan untuk merancang ukuran patch radiator model segitiga sama sisi menggunakan analisis teori Cavity Model dengan frekuensi resonansi 2,62 GHz. Untuk sistem pencatuan pada perancangan antena elemen tunggal menggunakan catu coupler hybrid.Konsep antena array merupakan pengembangan dari antena elemen tunggal patch radiator segitiga samasisi dengan hasil polarisasi lingkaran ke arah kiri atau LHCP ( Left Handed Circular Polarized ). Untuk sistem pencatu antena array menggunakan catu tunggal array linier. Antena dirancang melalui proses simulasi dan pengukuran setelah proses pabrikasi. Hasil simulasi dan pengukuran untuk perancangan antenna elemen tunggal diperoleh pergeseran nilai, antara lain : bandwidth return loss sebesar 2,56% , bandwidth VSWR sebesar 0,16% dan bandwidth axial ratio sebesar 0,3% , tetapi masih bekerja pada frekuensi quasi zenith. Untuk perancangan antenna array linier dengan empat elemen hasil simulasi dan pengukuran mengalami pergeseran nilai juga. Hasil simulasi dan pengukuran Bandwidth return loss sebesar 2,87% , bandwidth VSWR sebesar 0,46 % dan bandwidth axial ratio sebesar 0,6 %. Hasil pengukuran parameter gain antenna array diperoleh 10,6 dB mengalami peningkatan sebesar 75 % terhadap antenna alemen tunggal.
Array microstrip antenna with designed circular polarization to support next generation from Quasi Zenith communication satellite system on geosynchronous orbit to be launched in the year 2008 by Japan. Antenna consisted of four element with form equilateral triangular patch radiator of equal composed by series with using system feeding of linear array. At this research to use TLY-5-0310-CH/CH substrate type has thickness 0,8 mm and dielectrical canstant 2,2. Antenna by design in operation frequency range quasi zenith, for size measure of patch radiator use analysis of theory of Cavity Model. with resonance frequency 2,62 GHz. For the feeding system in design single element antenna with using coupler hybrid. The Concept of array antenna represent development from single element of trilateral patch radiator antenna with result of circular polarization up at left or LHCP ( Left Handed Circular Polarized ). At array antenna using the fed system of array linear. Antenna designed by through process of simulation and measurement after manufacturing process. Result of simulation and measurement for the design single element antenna by obtain the shift value for : return loss bandwidth 2,56% , VSWR bandwidth 0,16% , and axial ratio bandwidth 0,3%, but its operation frequency range in quasi zenith. For the design of array linear antenna of four element having shift value ,too. Result of simulation and measurement for : return loss bandwidth 2,87% , VSWR bandwidth 0,46 % and axial ratio bandwidth 0,6 %. The result measurement of gain parameter of array antenna by obtain 10,6 dB, it's ascended on single element antenna 75%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40801
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Wahyu Iqbal
Abstrak :
Perkembangan teknologi dari Wireless Local Area Network (WLAN) sangat pesat terutama selama masa pandemi, seperti penggunaan peralatan rumah tangga pintar, streaming video  dengan kualitas 8K, dan gawai dengan kemampuan virtual reality. Salah satu penunjang dari teknologi WLAN adalah antena. Salah satu dari antena yang sering digunakan adalah antena mikrostrip. Antena mikrostrip banyak digunakan dalam bidang telekomunikasi karena ukuran ringkas, mudah difabrikasi, dan murah. Tetapi, antena mikrostrip memiliki kekurangan, yaitu memiliki bandwidth sempit, keterbatasan gain, dan daya yang rendah. Salah satu cara untuk melebarkan bandwidth dengan menggunakan antena leaky wave. Penelitian ini merancang antena mikrostrip leaky wave dengan mengombinasikan multislot dan Defected Ground Structure (DGS). Penggunaan Multislot dan DGS untuk meningkatkan parameter bandwidth, dan gain, dan tetap memiliki ukuran yang kecil. Rancangan antena yang diusulkan saat simulasi memiliki frekuensi kerja 5,854-6,545 GHz, memiliki bandwidth 691 MHz dan gain 5,02 dBi pada saat 6 GHz. Dengan penambahan multislot dan DGS saat simulasi dapat meningkatkan performa dari parameter antena berupa bandwidth sebesar 411 MHz dan gain sebesar 0,66 dBi. Sedangkan, pengukuran antena memiliki frekuensi kerja 5,845-6,529 GHz, memiliki bandwidth 684 MHz dan memiliki gain 5,06 dBi pada saat 6 GHz. Penambahan multislot dan DGS pada antena mikrostrip leaky wave saat pengukuran dapat meningkatkan performa dari parameter antena berupa bandwidth sebesar 411 MHz atau sebesar 150,54% dan gain sebesar 0,53 dBi atau sebesar 11,7%. ......Wireless local area network (WLAN) technology is rapidly evolving, especially during