Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Guruh Sakti Maruli
Abstrak :
Dinding batu bata di dalam struktur gedung sebagai material pengisi antara 2 kolom dan 2 balok. Beban vertikal yang diterima oleh balok di atas dinding batu bata akan disalurkan sebagian ke dinding batu bata sehingga menimbulkan tegangan tekan pada dinding batu bata. Mortar sebagai material pengikat antara batu bata akan menerima gaya horisontal dan momen. Gaya tersebut terjadi diakibatkan oleh gempa, yang juga akan diterima sebagian oleh dinding batu bata dan timbul geser pada pasangan batu bata. Bila dilihat satu unit mortar yang sangat kecil dari pasangan batu bata tersebut maka akan terjadi tegangan tarik dan tekan. Dalam evaluasi ini akan diadakan pengujian kuat tekan, tarik, modulus elastisitas dan susut pada suatu sampel mortar di laboratorium. Tipe rancang campuran yang akan diuji adalah 1:1:4, 1:1:5, dan 1:1:6 untuk perbandingan air, semen dan pasir. Dari pengujian laboratorium tersebut akan diketahui bahwa propertis dari tiap rancang campuran mortar tersebut di atas akan mempengaruhi kuat tekan, tarik, susut dan modulus elastisitas dari mortar. Karena seperti telah diketahui bahwa untuk meningkatkan kekuatan tekan pada beton maka proporsi semen yang harus ditingkatkan, ini tentunya juga akan berlaku pada mortar. Kata kunci : mortar, kuat tekan, kuat tarik, susut dan modulus elastisitas
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S34757
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugeroho Soesanto
Abstrak :
Serbuk kayu gergaji adalah limbah dari industri kayu, limbah serbuk kayu ini belum dimanfaatkan secara optimal. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, yang telah dilakukan terhadap campuran mortar dengan menggunakan serbuk kayu gergaji, didapatkan hasil bahwa pengunaan serbuk kayu gergaji dapat mempengaruhi sifat mekanis mortar. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini penulis mencoba untuk melakukan pengujian kembali serbuk kayu gergaji, dalam proses yang berbeda dengan sebelumnya, yaitu melalui pembakaran serbuk kayu gergaji hingga menjadi abu, dengan melalui proses pembakaran dengan suhu 7000C selama 3 jam. Dengan menambahkan abu serbuk kayu gergaji sebagai material subtitusi parsial yang menggantikan berat semen kedalam campuran mortar dengan komposisi 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% terhadap berat semen. Serangkaian uji coba di laboratorium dilakukan untuk mengetahui pengaruh terhadap kuat tarik maupun kuat tekan dari mortar dengan campuran abu serbuk kayu gergaji. Hasil evaluasi data saat ini didapatkan bahwa : 1. Penggunanaan abu serbuk kayu gergaji pada campuran mortar mengakibatkan penurunan terhadap kuat tekan pada mortar, dimana semakin besar komposisi penambahan abu serbuk kayu gergaji maka semakin kecil kekuatan tekan mortar dalam menahan gaya tekan yang terjadi pada mortar.2. Penggunanaan abu serbuk kayu gergaji pada campuran mortar mengakibatkan penurunan terhadap kuat tarik langsung pada mortar, dimana semakin besar komposisi penambahan abu serbuk kayu gergaji maka semakin kecil kekuatan mortar dalam menahan gaya tarik yang terjadi pada mortar. 3. Penggunanaan abu serbuk kayu gergaji pada campuran mortar mengakibatkan penurunan terhadap kuat tarik lentur pada mortar, dimana semakin besar komposisi penambahan abu serbuk kayu gergaji maka semakin kecil kekuatan mortar dalam menahan gaya lentur yang terjadi pada mortar. ......Sawdust is a waste of industrial saws wood, sawdust waste is not used optimally. Based on the results of previous studies, which have been made to mix mortar using wood powder saw, showed that the use of wood saw dust can affect the mechanical properties of mortar. Therefore, in this study the authors tried to do the