Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 45 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M.D. La Ode
"Tujuan penelitian ini ialah (a) mendeskripsikan peran militer pada era Orde Lama (Orla), Orde Baru (Orba), dan era Reformasi dilihat dari sudut Ketahanan Nasional (Tannas); (b) mengestimasi peran militer di masa depan. Metode penelitian ini melalui pendekatan sejarah, yakni melihat catatan-catatan sejarah melalui literatur dan bukti-bukti di lapangan. Metode penelitian terutama untuk nomor (b) dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). Data yang digunakan sebagai data primer melalui wawancara terstruktur. Kriteria responden adalah yang dianggap mengetahui tentang komponen-komponen yang menjadi acuan dalam penelitian ini. Hasil yang didapat adalah:
a. Pada era Demokrasi Terpimpin (Orde Lama), peran militer dalam memperkuat Tannas sangat signifikan, yakni berhasil menumpas pemberontakan-pemberontakan DI/TII, berhasil mengembalikan Irian Barat ke dalam NKRI dari tangan penjajah Belanda, berhasil menangkal pengaruh-pengaruh negatif dari PKI dan di era Orde Baru peran militer berhasil menjaga politik keamanan, namun di bidang non-pertahanan keamanan keterlibatan militer terlalu jauh, sehingga relatif mengganggu Ketahanan Nasional.
b. Prediksi atau perkiraan peran militer di masa depan banyak dipengaruhi oleh sikap militer sendiri terhadap dirinya, yaitu dengan bobot sebesar 31,9%; sikap lembaga legislatif terhadap militer dengan bobot 20,7%; sikap lembaga eksekutif terhadap militer dengan bobot sebesar 27,7%; pandangan Partai Politik terhadap militer dengan bobot sebesar 9,2%; pandangan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) terhadap militer dengan bobot sebesar 5,4%; dan pandangan Mass Media terhadap militer dengan bobot sebesar 5,1%.

This Research target is (a) to describe for the role of military at Old Order era (Orla), New Order (Orba), and Reform era seen from the aspect of Resilience National (Tannas); (b) estimate role of military in the future. Through this Research method approach of history, namely see history notes through evidence and literature in the field. Research method especially for number (b) by using Analytical Hierarchy Process (AHP). Data is used as primary data through structure interview. Responder criterion is which assumed know about components becoming reference in this research. Result the got is:
a. In the Democracy Led era (Old Order), role of military in strengthening Tannas very, namely succeed to put to rout, DI/TII rebellions, success return Irian West into NKRI of hand colonist of Dutch, success of negative influences preventive of PKI and in the New Order era role of success military take care of security politic, but in the area of non-defense of security involvement of military too, so that relative bother Resilience National.
b. Prediction or estimation of role of military in the future influenced many by military attitudes alone to itself, that is with weight equal to 31,9%; legislative institute attitude to military with weight 20,7%; attitude institute executive to military with weight equal to 27,7%; Political Party view to military with weight equal to 9,2%; Self-Supporting Institute view of Society (LSM) to military with weight equal to 5,4%; and Mass view to military with weight equal to 5,1%.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11158
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Preston, Richard Arthur
New York: Praeger, 1962
355.009 PRE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fuller, John Frederick Charles
New York: Funk and Wagnalls, 1955
355.009 FUL m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Purbo S. Suwondo
Jakarta: Legiun Veteran Republik Indonesia, 1999
959.8 PUR b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Majalah Peta, 1995
959.8 BAD
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Djaja Prana
Surabaya : Garuda , 1961
355.009 DJA k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Vagts, Alfred
Wetsport, Conn: Greenwood Press, 1959
355.021 3 VOG h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tanu Suherly
Jakarta: Pusat Sejarah ABRI. Dephankam RI, 1971
355.099 1 TAN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Naufal Ula Maghribi
""Modern Military Shooter" merupakan salah satu genre paling umum bagi permainan video dan sesuai istilahnya, merupakan jenis permainan dimana pemain berperan sebagai anggota angkatan bersenjata, umumnya dengan seorang prajurit infanteri sebagai protagonis. Permainan - permainan tersebut pada umumnya mengandung sebuah narrative yang melibatkan para pemain sebagai protagonis yang melawan tentara-tentara lawan dalam jumlah yang banyak. Banyak indidvidu yang telah mengkritik bagaimana genre ini nampak menyepelekan peperangan dan menglorifikasikan kekerasan dalam sebuah konteks militer. Dalam rangka mengeksplorasi bagaimana salah satu pengembang video game mengkritik dan mengomentari genre ini dengan karya mereka sendiri, artikel ini akan meneliti Spec Ops: The Line, sebuah tanggapan dekonstruktif terhadap genre modern military shooter yang dikembangkan oleh Yager Development pada tahun 2012. Artikel ini akan secara utama menganalisis bagaimana perkembangan dari protagonis sekaligus player character permainan tersebut, yaitu Kapt. Martin Walker didalam alur naratif Spec Ops: The Line mengomentari genre modern military shooter, dan juga bagaimana tokoh ini mendekonstruksi konsep "pahlawan" dalam fiksi. Secara konklusif, penulis menympulkan bahwa naratif dari Spec Ops: The Line serta tindakan - tindakan Martin Walker sebagai protagonis mendekonstruksi beberapa konvensi - konvensi yang membentuk konsep "pahlawan" dalam fiksi, serta mengomentari bagaimana penggambaran - penggambaran peperangan sangat jarang dilakukan tanpa menglorifikasikan kekerasan dengan menganalisa bagaimana Spec Ops: The Line menggambarkan peperangan dengan pandangan yang berbeda.
......Modern Military Shooter games have become one of the staple genres of video games, and as the name implies, involves the player in the role of military members, typically a soldier as the main protagonist. These games typically contain a narrative plot which involves the player as the protagonist typically shooting down a large number of enemy combatants, many have critiqued the genre’s perceived trivialization of warfare and glorification of violence in a military context. To explore how one particular video game developer criticizes and their commentary of the genre with their own work, this article will examine Spec Ops: The Line, a deconstructive take on the Modern Military Shooter genre developed in 2012 by Yager Development. The article primarily examines the game’s player character and protagonist, Capt. Martin Walker, and how his character’s progression within the game’s story provides a commentary on the Military Shooter genre, and also how this character deconstructs the concept of heroes in fiction. Ultimately, the writer concludes that the game’s story and Capt. Walker’s actions within it as the protagonist, deconstruct many of the known conventions of the “Hero” concept in fiction, and also provides commentary on how depictions of warfare are rarely done without glorifying violence by analyzing how Spec Ops: The Line conducts its depiction of warfare as for entertainment in a different light."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>