Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sianturi, Johannes Natanael
"Upaya pengunduhan ilegal semakin marak terjadi, menyebabkan kerugian bagi musisi. Penyanyi rap Indonesia, Pandji Pragiwaksono mencoba cara lain untuk mengatasi permasalahan dengan inovasi pemasaran, Free Lunch Method (FLM) untuk album ketiganya, Merdesa. Berbekal kerjasama dengan Acer sebagai sponsor, Pandji melakukan persuasi kepada masyarakat untuk mengunduh albumnya secara gratis. Permasalahan yang dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana cara Pandji memenangkan negosiasi dengan Acer dan bagaimana membuat sebuah tindakan persuasif yang efektif bagi khalayak demi mendapatkan profit.
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui strategi dan teknik negosiasi seperti apa yang berhasil memenangkan negosiasi Pandji dengan Acer, juga mengetahui teknik persuasi seperti apa yang dilakukan Pandji terhadap khalayak di media sosial untuk memenangkan deal negosiasi yang sebelumnya dilakukan dengan Acer. Makalah ini diharapkan dapat memperkaya wawasan tentang penerapan teknik negosiasi dan persuasi. Makalah ini juga diharapkan dapat memberikan masukan kepada pekerja di bidang komunikasi untuk dapat mengembangkan inovasi dalam proses komunikasi, baik dengan klien atau kepada khalayak. Teori yang digunakan dalam menganalisa permasalahan tersebut adalah teori teknik negosiasi dan persuasi serta teori pemasaran.
Penulisan makalah ini menggunakan metode deskriptif dan studi kepustakaan. Hasil dari pembahasan makalah ini adalah kolaborasi teknik negosiasi dan persuasi dengan pemasaran yang baik menghasilkan profit bagi karya musik gratis.

Nowadays, illegal downloading flares and causes detriment for musician. Indonesian rapper, Pandji Pragiwaksono tried another way to solve this problem with an innovation of marketing, Flee Lunch Method (FLM) for his third album, Merdesa. Having a deal with Acer as his main sponsor, Pandji had to persuade netizens to download his album freely. Problem examined in this paper is how could Pandji win the negotiation with Acer and how to create an effective persuasive action for the sake of earning profit.
This paper aims to find out which kind of negotiation and persuasion technic accomplished by Pandji to both Acer and netizens. The advantage of this paper is to cast advises for those who are working in communication field to be able to develop innovations in communication process, be it with client or netizens/ target market. Theories used in analyzing the problem are negotiation and persuasion technic and marketing theory.
This paper is written in descriptive method and literature review based, which relies the secondary data collected by many sources as writing reference. The result of this paper is, great collaboration between negotiation and persuasion technic with marketing generates profit for free music.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zakry C. Halim
"Pemasaran musik di era digital telah mengalami transformasi yang cukup signifikan. Kehadiran media sosial Tiktok telah mengubah dinamika para musisi dan industri musik dalam menerapkan content marketing sebagai strategi komunikasi pemasaran musik. NIKI, penyanyi internasional asal Indonesia turut menggunakan Tiktok sebagai media pemasaran album musiknya berjudul Buzz melalui serial konten Bitz of Buzz. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi transformasi musik di era digital dengan menganalisis strategi komunikasi pemasaran dalam penerapan content marketing oleh NIKI. Penelitian ini menggunakan metode analisis naratif dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini menganalisis implementasi pemasaran album Buzz melalui serial konten Bitz of Buzz di Tiktok. Hasil penelitian menunjukkan bagaimana pemasaran musik di era digital mengalami transformasi melalui penerapan content marketing di Tiktok. Melalui serial konten tersebut, terdapat pendekatan utama dalam content marketing seperti relevansi, interaktivitas, narasi, dan konsistensi yang mendatangkan keterlibatan dan membangun kedekatan dengan khalayak.