test again saw sawdust, in a process that is different from before, namely through the burning of wood saw dust to ashes, with the combustion process with a temperature of 700 0 C for 3 hours. By adding sawdust ash saw as a partial substitution of materials that replace heavy cement mortar mix into the composition of 0%, 5%, 10%, 15%, and 20% of the weight of the cement. A series of laboratory tests conducted to determine the effect on tensile strength and compressive strength of mortar with a mixture of sawdust ash saws. The results of the evaluation of current data found that: 1. Usage saw sawdust ash on mortar mixture resulted in a decrease of the compressive strength in mortar, wherein the composition further addition of sawdust ash saw it, the smaller the compressive strength of mortar in the resist compressive force that occurs in mortar 2. Usage saw sawdust ash on mortar mixture resulted in a decrease of the tensile strength directly on the mortar, where the greater the addition of ash composition sawdust saw it, the less strength in holding the mortar tensile force occurring in mortar. 3. Usage saw sawdust ash on mortar mixture resulted in a decrease of the flexural tensile strength in mortar, wherein the composition further addition of sawdust ash saw it, the less strength in the mortar resist bending that occurs in mortar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S43947
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk membuat mortar menggunakan sampah kertas perkantoran yang telah dicacah menggunakan mesin penghacur kertas, untuk mendapatkan mortar yang ramah lingkungan, memenuhi standard dan diharapkan memiliki sifat mekanis yang lebih baik dibandingkan mortar yang menggunakan agregat alam. Benda uji penelitian dibuat dengan persentase cacahan sampah kertas hasil mesin penghancur kertas adalah 10%, 15%, 20% dan 25% terhadap berat semen yang digunakan. Pengujian kuat tekan dan kuat lentur dilakukan pada hari ke-7,14, 21 dan 28 sedangkan pengujian susut dilakukan hingga hari ke-28. Pengujian density pun dilakukan setelah umur mortar mencapai 28 hari. Dari hasil pengujian, didapatkan bahwa mortar dengan campuran 10% dan 15% memiliki mutu sebesar 6.57 MPa dan 6.52 Mpa digolongkan kedalam tipe N yaitu jenis adukan dengan kuat tekan sedang, dipakai untuk aduk pasangan terbuka diatas tanah. Sedangkan campuran 15% memiliki mutu sebesar 4.62 MPa dan 25% sebesar 2.49 MPa digolongkan kedalam tipe O yaitu jenis adukan dengan kekuatan tekan yang agak rendah, dipakai untuk konstruksi tembok yang tidak menahan beban tekan tidak lebih dari 7 kg/cm2 dan gangguan cuaca tidak berat. ......This research object is make mortar using office block waste paper with shred paper pretreatment to get green mortar, standardized, and has a better mechanical quality than mortar using natural aggregate. The shredding paper ratio in mixture are 10%, 15%, 20% and 25% to cement mass. Compressive strength and flexural test did at day 7th, 14th, 21st, 28th whereas shrinkage test did at day 28th. Density test also did after mortar at the age of 28 days. As aresult from test, providable that the mixed 10% and 15% of mortar has compressive strength 6.57 MPa and 6.52 MPa. This kind of product be classified to N type that is mixed with medium compressive strength, used for open paired stir up on ground. The mixture of 20% mortar has compressive strength 4.62 MPa and the mixture of 25% of mortar has compressive strength 2.49 MPa, it can be classified to O type that is kind of mixed with low compressive strength, use for wall construction with compressive strength less than 7 kg/cm2 and medium disturbance of weather.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lasino
Abstrak :
