Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 37 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mulyana, translator
Abstrak :
Periode Perang Kemerdekaan merupakan masa terjadinya proses pembentukan kekuatan bersenjata/militer Indonesia, militer merupakan Salah satu unsur pendukung perjuangan bangsa untuk mempertahankan kemerdekaan sebagai cerminan dari perwujudan ketahanan nasional. Tetapi jarang sekali ditemui hasil karya Studi empiris orang Indonesia yang membahas tentang hal yang berhubungan dengan aspek militer negaranya sendiri kecuali berupa tulisan mengenai sejarah kesatuan dan pengalaman pribadi atau otobiografi, dan lebih jarang lagi yang melakukan Studi empiris mengenai tentara Indonesia bentukan Jepang yang dikenal dengan sebutan Tentara Sukarela Pembela Tanah Air atau Tentara Pela. Lebra rnengatakan : ?Selama ini memang ada suatu pengabaian yang cukup mencolok dalam mengadakan studi empiris mengenai tentara-tentara yang dilalih Jepang di Asia Tenggara" (Lebra, 1988:8). Padahal dalam masa Perang Kemerdekaan bahkan sampai sesudahnya pun para eks Tentara Pela memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam organisasi ketentaraan Indonesia, baik itu dalam Tentara Keamanan Rakyat (FKR), Tentara Keselamatan Rakyat (TKR), Tentara Republik Indonesia (TRI), maupun dalam Tentara Nasional Indonesia (TNI). Sebagian besar kedudukan mulai dari Komandan Regu sampai Panglima Besar dijabat oleh para eks Tentara Peta, sehingga memungkinkan para eks Tentara Peta memiliki peranan yang tidak kecil dalam pembentukan kekuatan bersenjata bangsa Indonesia. Walaupun ada bermacam-macam pendapat mengenai alasan diperolehnya kedudukan tersebut.

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 . Untuk mendalami pengetahuan tentang asal-usul / latar belakang eks Tentara Peta, sehingga dapat mengetahui keragaman yang ada dalam Tentara Peta sebagai awal terwujudnya Integrasi Nasional di Indonesia. 2. Untuk mendalami pengetahuan tentang keberadaan sesungguhnya eks Tentara Peta dalam pembentukan kekuatan bersenjata Republik Indonesia/TNI. 3. Untuk mendalami pengetahuan tentang hal-hal yang menyebabkan eks Tentara Peta banyak yang berkedudukan sebagai pemimpin pasukan di dalam kekuatan bersenjala Republik Indonesiaf / TNI. 4. Untuk mendalami pengetahuan tentrang peranan yang dilakukan eks Tentara Peta dalam pembentukan Tentara Nasional Indonesia sebagai Salah satu unsur pendukung Ketahanan Nasional.

Kegiatan merekonstruksi pembentukan suatu badan perjuangan bersenjata pada masa Perang Kemerdekaan yang merupakan peleburan dari berbagai macam kelompok perjuangan bersenjata/lasykar bentukan spontan rakyat ini dilaksanakan dalam rangka untuk meneliti peranan eks Tentara Peta di dalamnya. Maka metode yang dipergunakan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu: a. Metode Penelitian Sejarah, tujuannya untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasikan, serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat (Sumadi Suryabrata, 1995:16). b. Metode Penelitian Deskriptii; tujuannya untuk menyelidiki dan menjelaskan/menguraikan mengenai sesuatu fenomena atau kenyataan sosial dan kaitannya dengan fenornena lainnya dalam suatu perkembangan sosial masyarakat, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenan dengan masalah dan unit yang diteliti (Sanapiah Faizal, 1992:20).
