Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jumiarni Ilyas
Abstrak :
Praktik asuhan persalinan normal di Rumah Bersalin Puskesmas adalah pelayanan kebidanan yang diberikan oleh bidan terhadap ibu yang sedang dalam proses persalinan dari kala I hingga kala IV di RB Puskesmas. Asuhan persalinan dapat diberikan dengan berpedoman pada standar yang telah ditentukan. Praktik asuhan persalinan dapat dipengaruhi oleh faktor ekstcrnal dan internal bidan. Faktor internal meiiputi usia, pendidikan dan pengalaman kelja , sedangkan faktor eksternal terdiri dari supervisi, standar praktik, pelatihan, imbalan jasa dan Sanksi. Tujuan dari penelitian ini adalah uutuk melihat hubungan antara faktor intemal dan ekstemal bidan dengan praktik pertolongan persalinan dan mendapatkan informasi variabel mana yang paling signiiikan hubungannya dengan praktik asuhan persalinan normal Penelitian ini dilakukan di 44 Rumah Bersalin Puskesmas DKI Jakarta dengan total Sample 118 bidan dad 362 bidan di Rumah Bersalin Puskesmas DKI Jakarta. Penelitian berupa kuantitatif dengan rancangan Cross Secrional dimana pengumpulan datanya melalui wawancara dengan rnenggunakan pedoman wawancara yang dibuat sendiri. Hasil analisis statitistik melalui uji kai kuadrat terhadap faktor instrinsik (usia, pendidikan dan pengalaman kerja) didapatkan hanya variabel pendidikan yang berhubungan secara signiiikan dengan praktik asuhan persalinan nommal yang dilakukan oleh bidan. Analisis terhadap faktor ekstrinsik yang meiiputi supervisi, standar praktik, pelatihan, imbalan jasa dan sanksi, didapatkan variabel supervisi dan pelatihan berhubungan secara signitikan terhadap praktik asuhan persalinan normal yang dilakukan oleh bidan. Selanjulnya hasil uji multivariat dengan Regresi Logistlk ganda didapatkan variabel pelatihan merupakan variabel yang paling signiiikan hubungarmya dengan praklik asuhan persalinau normal yang dilakukan oleh bidan. Disarankan bagi institusi terkait untuk menggunakan hasil penelitian ini dalam rangka meningkatkan kualitas praktik asuhan persalinan normal di Rumah Bersalin Puskesmas DK1 Jakarta. ......Management of nomial delivery practice in delivery center of Puskesmas is a midwifery service by midwives to women who are in labour in delivery center of Puskesmas. Management of delivery care is started from first stage of labour to the fourth directed to the standard of normal labour. Management of delivery care can be intluenced by education and working experience while intemal factor consist of sepervision, standard of practice, training, salary and penalty. The purpose of the research is to identity the relationship of the intemal and external factors of the midwives to management of delivery practice as well as to determind which variabel have the most significant relationship to the nonnal delivery care practice. This research is held at 44 delivery center of Puskesrnas DKI Jakarta with total sample ll8 out of 362 midwives in DKI Jakarta. The result analysis of Chi Square show that three of the variable, educations, supervision, and training have a significant relationship to the normal delivery carafxdditionally, the result of multivariate with multiple logistic regression show training as the most significant variable which have relationship to the normal delivery care practice. Suggestion to the institution which have normal delivery services to consider to the result of this research in the practice in order to enchance their delivery service in management of labour.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T3191
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisah
Abstrak :
Program Bidan PTT bertujuan meningkatkan pemerataan distribusi tenaga kesehatandalam rangkamenurunkan AKI dan AKB. Tujuan penelitian untuk mendapatkan gambaran dan hubungan take home income dengan kinerja bidan PTT di Kabupaten Mukomuko. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan dua populasi dengan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkanbahwa kinerja bidan adalah baik dengan rata-rata take home income bidan PTT adalah Rp.4.143.198 dan bidan PNS adalah Rp. 5.395.388. Ada hubungan yang signifikan antaratake home income dengan kinerja bidan PTT sementara untuk bidan PNS tidak berhubungan. Untuk meningkatkan kinerja bidan perlu dibuat suatu pola insentif baik material dan non material dengan mempertimbangkan aspek keadaan daerah.
