Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Purwoko
Jakarta: Bonafida Cipta Pratama, 1993
297.099 2 DWI p;297.099 2 DWI p (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mita Azizah Prameswari
"Indonesia, sebagai negara dengan populasi muslim terbesar, memiliki potensi zakat yang tinggi, tetapi pencapaian aktual jauh di bawah potensinya menurut data dari BAZNAS. Gen Z dan Milenial, dikenal sebagai generasi yang cenderung melakukan donasi, dan Jabodetabek sebagai kota-kota dengan tingkat pengumpulan zakat terbesar, menjadi fokus dalam penelitian ini. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi intensi pembayaran zakat penghasilan oleh muslim gen z dan milenial di Jabodetabek. Penelitian ini mengadopsi kerangka Theory of Planned Behavior (TPB) serta pendekatan kuantitatif melalui metode Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Data primer dikumpulkan dengan metode non- probability sampling dan melibatkan 217 responden Muslim Jabodetabek yang pernah melakukan pembayaran zakat penghasilan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang memiliki pengaruh signifikan positif terhadap intensi pembayaran zakat penghasilan adalah sikap, kontrol perilaku, norma moral, dan perilaku masa lalu. Sementara variabel norma injungtif dan norma deskriptif ditemukan tidak memiliki pengaruh positif terhadap intensi pembayaran zakat penghasilan. Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan kepada Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) dalam menyusun strategi untuk mengoptimalkan pengumpulan dana zakat dan peningkatan awareness pentingnya zakat penghasilan. Hasil ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah untuk terus membangun sistem pembayaran zakat kepada institusi lebih baik. Hasil penelitian ini juga diharapkan bisa menjadi rujukan bagi penelitian sejenis dan memperkaya literatur terkait faktor intensi pembayaran zakat penghasilan di Jabodetabek.

Indonesia, as a country with the largest Muslim population, has a high potential for zakat, but its actual achievement is far below its potential according to data from BAZNAS. Gen Z and Millennials, known as generations that tend to make donations, and Jabodetabek as cities with the highest zakat collection rates, are the focus of this research. Therefore, this study aims to determine the factors that influence the intention to give zakat on employment income among muslim gen Z and Millennials in Jabodetabek. This research adopts the framework of the Theory of Planned Behavior (TPB) and utilizes a quantitative approach through the Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) method. Primary data was collected using non-probability sampling method and involved 217 respondents who are Muslim residents of Jabodetabek and have previously gave zakat on employment income. The results of the study show that variables that have a significant positive influence on the intention to give zakat on employment income are attitude, behavioral control, moral norms, and past behavior. On the other hand, injunctive norms and descriptive norms were found to have no positive influence on the intention to gave zakat on employment income. The findings of this research are expected to provide input to Zakat Management Organizations (OPZ) in formulating strategies to optimize zakat fund collection and increase awareness of the importance of zakat on employment income. These results are also expected to be useful for the government in continuously improving the zakat payment system to institutions. Furthermore, this research is expected to serve as a reference for similar studies and enrich the literature on factors influencing the intention to pay income-based zakat in Jabodetabek.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Ilyas Sidi
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana peran modal digital di kalangan anak muda yang terlibat aktif dalam komunitas keagamaan berkontribusi terhadap partisipasi sosial kemasyarakatan mereka. Dalam konteks ini Instagram menjadi media yang memfasilitasi partisipasi tersebut. Peningkatan partisipasi sosial dalam masyarakat yang difasilitasi media sosial memang sudah banyak dilakukan dalam studi-studi sejenis sebelumnya. Namun, studi terdahulu belum mengaitkannya dengan bagaimana peran modal digital anak muda anggota komunitas keagamaan dapat membantu meningkatkan partisipasi sosial mereka melalui Instagram sebagai platformnya. Studi ini menggunakan konsep modal digital dari Ragnedda yang menjelaskan bahwa akses dan kompetensi dalam penggunaan teknologi digital dapat berperan dalam mendorong partisipasi sosial anak muda. Peneliti berargumen bahwa modal digital yang difasilitasi oleh media sosial Instagram membantu mengoptimalkan produktivitas anak muda Remaja Islam Masjid Jami Al-Muhajirin (Risma) dalam partisipasi sosial kemasyarakatan. Dalam hal ini, partisipasi mereka terwujud dalam bentuk produksi informasi dan konten di media sosial Instagram sebagai media untuk branding komunitas serta menjangkau masyarakat yang lebih luas. Unit analisis dalam penelitian ini adalah Remaja Masjid Jami Al-Muhajirin (Risma) di Cibitung, Bekasi. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan teknik wawancara mendalam terhadap pengurus Risma dan observasi pada Instagram milik Risma