Mortar sebagai bahan pengikat dalam pekerjaan pasangan dan plesteran telah lama dikenal mulai dari teknologi yang sangat sederhana sampai yang lebih maju. Saat ini teknologi mortar telah berkembang begitu pesat seiring dengan kemajuan teknologi konstruksi. Berkembangnya teknologi dalam industri konstruksi telah menghasilkan inovasi produk dan sistem yang lebih baik sehingga lebih kompetitif dan aplikatif. Tuntutan kebutuhan yang semakin kompleks juga perlu direspon secara bijaksana dan menjadikannya sebagai harapan dan peluang dalam pengembangan usaha. Mortar siap pakai merupakan salah satu produk yang semakin dibutuhkan dalam industri konstruksi karena beberapa alasan seperti sumber bahan, lokasi proyek, ketepatan mutu, efisiensi bahan, manajemen dan faktor harga. Makin besar skala kota dan makin sulit mendapatkan kualitas bahan dengan harga yang murah serta penanganan yang makin kompleks cukup menjadikan alasan dalam pengembangan suatu produk yang lebih praktis dengan jaminan mutu yang lebih baik. Tulisan ini menyajikan hasil kajian dari berbagai jenis produk mortar siap pakai yang telah banyak beredar di pasaran serta hasil penelitian laboratorium yang telah dilakukan dengan berbagai bahan baku dan proporsi campuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan kondisi dan rekayasa lalu lintas, penggunaan Mortar Siap Pakai (MSP) sangat sesuai untuk kota besar dan metropolitan terutama yang tidak memiliki lokasi penyimpanan bahan yang cukup luas. Mortar siap pakai sangat cocok untuk semua jenis pekerjaan seperti pasangan bata normal, bata ringan, plesteran, keramik dan lapisan lantai. Sedangkan dari sifat mekanik, kekuatan tekan mortar dapat memenuhi syarat spesifikasi standar sesuai tujuan penggunaannya.
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2020
690 MBA 55:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aura Amca Diputra
Abstrak :
Kondisi lingkungan saat ini mendorong para peneliti untuk mencari teknologi yang berkelanjutan serta material yang lebih ramah lingkungan untuk mengatasi pengurangan sumber daya alam. Perkembangan desain bata interlocking yang paling cocok dan mudah dipakai agar saling mengunci satu sama lain saat disusun merupakan salah satu upaya untuk menggantikan penggunaan bata yang beredar di pasaran dengan cara mengurangi penggunaan mortar dalam konstruksi. Desain bata interlocking telah diuji agar saling mengunci telah disusun dengan tonjolan dan lekukannya memiliki perbedaan diameter sebesar 1 mm dimana bagian tonjolan memiliki diameter 1 mm lebih kecil disbanding lekukannya. Cetakan untuk produksi bata interlocking diuji menggunakan cetakan hasil 3-D printing dan cetakan silikon dimana cetakan silikon menunjukkan hasil proses pelepasan yang lebih mudah. Penggunaan mortar geopolimer pada bata interlocking yang telah didesain juga merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran akan material ramah lingkungan yang dalam hal ini menggunakan terak nikel sebagai pengganti semen. Material yang dipilih sebagai bahan pembuat bata interlocking adalah geopolimer berbasis terak nikel hasil penelitian dari Rama Aditya Syarif yang menghasilkan mortar geopolimer dengan kuat tekan dalam rentang 36 - 58 Mpa pada umur 28 hari, dengan laju absorpsi sebesar 20.7%. ......The current environmental conditions urge researches to find sustainable and affordable technologies and more environmentally friendly material to overcome the depletion of natural resources. The development in finding the most suitable and easiest design of interlocking brick to fit when stacked dry one another is one of the effort to replace the use of common bricks by reducing the use of mortar in the construction. The design of interlocking brick is tested to fit when stacked upon the other interlocking brick with the bulges and the indentations