Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abstrak :
Analysis of nist srm 1633B and srm 1646A used by NAA method in order laboratory intercomparation. In order to get of valid and accurate test result, laboratory shall have high commitment related to quality assurance program...
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Silakhuddin
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan pengembangan model potensial optik Beccheti-Greenlees(B-G) yang cocok untuk perhitungan tampang lintang reaksi antara proton berenergi 10-30 MeV dengan inti sasaran bernomor massa 56 hingga 76. Pengembangannya dilakukan dengan memodifikasi besarnya parameter-parameter potensial optik dalam model tersebut, sedemikian sehingga data-data tampang lintang reaksi yang diperoleh dari perhitungan memakai model tersebut lebih mendekati hasil eksperimen. Metode modifikasinya menggunakan penggeseran faktor.X. Perhitungannya dikerjakan dalam program komputer SCAT-2. Hasil pengujian dari modifikasi atas himpunan parameter B-G ini menunjukkan bahwa dari 17 titik energi pengujian, nilai kriteria 3c2 turun dari 33,3 menjadi hanya 1,7.
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iva Nistiyanti
Abstrak :

Pada terapi radiasi, foton energi tinggi  diatas energi 10 MV dapat memproduksi neutron. Dosis neutron yang kecil dapat memberikan efek biologi pada tubuh pasien dalam jangka panjang dengan resiko tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi dosis neutron ( Non Small Cell Lung Cancer- NSCLC) untuk target bergerak dan target tidak bergerak. Dosis neutron diukur dengan menggunakan TLD 600(Lif:Mg,Ti) dan TLD 100 (Lif:Mg,Ti) di dalam target tumor dan sumsum tulang belakang sebagai organ berisiko (OAR). Dalam penelitian ini, kami menggunakan phantom  thoraks dinamik in-house yang dapat dipindahkan secara translasi dan rotasi dalam amplitudo  5, 10, dan 15 mm. Kalibrasi TLD dibagi menjadi dua proses. Pertama, TLD 600 dan TLD 100 diiradiasi dengan menggunakan sumber Gamma 60Co untuk menentukan faktor koreksi pembacaan neutron-gamma. Kedua, TLD 600 terpapar dengan menggunakan 252Cf yang memancarkan neutron untuk mendapatkan faktor kalibrasi. Selain itu, kami mengekspos phantom pada teknik 3DCRT, IMRT, dan VMAT dengan energi sinar foton 15 MV. Hasil pengukuran penelitian dengan perhitungan menggunakan faktor kalibrasi termal menunjukkan rata-rata kenaikkan distribusi dosis target tumor pada amplitudo dengan teknik 3DCRT diperoleh masing-masing kenaikkan 9%, 34%, 68%. Sementara pada teknik IMRT diperoleh masing-masing kenaikkan 2%, 25%, 70%. Pada teknik VMAT diperoleh masing-masing kenaikkan 3%, 8%, 54% berturut-turut, semua pada pergerakan dengan amplitudo 5, 10 ,dan 15 mm terhadap statik. Hasil pengukuran penelitian dengan perhitungan menggunakan faktor kalibrasi termal menunjukkan rata-rata kenaikkan distribusi dosis spinal cord pada amplitudo dengan teknik 3DCRT diperoleh masing-masing kenaikkan 15%, 30%, 46%. Sementara pada teknik IMRT diperoleh masing-masing kenaikkan 10%, 15%, 42%. Pada teknik VMAT diperoleh masing-masing kenaikkan 8%, 17%, 30% berturut-turut, semua pada pergerakan dengan amplitudo 5, 10, dan 15 mm terhadap statik. Penilitian ini menunjukkan bahwa distribusi dosis neutron pada target tumor dan sumsum tulang belakang sebagai organ sehat meningkat dengan kenaikkan amplitudo. Sementara rata rata teknik VMAT memberikan dosis  neutron tinggi dari semua teknik iradiasi.

