Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dara Nourama Dhaniyati Abdis
Abstrak :
ABSTRAK


Kertas sangat umum digunakan sebagai bahan arsip. Kerusakan kertas yang disebabkan oleh faktor biologik banyak terjadi di negara-negara tropik, dan kapang merupakan penyebab kerusakan yang paling penting. Kertas terbuat dari seret-seret selulosa. Selulosa Ini dapat digunakan sebagai sumber karbon oleh kapang.

Dalam penelitian ini diperiksa den diidentifikasi jenis jenis kapang yang menyebabkan kerusakan pada kertas arsip. Metoda pengambilan sampel adalah dengan menyapukan kuas steril pada permukaan kertas arsip yang ditumbuhi kapang, kemudian dioleskan pada cawan petri yang berisi medium TEA, lalu diinkubasi pada suhu kamar (30oC). Medium yang digunakan adelah Taoge Extract Agar (TEA), Czapek Dox Agar (CDA), dan Malt Extract Agar (MEA).

Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa sampel arsip yang diperiksa di Arsip Nasional Republik Indonesia Depot Gajah Mada, ternyata terkontaminasi oleh berbagai jenis kapang. Kapang-kapang yang ditemukan adalah beberapa jenis dari genus Asperqillus, Curvularia brachyspora, Humicola fuscoatra, Neurospora sp., Paecilomyces variotii, beberapa jenis dari genus Penicillium, Syncephalastrum racemosum, dan Trichoderma pseudokoningii.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anas Maulana
Abstrak :
Metode biodelignifikasi dengan kapang pelapuk kayu saat ini menjadi pilihan utama dan sangat menjanjikan dalam pengolahan limbah lignoselulosa menjadi bahan baku dalam industri obat maupun kertas. Hal ini sejalan dengan pretreatment limbah lignoselulosa secara biologis dengan organisme atau enzim lebih dipilih dan diprioritaskan karena sifatnya lebih ramah lingkungan dibandingkan pretreatment secara kimiawi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jamur termofilik dengan aktivitas ligninolitik dan karakteristik enzim mangan peroksidase (MnP). Isolat jamur ini ditumbuhkan pada media PDA, dan aktivitas ligninolitiknya diinduksi dengan substrat serbuk daun nanas. Aktivitas enzim MnP ditentukan setelah mengukur absorbansi dari media menggunakan spektrofotometri UV/Vis dengan Mn2+ sebagai substrat pada panjang gelombang 270 nm. Larutan fraksi enzim MnP didapatkan dari fraksinasi dengan ammonium sulfat pada saturasi 80% dan di dialisis dengan MW cut-off 8000-14000 Da. Jamur diuji pada kondisi pH yang berbeda serta beberapa kondisi suhu inkubasi dan diukur aktivitas enzim MnP-nya. Diperoleh suhu optimum untuk inkubasi adalah 50º C dan pH optimum aktivitas MnP pada pH 3,0. Profil kinetika enzim MnP ditentukan pada rentang konsentrasi substrat MnSO4 (0,2-1 mM). Sehigga diperoleh laju reaksi maksimum enzim (Vmaks) MnP adalah 5,216 μmol. mL−1. menit−1, sedangkan konstanta Michaelis-Mentennya (Km) sebesar 0,156 μmol. mL−1. ......The biodelignification method with wood-rotting molds is currently the main and very promising choice in the processing of lignocellulosic waste into raw materials in the medicine and paper industries. This is in line with the biological pretreatment of lignocellulosic waste with organisms or enzymes being chosen and prioritized because it is more environmentally friendly than chemical pretreatment. This study aims to obtain thermophilic fungi with ligninolytic activity and the characteristics of the manganese peroxidase (MnP) enzyme. This fungal isolate was grown on PDA media, and its ligninolytic activity was induced with pineapple leaf powder as a substrate. The activity of the MnP enzyme was determined after measuring the absorbance of the medium using UV/Vis spectrophotometry with Mn2+ as the substrate at a wavelength of 270 nm. MnP enzyme fraction solution was obtained from fractionation with ammonium sulfate at 80% saturation and dialyzed with a MW cut-off of 8000-14000 Da. Mushrooms were tested at different pH conditions and several incubation temperature conditions and their MnP enzyme activity was measured. The optimum temperature for incubation was 50º C and the optimum pH for MnP activity was at pH 3.0. The kinetic profile of the MnP enzyme was determined in the range of substrate concentrations of MnSO4 (0.2-1 mM). So that the maximum reaction rate of the enzyme (Vmax) of MnP is 5,216 μmol. mL−1. min−1 while the Michaelis-Menten constant (Km) is 0,156 μmol. mL−1.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widiawati Puspitasari
Abstrak :
Endofit adalah mikroorganisme yang membentuk koloni di dalam jaringan tanaman tanpa menimbulkan gejala negatif pada inangnya. Kapang adalah salah satu bentuk mikroorganisme endofit yang paling banyak ditemukan. Metabolit sekunder yang dihasilkan oleh mikroba endofit dilaporkan memiliki aktivitas antimikroba yang pada umumnya menunjukkan potensi sebagai antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas isolat hasil fermentasi kapang endofit dari tanaman Garcinia tetrandra Pierre dan Garcinia mangostana Linn, diperoleh 20 isolat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah uji kematian larva Artemia salina Leach, dikenal dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Isolat kapang endofit difermentasi dengan media Potato Dextrose Yeast (PDY), kemudian diekstraksi dengan etil asetat dan n-butanol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Lethal Concetration (LC50) dari 20 isolat kapang endofit