having 1 mm diameter differences in which the bulges have 1 mm smaller diameter. The mold for interlocking brick production is tested using 3-D printing interlocking brick mold made from PLA polymer and silicon mold which results in the better removal process using the silicon mold. The use of geopolymer mortar in the designed interlocking brick will raise the awareness of environmentally friendly material that in this case use nickel slag instead of cement. The material chosen as an interlocking brick material is geopolymer made from nickel slag based on research from Rama Aditya Syarif, which produces geopolymer mortar with compressive strength in the range of 36-58 MPa at the age of 28 days, with absorption rate of 20.7%.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratno Wijaya
Abstrak :
Dengan meningkatnya pertumbuhan pembangunan infrastruktur dunia berdampak pada meningkatnya permintaan material konstruksi. Umumnya, material konstruksi berasal dari alam dan terus dieksploitasi untuk memenuhi kebutuhan pembangunan yang jika dibiarkan maka akan terjadi kerusakan ekosistem dunia. Maka dari itu diperlukan material alternatif sebagai solusi, salah satunya adalah terak nikel yang dapat digunakan sebagai agregat. Terak nikel merupakan limbah dari produksi peleburan bijih nikel. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan terak nikel sebagai agregat halus secara ekonomis. Adapun karakteristik yang diuji berupa karakteristik fisis (karakterisasi visual, karakterisasi agregat, dan karakterisasi morfologi mikro) dan karakterisasi kimiawi (karakteristik komposisi kimia, karakterisasi fasa dan karakterisasi pelindian beracun) serta karakteristik mortar dengan Portland Composite Cement (PCC) beragregat terak nikel. Adapun uji mekanis yang menjadi fokus analisis pada penelitian ini adalah nilai kuat tekan serta perilaku ekspansi dari mortar beragregat terak nikel. Variasi komposisi agregat terak nikel adalah 30%, 40%, 50%, 60% dan 70% dengan waktu curing selama 28 hari. Dari hasil pengujian kuat tekan, didapatkan nilai maksimum kuat tekan sebesar 31 MPa, pada komposisi 70%. Dari hasil uji pelindian beracun pada penelitian ini, terak nikel dinyatakan aman dan dapat digunakan sebagai agregat pada mortar. Selain itu, terak nikel masuk dalam kategori non-reaktif sehingga ekspansi pada mortar cenderung aman. Secara keseluruhan, tidak ditemukan adanya ekspansi yang signifikan pada mortar beragregat terak nikel, sebaliknya justru ditemukan adanya kecenderungan penyusutan. Meskipun agregat terak nikel didominasi dengan fasa amorfus dan memiliki kecenderungan reaktif, namun tingkat reaktifitas tersebut masih di bawah ambang batas. ......The increasing growth of world infrastructure development has an impact on increasing demand for construction materials. Generally, construction materials come from nature and continue to be exploited to meet development needs which, if left unchecked, will damage the world's ecosystems. Therefore, alternative materials are needed as a solution, one of which is nickel slag which can be used as an aggregate. Nickel slag is a waste from nickel ore smelting production. This study aims to analyze the use of nickel slag as a fine aggregate economically. The characteristics tested were physical characteristics (visual characterization, aggregate characterization, and micro-morphological characterization) and chemical characteristics (chemical composition characteristics, phase characterization and toxic leaching characterization) and mortar characteristics with Portland Composite Cement (PCC) with nickel slag aggregate. The mechanical test that is the focus of the analysis in this study is the value of the compressive strength and expansion behavior of the nickel slag aggregated