Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Danu Winata
"Klasifikasi genre musik memiliki peran yang penting di masyarakat. Musik populer diasumsikan sebagai bentuk yang berbeda dari musik serius atau musik seni, hingga pada akhirnya memonopoli perhalian diskusi filosofis mengenai musik, Dalam studi ini kami membandingkan dikotomi populer yang digagas oleh Adorno mengenai perbedaan antara musik populer dan musik serius yang sering diketahui dan dipahami secara superfisial oleh pendengar dan kritikus musik. Kami menilai dari segi aspek pralctis dan filosofis dari musik melayu otentik dan musik melayu modern - dalam studi ini diwakilkan oleh ST 12 - yang berkembang di' Indonesia berdasarkan gagasan Adorno dalam teori estetika. Hasilnya menunjukan meskipun memiliki perbedaan secara konseptual, elemen musik tradisional tetap melekat pada musik populer secara sengaja atau pun tidak sengaja sekalipun esensi musik otentik telah ditiadakan karena permintaan pasar. Selain itu, berdasarkan definisi Adorno mengenai musik populer, keberadaannya akan tetap ada terus bertahan.

Music geflre classification has a great important role in soeiety. Popular music is widely assumed to be dffirent in kind from serious music or art music, until very recently monopolized attention in philosophical discussion af music. In this study we eompare a popular dichotomy addressed by Adorno about tlze dffirence between "popular" and "serious" music which is often superficially aeknowledge by music listeners and critics alike. Ll/'e evaluate practical and philosophical aspects af authentic of malay music and modern malay music * represented by ST 12* that growing in Indonesia based on Adorno's notions on aesthetics theory. Resuhs show that in spite of being conceptually dffirent, traditional musie elements embedded in popular music are in some sense being transmitted intentionally or unintentionally although some authentic essence has not been kept, because of market demand. Besides, it is pretty clear that by Adorno definition of popular, very view modern genres are immune.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Daina Hasanti I.
"BAGIAN 1
Analisis Situasi: Musik indie Indonesia sedang mengalami perkembangan yang baik. Lahirnya banyak fan base, prestasi yang ditorehkan oleh para musisinya, serta kualitas tinggi dari karya yang dibuat oleh para musisi merupakan hal yang mendukung pernyataan tersebut. Hasil riset menunjukkan bahwa drama masih jadi format tayangan yang paling disenangi masyarakat Indonesia. Membuat program drama film bertema lagu-lagu indie merupakan paduan yang baik untuk pembuatan suatu program TV.
BAGIAN 2
Manfaat dan Tujuan Prototype Yang Dikembangkan: Pembuatan prototype ini adalah untuk memberikan alternatif hiburan bagi penonton Indonesia dalam bentuk tayangan drama dengan tema yang tidak sama dengan kebanyakan. Selain itu, pembuatan prototype ini ingin turut memberdayakan musik indie lokal Indonesia.
BAGIAN 3
Prototype Yang Dikembangkan: Prototype yang dibuat adalah tayangan drama film berjudul Songs episode “Kita adalah Sisa-Sisa Keikhlasan yang Tak Diikhlaskan”. Program Songs ini adalah drama film yang mengangkat cerita atau tema dari lagu-lagu indie lokal.
BAGIAN 4
Pre-test dan Evaluasi: Metode pre-test yang digunakan adalah dengan riset menggunakan kuisioner serta analisis data Nielsen. Sementara usulan metode evaluasi adalah dengan focus group discussion (FGD) dan analisis data Nielsen.
BAGIAN 5
Anggaran: Anggaran pembuatan prototype ini adalah Rp1.017.000,-. Rencana anggaran penerbitan media per episodenya adalah Rp40.312.500,-. Prakiraan pendapatan adalah dari television commercial (TVC) spot dan built-in product. Rencana anggaran evaluasi yaitu Rp5.060.000,-.

PART 1
Situation Analysis: Indie music has grown rapidly in recent years as there is an increased evidence of fan base communities, achievements, and high quality of music among the young in Indonesia. Recent research suggests that Indonesian television dramas have been viewer’s most favorite genre over the past years. Hence, creating a collaboration program that involves the above-mentioned popular genres can positively generate television viewers’ satisfaction and raise new awareness for the television broadcasting industry.
PART 2
Benefits and Goals of Developing Prototype: This prototype is produced with the aim of increasing the Indonesian viewers’ awareness of the alternative theme for television dramas. Considering that the popularity of Indie music continues to grow, it is important to note that the prototype is also created to support local indie music communities.
PART 3
The Developing Prototype: The prototype is called Songs and its first episode is based on Payung Teduh’s single Kita adalah Sisa-Sisa Keikhlasan yang Tak Diikhlaskan which translated as We are The Remains of Honesty that was Half-heartedly Released. Payung Teduh is currently one of the most popular Indie bands in the country.
PART 4
Pre-Test and Evaluation: Pre-test method was performed through a series of questionnaire, whereas focus group discussion (FGD) was organized for the evaluation method. The analysis data from Nielsen was used as the reference of the above-mentioned methods.
PART 5
Budget: There are three briefs overview of what the budget involves. The prototype cost is calculated at Rp1.017.000,-. The media publication for each episode will roughly costs Rp40.312.500,-. The estimated income will be obtained from television commercial (TVC) spots and built-in products. An approximate calculation of the evaluation is Rp5.060.000,-.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54187
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library