baik dari ekstrak etil asetat maupun n - butanol memiliki syarat toksik dengan nilai LC50 < 1000 μg/ml. ......Endophyte is microbes that colonize living tissues without causing any negative effect to their host plants. Molds are one of the endophyte most frequently isolated. Secondary metabolite which is produced by endophyte microbe reported possesses antimicrobial activity which is generally have potensial as anticancer. The aim of this research is to know the toxicity of fermentation product of endophyte mold that was isolated from plant Garcinia tetrandra Pierre and Garcinia mangostana Linn, got 20 isolates endophyte mold. The method that was used in this research was the lethality test of Artemia salina Leach larvae, which is known as Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). The isolate of endophyte molds were fermented in medium Potato Dextrose Yeast (PDY) and then were extracted with ethyl acetic and n - buthanol. The result of this research showed that lethal concentration (LC50) from 20 isolates of endophyte mold from ethyl acetic extracts and n - buthanol extracts had toxicity with LC50 < 1000 μg/ml.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S32866
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Tulisan ini bertujuan untuk meninjau hasil studi terhadap jenis-jenis cendawan yang dapat diisolasi dari sampel organ tubuh dan produk unggas, pakan, komponen pakan dan sampel lain yang diperiksa di Laboratorium Mikologi balai Penelitian Veteriner Bogor selama periode 1992 – 1996. Studi dilakukan dengan cara memilah-milah dan mengelompokkan jenis sampel yang diperiksa, kemudia dievaluasi. Sampel itu sendiri sebelumnya telah mengalami pemeriksaan secara mikologik. Hasil studi menunjukkan bahwa banyaknya sampel dari tahun ke tahun selama periode pengamatan berfluktuasi. Dari sebanyak 114 sampel yang diperiksa, terdapat 35,97% organ tubuh dan produk unggas, serta 64,03% pakan, komponen pakan dan sampel lain. Sampel-sampel tersebut didiagnosis 70,18% positif mikosis atau tercemar kapang dan 29,82% negatif, sedangkan dalam pembiakan dapat diisolasi cendawan, yakti 93,16% kapang dan 6,84% khamir. Karena cendawan lebih banyak ditemukan pada pakan dan komponennya dibandingkan dengan pada organ tubuh unggas, dapat disimpulkan bahwa perhatian terhadap masalah kontaminasi kapang dan produk toksiknya pada pakan lebih tinggi dibandingkan dengan pada masalah penyakit (mikosis).
MPARIN 12 (1-2) 1999
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Septian
Abstrak :
ABSTRAK
Duralumin yang merupakan paduan aluminium-tembaga banyak diterapkan pada industri pesawat terbang karena performan yang baik seperti ringan, kekuatan tinggi, ketahanan korosi yang tinggi, konduktivitas listrik yang baik, ketangguhan dan ketahanan fatik yang tinggi, dan mampu diberi perlakuan panas. Akan tetapi pemaduan aluminium dengan tembaga menyebabkan turunnya mampu alir duralumin yang menyebabkan material ini menjadi rentan akan porositas gas dan porositas penyusutan. Pada Penelitian ini, tungku pengecoran sistem vakum dengan cetakan permanen yang dipanaskan hingga mencapai 300oC digunakan untuk mencetak spesimen berbentuk roda yang mempunyai ketebalan 5, 7.5, 10, 10.5, 12.5, 15 mm. Dari beberapa percobaan pengecoran, tembaga ditambahkan dengan variasi kadar 2.5, 3, 3.5, 4, 4.5 wt% dengan pemvakuman yang memiliki tekanan peleburan sebesar 40 cmHg dan tekanan solidifikasi sebesar 30 cmHg. Karakterisasi untuk meneliti distribusi, jenis, bentuk, dan kuantitas dari porositas penyusutan dilakukan dengan software simulasi ZCast, uji mikrostruktur, dan uji densitas. Hasil pengujian mikrostruktur menggunakan mikroskop optik dan software simulasi Z-Cast menunjukkan porositas penyusutan terkonsentrasi pada bagian dalam tengah produk. Hasil uji kuantitas memperlihatkan seiring dengan peningkatan tebal spesimen dan penurunan kadar tembaga, maka porositas (gas dan penyusutan) cenderung semakin sedikit.
ABSTRACT
Duralumin as an aluminium-copper alloys have been applied mostly in the aircraft industry due to the light, high strength, high corrosion resistance, decent electrical conductivity, high toughness and fatigue resistance, and heat-treatable. However, by alloying aluminium with copper caused the material becomes vulnerable to gas and shrinkage porosity. On this research, vacuum casting system with permanent mold which heated to 300o C was used to cast round-shape specimens with 5, 7.5, 10, 10.5, 12.5, 15 mm in thickness. For a several of experiments, copper was added in variations of 2.5, 3, 3.5, 4, 4.5 wt% and vacuuming process was adjusted continuously under the melting pressure by 40 cmHg and solidification pressure by 30 cmHg. Several tests to observe distribution, type, shape, and quantity of shrinkage porosity were conducted by simulation software Z-Cast, microstructure test, and density test. The results of microstructure test which conducted by using optical microscope showed that shrinkage porosity were concentrated on the inner-centre of the specimen. Moreover, the results of quantity test showed that by the increased of the specimen?s thickness and by the decreased of the Cu wt%, then the porosity (gas and shrinkage) tends to be more slightly.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S799
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library