 


In radiation therapy, the high energy photon above 10 MV could produce neutron. The dose of small neutron tends to cause biological effect in patient’s body in a long term with high risk. The study aims to find out the distribution of neutron dose (Non Small Cell Lung Cancer - NSCLC) for the moving and non-moving target of tumor. The neutron dose was measured by using TLD 600(Lif: Mg,Ti) and TLD 100 (Lif: Mg.Ti) inside of tumor target and spinal cord as organs at risk (OAR). The study used In-House Dynamic Thorax phantom movable in translation and rotation within the amplitude of 5, 10, and 15 mm. The calibration of TLD was divided in two processes. First, TLD 600 and TLD 100 were got radiation by using the source of Gamma 60Co  to determine the correction factor of neutron-gamma reading. Second, TLD 600 was exposed by using 252Cf emitting neutron to obtain calibration factor. Moreover, the phantom was irradiated by the techniques of 3DCRT, IMRT, and VMAT using 15 MV. The results of the study measurements with calculations using thermal calibration factors show the average increase in the distribution of tumor target doses at amplitude with the 3DCRT technique obtained respectively an increase of 9%, 34%, 68%. Besides that, the IMRT technique was obtained by each increase of 2%, 25%, 70%. In the VMAT technique each increases is 3%, 8%, 54% respectively. All of the increases were in the movements of amplitude of 5, 10, and 15 mm to static.  The results of measurements of study with calculations using thermal calibration factors show the average increase in the distribution of spinal cord doses in amplitude with the 3DCRT technique obtained each increase of 15%, 30%, 46%. Then, the IMRT technique was obtained by each increase of 10%, 15%, 42%. In the VMAT technique, each increases 8%, 17%, 30% respectively. All of the increases were in the movements of amplitude of 5, 10, and 15 mm to static. This study gives conclusion that the distribution of neutron doses on target tumors and spinal cord as healthy organs increases along with the  increase of amplitude movemrnts. Besides that, the average VMAT technique provides high neutron doses of all irradiation techniques.

 

