Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 342 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Fitri Aprilia
Abstrak :
Pada sebuah jaringan, jumlah server hampir pasti lebih kecil dari jumlah customer yang mengaksesnya, sehingga server terkadang kesulitan untuk memenuhi semua kebutuhan customer. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya pelanggaran pada Service Level Agreement (SLA). Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa connection-oriented bandwidth scheduler merupakan bandwidth scheduler yang paling efektif. Pengujian dilakukan untuk mengetahui skalabilitas dan keandalan dari connection-oriented bandwidth scheduler menggunakan Peersim Simulator. Hasil simulasi menunjukkan bahwa connection-oriented bandwidth scheduler memiliki efisiensi yang tinggi. Saat keadaan default, utilisasi link hampir mencapai 90,00%. Sementara itu kenaikan level parallel degree ternyata memiliki pengaruh yang linier terhadap kenaikan utilisasi link. Semakin tinggi level parallel degree, semakin besar pula utilisasi link. Namun kenaikan tertinggi terjadi saat parallel degree level 2, dengan kenaikan 5,12% dibandingkan dengan parallel degree level 1. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa pada saat simulasi, sistem yang menerapkan connection-oriented bandwidth scheduler mampu menangani jaringan dengan perbandingan server dan customer sebesar 1: 89.
In a network, the number of servers is almost certainly less than the number of customers who access it, so sometimes, it might be difficult to meet all the customer’s needs. This can lead to violations of the Service Level Agreement (SLA). Previous studies showed that one of the most effective bandwidth scheduler is connection-oriented bandwidth scheduler. Testing was conducted to determine the scalability and reliability of the connection-oriented bandwidth scheduler using Peersim Simulator. Simulation results show that connection-oriented bandwidth scheduler has a high effectiveness. During the default state, the utility link almost reaches 90.00%. Meanwhile the increase in the level of parallel degree proved to have a linear influence on the increase in the utility link. However, the highest increase occurred when the level of parallel degree is set to 2, with an increase of 5.12% in link utility. Analysis of the simulation results also shows that during the simulation, the system using connection-oriented bandwidth scheduler is able to handle a network with a server and customer ratio of 1: 89.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56088
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Price, W.L.
New York: Auebach, 1971
001.644 04 PRI g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arianto C. Nugroho
Abstrak :
Seiring dengan berkembangnya teknologi, maka penggunaan fasilitas teknologi informasi semangkin meningkat di lingkungan Universitas Indonesia. Banyak sistem informasi-sistem iformasi dikembangkan untuk mendukung proses bisnis yang ada. Selain itu, penggunaan fasilitas umum teknologi informasi seperti email dan browsing juga semakin meningkat. Peningkatan penggunaan fasilitas TI juga perlu didukung dengan penggunaan sistem media penyimpanan yang fleksibel, handal, aman dan memiliki kinerja yang baik. Saat ini, pada banyak sistem yang digunakan oleh Universitas Indonesia masih mempergunakan media penyimpanan yang secara fisik menjadi satu denagn server yang menggunakannya. Sistem seperti ini memiliki beberapa permasalahan, oleh karena itu perludibuat sebuah sistem media penyimpanan baru yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Pada proyek akhir ini akan dibahas permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh Universitas Indonesia dalam cara penggunaan media penyimpanan saat ini. Akan dibahas teknologi yang akan menjadi landasan dasar dalam pengembagangan sistem media penyimpanan yang baru. Akan dijelaskan juga mengenai perancangan dan pembangunan prototipe sistem media penyimpanan yang bari ini. Terakhir akan ditunjukan hasil uji-coba yang dilakukan terhadap prototipe sistem media penyimpanan yang baru.
