Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1273 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rafal, Serge
Cambridge: Octopus Publishing Group, 2003
618.184 RAF n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Scotland: Geddes & Grsset, 1997
618.92 GUI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ratri Candra Restuti
"Objek wisata alam yang diteliti meliputi Goa Jatijajar, Goa Petruk, Pantai Petanahan, Pantai Logending, Pantai Karangbolong, dan PAP Krakal. Variabel yang digunakan adalah jumlah pengunjung, atraksi, fasilitas wisata dan aksesibilitas. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dan pendekatan keruangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa objek wisata dengan tingkat daya tarik tinggi memiliki kecenderungan site attraction yang beragam dan adanya event attraction. Ditunjang pula dengan ketersediaan faslitas yang lengkap, aksesibilitas berupa kelas jalan propinsi dan ketersediaan angkutan umum yang memadai. Hal ini terlihat pada objek wisata Goa Jatijajar. Sedangkan objek wisata dengan tingkat daya tarik rendah mempunyai kecenderungan site attraction yang tidak beragam dan tidak terdapatnya event attraction. Selain itu, ketersediaan fasilitas yang tidak lengkap. Kelas jalan yang menjangkau lokasi wisata merupakan kelas lokal dengan ketersediaan angkutan umum yang kurang memadai. Seperti ditunjukkan oleh objek wisata Goa Petruk, Pantai Karangbolong, dan PAP Krakal.

This research purpose is to know the attraction level of natural tourist resorts in Kebumen Regency. Research objects are Jatijajar Cave, Petruk Cave, Petanahan Beach, Logending Beach, Karangbolong Beach, and Krakal Hotspring. The result show that natural tourist resort with high attraction level have some characteristic. They are many site attraction and event attraction, completed with tourist facility and good accessibility. This condition have been showed in Jatijajar Cave. But, natural tourists resort with low attraction have less site attraction and event attraction, uncomplete tourist facility and bad accessibility. They are Petruk Cave, Karangbolong Beach, and Krakal Hotspring.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S34193
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2000
500 PEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 1992
574.5222 UND
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan tinggi. Departemen Pendidikan Nasional, 2001
500 Ind i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hendry Ahmad
"Peningkatan penggunaan gas bumi di masa mendatang memerlukan usaha pengembangan cadangan-cadangan potensial. Salah satunya adalah gas bumi yang berasal dari lapangan gas marginal yang dinilai tidak ekonomis jika dikelola dengan sistim pengelolaan gas dari lapangan yang mempunyai cadangan besar. Hal ini disebabkan lapangan gas marginal mempunyai cadangan dalam jumlah kecil dan pada umumnya berada pada lokasi yang jauh dari sentra-sentra konsumen.
Metode yang dianggap tepat untuk sasaran di atas adalah mencairkan gas bumi menjadi LNG dengan membangun kilang Liquefied Natural Gas (LNG) kapasitas kecil dengan konstruksi peralatan yang dapat dipindah-pindahkan (movable).
Berdasarkan hasil kajian teknis dan ekonomis yang berkaitan dengan teknologi proses kilang LNG skala kecil, serta kelayakan investasi pembangunannya yang dilengkapi dengan sarana pengelolaan, mulai dari lapangan produksi hingga titik distribusi di sentra konsumen gas, maka kilang LNG skala kecil dengan siklus ekspander berpendingin awal propana, menunjukkan prospek yang cukup signifikan untuk mengembangkan lapangan-lapangan gas marginal yang banyak terdapat di wilayah Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T802
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Hidayat
"Kualitas produk leering ditentukan oleh proses pengeringan. Pengujian alat pengering energi surya dilakukan guna memperoleh unjuk kerja sistem dengan kapasitas beban pengeringan yang ditentukan. Unjuk kerja di fokuskan pada : waktu pengeringan, distribusi temperatur dan laju aliran udara. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kinerja alat pengering energi surya, meningkatkan efisiensi pengeringan dan menurunkan kebutuhan energi serta melakukan simulasi model alat pengeringan. Simulasi numerik menggunakan program Computational Fluid Dynamics model Phoenics yang juga digunakan untuk memperoleh bentuk aliran udara dan distribusi temperatur. Pengujian alat pengering dilakukan dengan dua cara yakni pengujian tanpa beban dan pengujian dengan beban pisang basah.