the pandemic, such as for smart home appliances, video streaming with 8K quality, and virtual reality devices. The antenna is one of the technological devices used to support WLAN. A microstrip is a type of antenna often used for WLAN technology. Microstrip antenna are widely used in telecommunications because they have a compact antenna dimension, are easy to fabricate, and are inexpensive. However, microstrip antenna have disadvantages, namely narrow bandwidth, gain limitations, and low power. One approach to widening the bandwidth parameter is using a leaky–wave antenna. This study designed a leaky wave microstrip antenna by combining multislot dan defected ground structure (DGS) to increase bandwidth and gain and still have a small size. The antenna design proposed during the simulation has an operating frequency from 5.854-6.545 GHz, a bandwidth of 691 MHz, and a gain at 6 GHz is 5.02 dBi. Meanwhile, measurement has an operating frequency from 5.845-6.529 GHz, a bandwidth of 684 MHz, and a gain of 5.06 dBi at 6 GHz. The addition of multislot and DGS during simulation increases the bandwidth by 411 MHz, and a gain of 0.66 dBi and the measurement results showed an increased bandwidth by 411 MHz or 150,54% and a gain of 0.53 dBi or 11,7%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhieto Rafi Fatoni
Abstrak :

Penelitian menggambarkan tantangan dan kekurangan pada horn antena yang dapat diatasi melalui penggunaan antena mikrostrip. Antena mikrostrip sebagai alternatif yang lebih efisien dan mudah diimplementasikan. Pembahasan selanjutnya difokuskan pada pengembangan antena mikrostrip dual-band untuk rentang frekuensi yang relevan dengan aplikasi stasiun bumi dan satelit IoT. Penggunaan antena mikrostrip dual-band dijelaskan sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan komunikasi pada frekuensi 3,8 GHz – 4,2 GHz dan 6,9 GHz – 7,2 GHz. Karakteristik desain, seperti impedansi, selektivitas, dan efisiensi, menjadi fokus utama dalam upaya meningkatkan kinerja antena. Metodologi penelitian melibatkan simulasi menggunakan perangkat lunak elektromagnetik untuk mengoptimalkan parameter desain. Antena yang didapatkan dari hasil fabrikasi menghasilkan antena yang memiliki frekuensi kerja  di 3,933 GHz – 4,2 GHz dan 7 GHz – 7,179 GHz, gain 9,6 dBi untuk frekuensi 4 GHz dan 6,5 dBi untuk frekuensi 7 GHz dan polarisasi linear. ......The research background describes the challenges and limitations of horn antennas that can be overcome through the use of microstrip antennas. Microstrip antennas are presented as a more efficient and easily implementable alternative. Further discussion is focused on the development of dual-band microstrip antennas for frequency ranges relevant to Earth station and IoT satellite applications. The use of dual-band microstrip antennas is described as a solution to meet communication needs at frequencies of 3.8 GHz - 4.2 GHz and 6.9 GHz - 7.2 GHz. Design characteristics such as impedance, selectivity, and efficiency are the main focus in efforts to improve antenna performance. The research methodology involves simulation using electromagnetic software to optimize design parameters. The antennas obtained from fabrication yield antennas with operating frequencies at 3.933 GHz - 4.2 GHz and 7 GHz - 7.179 GHz, with a gain of 9.6 dBi for the 4 GHz frequency and 6.5 dBi for the 7 GHz frequency, exhibiting linear polarization.

Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ary Wahyudi
Abstrak :
ABSTRAK
Pada skripsi ini dibuat rancang bangun antena array mikrostrip Yagi-Uda. Hasil rancangan penulis merupakan implementasi teknik peningkatan bandwidth pada jenis antena mikrostrip Yagi-Uda yang pernah dipublikasikan. Antena hasil rancangan beroperasi pada frekuensi sekitar 4,5 GHz (C-band). Teknik yang digunakan adalah menggunakan teknik penambahan patch parasitik di sekitar elemen radiator untuk meningkatkan bandwidth dan penambahan sebuah director untuk meningkatkan keterarahan.

Hasil pengukuran yang telah dilakukan meliputi: VSWR, return loss, impedansi dalam Smith chart, pola radiasi, dan gain. Diberikan pula hasil pengukuran antena mikrostrip porch tunggal dan mikrostrip Yagi-Uda yang pernah dipublikasikan sebagai bahan perbandingan dengan hasil rancangan penulis. Selain itu juga diberikan hasil pengukuran tiga buah sampel hasil rancangan dengan dimensi patch tambahan yang berbeda-beda agar dapat ditentukan dimensi path yang menghasilkan bandwidth terlebar.

Hasil yang diperoleh telah sesuai dengan yang diharapkan yaitu penambahan porch dapat meningkatkan bandwidth struktur antena mikrostrip Yagi-Uda. Pada akhir penulisan diberikan analisis hasil pengukuran sehingga kesimpulan dapat diambil.