With the development oftechnology, more people are using information technology. More informati0on systems are made to help with their daily business process. Emails and web browsing usage are more common than ever. To support all of that an organisation that use information technology will need to have a flexible, reliable, secure and high performance storage system. At these moment the storage system that are being use by the University of Indonesia is common hard-drive that are located in the same physical box as the system. This system introduce problems, so that a new storage system are needed. This final project will discuss the problems that the University of Indonesia faced with their current storage system. This paper will also discuss fundamental technologies that can be used to develop the new system. this paper will also explain the process of design and implementation of a prototype of the new system. ALast, this paper will sho some of the test result conducted on the new system.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Addy Kurnia Komara
Abstrak :
Dalam jaringan Multiprotocol Label Switching (MPLS), paket data dilewatkan melalui suatu Label Switch Path (LSP) yang diatur oleh Label Distribution Protocol (LDP), dengan menggunakan informasi tabel routing yang dibentuk oleh protokol routing di network layer. Algoritma routing yang digunakan pada network layer, masih memiliki resiko terjadinya loop dalam penentuan routing. Jika dalam jaringan MPLS tidak terdapat metode penanganan loop routing, maka terdapat resiko bagi LSP untuk membentuk looping paket kontrol ataupun looping paket data. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode loop prevention (pencegahan loop), yang melakukan pencegahan terjadinya loop sebelum LSP dibentuk. Salah satu metode pencegahan loop yang diusulkan adalah mekanisme dengan menggunakan colored thread yang terdapat dalam RFC. 3063. Mekanisme pencegahan loop yang ditawarkan dalam RFC 3063 masih dapat disempumakan dalam hal prosedur pembebasan link dari loop. Untuk tujuan ini dilakukan tiga jenis modifikasi. Modifikasi I adalah dilakukannya pengiriman thread withdrawing ke upstream node ketika incoming link mendeteksi terjadinya loop dan dilakukannya pengiriman thread color baru pada rute alternatif ketika LSR (Label Switch Router) menerima thread withdrawing. Modifikasi II melengkapi modifikasi I dengan dilakukannya pengiriman thread withdrawing jika thread color datang pada stalled incoming link. Modifikasi III melengkapi modifikasi II, namun ketika LSR menerima thread withdrawing, akan diteruskan ke incoming link dengan hop count terbesar, tanpa mencari rute alternatif. Hasil simulasi menunjukkan bahwa. jumlah message kontrol dan waktu proses modifikasi I ,II dan modifikasi III masih lebih besar dari pada tanpa modifikasi. Sedangkan tingkat keberhasilan pembebasan link dari loop modifikasi III paling besar jika dibandingkan dengan tanpa modifikasi, modifikasi I dan II. Karenanya modifikasi III merupakan pilihan terbaik yang dapat digunakan sebagai prosedur tambahan pada mekanisme colored thread untuk melakukan pembebasan link dari loop pada jaringan MPLS. ......In Multi-protocol Label Switching (MPLS) network, data packets are forwarded trough Label Switch Paths (LSPs) which are set up using a Label Distribution Protocol (LDP), using information from routing table which has been build by routing protocol in network layer. Routing algorithm that was used in network layer may not be loop-free. If there is no mechanism to handle loop routing in MPLS network, there is a possibility of an LSP forming a control packet loop or data packet loop. One of the methods that can be used is loop prevention method that prevents LSP forming loops. A loop prevention mechanism using colored thread was proposed in R FC.3063. Loop prevention mechanism that proposed in RFC.3063 can be modified in procedure to make LSPs free from loop. For this purpose, there are three kind of modification can be done in procedure when a node detecting a loop. First modification is propagating thread withdrawing to upstream node when incoming link detecting a loop and extending new thread color to a new next hop when LSR (Label Switch Router) receiving thread withdrawing. Second Modification is adding first modification in propagating thread withdrawing when thread color arrive at the stalled incoming link. Third modification is adding 2nd modification, but LSR will propagate thread withdrawing to the incoming link with maximum hop count when receiving thread withdrawing from outgoing link, without looking for alternative route. Simulation result shows that numbers of control message and duration time for all of the modification are greater than without modification. On the other hand, successful ratio of clearing link from loop for third modification is the best for all. So, the third modification is the best choice that can be added in colored thread mechanism as a procedure for clearing link from loop in MPLS network.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T3765
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indrio Tjahjo
Abstrak :
PT.X telah memiliki pengalaman operasional dan reputasi yang balk selama berpuluh tahun dalam menggeluti bidang bisnis Percetakan Security khususnya uang kertas yang sangat vital dan memiliki pasar yang captive. PT.X secara teoritis memiliki kapasitas produksi diatas permintaan, namun masih memiliki permasalahan dalam hal ketepatan penyerahan produknya. Perrnasalahan ini diakibatkan terjadinya penyimpangan performa standar dari unit Flokulasi ( pengolah limbah tinta ) yang berdampak pada menurunnya kinerja permesinan di unit cetak Intaglio. Disisi lain PT.X berupaya untuk meningkatkan kemampulabaan dan kemamputumbuhan , oleh karena itu upaya yang diambil PT.X adalah memperbaiki sekaligus meningkatkan kinerja sistim produksinya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dikembangkan suatu bentuk Strategi Manufaktur yang diimplementasikan melalui langkah - langkah perbaikan pada sistim pengendalian proses Flokulasi. Adapun langkah pertama yang dilakukan adalah untuk mengetahui kondisi aktual perusahaan termasuk kinerja dari lini permesinannya, dimana metode yang dipakai adalah analisa kuantitative atas laporan keuangan dan analisa kinerja bisnis yaitu analisa SWOT. Sedangkan kondisi kinerja Manufaktur dari unit Produksi diukur dengan memakai rasio MCE (Manufacturing Cycle Effectiveness) , rasio Machine Effectiveness dan sebagai pembanding dilakukan analisa Benchmarking atas dua Industri sejenis. Metode yang dipakai untuk meningkatkan mutu sistim pengendalian proses Flokulasi adalah dengan mengembangkan suatu bentuk teknologi berberbasis Artificial Neural Network, yang memiliki kemampuan untuk memprediksi hasil akhir/output dari proses Flokulasi yang sedang berlangsung. Semua ini akan menunjang usaha peningkatan kemampulabaan ,kemamputumbuhan terutama dari segi mutu produk dan ketepatan waktu penyerahan produk sesuai dengan tuntutan konsumen.