Hasil penelitian ini menunjukkan seluruh temperatur yang terdistribusi pada titik-titik pengujian berflukluasi sebanding dengan radiasi matahari. Kolektor mampu menaikkan temperatur maksimum sebesar 44,6 °C, sedangkan temperatur kolektor (absorber) sendiri mencapai 119,6 °C. Semakin besar rata-rata radiasi matahari harian selama pengujian, maka waktu pengeringan semakin singkat. Terjadi penurunan temperatur yang cukup besar antara temperatur keluar kolektor dengan temperatur masuk ruang pengering, dimana pada bagian ini terdapat fan.

The drying product quality highly depends on drying process. The experiment on Solar Dryer has been conducted to obtain performance systems with drying capacity regard to the prescribed Its performance is focused on dying times, temperature distribution and air flow rate. The purpose of this research is to obtain performance of Solar Fruits Dryer, to improve drying efficiency, and to decrease energy needed Numeric simulation using Phoenics Computational Fluid Dynamics (CFD) package is also used to obtain air flow pattern and temperature distribution. Experiment of Solar Fruits Dryer uses two ways, namely experiment without load test and experiment with it.
The result of the experiment shows that the all temperature distribution in drying room is fluctuated as much as sun radiation. The collector can increase a mcarimum temperature until 44,6 ° Celsius that its temperature can to reach 119,6 ° Celsius. If the daily radiation became bigger and bigger a long the experiment. Thus the drying times become shorter. Temperature decreases occur between collector outlet temperatures and drying room 's inlet temperature, where the fan exists in this path."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T2399
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Holisoh
"Simulasi terhadap ko-produksi yang menggabungkan listrik/kalor, bahan bakar sintetik dan bahan kimia (asam asetat, asetat anhidrid dan asam formiat) dengan bantuan simulator Chemcad V didapat bahwa umpan gas CO2 (802,399 Ton) dan CH4 (375,877 Ton), H2O (186,522 Ton), metanol (461,338 Ton), asam asetat (52,031 Ton), metil asetat (52,031 Ton) menghasilkan beberapa produk, sebagai berikut: DME sebesar 172,813 Ton, bensin sebesar 245,79 Barrel, LPG sebesar 0,062 Ton, asam asetat sebesar 258,225 Ton, asam propionik sebanyak 0,287 Ton, asetat anhidrid sebesar 433,41 Ton, asam formiat sebesar 413,54 Ton, dan metanol sebesar 90,168 Ton. Sedangkan listrik yang dihasilkan dari ko-generasi 870 MW dan kukus 864,47 Ton.
Efisiensi atom C kimiawi koproduksi adalah perbandingan jumlah atom C dalam produk dengan jumlah atom C dalam umpan sebesar 73,91 %. Efisiensi atom C total koproduksi adalah perbandingan jumlah atom C dalam produk terhadap jumlah atom C dalam umpan dan bahan bakar sebesar 68,79 %.
Efisiensi panas kimiawi koproduksi adalah perbandingan jumlah panas dalam produk dengan jumlah panas dalam umpan sebesar 61 % adalah wajar karena komponen umpan terbesar CO2 tidak memiliki nilai LHV, dan juga beberapa produk kimia yang dihasilkan sangat kecil LHV-nya. Sedangkan, efisiensi panas total adalah perbandingan jumlah panas dalam produk dengan jumlah panas dalam produk dan bahan bakar sebesar 26,7%.
Hasil analisa terhadap kasus dasar sebagian besar unit-unit dalam koproduksi layak yaitu; DME, asam asetat, asetat anhidrid, asam formiat, dan kogenerasi. Hanya unit bensin yang kurang menguntungkan.
Dari perhitungan investasi menunjukkan bahwa untuk menghasilkan 1 ton produk memerlukan biaya investasi, untuk DME 787 US$, untuk Bensin 792 US$, untuk Asam Asetat 294 US$, untuk Asam Formiat 1.474 US$ dan Listrik 819 US$."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T2939
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>