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T10868
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernarda Meteray
Abstrak :
Disertasi ini menunjukkan bahwa perbedaan mendasar antara nasionalisme Papua dan nasionalisme Indonesia di Nederlands Nieuw Guinea (NNG, khususnya perbedaan baik yang menyangkut proses maupun karateristiknya. Penyemaian nasionalisme Papua mengalami proses panjang sejak 1925 melalui pendidikan formal berpola asrama dan secara terencana hingga akhirnya dibentuk partai politik dan Dewan Nieuw Guinea. Sebaliknya proses penyemaian keindonesiaan di NNG baru dimulai pada 1945 dengan cara yang singkat tanpa pendidikan formal dan perencanaan matang. Cara yang digunakan seperti pemberontakan, rapat-rapat dan pembentukan partai politik. Karateristik nasionalisme Papua mengacu pada kesamaan ras yaitu, Melanesia yang secara fisik berkulit hitam dan berambut keriting serta memiliki pengalaman yang sama dan digagas oleh orang Belanda yaitu Kijne dan van Eechoud dengan tujuan mempapuanisasikan orang Papua. Sebaliknya karateristik nasionalisme Indonesia di NNG mengacu pada Bhinneka Tunggal Ika dan dengan demikian tidak mengacu pada ras tertentu. Pelaku penyemaian keindonesia yaitu Soegoro, Gerungan dan Ratulangi dengan tujuan mengindonesiakan orang Papua berdasarkan proklamasi 17 Agustus 1945. Temuan ini di atas ini memperlihatkan bahwa ternyata pengalaman sejarah orang Papua berbeda dengan orang Indonesia lainnya. Sejalan dengan hal tersebut, teori Renan yang selama ini digunakan oleh para negarawan, politisi dan akademisi untuk membangun nasionalisme Indonesia di NNG terlihat kelemahannya jika digunakan sebagai generalisasi yang melihat kesadaran nasional sebagai proses yang sama di setiap daerah di Indonesia. Temuan lainnya adalah bahwa konsep penyemaian dapat digunakan sebagai pendekatan untuk menjelaskan proses keberadaan dua nasionalisme di NNG dan krisis kebangsaan yang muncul baik di NNG maupun daerah-daerah lainnya di Indonesia. ...... This dissertation shows that there is a fundamental difference between Papua and Indonesian nationalism in Nederlands Nieuw Guinea (NNG) in terms of the proscess and charateristics. The seeding of Papua nationalism in NNG has a long proscess since 1925. This nationalism was established through formal education within a well-ordered dormitory system. The development of political parties and Nieuw Guinea council were inspired by that dormitory system. By contrast, the Indonesian nationalism proscess began in 1945 through a short and un organised system. Papua nationalism has been influenced by the experience of her people who feel themselves as part of Melanesian race as it was promulgated by Kijne and van Eechoud. Papua nationalism aimed to increase the awareness of Papuan as being different form Indonesians. Indonesian nationalist activists fought for Indonesian nationalism's motto which is unity in diversity (Bhinneka Tunggal Ika) to include the Papuans. Indonesian nationalist activists were assigned to accomplish the mission were Soegoro, Gerungan and Ratulangi. The disssertation draws its conclusion that the use of Renan's theory in developing the sense of nationalism in Papua as undivided part of Indonesia by politicians, academicians and statemen can no longger prevailed. This study shows that conceptual generalizations are in need to be more qualified. As a matter of fact, the development of nationalism in each region has its own characteristics which is particular and cannot be generalized. This study also shows that the concept of 'penyemaian' (seeding) can be made as an alternative approach to explain and distinguish two forms of nationalism that co-exist within NNG and other parts of Indonesia.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
D1174
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia, 1990
320.54 KEB
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Supono Wagino
Jakarta: Duta Grafika, 2010
320.54 SUP s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Masykur Musa
Jakarta: Erlangga, 2011
320.54 ALI n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Webb, Keith
London: Molendinar Press, 1977
320.544 WEB g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R.M. Koentjaraningrat, 1923-1999
Jakarta: UI-Press, 1993
302.1 KOE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pluvier, Jan M.
's-Gravenhage: W. Van Hoeve, 1953
320.54 PLU o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Mochtar, 1922-2004
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia , 2008
320.54 LUB m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sartono Kartodirdjo, 1921-2007
Yogyakarta: Kanisius, 1999
320.54 SAR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>