Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gregorius Nayaka
"Narasi populer terlepas dari berbagai tema yang berusaha dibawa cenderung menempatkan unsur-unsur kekerasan dalam proses penceritaannya. Fenomena ini lebih lagi terlihat dalam cerita yang menampilkan manusia sebagai karakter utamanya. Bagi Rene Girard, agaknya kejadian tersebut niscaya karena manusia pada dasarnya tidak memiliki desire atau keinginan bawaan. Girard melihat adanya suatu mimetic desire dimana manusia saling meniru keinginan satu dengan yang lain hingga menimbulkan konflik. Pemikiran Girard tersebut tercermin dalam video game The Last Of Us Part II yang mengemas cerita humanisnya melalui kacamata kekerasan. Game keluaran Naughty Dog pada tahun 2020 tersebut memantik berbagai macam diskusi atas pembuatan karakter dan cerita yang begitu nyata kendati berlatar begitu jauh dari keseharian kita. Maka dari itu, saya disini mengidentifikasi mimetic desire dari berbagai fitur yang disediakan oleh game tersebut, seperti pilihan bebas yang diberikan pada pemain untuk membunuh tawanan, dan lain sebagainya. Lebih lanjut lagi, saya melihat bagaimana sejatinya hadir sebuah paradoks dalam cerita humanis yang dibentuk melalui kacamata kekerasan. Paradoks tersebut memiliki peranan penting dalam kritik akan kekerasan yang berusaha disampaikan oleh video game dan Rene Girard.
Popular narratives, regardless of the various themes they try to convey, tend to place elements of violence in the storytelling process. This phenomenon is even more visible in stories that feature humans as the main characters. For Rene Girard, it seems that this incident was inevitable because humans basically do not have innate desires or desires. Girard saw the existence of a mimetic desire where humans imitate each other's desires to cause conflict. Girard's thoughts are reflected in the video game The Last Of Us Part II which presents a humanist story through the lens of violence. This game released by Naughty Dog in 2020 sparked a lot of discussion regarding the creation of characters and stories that are so real even though the setting is so far from our daily lives. Therefore, here I identify mimetic desire from the various features provided by the game, such as the free choice given to the player to kill prisoners, and so on. Furthermore, I see how a paradox actually exists in humanist stories that are formed through the lens of violence. This paradox has an important role in the critique of violence that video games and Rene Girard try to convey."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Andriyanti Dwi Putri Mulyono
"ABSTRAK
Jurnal ini membahas mengenai kata tiruan bahasa Korea lingkup benda alam dalam komik yang berjudul ldquo;4 kheot Cartoon Hanguko Eutaeeo. Euiseongeo rdquo; karya Lee Kyeong Eun dan Choe Hui Jeong dan ldquo;yeppeun gongju euiseongeo donghwa euitaeo dongsi rdquo; karya Moon Man Seok dan Jeong Mi Geum. Penulis menganalisis makna yang dihasilkan dari bentuk variasi vokal dan konsonan kata tiruan bahasa Korea. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa 19 kata tiruan dalam korpus memiliki bentuk variasi vokal dan konsonan yang mempengaruhi nuansa dan makna kata tersebut. Kata tiruan dengan vokal? lsquo;a rsquo; dan? lsquo;o rsquo; , memberikan nuansa yang lebih terang dan kecil dibandingkan dengan kata yang bervokal ? lsquo;eo rsquo; dan ? lsquo;u rsquo;. Konsonan ganda dan konsonan aspiratif memberikan nuansa yang lebih kuat dan keras dibandingkan dengan kata yang berkonsonan tunggal.