2001
S39899
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Habibi
Abstrak :
Pada skripsi ini dibuat rancang bangun antena mikrostrip bentuk segiempat yang dicatu dengan saluran mikrostrip dengan transformasi M4 sebagai teknik matching input impedansi antena. Antena rancangan merupakan suatu desain antena yang bekerja pada frekuensi sekitar 4.5 GHZ. Antena hasil rancangan dibuat untuk meningkatkan sempitnya karakteristik bandwidth antena mikrostrip patch tunggal dengan menggunakan teknik muitipie resonan ce yaitu dengan menambahkan elemen parasitik disekitar antena patch tunggal sehingga membentuk susunan antena array. Karakteristik yang diamati pada penulisan skripsi ini adalah Bandwidth, pola radiasi, dan gain antena_ Pada skripsi ini terdapat 'Liga rancangan dengan dimensi Iebar elemen parasitik yang berbeda untuk mengetahui karakteristik antena rancangan trhadap karakteristik antena mikrostnp patch tunggal yang pemah dibuat. Dari hasil pengukuran didapatkan terjadi peningkatan bandwidth hingga 8.63 % dari bandwidth antena patch tunggal atau terjadi kenaikan sekitar 2.5 kali dari bandwidth antena patch tunggal. Selain itu didapat pula dengan penambahan elemen parasitik dapat meningkatkan gain antena patch tunggal.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39729
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartuti Mistialustina
Abstrak :
Dimasa sekarang sistem komunikasi membutuhkan antena dengan versatilitas yang tinggi. Kebutuhan akan antena yang dapat beroperasi pada frekuensi yang berbeda atau dapat dikonfigurasi ulang adalah suatu hal yang bermanfaat karena perubehan sistem mungkin terjadi. Teknologi antena mikrosttip dengan frekuensi ganda berkembang pesat. Salah satu metodenya yang populer adalah Miscellaneousloading diuji frequency. Pada tekuik ini frekuensi ganda dihasilkan dengan menambahkan beban, diantamnya adalah beban stub. Penelitian yang dilakukan oleh Davidson. S.E dan Richards, W.F memperoleh hasil bahwa perubahan panjang studi dapat menala basil frekuensi resonansi. Namun pada penelitian tersebut penalaan hanya dilakukan peda saat simulasi untuk memperoleh frekuensi yang diinginkan, setelah pabrikasi penalaan tidak dilakukan lagi. Pada kundisi lain kemampuan penalaan pada suatu antena memberikan kesempatan untuk melaknkan pengembangan dalam hal fungsi dan kernampuan dari teknologi komunikasi frekuensi tinggi. Pada skripsi ini telah dHakukan rancang bangun antena segiempat frekuensi ganda ditala dengan menggunakan beban stub yang berperan sebagai resonator dan juga penala berupa saluran mikrostrip yang terbuat dari lempengan tembaga yang dapat diubah-ubah posisinya. Penalaan dapat dilakukan hingga tahap pabrikasi. Digunakan lima variasi ukuran beban dengan panjang 0,5/.d dan lebar masing-masing 12 mm, 10 mm, 8 mm, 6 mm, dan 4 mm. Pencatuan yang digunakan adalah dengan menggunakan saiuran mikrostrip dengan inset Antena rancangan pada awalnya merupakan suatu desain antena yang bekerja pada frekuensi sekitar 2,4 GHz, Setelah diberi beban dari hasil pengukuran diperoleh bahwa ukuran beban yang optimal dalam menghasilkan frekuensi resonansi ganda ditala adalah 0,5hd x 4 mm. Beban ini menghasilkan antena dengan daerah frekuensi operasi 2.41 GHz sampai dengan 2,66 GHz untuk frekuensi resonansi pertama dan 1,22 GHz sampai dengan l,94 GHz untuk frekuensi resonansi kedua. Gain antena hasil rancangan adalah 4,49 dE untuk frekuensi resonansi 2,37 GHz dan 4.48 dB untuk frekuensi resonansi 1,55 GHz dan 2,48 GHz.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39994
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Subhan
Abstrak :
Pada skripsi ini telah dirancang antena mikrostrip p\anar array segiempat 16 elemen dengan teknik pencatuan direct. Antena ini memiliki frekuensi kerja 1.7 GHz. Antena bentuk array ini terdiri dari 4 sub-array yang masing-masing sub-array terdiri dari 4 elemen. Karakteristik yang diamati pada skripsi ini adalah bandwidth, Return Loss/VSWR, dan gain. Perancangan antena menggunakan simulasi dengan soiiware microwave office 2002 v5.00 dengan simulasi pada PCAAD 3.0 menggunakan metode cavity. Dari hasil simulasi dan pengukuran diperoleh bahwa antena bentuk planar array segiempat ini memiliki bandwidth sebesar 19.14 MHz dengan impedansi karakteristik sebesar 36.58 - j 17.95 dan gain yang didapatkan sebesar 16.89 dB, naiuk 9.00 dB dari antena planar array 4 elemen dengan gainnya 7.89 dB.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40170
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6   >>