This study aims to describe how the role of digital capital among young people who are actively involved in religious communities contributes to their social participation. In this context, Instagram is the media that facilitates such participation. The increase in social participation in the community facilitated by social media has indeed been done in many previous similar studies. However, previous studies have not linked it to how the role of digital capital of young religious community members can help increase their social participation through Instagram as a platform. This study uses Ragnedda's concept of digital capital, which explains that access to and competence in using digital technology can play a role in encouraging young people's social participation. The researcher argues that digital capital facilitated by Instagram social media helps optimize the productivity of young people from the Islamic Youth of Jami Al-Muhajirin Mosque (Risma) in social community participation. In this case, their participation is realized in the form of information and content production on Instagram social media as a medium for community branding and reaching a wider community. The unit of analysis in this research is the Youth of Jami Al-Muhajirin Mosque (Risma) in Cibitung, Bekasi. The research approach used is qualitative with in-depth interview techniques with Risma administrators and observation on Risma's Instagram."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2017
297.65 FOR h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ghobash, Omar Saif
"In a series of personal letters to his sons, Omar Saif Ghobash offers a short and highly readable manifesto that tackles our current global crisis with the training of an experienced diplomat and the personal responsibility of a father"
New York: Picador, 2018
920 GHO l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sahlul Fuad
"Penelitian ini membahas pandangan-pandangan, gagasan-gagasan, dan ungkapan-ungkapan, serta tindakan-tindakan anak muda NU yang berada di P3M sebagai bentuk resistensi terhadap pandangan-pandangan dan tindakan-tindakan para elit NU. Hal ini muncul karena tindakan-tindakan, dan kebijakan-kebijakan beberapa tokoh NU tidak selalu sesuai dengan gagasan dan pandangan kaum muda NU di P3M. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan sekaligus pemahaman mengenai berjalannya budaya kekuasaan dan resistensi dalam suatu kelompok masyarakat. Penelitian ini juga memberikan pemahaman reflektif terhadap budaya resistensi di Indonesia. Adapun manfaat penelitian ini secara teoretis untuk memahami suatu budaya yang dinamis, melalui pendekatan yang holisitik terhadap suatu problem tertentu. Kerangka teori penelitian ini mengacu pada konsep kekuasaan yang dikemukakan Michel Foucault, yang menyatakan bahwa hubungan-hubungan kekuasaan sekaligus bersifat intensional dan tidak subyektif; di mana pun ada kekuasaan, di sana ada resistensi atau resistensi tidak pernah berada di luar kekuasaan. Kemudian, konsep resistensi menelaah terhadap kajian James C Scott dan Lila Abu-Lughod. Menurut Scott, resistensi tidak lebih dari sebuah hasrat yang dapat dipahami pada bagian rumah tangga untuk survive, untuk kepastian keamanan fisik, kebutuhan makanan, kebutuhan uang tunai, dan mengidentifikasi sumberdaya resistensi terhadap tuntutan tekanan geng, penagih pajak, tuan tanah, dan para pembantu. Sedangkan menurut Lila Abu-Lughod, bahwa resistensi hendaknya digunakan sebagai sebuah “diagnosa kekuasaan”. Oleh karena itu, Lughod menggunakan resistensi sebagai tanda kebabasa manusia yang bisa digunakan sebagai strategi untuk memberi informasi mengenai bentuk-bentuk kekuasaan dan bagaimana orang-orang mengejarnya. Melalui pendekatan interpretasi terhadap data-data yang diperoleh melalui pengamatan terlibat dan wawancara mendalam, penelitian ini menemukan selain adanya ungkapan, gagasan, dan tindakan yang dilakukan oleh kaum muda NU di P3M sebagai bentuk resistensi mereka terhadap struktur kekuasaan yang sedang berjalan, mereka juga menujukkan kekuasaannya melalui jaringan-jaringan yang mereka bangun. Bentuk-bentuk resistensi yang mereka lakukan adalah dengan mengungkap kekurangan-kekurangan para elit NU melalui gosip, mengkritik, menggagas bentuk kegiatan untuk kepentingan NU, dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan untuk kepentingan warga NU.