Music marketing in the digital era has undergone quite a significant transformation. The presence of social media Tiktok has changed the role and dynamics of musicians and the music industry in implementing content marketing as a music marketing communication strategy. NIKI, an international singer from Indonesia, also uses Tiktok as a marketing medium for her music album entitled Buzz through the Bitz of Buzz content series. This study aims to explore the transformation of music in the digital era by analyzing the marketing communication strategy in the implementation of content marketing by NIKI. Using a narrative analysis method with a qualitative approach, this study analyzes the implementation of Buzz album marketing through the Bitz of Buzz content series on Tiktok. The results of the study show how music marketing in the digital era has undergone a transformation through the implementation of content marketing on Tiktok. Through the content series, there are main approaches in content marketing such as relevance, interactivity, narrative, and consistency that generate engagement and build closeness with the audience."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fikri Aulia
"ABSTRAK
Kehadiran internet merubah kegiatan manusia, terutama kegiatan pemasaran. Internet memudahkan kita untuk terhubung dengan orang di seluruh dunia. Hal tersebut
membantu para pemasar dalam bidang musik mempunyai cara tersendiri untuk
memasarkan karyanya. Densky9 sebagai producer atau beat maker memanfaatkan
kemudahan akses internet untuk berjejaring dengan producer atau beat maker dan pegiat
industri musik di dunia. Densky9 memanfaatkan playlist publisher dalam kegiatan peer
to peer marketing dan dibantu oleh platform music streaming untuk memasarkan
karyanya. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana Densky9
memanfaatkan internet untuk melakukan peer to peer marketing dan untuk mengetahui
bagaimana platform music streaming membantu Densky9 dalam memasarkan karyanya.
Hasil analisis memperlihatkan bahwa penggunaan playlist publisher dalam memasarkan
karyanya dirasa perlu adanya negosiasi yang lebih baik, dan platform music streaming
mempunyai peran yang efektif dalam membantu memasarkan karya Densky9.

ABSTRACT
The presence of the internet has change human activities, especially marketing
activities. The internet facilitate us to connect with people around the world. This helps
music marketers have their own ways to market their work. Densky9 as music producers
or beat maker utilizes the facility of internet access to network with producers or beat
makers and player in the music industry around the world. Denksy9 utilizes playlist
publisher in peer to peer marketing activity and assisted by music streaming platform to
market his work. The purpose of this paper is to know how Densky9 utilizes the internet
to do peer to peer marketing and to know how music streaming platform assisted Densky9
in marketing his work. The results of analysis show that the use of playlist publisher in
marketing his work is considered necessary for better negotiations and music streaming
platform has an effective role in assisted marketing his work."
Lengkap +
2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Timothy Aaron
"Popularitas musik independen Indonesia dalam beberapa tahun terakhir melesat akibat semakin terdigitalisasinya musik Indonesia. Pemasaran musik di Indonesia juga menjadi semakin kreatif dengan memanfaatkan platform digital. Salah satu cara pemasaran melalui media sosial adalah transmedia storytelling yang memanfaatkan berbagai media untuk menceritakan satu narasi yang utuh. Salah satu grup musik Indonesia yang memanfaatkan transmedia storytelling dalam pemasarannya adalah Feast. Dengan narasi Multisemesta, Feast menggabungkan album-albumnya ke dalam satu semesta, kemudian dipecah ke dalam beberapa dunia yang disebut sebagai Earth. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah qualitative content analysis. Album Feast yang paling berhasil menerapkan transmedia storytelling dalam pemasaran media sosialnya adalah album Beberapa Orang Memaafkan dengan jumlah diputar sebanyak 78.227.353 per Oktober 2022 karena mengedepankan user-generated content atau prinsip performance yang mendorong partisipasi audiens. Peneliti menemukan bahwa dengan menggunakan transmedia storytelling yang mengedepankan prinsip performance, maka audience dapat membentuk makna baru dari produk utama, dalam kasus ini lagu, yang kemudian diproduksi ulang ke dalam bentuk konten lain sehingga dapat membantu penyebarluasan musik, mendorong keberhasilan promosi terutama melalui media sosial yang memiliki prinsip content-sharing dan interaction yang sangat kuat.