mortar. Variations in the composition of nickel slag aggregate are 30%, 40%, 50%, 60% and 70% with a curing time of 28 days. From the results of the compressive strength test, the maximum value of the compressive strength is 31 MPa, at a composition of 70%. From the results of the toxic leaching test in this study, nickel slag was declared safe and could be used as aggregate in mortar. In addition, nickel slag is included in the non-reactive category so that expansion in mortar tends to be safe. Overall, no significant expansion was found in the nickel slag-aggregated mortar, on the contrary, a shrinkage trend was found. Although nickel slag aggregate is dominated by an amorphous phase and has a reactive tendency, the level of reactivity is still below the threshold.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsul Hadi Zakaria
Abstrak :
Penggunaan beton bertulang pada berbagai jenis konstruksi merupakan hal yang umum dewasa Ini. Namun pada kenyataannya di lapangan, tak sedikit kerusakan yang terjadi pada stuktur beton bertulang. Kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh banyak hal, yang secara garis besar berdasarkan faktor penyebab kerusakan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu 1 pengaruh fisika, mekanika, dan kimia. Kerusakan berat struktur beton yang terjadi di Dermaga D, Pelabuhan Panjang, Propinsi Lampung merupakan Salah satu kerusakan struktur beton akibat pengaruh kimia, tepatnya diakibatkan Oleh kondisi lingkungan air asin (unsur kimia) dari air laut yang mengakibatkan korosi pada struktur beton dermaga tersebut. Perbaikan struktur beton dengan bahan perbaikan Grout LN322M dengan metode pengerjaan Prepack, menjadi salah satu alternatif perbaikan yang bisa dikerjakan pada kasus dermaga tersebut. Untuk menunjang hal itu perlu dilakukan penelitian terhadap kinerja dan kapasitas dari struktur beton yang mengalami perbaikan tersebut. Pembahasan pada skripsi ini mengambil fokus kerusakan balok sis/ bawah. Penelitian selain didasarkan pada studi literatur, juga dilakukan simulasi perbaikan struktur beton dengan pembuatan modul-modul balok diikuti pengujian terkait guna mengetahui kinerja dari balok perbaikan tersebut dan membandingkannya dengan balok normal.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S35182
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhy Trielistyanto
Abstrak :
Penggunaan beton bertulang saat ini umum digunakandalam berbagai jenis konstruksi. Namun pada kenyataannya., beton bertulang juga dapat mengalami kerusakan pada struktumya. Kerusakan pada beton bertulang secara garis besar diakibatkan oleh pengaruh rnekanis, pengaruh fnsika, dan pengaruh kimia. Kerusakan struktur bcton yang terjadi di dermaga D, Pelabuhan Panjang, Propinsi Lampung merupakau salah satu contoh kerusakan berat pada struktur beton yang diakibatkan oleh pengaruh kimia atau lingkungan, tepatnya kondisi lingkungan air laut yang menyebabkan korosi pada baja tulangan pada beton bertulang. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, maka digunakan bahan Grout LN 322 M sebagai bahan perbaikan beton dengan metode injection grouting. Pembahasan pada Skripsi ini mengambil fokus kerusakan balok sisi bawah dengan penyambu/:gan rulangan. Penelitian yang dilakukan berdasarkan studi Iiteratur dan simulasi perbaikan struktur beton dengan pembuatan modul-modul balok diikuti pengujian terkait guna mengetahui kinerja dari balok perbaikan tersebut kemudian membandingkannya dengan balok normal. Simulasi dan pengujian yang telah dilakukan menunj ukkan bahwa balok yang mengalami perbaikan dengan material Grout LN322M pada sisi bawah, merniliki kinerja yang baik. Sehingga dapat digunakan pada pekerjaan perbaikan kerusakan berat struktur Dermaga D, Pelabuhan Panj ang, Propinsi Lampung.