PT.X has many years of operational experience and a good reputation in the business of Security Printing especially paper money and has a Captive market. Theoretically PT.X has a production capacity exceeding the demand , but has problem in the delivery time. This in turn lowers the machinery performance in the Intaglio printing section, which is basically due to the deviation of the performance standard of the Flocculation unit from the water treatment plant. PT.X expect to increase profitability and growth by enhancing the performance of the production system. To solve this problem by developing a form of Manufacturing Strategy implemented through remedial steps taken in the process control system of the Flocculation unit. The first step is to know the actual condition of the company including the production line machinery . This is done through the quantitative analysis from the financial reports and qualitative analysis of business performances using a SWOT analysis. The next step is to measures the manufacturing performance from the capability of production facility by Manufacturing Cycle Effectiveness ratio, Machine Effectiveness ratio and Benchmarking analysis . The method used in order to enhance quality of the Flocculation process is through the development of technology based on Artificial Neural Network, which is to predict the output of Flocullation process. We concluded that new system will be useful to help improvement effort for the company to increase profitability and growth, such as product quality and delivery time in accordance with the requirement.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T9465
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ilham Fauzi
Abstrak :
ABSTRAK Tesis ini membahas identifikasi sistem kiln semen dengan Jaringan Syaraf Tiruan (JST), yang meliputi penentuan parameter yang dibutuhkan untuk pemodelan sistem tersebut, dan perancangan JST yang digunakan untuk identifikasi tersebut. Dalam tesis ini digunakan struktur Multi-Layer Feedforward Network yang terdiri dari lapisan masukan, lapisan keluaran dan 2 buah lapisan tersembunyi. Data diperoleh dari kiln semen yang sebenarnya yaitu dari Pabrik Tuban-II PT. Semen Gresik (Persero) tbk., kemudian data tersebut digunakan untuk melatih JST. Untuk melakukan identifikasi menggunakan model masukan-keluaran dengan struktur serial-paralel dan pelatihan JST tersebut menggunakan algoritma Error Back Propagation. Hasil identifikasi selanjutnya disimulasikan dan dibandingkan dengan plant yang sebenarnya.
ABSTRACT This thesis discuss about system identification of cement kiln using Artificial Neural Network (ANN). The process of system identification using ANN requires to define of the input and output parameters, and to decide ANN's structure. In this thesis, the Feedforward Multi-Layer Network is used which contain input layer, output layer and two hidden layers. The data are collected from the real cement kiln at Pabrik Tuban-II PT. Semen Gresik (Persero) tbk, then good data are selected for training the ANN. In this thesis is using Serial-Parallel Structure and training algorithm is using Error Back Propagation method. The result of the identification is then simulated and compared to the real plant.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linda Rostiviani
Abstrak :
Dalam teori jaringan neural buatan (JNB) telah dikembangkan berbagai jenis jaringan neural yang berbeda. Diantaranya ada beberapa yang sudah cukup sering digunakan, misalnya jaringan propagasi balik dan jaringan swa-organisasi. Propagasi balik telah sukses digunakan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan pengenalan, klasifikasi, aproksimasi, prediksi dan lain-lain. Namun jaringan propagasi balik membutuhkan waktu yang lama dalam pembelajarannya. Jaringan swa-organisasi mempunyai kemampuan klustering yang baik dan waktu pembelajaran yang singkat. Penelitian ini akan merancang sebuah jaringan hibrid dengan cara menggabungkan propagasi balik dan swa-organisasi untuk mendapatkan kemampuan pengenalan yang lebih baik dan waktu pembeiajaran yang lebih singkat. Jaringan hibrid yang terbentuk, terdiri dari 2 modul, yaitu: modul swa-organisasi adaptif dan modul supervisi. Modul swa-organisasi adaptif bersifat tanpa pengarahan dan bobot-bobotnya dikontrol oleh pola masukan. Modul supervisi yang bersifat dengan pengarahan diarahkan oleh target yang telah ditentukan. Karakteristik jaringan akan dilihat dengan kasus XOR. Kemampuan pengenalan jaringan diuji dengan menggunakan data aroma Martha Tilar dan konsentrasi etanol. Hasil penelitian menunjukkan jaringan hibrid dapat mengenali pola yang dilatihkan, pola yang tidak dilatihkan dan dapat mengidentifikasi kelas pola baru yang tidak diikutsertakan dalam pelatihan. Hasil perbandingan dengan jaringan propagasi balik standar memperlihatkan bahwa jaringan hibrid mempunyai kemampuan pengenalan yang lebih baik dan waktu pembelajaran yang lebih singkat.