Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fadhlin
Abstrak :
Perilaku moral hazard tertanggung merupakan permasalahan serius industri perasuransian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan tingkat moral hazard pada tertanggung asuransi syariah dan asuransi konvensional. Penelitian ini juga mengevaluasi penerapan hukum syariah dalam kaitannya terhadap tingkat moral hazard tertanggung asuransi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan bulanan penolakan klaim pada divisi roda dua PT. Asuransi XYZ. dari Januari 2008 hingga Desember 2008. Uji hipotesis menggunakan metode compare mean independen samples ttest. Dari hasil penelitian dan analisis ditemukan bahwa dengan pendekatan laporan klaim, ditemukan perbedaan hasil perhitungan tingkat moral hazard pada kelompok tertanggung asuransi syariah dan konvensional. Sedangkan dengan pendekatan polis aktif dari hasil uji hipotesis tidak terdapat perbedaan hasil perhitungan tingkat moral hazard pada kedua kelompok tertanggung. Lebih jauh lagi konsep asuransi syariah dapat dijadikan solusi bagi problematika moral hazard tertanggung.
Moral hazard behaviour of consumer is a serious problem in insurance industry. This research aims to test the differences between moral hazard proportion in consumer of sharia insurance and modern insurance. This research also evaluates wheather the sharia law application is able to reduce moral hazard behaviour of insurance consumer. Data used in this research are monthly report of rejected claim in two wheeler division PT Asuransi XYZ from January 2008 to December 2008. Compare mean independent samples t-test method is used in testing hypothesis. The analytical result of this research show that there is significant difference in the moral hazard proportion calculation using first method where the reported claim as a divider factor. In other method, there is no difference in the moral hazard proportion using live policy as a divider factor. Furthermore, sharia insurance concept could be a solution for moral hazard of insurance consumer.
2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kresna Dhuta Wijaya
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang kemampuan Lembaga Penjamin Simpanan dalam menghadapi potensi risiko moral hazard terutama yang berhubungan dengan penyaluran kredit perbankan. Keberadaan suatu institusi penjaminan simpanan dimanapun akan selalu diiringi oleh risiko moral hazard bank-bank anggota penjaminan. Penelitian ini dibatasi hanya meneliti bank-bank perkreditan rakyat karena menimbang selama berdiri hingga saat ini, (2005-2012) paparan terbesar LPS adalah disaat melikuidasi BPR. Risiko moral hazard tidak akan dapat dihilangkan, namun dapat ditekan. Salah satu parameter yang sangat berpengaruh dalam menjaga tingkat risiko moral hazard agar tetap rendah dan berada pada batas toleransi yaitu nilai maksimum simpanan yang dijamin (coverage limit). Tesis ini juga berusaha meneliti parameter lain yang berpengaruh dengan memasukkan variabel-variabel makroekonomi seperti pertumbuhan PDB, laju inflasi, suku bunga acuan Bank Indonesia, suku bunga yang dijamin oleh LPS, dan perkembangan penyaluran dana kredit pada BPR. Dalam perkembangan penyusunan tesis ini, dilakukan juga pengujian dalam mengukur risiko moral hazard yang berhubungan dengan kredit BPR secara kuantitatif dengan mengadopsi metode dalam pengukuran pencadangan klaim LPS yaitu pendekatan perhitungan value at risk CreditRisk+ dengan input data berasal dari data non performing loan (NPL) BPR selama tahun 2011 yang masih berada dalam proses maupun yang telah selesai proses likuidasinya oleh LPS.