Reinforced concrete is generally used in many kind of construction. However, reinforced concrete can also have a structural failure. Failure in reinforced concrete mainly caused by mechanical, physical, and chemical effects. Structural reinforced concrete failure that happens in pier D, Panjang Harbor, Lampung Province is one example of major structural reinforced concrete failure that is caused by chemical or environmental effect. To be more exact, the failure is caused by corrosion of reinforced concrete by the sea. To solve the problem, Grout LN 322M is applied as a material to repair reinforced concrete with a method called injection grouting. This thesis focused in bottom side reinforced concrete failure with connection of reinforcement. This thesis is based on literature study and repairing simulation of reinforced concrete beam by making of beam prototypes followed by subsequent tests to End out performance of repaired beam and then compared with normal beam. The simulations md tests shows that repaired beam - mended by Grout LN 322M on the bottom side of the beam - has good performance, and it can be applied to repair major structural reinforced concrete failure in pier D, Panjang Harbor, Lampung Province.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S35241
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jethro Thomas
Abstrak :


ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi campuran proporsi optimum berdasarkan investigasi eksperimental untuk menghasilkan Ultra High Strength Concrete UHSC dengan kuat tekan 200 MPa dan untuk menginvestigasi hubungan antara kuat tekan mortar dengan kuat tekan beton asosiasinya. Eksperimen mortar dilakukan sebelum dilakukannya pembuatan beton asosiasinya. Parameter pada penelitian ini adalah proporsi binder, rasio air terhadap binder W/B , jenis silica fume, jenis quartz powder, dan jenis superplasticizer. Spesimen mortar dilakukan curing dengan menggunakan steam curing. Spesimen beton dilakukan curing dengan menggunakan steam curing dan water curing umur beton 7 hari, 28 hari, dan 91 hari. Hasil penelitian ini menemukan bahwa campuran proporsi yang optimum untuk menghasilkan UHSC dengan kuat tekan 200 MPa ialah C:Si:SF = 78:10:12 dengan W/B 12.5.
ABSTRAK
The objective of this research is to investigate the optimum mix proportion based on experimental investigation to achieve Ultra High Strength Concrete UHSC with compressive strength 200 MPa and to investigate the relationship between mortar and the corresponding concrete in terms of compressive strength. Mortar experiment is conducted prior proceeding to make the corresponding concrete. The parameters in this research are binder proportion, water to binder ratio, silica fume type, quartz powder type, and superplasticizer type. Mortar specimens are cured using steam curing. Concrete specimens are cured using steam curing and water curing for 7 days, 28, days, and 91 days. It is found that optimum mix proportion to achieve UHSC with compressive strength 200 MPa is C Si SF 78 10 12 with W B 12.5 .
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kevarga Sulistyarso
Abstrak :
ABSTRAK
Pembuatan beton daur ulang merupakan salah satu cara untuk memanfaatkan limbah beton. Limbah beton dapat digunakan sebagai pengganti agregat dalam jumlah tertentu. Namun, penggunaan agregat daur ulang pada campuran beton atau mortar berpengaruh terhadap sifat fisik maupun mekanik seperti menurunnya kuat tekan dan kuat lentur. Dalam penelitian ini, penulis memelajari pengaruh berbagai jenis semen pada mortar dengan agregat halus daur ulang sebanyak 20 terhadap kuat tekan, kuat lentur, susut dan absorpsi menggunakan 5 semen dengan merek berbeda sebagai variasinya yang selanjutnya diberi kode A, B, C, D dan E. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mortar yang menggunakan semen D memiliki kuat tekan dan kuat lentur terbesar, yakni sebesar 29.2 MPa dan 4.6 MPa, dimana semen D memiliki kadar C3S terbesar. Pada pengujian susut, penyusutan tertinggi terjadi pada penggunaan semen A, yakni sebesar 0.1158 , sedangkan pada pengujian daya serap air hasil tertinggi didapatkan pada penggunaan semen B, yakni sebesar 96.22 g/cm2.
ABSTRAK
The utilization of recycled concrete is one of the way to reuse concrete waste. In certain amount, concrete waste can be utilized as the subtitution of aggregate. However, the use of recycle aggregate on concrete or mortar affects both physical and mechanical properties such as compressive strength and flexural strength decrease. In this study, the authors investigated the effect of various types of cement on mortar with 20 recycled fine aggregate on compressive strength, flexural strength, shrinkage and absorbtion using 5 different cement products which are coded as A, B, C, D and E. The results shows that cement D has the strongest compressive strength and flexural strength which amounted as 29.2 MPa and 4.6 MPa respectively where cement D has the highest levels of C3S. The shrinkage test shows that the highest shrinkage is shown on the usage of cement A which is 0.1158 while the highest water absorption test is shown on the usage of cement B which amounted 96.22 g cm2.
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>