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Nyoman Sumantra
Abstrak :
ABSTRAK Dalam tesis ini, dibahas usulan penyederhanaan jaringan telekomunikasi nasional, untuk kondisi saat ini dan untuk kondisi masa depan. Untuk kondisi saat ini, diusulkan melakukan penyederhanakan jaringan PSTN dan jaringan jarak jauh. Untuk jaringan PSTN, diusulkan memanfaatkan sentral kapasitas besar (kapasitas >150.000 SST), sebagai pengganti dari sejumlah sentral kapasitas kecil (kapasitas < 50.000 SST) yang saat ini banyak uioperasikan di lingkungan PT. TELKOM. Sedangkan untuk jaringan jarak jauh diusulkan menerapkan sistem SDH dengan topologi ring, sebagai pengganti dari sistem PDH topologi star. Hasil penyederhanaan pada jaringan PSTN adalah adanya pengurangan jumlah sentral lokal, sedangkan hasil penyederhanaan pada jaringan jaringan jarak jauh adalah dapat dikuranginya jumlah hirarki yang semula 3 level menjadi 2 level saja. Dengan berdasarkan kepada karakteristik daerahnya masing-masing (kondisi geografis, potensi sarana/perangkat eksisting), dalam tesis ini diusulkan secara makro suatu konfigurasi jaringan. Untuk kondisi masa depan, di mana pada waktu itu pelayanan telekomunikasi sudah memasuki era pelayanan pita lebar, diusulkan adanya pemisahan dalam hal pengelolaan jaringan ke dalam 2 kelompok, yakni kelompok penyedia pelayanan dan kelompok penyedia jaringan. Dengan adanya pemisahan ini diharapkan tercapai efisiensi yang maksimal dalam hal pemanfaatan sumber daya yang ada.
ABSTRACT This thesis discuss proposal on the simplification of a national telecommunication network for both the present and the future condition. For the current condition, it is proposed a simplification of local (PSTN) networks and long distance networks. For the local networks, it is suggested to use large capacity switch (capacity > 150.000 L.U), as a replacement for a number of small capacity switch (capacity < 50.000 L.U) being operated a lot by PT. TELKOM. For the long distance networks, it is proposed to implement the SOH system with ring topology to replace star topology. The result of the simplification on the local network is the decrease of the local switches, and the result of the simplification on long distance networks is the decrease of the amount of hierarchies from 3 levels at the beginning into 2 levels. Based on the characteristic of each area, such as geographical condition and existing equipment, this thesis proposes the macro design of the network configuration. For the future condition in which telecommunication services entered broadband era, it is recommended that network management to be divided into 2 groups, service provider and network provider. Hoping by the separation, a maximum efficiency could be achieved in used of telecommunication infrastructure.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairul Imron
Abstrak :
ABSTRAK
Untuk mendapatkan rancangan rangkaian terpadu (IC) yang efisien terhadap tata-ruang serta mudah untuk memadukan antar sel, maka diperlukan teknik peletakan (placement) dan tata penjaluran (routing) kawat.

Tesis ini dimaksudkan sebagai alat bantu untuk merancang rangkaian terpadu, khususnya dalam hal pembagian kawat yang akan melewati suatu kanal-(tempat lewatnya kawat) yang sudah ditentukan. Alat bantu tersebut berupa algoritma yang menggunakan graph dengan verteks berbobot yang mempunyai bentuk khusus (diamond graph), sehingga dapat membantu pembagian kawat yang sudah ditentukan untuk mendapatkan rancangan rangkaian tarpadu dengan jumlah lapisan (layer) yang minimal.
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Dwiharsanto R.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T24941
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>