Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Lelita Octavianni
"Penelitian ini membahas mengenai attitude konsumen untuk menggunakan kembali atau intention to reuse M-wallet dengan melihat dari persepsi risiko atau perceived risk yang meliputi perceived financial risk, perceived privacy risk, perceived performance risk, perceived psychological risk, dan perceived time risk saat melakukan transaksi di e-commerce. Pengumpulan data dilakukan melalui survei kepada 437 responden dari masyarakat di wilayah Indonesia dengan usia diatas 17 tahun. Metode penyebaran kuesioner dilakukan secara online menggunakan Google Form, analisis data menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dengan software LISREL 8.80 dan uji mediasi menggunakan SPSS AMOS 22. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan antara perceived privacy dan attitude terhadap penggunaan m-wallet signifikan dan memiliki hubungan negatif. Sementara, dimensi perceived risk lain seperti (perceived financial risk, perceived performance risk, perceived psychological risk, dan perceived time risk) ditemukan tidak memiliki hubungan signifikan dengan attitude terhadap penggunaan m-wallet. Kemudian, attitude ditemukan memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap intention to reuse m-wallet serta attitude terbukti menjadi full mediator yang menghubungkan antara perceived privacy risk dan intention to reuse.
This study discusses consumer attitudes toward reusing m-wallets by looking at perceived risk, which includes perceived financial risk, perceived privacy risk, perceived performance risk, perceived psychological risk, and perceived time risk when doing transactions in e-commerce. The data was collected through a survey of 437 respondents from Indonesian society, with an average age of over 17 years. The method of distributing questionnaires online using Google Form, data analysis using Structural Equation Modeling (SEM) with LISREL 8.80 and mediation analysis using SPSS AMOS 22. The results of this study indicate that the relationship between perceived privacy risk and attitude towards using m-wallet is significant and has a negative relationship. Meanwhile, other dimensions of perceived risk, such as perceived financial risk, perceived performance risk, perceived psychological risk, and perceived time risk, were found not to have a significant relationship with attitudes towards using m-wallets. Then, it was discovered that attitude has a significant and positive effect on the intention to reuse m-wallet, and attitude proved to be a full mediator that links perceived privacy risk and the intention to reuse."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dian Yuthika Rizqi
"Penggunaan mobile payment di Indonesia diatur dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Permen Kominfo RI) Nomor 20 Tahun 2016 dan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No 18/40/PBI/2016. Pada kenyataannya data nasabah maupun transaksi rentan disalahgunakan. Salah satu akibat dari penyalahgunaan data adalah ancaman social engineering. Tujuan penelitian ini adalah menganilisis faktor yang memengaruhi kesadaran pengguna Gopay terhadap ancaman social engineering dan rekomendasi untuk meningkatkan kesadaran pengguna Gopay akan ancaman social engineering. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan penyebaran kuesioner. Penelitian ini menggunakan Knowledge Attitude Behaviour (KAB) model, lima fokus area terkait dan demografi responden dalam menyusun konseptual model yang menghasilkan 20 hipotesis. Proses olah data menggunakan Partial Least Square - Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Metode pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner terhadap 218 responden. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 11 dari 20 hipotesis yang diterima. Dihasilkan pula 19 rekomendasi guna meningkatkan kesadaran akan ancaman social engineering.
The use of mobile payments in Indonesia is regulated in the Regulation of the Minister of Communication and Information of the Republic of Indonesia (Permen Kominfo RI) Number 20 of 2016 and Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 18/40/PBI/2016. In fact, customer data and transactions are vulnerable to misuse. One of the consequences of misuse of data is the threat of social engineering. analyze the factors that influence Gopay users' awareness of social engineering threats and recommendations to increase Gopay users' awareness of social engineering threats. To achieve this goal, this study used a quantitative method by distributing questionnaires. This study uses the Knowledge Attitude Behavior (KAB) model, five related focus areas and respondent demographics in developing a conceptual model that produces 20 hypotheses. The data processing uses Partial Least Square - Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Method of data collection was done by using a questionnaire to 218 respondents. Result of this research is that there are 11 out of 20 accepted hypotheses. 19 recommendations were also made to increase awareness of social engineering threats."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Muhammad Rafid Edi Putra
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen saat menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) pada sistem pembayaran seluler di Indonesia. Dengan munculnya pembayaran seluler QRIS, transaksi di banyak area bisnis, terutama di toko, telah terganggu. Dari pembayaran tunai dan EDC (Electronic Data Capture), sudah menjadi hal umum di Indonesia menggunakan pembayaran QR dengan QRIS. Sebuah tinjauan komprehensif dari literatur ilmiah menunjukkan pengembangan model perilaku yang menjelaskan preferensi untuk menggunakan QRIS. Penelitian ini menggunakan sampel berusia 17-30 tahun yang tergolong pengguna mobile payment aktif yang rutin menggunakan QRIS dalam bisnisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara dua variabel dengan menganalisis tipe kuantitatif dengan desain penelitian konklusif dan deskriptif. Penelitian ini menggunakan model penerimaan teknologi (TAM) untuk membentuk perilaku yang berbeda tergantung pada penggunaan pengguna dari setiap metode pembayaran yang ditawarkan. Wawasan dan dampak pada manajemen memberikan alternatif untuk menjalankan bisnis. Penelitian ini menggunakan SmartPLS karena fokus penelitian adalah menganalisis hubungan antara konstruk, bukan menganalisis model. Hasil empiris menunjukkan bahwa kenyamanan dan kecepatan yang diakui merupakan hambatan penting dalam proses pembayaran, seiring dengan niat perilaku pengguna terhadap pembayaran QRIS. Hambatan potensial lainnya termasuk pemilihan pembayaran seluler di dalam toko, ketidaktahuan konsumen terhadap QRIS, kebiasaan lama, citra, dan inovasi pribadi dari layanan dan kebutuhan pengguna yang dapat diterima secara sosial.
The purpose of this study is to analyze the factors that influence consumer preference when using QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) in Indonesian mobile payment systems in-store. With the advent of QRIS mobile payments, transactions in many areas of the business scene, especially in stores, have been disrupted. From cash and EDC (Electronic Data Capture) payments, it has become common in Indonesia to use QR payments with QRIS. A comprehensive review of the scientific literature shows the development of a behavioral model that explains the preference for using QRIS. This study uses a sample of 17-30 years old classified as active mobile payment users who regularly use QRIS in their business. This research aims to seek relationships between two variables by analyzing a quantitative type with conclusive and descriptive research design. This study uses technology acceptance model (TAM) to form different behaviors depending on the user's usage of each payment method offered. Insights and impacts on management provide an alternative to operating a business.This research uses SmartPLS since the focus of the research is to analyze the relationship between construct, not analyzing a model. Empirical results show that the recognized convenience and speed constitutes an important barrier to the payment process, along with the behavioral intention of users towards the QRIS payment. Other potential obstacles include in-store selection of mobile payments, consumer ignorance of QRIS, old habits, image, and personal innovativeness of users' socially acceptable services and needs."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library