The popularity of Indonesian independent music in recent years has accelerated due to the increasing digitalization of Indonesian music. Music marketing in Indonesia is also becoming more creative by utilizing digital platforms. One way of marketing through social media is transmedia storytelling, which uses various media to tell a complete narrative. One of the Indonesian music groups that uses transmedia storytelling in its marketing is Feast. With the Multiverse narrative, Feast combines its albums into one universe, then it is divided into several worlds called Earth. Methodology used in this research is qualitative content analysis. The Feast album that has most successfully implemented transmedia storytelling in its social media marketing is the album Some People Forgive, with a total of 78,227,353 views as of October 2022, because it prioritizes user-generated content or performance principles that encourage audience participation. The researcher found that by using transmedia storytelling that puts forward the principle of performance, the audience can form new meanings from the main product, in this case, the song, which is then reproduced into other forms of content so that it can help spread music and encourage successful promotions, especially through social media that uses social media. It has very strong content-sharing and interaction principles."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia;, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Geminia A.R.
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa alur komunikasi pemasaran berbasis komunitas yang dilakukan oleh kelompok musik indie. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Metode ini dipilih karcna studi kasus merupakan strategi yang cocok untuk penclitian yang bcrfokus pada fenomena kontemporcr di dalam konteks kehidupan nyata. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembinaan komunitas yang baik akan melahirkan anggota- anggota yang setia. Yang dalam konteks ini, mereka tidak hanya menjadi pelanggan, namun juga akan bertindak sebagai pelaku pemasaran. Oleh karena itu, kelompok musik indie hendaknya menjaga dan memperhatikan kebutuhan anggota komunitas supaya tercipta anggota-anggota setia yang akan mendukung kesuksesan.

This research is aim to analyze marketing communication based on community process that used by indie label musician. This research using qualitative approachment wih case study method. The reason to using this method is because its a qualified method for reseacrh that focus on contemporary phenomenon in real life. The result of this research shows that good attention to community, wills produce a loyal member. In this context, they are not only a consumer but also can be a marketer. So thai indie label musician should take care and give proportional attention to their member, to produce a loyal member that will support their success, from member consumption and also by marketing things they done."
Lengkap +
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33843
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Azzura Fredella
"Popularitas industri hiburan Korea Selatan mengalami perkembangan pesat dalam satu dekade terakhir dan K-pop menjadi salah satu faktor pendorong di balik popularitas tersebut. Hal ini tidak lepas dari beragam strategi pemasaran yang dilakukan oleh agensi pengelola dalam memasarkan musik para artisnya. Agensi pengelola sangat pandai penggunakan media sosial untuk meningkatkan kesadaran akan artis dan musik baru, berinteraksi dengan penggemar, dan mendistribusikan musik dengan biaya yang relatif rendah. Salah satu strategi yang kini mulai dilirik oleh banyak agensi pengelola adalah transmedia storytelling, sebuah strategi perluasan narasi yang didistribusikan melalui berbagai saluran media untuk menambah wawasan baru terhadap keseluruhan narasi. Strategi ini telah digunakan oleh beberapa grup, tetapi perluasan narasi yang kompleks terlihat dari SM Culture Universe (SMCU) milik SM Entertainment dan Bangtan Universe milik BTS. SMCU menggunakan jenis transmedia bergaya West Coast yang bersifat ringan, sedangkan Bangtan Universe menggunakan perpaduan gaya West Coast dan East Coast yang bersifat lebih interaktif. Kedua semesta ini menggunakan pendekatan media yang berbeda yang menyesuaikan dengan narasi yang mereka angkat. Melalui transmedia storytelling, baik SMCU maupun Bangtan Universe membuka ruang partisipasi bagi penggemar untuk terlibat dalam narasi utama melalui petunjuk-petunjuk kecil yang diberikan dalam setiap media. Hal ini tentunya akan semakin membangun loyalitas antara artis dan penggemarnya.
The popularity of South Korean entertainment industry has grown rapidly in the last decade and K-pop is one of the supporting factors of this popularity. This is inseparable from the various marketing strategies conducted by the management agency to promote the music of its artists. Management agencies are very good at using social media to raise awareness of new artists and music, interact with fans, and distribute music at a relatively low cost. One strategy that is looked by many management agencies nowadays is transmedia storytelling, a narrative expansion strategy that is distributed through various media channels to add new insights to the overall narrative. This strategy has been used by several groups, but the complex narratives is seen in SM Entertainment's SM Culture Universe (SMCU) and BTS's Bangtan Universe. SMCU uses West Coast Transmedia style, meanwhile Bangtan Universe uses a blend of West Coast and East Coast styles that are more interactive. These two universes use different media approaches that conform to the narratives they adopt. Through transmedia storytelling, both SMCU and Bangtan Universe open up space for fans to be involved in the main narrative through small clues given in each medium. This of course will further build loyalty between the artist and the fans.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabilla Rivana Isyroq
"BTS merupakan grup musik yang berasal dari Korea Selatan yang telah memecahkan berbagai rekor di industri musik global. BTS merupakan grup musik pertama yang menjadi pembicara dalam sidang umum resmi PBB ke -73 pada tahun 2018 dengan membawa isu cinta diri yang juga merupakan narasi yang mereka bawakan pada album Love Yourself. Keberhasilan BTS dalam menyebarkan narasi mengenai cinta diri ini tidak lepas dari penerapan transmedia storytelling dalam strategi pemasaran musik mereka. Transmedia storytelling yang dilakukan BTS pada strategi pemasaran musiknya disebut dengan Bangtan Universe. Makalah ini bertujuan untuk melihat bagaimana penerapan elemen dan prinsip transmedia storytelling yang dilakukan oleh BTS dalam memasarkan musik pada album Love Yourself. Bentuk konten transmedia storytelling yang akan dianalisis pada makalah ini berupa musik, film pendek, musik video, poster, Webtoon, dan Blog yang tersebar di media sosial. Penerapan transmedia storytelling pada pemasaran pada album BTS Love Yourself telah memberikan dampak positif bagi BTS sebagai sebuah brand baik keuntungan secara finansial maupun dalam membangun hubungan yang kuat dengan para penggemarnya.