The impermanent midwives Programme aims to improve equitable distribution of health workers in order to reduce the MMR and IMR. Research purposes to gain insight and take home income relationship with the performance of impermanent midwives in Mukomuko district. This study is a survey of the two populations with univariate and bivariate analyzes. The results showed that the performance of midwives is well with the average take-home income is Rp.4.143.198 impermanent midwives and civil servants is Rp. 5.395.388. There is a significant relationship between the take home income with impermanent midwives performance while civil servants midwaves are not related. To improve the performance of midwives needs to be a good incentive pattern material and nonmaterial by considering local circumstances.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T35356
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Ida Riyani
Abstrak :
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Angka kematian Ibu di Indonesia masih tinggi yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup. Kematian ibu dapat dicegah bila ibu melakukan pemeliharaan dan pengawasan antenatai sedini mungkin sehingga komplikasi kehamilan dan resiko tinggi lainnya dapat terdeteksi secara dini. Upaya kesehatan yang mempunyai daya ungkit terbesar dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi adalah pemeriksaan dan pelayanan kehamilan yang baik yang disebut pelayanan antenatal yang bermutu.Pelayanan antenatal merupakan salah satu kegiatan pokok puskesmas dan merupakan aspek kinelja bidan. Kinenja bidan secara kuantitas diukur berdasarkan pencapaian cakupan kunjungan ibu hamil sedangkan secara kualitas kinerja bidan diukur berdasarkan Standar Pelayanan Kebidanan (SPK). Berdasarkan teori Gibson, ada sejumlah variabel yang mempengaruhi perilaku dan kinerja individu yaitu variabel individu, variabel organisasi dan variabel psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kinerja bidan dalam melakukan pelayanan antenatal di puskesmas Kota Bandar Lampung Tahun 2008. Penelitian ini bersifat non eksperimental dengan menggunakan cara pengumpulan data Cross Sectional., dilakukan pada bulan Mei 2008 pada 96 bidan yang merupakan total populasi bidan yang bertugas di Puskesmas Kota Bandar Lampung. Variabel dependen adalah kinerja bidan dalam melakukan pelayanan antenatal dan variabel independen adalah variabel individu yaitu umur, pendidikan, pelatihan, dan masa kerja dan Variabel organisasi yaitu beban kerja, insentif, supervisi dan peralatan. Hasil Penelitian menunjukkan 53,1% responden mernpunyai kinerja baik dan 46,9% mempunyai kinerja kurang baik. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan antara pendidikan dengan kinerja bidan setelah dikontrol oleh variabel peralatan, umur, pelatihan, masa ke|ja,dan supervisi. Dan ada hubungan antara peralatan dengan kinelja bidan setelah dikontrol oleh variabel pendidikan, pelatihan, umur, Iama bekerja, dan supervisi, Variabel yang paling dominan pengaruhnya terhadap kinerja bidan adalah variabel pendidikan dimana bidan dengan pendidikan D3 mempunyai peiuang 16,5 kali untuk mempunyai kinerja baik dibandingkan bidan berpendidikan D1. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka kinerja bidan dalam melakukan pelayanan antenatal perlu ditingkatkan dengan cara menyelenggarakan program khusus D3 kebidanan bagi bidan puskesmas, penyediaan peralatan antenatal sesuai standar dan supervisi yang terencana, teratur dan berkesinambungan dari Dinas Kesehatan untuk meningkatkan kinerja bidan dalam melakukan pelayanan antenatal.
