Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
Heathcote, Edwin
New York : Wiley-Academy, 2001
725.823 HEA c
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Bintari Yuniati Mauliana
"
ABSTRAKBanyaknya bioskop jaringan berkonsep sinepleks tidak menghalangi lahirnya bioskop alternatif. Bioskop alternatif ini memfasilitasi adanya diskusi mengenai film antar penggemar film atau dengan pembuat film. Penggemar film memiliki preferensi tersendiri dalam memilih bioskop untuk menonton film, dengan melakukan wawancara kualitatif pada penggemar film yang menonton film di bioskop alternatif diharapkan dapat diketahui motivasi yang melatarbelakangi pemilihan bioskop untuk menonton film. Hasil analisis dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat beberapa motivasi terkait dengan pemilihan bioskop di Jakarta. Terdapat perbedaan pola pemilihan antara bioskop jaringan dan bioskop alternatif. Faktor jarak berpengaruh terhadap pemilihan bioskop jaringan. Selain itu dari penelitian ini didapatkan bahwa umumnya karakteristik penggemar film di bioskop alternatif adalah cenderung berumur muda, menyukai seni dan hiburan, serta memiliki motivasi intelektual, status dan sosial.
ABSTRACTHigh number of Cineplex doesn?t preclude the emergence of alternative cinema. Alternative cinema provides movie discussion among movie buffs or along with the movie makers. Movie buffs themselves have different preferences in choosing place to watch movie. Through qualitative interview with movie buffs who watch movie in alternative cinema, it is aimed to discover the motivation behind cinema choice for watching movie. The result of analysis showed that there are several motivations which influence cinema choices in Jakarta. There is different pattern of cinema choices between network cinema and alternative cinema. Distance factor influences the network cinema choices. Beside that, from this research, it is discovered that movie buff characteristics for alternative cinema generally young age, like art and entertainment, and also have intellectual, status, and social motivation."
2016
S64763
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Berlian Nuh H.J.
"Pemunculan film Ayat-ayat Cinta menimbulkan tanda tanya, apakah terdapat indikasi bahwa usaha perbioskopan dewasa ini masih banyak diwarnai oleh praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat mengingat sejarah mencatat bahwa pada masa-masa yang lalu usaha di sektor ini banyak di dapati praktik anti persaingan usaha. Melalui Undang-undang No.5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha tidak Sehat sebagai tolok ukur dan sumber data primer maupun sekunder, fakta-fakta akan ditelaah sehingga dapat diambil kesimpulan. Studio Bioskop operasionalnya sangat bergantung dengan adanya pasokan film, tanpa film tidak mungkin studio bioskop dapat bekerja dengan baik. Minimnya pasokan film yang di butuhkan di pasaran salah satu penyebabnya kemungkinan di sebabkan pemenuhan permintaan pasokan yang besar akan film oleh Group 21 hal ini dapat mengakibatkan berkurangnya pasokan bagi studio bioskop yang lain, kebutuhan pasokan film yang besar dari Group 21 kemungkinan dapat di sebabkan karena banyaknya studio bioskop yang dimilikinya, dimana hal tersebut mencerminkan pangsa pasar yang dikuasai, dikarenakan demikian tidak menutup kemungkinan kondisi tersebut berhubungan dengan ketentuan mengenai Posisi Dominan dalam Undang-undang No.5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
......Film appearances of "Ayat-ayat Cinta" to evoke sign ask, what exists that indication effort about cinema mature it stills a lot of dyed by practice monopolizes and insanitary effort emulation remember history to note that on efforts last terms at sectorallies it a lot of at dropped upon practice anti effort emulation. Via No.5's Law year 1999 About Prohibition Praktik Monopolizes and insanitary Effort emulations as yardstick and primary data sources and also secondary, facts will be studied so get to be taken by conclusions. Operational Cinema studio its very dependent with marks sense film supply, without film may not cinema studio can work properly. Its minim is film supply that at needs at marketing one of cause it pretty much at causes accomplishment sees dammed hell first big supply will film by Group 21 it can beget its dwindling supplies for the other cinema studio, film supply requirement that big of Group 21 possible get at cause since a lot of cinema studio that its proprietary, where does that thing reflect henpecked market compartment, because of such doesn't close that condition possible in reference to rule hit Dominant Position in Statute No.5 year 1999 About Prohibition Practice Monopolizes and Insanitary Effort emulations."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
S24757
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Valentine, Maggie
New Haven: Yale University Press, 1994
725.822 VAL s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Gray, Richard, 1944-
London: Lund Humphries, 1996
725.823 GRA c (2);725.823 GRA c (1)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Song, Nak-won
Seoul: Communication Books (Ju), 2008
KOR 788.5 SON h
Buku Teks Universitas Indonesia Library