BTS is a music group originating from South Korea that has broken various records in the global music industry. BTS is the first music group to speak at the 73rd official UN general assembly in 2018 with the issue of self-love which is also the narrative they brought to the album Love Yourself. The success of BTS in spreading narratives about self-love cannot be separated from the application of transmedia storytelling in their music marketing strategy. The transmedia storytelling which introduced by BTS on their music marketing strategy is called Bangtan Universe. This paper aims to see how BTS's transmedia storytelling elements and principles are applied in marketing music on the Love Yourself album. The form of transmedia storytelling content to be analysed in this paper is in the form of music, short films, music videos, posters, Webtoon, and Blogs that are spread on social media. The application of transmedia storytelling to the marketing of the BTS album Love Yourself has had a positive impact on BTS as a brand both in terms of financial benefits and in building strong relationships with its fans. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Chandra Dwi Abdurrahman
"ABSTRAK
Industri musik dalam beberapa tahun kebelakang ini sudah semakin berkembang dari segi kualitas dan kuantitas. Kemajuan ini tak lepas dari dukungan teknologi yang semakin canggih dan mudah di jangkau masyarakat, salah satunya adalah adanya internet dan media sosial untuk pemasaran musik. Internet dan media sosial cukup kental dengan budaya partisipatif sehingga muncul apa yang disebut User Generated Content (UGC). UGC dapat digunakan sebagai strategi untuk mempromosikan sebuah lagu. Masyarakat dapat menjadi medium untuk mempromosikan lagu itu sendiri dengan konten-konten yang mereka ciptakan melalui sosial media. Beberapa musisi yang menggunakan strategi ini yaitu .Feast dalam lagu Luar Jaringan dan Rich Brian dalam lagu Love In My Pocket. .Feast dan Rich Brian menggunakan strategi UGC untuk mempromosikan lagu mereka dengan memanfaatkan partisipasi masyarakat dalam membuat konten di media sosial mereka. Penelitian ini akan membahas bagaimana UGC dapat menjadi salah satu strategi pemasaran dalam sebuah promosi musik melalui media sosial. Melakukan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode desk research, penelitian ini akan membahas bagaimana UGC dapat menjadi salah satu strategi pemasaran dalam sebuah promosi lagu Luar Jaringan milik .Feast dan Love In My Pocket milik Rich Brian melalui media sosial.

ABSTRACT
The music industry in the past few years has grown in terms of quality and quantity. This progress is inseparable from the support of increasingly sophisticated and accessible technology, one of which is the internet and social media for music marketing. The internet and social media are quite thick with a participatory culture so that what is called User Generated Content (UGC) has emerged. UGC can be used as a strategy to promote a song. The community can be a medium to promote the song itself with the content they create through social media. Some musicians who use this strategy are .Feast on the song Luar Jaringan and Rich Brian on the song Love In My Pocket. .Feast and Rich Brian use UGC strategy to promote their song by leveraging community participation in creating content on their social media. This study will discuss how UGC can be a marketing strategy in promoting music through social media. Conducting a descriptive qualitative approach using desk research method, this research will discuss how UGC can be a marketing strategy in promoting the song Luar Jaringan belonging to .Feast and Rich Brian's Love In My Pocket through social media.

"
Lengkap +
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library