Abstract
This research is to determine Indonesia Deposit Insurance Corporation (IDIC) ability in order to encounter the impact of moral hazard risk in correlation with bank credit disbursement. The existences of a deposit insurer institution everywhere will always be followed by the moral hazard risk of bank members. This study limited to scrutinize only rural banks because since the establishment (2005-2012) the IDIC largest exposure was when it liquidated rural banks. The risk of moral hazard cannot be eliminated, but it can be suppressed. One of the robust parameter that very important in maintaining the level of moral hazard risk in order to remain low and on the threshold of tolerance is the maximum deposit coverage limit. This research also attempted to examine the other parameters that affect by asserted the macroeconomic variables such as GDP growth, inflation rate, BI rate, deposit insurance rate, and the development of rural banks credit disbursement. Furthermore, this study also try to measured moral hazard risk in associated with rural banks credit failure quantitatively by adopting the IDIC?s provision cover claim method using banking credit risk measurement approach (internal rating based). After further consideration, CreditRisk+ value at risk approach was chosen using input data from liquidated rural banks non performing loan (NPL) during 2011
2012
T32252
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Vita Astriana
Abstrak :
Tesis ini bertujuan untuk mengkaji penerapan Kebijakan Insentif Plafon Penghapusbukuan di Bank ABC, khususnya dari aspek risiko keagenan dan pengendalian intern. Kebijakan ini diberlakukan sejak tahun 2011 untuk menekan pertumbuhan nonperforming loan (NPL) di pinjaman segmen ritel dan menengah. NPL merupakan salah satu faktor dari risiko kredit yang disebabkan oleh kegagalan debitur dalam melunasi kewajibannya yang berkaitan dengan pendanaan. Kebijakan ini dapat menyebabkan terjadinya moral hazard. Penelitian ini dilakukan pada September 2020 hingga Desember 2020 dengan wawancara kepada expert panel Bank ABC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko terjadinya moral hazard berkaitan dengan adanya inakurasi data recovery NPL dan proses negosiasi kredit yang tidak sesuai ketentuan. Untuk menekan terjadinya moral hazard, serta mengurangi risiko kerugian, Bank ABC membutuhkan sistem pengendalian intern. Dari sisi pengendalian intern, praktik penagihan dan penyelesaian kredit, termasuk penerapan kebijakan ini, telah memenuhi prinsip pengendalian intern yang diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan. Meskipun demikian, sistem pengendalian intern Bank ABC masih memerlukan peningkatan pada aspek aktivitas pengendalian dalam mekanisme penyelesaian kredit dan pemantauan pada laporan recovery NPL. Selain itu, jalannya kebijakan intern di Bank ABC juga menghadapi tantangan dari aspek ketidaktelitian pihak pemberi persetujuan dan sikap abai petugas bank atas tanggung jawabnya. Agar sistem pengendalian intern di Bank ABC dapat berjalan dengan semakin efektif, maka diperlukan review dan evaluasi secara berkala, sistem pelaporan berbasis digital, dan penekanan peran dan fungsi petugas bank
This thesis aims to study the implementation of the Incentive of Write-off Ceiling Policy in ABC Bank, specifically in the aspect of agency risk and internal control. This policy was set in 2011 to reduce the growth of nonperforming loans (NPL) in the retail segment. This policy is expected to increase the NPL recovery. This policy causes the occurrence of moral hazard. The research was conducted from September 2020 until December 2020 by interviewing the expert panels of ABC Bank. The results show that the risks of moral hazard are related to inaccuracy in the data of NPL recovery and the noncompliance in credit settlement. ABC Bank requires an internal control system to reduce the occurrence of moral hazard. In the internal control aspect, the practice of debt collection, including the implementation of this policy, has met the principles of internal control. Even though the internal control system in ABC Bank has been well-implemented, it also faces challenges from the oversight during the verification and approval, as well as account officers’ ignorance of their responsibilities. Periodic review and evaluation, digital-based reporting, and the emphasis on the role and functions of the bank officers are necessary to increase the effectiveness of ABC Bank’s internal control system
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Harijanto
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini mempelajari dan membahas bagaimana penerapan prinsip kehati-hatian memiliki peran yang penting dalam manajemen pembiayaan mudarabah oleh lembaga keuangan mikro syariah dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya moral hazard. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan membandingkan antara dua lembaga keuangan mikro syariah yaitu BMT Baitul Karim di Bekasi dan BT Tamzis Bina Utama cabang Ahmad Dahlan Yogyakarta. Hasil penelitian ini ditujukan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh langkah-langkah antisipatif yang harus dilakukan oleh manajemen lembaga keuangan mikro syariah dalam mengantisipasi timbulnya kerugian usaha lembaga keuangan mikro syariah khususnya yang bersumber dari pembiayaan berbasis mudarabah.
ABSTRACT
This thesis examines and discusses how important the application of prudential principles in mudaraba financing management by Islamic microfinance institutions in accordance with anticipating the possibility of moral hazard. This research using qualitative method by comparing between two micro finance institutions of sharia namely BMT Baitul Karim in Bekasi and BT Tamzis Bina Utama Ahmad Dahlan Branch Yogyakarta. The results of this study is to obtain a comprehensive view of anticipatory steps that must be done by the management of sharia micro finance institutions in anticipation of the occurrence of losses on Islamic microfinance institutions particularly those originating from mudaraba based financing.
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library