Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chitwood, Benjamin Goodwin, 1907-1972
Baltimore: University Park Press, 1977
592.57 CHI i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Penyakit filariasis (kaki gajah) adalah penyakit menular bersifat menahun (kronis) yang disebabkan oleh infestasi satu atau dua cacing jenis Filaria golongan nematoda jaringan (cacing gelang) dari jenis keluarga Filariaordea yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk yang mengandung parasit Filaria (mikrofilaria) dan nyamuk sebagai vektornya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran perilaku pencegahan penyakit Filariasis dan menganalisis hubungan perilaku pencegahan penyakit Filariasis di Desa Bantarkalong, kecamatan Cipatujah, kabupaten Tasikmalaya. Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dan pendekatan studi cross-sectional, sampel yang diambil sebanyak 59 ornag dari jumlah pemeriksaan SDJ sebanyak 417 orang. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder yang diperoleh melalui wawancara dan observasi langsung. Uji hubungan digunakan Chi-Square dan dilakukan perhitungan Odds ratio. Hasil analisis proporsi kejadian Filariasis lebih tinggi pada responden dengan kategori pengetahuan kurang baik. Disarankan kepada Puskesmas untuk lebih meningkatkan kegiatan penyuluhan agar masyarakat sadar terhadap pentingnya upaya pencegahan terhadap penyakit Filariasis. "
JUKEKOI 7 : 2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anang Yuwana
"Penyakit kusta tipe MB merupakan penyakit imunologik, sebingga akan menurunkan tingkat imunitas penderitanya yang kebanyakan memiliki tingkat sosial ekonomi rendah, status gizi rendah, perilaku yang kurang sehat dan tinggal dilingkungan kumuh, hal ini akan memudahkan penderitanya menderita penyakit lain, termasuk kecacingan yang disebabkan nematoda usus yaitu : Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Trichuris trichiura (cacing cambuk) dan Hookworm (cacing tambang), apalagi prevalensi kecacingan akibat cacing tersebut di Indonesia masih cukup tinggi.
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten DT II Bekasi, dengan desain studi kohort prospektif selama 4 bulan, dengan pemberian mebendazole 500 mg Basis tunggal untuk memastikan tidak adanya telor atau larva caring pada sampel yang dipilih secara simpel random sampling, terdiri dari 100 penderita kusta tipe MB dan 100 orang pembanding.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyakit kusta merupakan faktor risiko untuk terjadinya kecacingan yang disebabkan oleh nematoda usus, RR=2.69 pada perilaku berisiko rendah dan RR=2.74 pada perilaku berisiko tinggi. Penderita kusta dengan perilaku berisiko tinggi memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena kecacingan, dibanding dengan penderita kusta dengan perilaku berisiko rendah RR=6.87. Perilaku merupakan faktor risiko terbesar terjadinya kecacingan yang disebabkan nematoda usus pada penderita kusta, yang bila dilakukan intervensi dapat merubah akan menurunkan insidens kecacingan yang disebabkan nematoda uses pada penderita kusta sebesar 33.9%.

Leprosy Multibasiller (MB) type is the immunologic disease, decreased the immunity status of the patients, who has the undergrowth social economic, nutrition status and lives in the slum area This condition improved the intestinal nematodes infection that caused by: Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura and Hookworm.
This study was carried out among leprosy MB type patients, in Bekasi district, Jawa Barat province, 1997, with kohort prospective design for 4 mount observation. By used mebendazole 500 mg single dose to make the subject clean from intestine nematodes.
The result shown that leprosy MB type is the risk factor for the intestine nematodes infection, espesially Ascaris lumbricoides, RR= 2.69 in low risk health behaviour and R. R= 2.74 in high risk behaviour. Leprosy MB type patients with high risk behaviour have risk more high than leprosy MB type with low risk behaviour (RR= 6.87). Behaviour is the biggest risk factor in the incidence of intestine nematodes, if that variable can be changed by intervention, the nematodes incidence among the leprosy MB type patients will be reduced 33.9%.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Warastuti
"Penelitian tentang prevafensi clan derajat intensitas infeksi cacing usus yang ditularkan melalui tanah pada anak-anak usia sekolah dasar di Desa Gandawesi, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat telah
dilakukan di Laboratorium Parasitologi U.S. NAMRU-2, Jakarta, pada bulan Agustus-September 1996.
Pemeriksaan sampel tinja dilakukan dengan meggunakan teknik Kato yang dimodifikasi (modifikasi baru) clan penyebaran kuesioner pada seluruh
responden yang diperiksa.
Dan penelitian mi diperoleh hasH 90 anak positif mengandung telur cacing usus dari 216 sampel tinja yang diperiksa. Prevalensi cacing gelang (Ascaris Iumbncoides) 4,63%; cacing cambuk (Trichuris trichiura) 33,8%; clan cacing
tambang (Necator americanus clan Ancylostoma duodenale) 11,1 %. Derajat intensitas infeksi cacing usus adalah cacing cambuk 22050 telur/gram, cacing gelang 11550 telur/gram, clan cacing tambang 5550 telur/gram.
Uji Khi-kuadrat ( ) pada taraf nyata a=0,05 menunjukkan bahwa jenis kelamin clan umur anak tidak mempengaruhi distribusi infeksi cacing usus.
Prevalensi infeksi cacing usus menurut jenis kelamin anak clan umur anak adalah relatif rendah (ringan) sementara derajat intensitas infeksi cacing usus
pada masing-masing jenis kelamin anak clan tingkatan umur anak secara umum termasuk dalam kategori berat (tinggi)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Dewi
Jakarta: LIPI Press, 2020
571.999 KAR f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Purwaningsih
Bogor: IPB Press, 2021
571.999 END n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Penyakit cacing Nematoda saluran pencernaan (NSP) pada ruminansia sangat merugikan peternak kecil. Untuk penanggulangannya dilakukan beberapa cara, yaitu pengobatan dengan antelmintika yang diikuti dengan perbaikan manajemen peternakan dan kontrol biologi (biokontrol) dengan kapang atau kumbang kotoran. Pengobatan dengan antelmintika dilaporkan telah menimbulkan resistensi agen penyakit dan meningkatkan residu bahan kimia pada produk ternak dan lingkungan. Kontrol biologi dengan menggunakan kapang nematofagus, terutama dari genus Arthrobotrys dan Duddingtonia, dapat menurunkan infeksi larva infektif NSP dari golongan Trikhostrongilid pada tinja dan padang penggembalaan. Iklim Indonesia yang tropis basah sangat mendukung pertumbuhan kapang nematofagus, sehingga kontrol biologi terhadap cacing NSP dengan kapang ini mempunyai prospek yang baik di masa mendatang. "
MPARIN 10 (1-2) 1997
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library