This research discusses views, ideas, articulations, and actions of the NU youth in P3M, which were a form of resistance towards views and actions of NU elites. This resistance emerged because the actions of NU elites were not always in line with the ideas and views of the NU youth. The purpose of this research is to provide a picture as well as an understanding on the culture of power and its resistance in certain society. It is also intended to provide a reflective understanding on the resistance culture in Indonesia. Such a research is useful to understand a dynamic culture through a holistic approach towards a particular problem. The theoretical framework of the study is based on the concept of power introduced by Michael Foucault, which says that power relations are intentional and non-subjective; wherever there is power, there is resistance, and yet, or rather consequently, this resistance is never in a position of exteriority in relation of power. Furthermore, the concept of resistance in this study refers to the concept of resistance introduced by James C. Scott and Lila Abu-Lughod. According to Scott, a resistance is no more than a desire in a part of a household to assure physical safety, food needs, cash needs, and to identify resistant resources upon gang pressures, tax collectors, landlords and their guards. Lila Abu-Lughod argues that a resistance as a diagnose power. Therefore, she marks resistance as signs of human freedom will be use them as strategically to tell information on the forms and how people are caught up in them. Through interpretative approaches on some data, which were collected from direct observation and in-depth interview, this research discovers several articulations, ideas, and actions of the NU youth in P3M, which were the forms of their resistance toward the structure of power hold by NU elites. They also demonstrated their power through their networks. The resistance was articulated by gossiping the weaknesses of NU elites, criticizing them, and running several alternative activities for the interests of NU members."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T22721
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahlul Fuad
"Penelitian ini membahas pandangan-pandangan, gagasan-gagasan, dan ungkapan-ungkapan, serta tindakan-tindakan anak muda NU yang berada di P3M sebagai bentuk resistensi terhadap pandangan-pandangan dan tindakan-tindakan para elit NU. Hal ini muncul karena tindakan-tindakan, dan kebijakan-kebijakan beberapa tokoh NU tidak selalu sesuai dengan gagasan dan pandangan kaum muda NU di P3M. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan sekaligus pemahaman mengenai berjalannya budaya kekuasaan dan resistensi dalam suatu kelompok masyarakat. Penelitian ini juga memberikan pemahaman reflektif terhadap budaya resistensi di Indonesia. Adapun manfaat penelitian ini secara teoretis untuk memahami suatu budaya yang dinamis, melalui pendekatan yang holisitik terhadap suatu problem tertentu. Kerangka teori penelitian ini mengacu pada konsep kekuasaan yang dikemukakan Michel Foucault, yang menyatakan bahwa hubungan-hubungan kekuasaan sekaligus bersifat intensional dan tidak subyektif; di mana pun ada kekuasaan, di sana ada resistensi atau resistensi tidak pernah berada di luar kekuasaan. Kemudian, konsep resistensi menelaah terhadap kajian James C Scott dan Lila Abu-Lughod. Menurut Scott, resistensi tidak lebih dari sebuah hasrat yang dapat dipahami pada bagian rumah tangga untuk survive, untuk kepastian keamanan fisik, kebutuhan makanan, kebutuhan uang tunai, dan mengidentifikasi sumberdaya resistensi terhadap tuntutan tekanan geng, penagih pajak, tuan tanah, dan para pembantu. Sedangkan menurut Lila Abu-Lughod, bahwa resistensi hendaknya digunakan sebagai sebuah “diagnosa kekuasaan”. Oleh karena itu, Lughod menggunakan resistensi sebagai tanda kebabasa manusia yang bisa digunakan sebagai strategi untuk memberi informasi mengenai bentuk-bentuk kekuasaan dan bagaimana orang-orang mengejarnya. Melalui pendekatan interpretasi terhadap data-data yang diperoleh melalui pengamatan terlibat dan wawancara mendalam, penelitian ini menemukan selain adanya ungkapan, gagasan, dan tindakan yang dilakukan oleh kaum muda NU di P3M sebagai bentuk resistensi mereka terhadap struktur kekuasaan yang sedang berjalan, mereka juga menujukkan kekuasaannya melalui jaringan-jaringan yang mereka bangun. Bentuk-bentuk resistensi yang mereka lakukan adalah dengan mengungkap kekurangan-kekurangan para elit NU melalui gosip, mengkritik, menggagas bentuk kegiatan untuk kepentingan NU, dan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan untuk kepentingan warga NU.

This research discusses views, ideas, articulations, and actions of the NU youth in P3M, which were a form of resistance towards views and actions of NU elites. This resistance emerged because the actions of NU elites were not always in line with the ideas and views of the NU youth. The purpose of this research is to provide a picture as well as an understanding on the culture of power and its resistance in certain society. It is also intended to provide a reflective understanding on the resistance culture in Indonesia. Such a research is useful to understand a dynamic culture through a holistic approach towards a particular problem. The theoretical framework of the study is based on the concept of power introduced by Michael Foucault, which says that power relations are intentional and non-subjective; wherever there is power, there is resistance, and yet, or rather consequently, this resistance is never in a position of exteriority in relation of power. Furthermore, the concept of resistance in this study refers to the concept of resistance introduced by James C. Scott and Lila Abu-Lughod. According to Scott, a resistance is no more than a desire in a part of a household to assure physical safety, food needs, cash needs, and to identify resistant resources upon gang pressures, tax collectors, landlords and their guards. Lila Abu-Lughod argues that a resistance as a diagnose power. Therefore, she marks resistance as signs of human freedom will be use them as strategically to tell information on the forms and how people are caught up in them. Through interpretative approaches on some data, which were collected from direct observation and in-depth interview, this research discovers several articulations, ideas, and actions of the NU youth in P3M, which were the forms of their resistance toward the structure of power hold by NU elites. They also demonstrated their power through their networks. The resistance was articulated by gossiping the weaknesses of NU elites, criticizing them, and running several alternative activities for the interests of NU members."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tangerang Selatan: Center for The Study of the Religion and Culture, 2018
297.959 8 KAU
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library