Mother's mortality and morbidity are the main problems in developing countries. Indonesia mother's mortality is quite high around 307 per live births. This problem can be prevented by routine antenatal care to detect any complication and high risk as early as possible. Standardized antenatal care is one of health services having good impact in reducing mother and children's mortality. It is health center basic program and can be used to measure midwife's perfonnance. Midwives performance quality can be measured by the number of mother's visit and Standardized Midwives? Service. According to Gibson, variables influencing individual behaviors and performances are individual, organization and psychology. The purposes of research is to know the determinant of midwives performance in providing antenatal care in public health centers in Bandar Lampung, Lampung Province in 2008. This non-experimental research used cross-sectional design in collecting data conducted on May 2008. The population is 96 midwives working in Bandar Lampung public health centers. The dependent variable is midwives performance in providing antenatal while the independent ones are age, education, training and working period. In addition, the organization variables are workload, incentive, supervision and equipment. The results showed that 53.1 % respondents had good performance while 46.9 % didn?t. Statistic test showed the correlation between education and midwife performance after controlled by equipment, age, and working period and supervision variables. Moreover, there was correlation between equipment and midwives performance after controlled by education, education, age, working period and supervision variables. The most dominant variable influencing midwives performance was the education in which three-year diploma midwives had 16.5 opportunities compared with those with one-year diploma. Based on the result above, the writer suggests that midwives? performance in providing antenatal care can be increased by giving diploma three for the midwives working in public health centers, providing equipment needed to give standardized antenatal care and well planned supervision by health ofiice.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T33614
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Winson, Nicola V.
Edinburgh: Elsevier, 2005
618.2 WIN i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
New Delhi: WHO , 1999
618.2 STA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 2003
618.2 IND d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Edinburgh: Elsevier , 2003
618.2 MID
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sinclair, Constance
Jakarta: EGC, 2010
618.2 SIN bt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Johnson, Ruth
London: Churchill Livingstone/Elsevier, 2010
618.2 JOH s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Elly Irawati
Abstrak :
Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan gizi merupakan bagian dari upaya kesehatan wajib puskesmas. Salah satu keterpaduan program KIA dan gizi adalah pelayanan Ante Natal Care (ANC), dimana pemberian tablet Fe kepada ibu hamil minimal 90 tablet selama kehamilan termasuk di dalam pelayanan ANC tersebut. Pada tahun 2010-2011 terlihat adanya kesenjangan cakupan K1 dan K4 dengan cakupan Fe1 dan Fe3 di Puskesmas Perawatan Pagatan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran keterpaduan program KIA dan gizi dalam pelaksanaan distribusi tablet Fe pada ibu hamil di Puskesmas Perawatan Pagatan Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan tehnik wawancara mendalam menggunakan data primer dan sekunder. Informan penelitian sebanyak 6 orang yaitu kepala puskesmas, tenaga pelaksana gizi, bidan koordinator, dan 3 orang bidan di desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterpaduan program KIA dan gizi belum berjalan optimal sehingga perlu lebih meningkatkan penyelenggaraan kegiatan puskesmas dengan azas keterpaduan untuk mengatasi keterbatasan sumber daya dan di perolehnya hasil yang optimal. ......Nutrient and Child and Maternal Health (MCH) is an part of effort of compulsory health of Public Health Center. One of integrated program of MCH and nutrient is Antenatal Care (ANC), by giving Fe tablet to expectant minimum 90 tablets during gestation is one of ANC service. In 2010-2011 there was a gap in scope of K1 and K4 related to Fe1 and Fe3 in Public Health Center Treatment Pagatan. Purpose of this study is to find out description of integrated program of KIA and nutrient in implementing of distribution of Fe tablet to expectant in Public Health Center Treatment Pagatan Tanah Bambu Regency 2012. This study is qualitative study by in-depth interview technic using primary and secondary data. Informant is 6 people including Head of Public Health Center, nutrient staff, coordinator section, and 3 midwifes in village. Study result shows that integrated program of KIA and nutrient had not worked optimally yet so it needs to develop Public Health Center activity by integrated basis to overcome limitation of resources and to reach optimal result.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
14-17-555503930
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>