ABSTRACT
This journal discusses Korean imitation word of natural objects in Lee Kyeong Eun and Choe Hui Jeong rsquo s ldquo 4 kheot Cartoon Hanguko Eutaeeo. Euiseongeo rdquo and Moon Man Seok and Jeong Mi Geum rsquo s ldquo yeppeun gongju euiseongeo donghwa euitaeo dongsi rdquo comics. The writer analyze the effect of vowel and consonant variation in Korean imitation words meaning. In doing this research, the writer used descriptive qualitative method. The result shows that 19 imitation words in the corpus have variations of vowels and consonants that affect the nuance and meaning of the word. Imitation word with lsquo a rsquo and lsquo o rsquo vowels, give lighter and smaller nuance than the word with lsquo eo rsquo and lsquo u rsquo vowels. The intensive consonants and aspirated consonants gives stronger and harder nuance than the simple consonants."
Lengkap +
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Putri Indy Prasetyo
"Onomatope merupakan kata yang meniru bunyi hasil tangkapan indra pendengaran, sedangkan mimesis adalah kata dibuat untuk mengekspresikan gerakan atau peristiwa yang tidak bisa dirasakan oleh indra pendengar. Penggunaan onomatope dan mimesis banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari karena efektivitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan onomatope dan mimesis dalam lirik lagu Korea dengan menggunakan lirik lagu-lagu dari grup Ikon dan Stray Kids sebagai korpus penelitian. Penelitian ini berfokus pada satu rumusan masalah, yaitu bagaimana penggunaan onomatope dan mimesis dalam lirik lagu Korea. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif sekaligus, dengan metode analisis deskriptif komparatif terhadap penggunaan onomatope dan mimesis dalam lirik lagu-lagu grup Ikon dan Stray Kids. Penelitian menunjukan bahwa onomatope dan mimesis banyak digunakan dalam lirik lagu-lagu Korea dengan bentuk yang bervariasi, dan mimesis lebih banyak digunakan dibandingkan onomatope.

Onomatopoeia is a word that imitates the sound perceived by the sense of hearing, while mimesis is made to express movement or condition that can’t be received by the sense of hearing. The use of onomatopoeia and mimesis occurs frequently in everyday language use because of its effectiveness. This study aims to analyze the use of onomatopoeia and mimesis in Korean song lyrics by using Ikon and Stray Kids songs lyrics as the corpus. This study focuses on one problem formulation, how is the use of onomatopoeia and mimesis in Korean song lyrics. This study uses both quantitative and qualitative methods, with comparative descriptive design to analyze the use of onomatopoeia and mimesis in Ikon and Stray Kids songs lyrics. This study shows that onomatopoeia and mimesis are widely used in Korean songs lyrics with various forms, and mimesis is used more than onomatopoeia."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Stewart, Susan
New York : Oxford University Press , 1991
098.3 STE c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Nur Shabrina
"ABSTRAK
Dalam karya sastra, perempuan direpresentasikan dengan nilai-nilai yang seringkali mengerdilkan dan merendahkan selama berabad-abad. Artikel ini meneliti bagaimana perempuan direpresentasikan dalam Clair de Lune, sebuah cerita pendek karya Guy De Maupassant yang ditulis pada abad ke-19. Artikel ini berupaya melihat nilai-nilai tradisional yang merepresentasikan perempuan (yaitu, perempuan sebagai makhluk yang tercela, perempuan sebagai penggoda, cinta dan kelembutan sebagai kekuatan perempuan atas laki-laki) melalui perspektif sosiologi dan sastra. Artikel ini menunjukkan bagaimana gambaran buruk tentang perempuan dalam cerita, nyatanya, adalah kekuatan mereka atas laki-laki. Selain itu, artikel ini juga menggugat gagasan bahwa perempuan terjebak di dalam penindasan laki-laki. Artikel ini menyimpulkan bahwa cerita Clair de Lune berbicara untuk maslahat perempuan.

ABSTRACT
Over the centuries in literature works, women have been represented with values that are oftentimes diminutive and deprecative. This article examines how women are represented in Clair de Lune, a short story by Guy de Maupassant written in the 19th century. This article attempts to see the traditional values women are being represented with (i.e., women as a despisable being, women as a seducer, love and softness as womens power over men) through a sociology and literature perspective. It addresses how the deprecative images of the women in the story are, in fact, their power over men. It also challenges the notion where women are trapped under mens oppression. This article concludes that the short story is actually speaking in womens favor."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shindunata, Gabriel Possenti
Jakarta: Gramedia, 2006
158.1 SHI k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library