Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Luluk Latifa Ayu Leonita
Abstrak :
Latar belakang: Penelitian sebelumnya telah membuat LCU-LED prototip iradiansi 1000mW/cm2 dengan penyinaran 20 dan 10 detik. Tujuan: Menganalisis pengaruh waktu penyinaran terhadap viabilitas sel dari komposit resin nanofil yang dipapar ke sel HaCaT. Metode Penelitian: Sampel berupa komposit resin nanofil yang disinar menggunakan LCU-LED prototip selama 20 atau 10 detik. Viabilitas sel diperoleh dengan pemaparan sel HaCaT pada larutan ekstrak komposit resin, dan diukur menggunakan MTT assay. Hasil: Tidak terdapat perbedaan bermakna antara viabilitas sel dari sampel yang disinar menggunakan LCU-LED prototip selama 20 dan 10 detik (p>0,05). Kesimpulan: LCU-LED prototip yang digunakan untuk menyinar komposit resin selama 20 atau 10 detik menghasilkan viabilitas sel yang sama. ...... Introduction: Previous study has made LED-LCU prototype with irradiance of 1000mW/cm2 with curing time of 20 and 10 seconds. Objective: To analyze the influence of curing time on cell viability of nanofilled composite resins which is exposed to HaCaT cell-line. Methods: Samples of nanofilled resin composite were cured by LED-LCU prototype for 20 or 10 seconds. Cell viability was obtained by exposing HaCaT cell-line to extract solution of the samples and evaluated using MTT assay. Results: There was no signifficant difference between cell viability of samples which cured using LED-LCU prototype for 20 and 10 seconds (p>0,05). Conclusion: LED-LCU prototype that was used to cure resin composite for 20 or 10 seconds showed similar cell viability.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jung, Jumin
Abstrak :
Latar belakang: Light Curing Unit (LCU) LED metode pulsa iradiansi 900 mW/cm2 telah dikembangkan untuk menghasilkan suhu pada ruang pulpa lebih rendah dibandingkan metode kontinu akibat polimerisasi resin komposit Nanofill pada durasi penyinaran 20 detik. Tujuan: menganalisis pengaruh durasi dan metode penyinaran pulsa terhadap kekerasan permukaan dan Depth of Cure resin komposit Nanofill. Metode: Spesimen resin komposit Nanofill (diameter 6 mm dan tebal 2 mm) disinar dengan LCU LED metode pulsa beriradiansi 900 mW/cm2 selama 5, 10, dan 20 detik, lalu direndam di dalam 5 ml akuades (37˚C 24 jam). Setiap spesimen diuji dengan Knoop Microhardness Tester sebanyak 5 kali pada permukaan atas dan bawah dan dihitung depth of cure. Hasil: Terjadi peningkatan kekerasan permukaan yang disinar dengan LCU metode penyinaran pulsa dan kontinu selama 5 hingga 20 detik yaitu 45,9±1,6/26,4±1,6 KHN hingga 68,8±1,8/57,4±1,6 KHN, dan 46,8±1,6/28,2±1,5 KHN hingga 69,3±1,2/57,8±1,1 KHN. Terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) pada kekerasan permukaan di kelompok durasi penyinaran dengan uji One-way Anova dan post hoc Tamhane. Pada nilai depth of cure resin komposit Nanofill yang disinar antara kedua metode penyinaran tidak terdapat perbedaan bermakna (p>0,05) secara statistik. Kesimpulan: Resin komposit Nanofill yang disinar pada durasi lebih lama menunjukkan kekerasaan permukaan atas maupun bawah lebih tinggi dibandingkan dengan durasi lebih pendek. Demikian pula, depth of cure pada durasi lebih lama menunjukkan nilai lebih tinggi. Penyinaran metode pulsa iradiansi 900 mW/cm2 dan kontinu iradiansi 900 mW/cm2 menunjukkan kekerasan permukaan dan depth of cure yang sama.
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library