2019
T55105
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranggi Sahmura Ramadhan
Abstrak :
Pipa kalor telah terbukti efektif dalam memindahkan sejumlah besar kalor secara pasif, dan telah diujikan untuk berbagai aplikasi. Untuk dapat memahami fenomena aliran fluida, peristiwa penguapan-pendidihan, serta perpindahan kalor pada pipa kalor, dibutuhkan suatu pengujian yang komperhensif meliputi pengambilan data temperatur, tekanan dan visualisasi aliran fluida. Pada studi ini, pipa kalor berbahan dasar aluminium, bersumbu kapiler serbuk aluminium disinter dan berfluida kerja air dengan rasio pengisian fluida 10-90% diujikan, dengan parameter pengujian temperatur dan tekanan. Visualisasi aliran fluida pada pipa kalor juga dilakukan dengan metode radiografi neutron, menggunakan fasilitas radiografi neutron RN1 milik Pusat Sains dan Teknologi Bahan Maju, Badan Tenaga Nuklir Nasional (PSTBM-BATAN) Serpong. Hasil pengujian menunjukan terdapat nilai optimum rasio pengisian fluida kerja terkait ketersediaan ruang uap dan tekanan dalam pipa kalor, dimana nilai optimum untuk desain pipa kalor pada pengujian ini berada pada rentang 50-70%. Sementara visualisasi aliran fluida dalam pipa kalor dengan radiografi neutron menghasilkan pencitraan yang dapat menggambarkan fenomena penguapan-pendidihan serta kondensasi pada bagian dalam pipa kalor. Hasil pencitraan menghasilkan gambar yang dapat diolah lebih lanjut untuk mendapatkan besaran kuantitatif. Visualisasi dengan radiografi neutron menunjukan fenomena menarik pembentukan gelembung pada pipa kalor, serta membuktikan fungsi sumbu kapiler pada pipa kalor. Dari studi ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa radiografi neutron merupakan metode yang baik untuk digunakan sebagai metode.
visualisasi aliran fluida pada pipa kalor;Heat pipe is proven to be effective in transferring great amount of heat passively, and has been tested for many applications. To get better understanding about the fluid flow phenomenon, the evaporation-boiling occurrence and the heat transfer inside heat pipe, a more comprehensive testing including the acquisition of temperature and pressure data as well as the fluid visualization is needed. In this study, an aluminium-based heat pipe using sintered aluminium powder as wick and water as working fluid with 10-90% filling ratio is tested, with testing parameter of temperature and pressure. Visualization of fluid flow inside heat pipe was conducted using neutron radiography method, at neutron radiography facility RN1 owned by PSTBM-BATAN, Serpong. The result shows that there is an optimum value of filling ratio, where the value for the design used in this study laid between 50-70%. Meanwhile the visualization of fluid flow inside the heat pipe producing images that could briefly explained the evaporation-boiling and condensation inside the heat pipe. The images could be further processed to give quantitative values. The visualization shows the interesting phenomenon of bubble generation inside the heat pipe and proving the function of wick for heat pipe. From this study, it can be inferred that neutron radiography is a powerful visualization method especially for fluid visualization inside heat pipe.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
T46949
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alka Budi Wahidin
Abstrak :
Pada tesis ini penulis melaporkan dua buah pekerjaan, yaitu i)efek boson skalar terhadap sifat-sifat bintang gelap fermionik dan ii)efek peluruhan gelap pada bintang netron dengan hyperon. Pada pekerjaan yang pertama, penulis menghitung sifat-sifat makro dari bintang seperti massa radius, momen inersia dan deformasi tidal dari bintang tersebut. Efek skalar akan membuat bintang menjadi lebih mampat. Dengan mengatur kuat interaksinya maka kita dapat melewati batas C=0.22. Pada pekerjaan yang kedua, penulis menguji usulan Fornal dan Grinstein (2019) yang menyatakan bahwa mungkin saja netron mengalami peluruhan menjadi dark matter(materi gelap) pada bintang netron dengan Hyperon. Didapati bahwa mungkin saja materi gelap ada pada inti bintang netron, namun ia hanya muncul pada kerapatan tinggi dan populasinya kecil sekali dengan populasi maksimum sekitar 0.1%. ...... In this thesis two things have been done, i) the effect of the scalar boson on fermionic dark stars and ii) the dark decay effect on neutron stars with hyperon. In the first work, we calculated the macro properties of stars such as mass radius, moment of inertia and tidal deformability of the star. Scalar effects will make stars more compact. By controlling the interaction, we can exceed the C=0.22 limit. In the second work, we examined the proposals of Fornal and Grinstein (2019) which stated that perhaps neutrons experience decay into dark matter in neutron stars with Hyperon. It was found that dark matter may be present in the core of a neutron star, but it only appears at high densities and the population is very small with a maximum population of about 0.1%.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T53296
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kasmudin
Abstrak :
Dipelajari sifat-sifat bintang neutron statik dan berotasi dengan menggunakan pendekatan medan rata-rata relativistik dengan menggunakan parameter set NL3, TM1, FSUGold, FSUGZ03, dan FSUGZ06. Tekanan materi nuklir pada kerapatan tinggi yang diperoleh dengan menggunakan parameter set NL3 bersifat paling stiff sedangkan FSUGZ06 bersifat paling soft. Relasi massa dan jari-jari bintang neutron diperoleh dengan menyelesaikan persamaan Tollman-Oppenheimer-Volkoff (TOV) dengan input persamaan keadaan, baik dengan atau tanpa crust. Prediksi sifat-sifat bintang neutron statik berdasarkan model medan rata-rata relativistik menghasilkan massa maksimum berkisar antara 1,720 M⊙ -2,771 M⊙, sedangkan jari-jari antara 10,963 km - 13,356 km, juga kerapatan jumlah barion pada titik saturasi antara 0,145 fm−3 - 0,151 fm−3. Kerapatan jumlah barion di pusat bintang neutron pada saat massanya maksimum berkisar antara 0,668 fm−3 - 1,181 fm−3 dan kerapatan jumlah barion di daerah transisi dari materi homogen ke materi inhomogen antara 0,049 fm−3 - 0,074 fm−3, sedangkan tekanan materi nuklir pada daerah transisi tersebut berkisar antara 0,177 MeV fm−3 - 0,368 MeV fm−3. Prediksi momen inersia, momen kuadrupol, eliptisitas equator, dan amplitudo regangan gelombang gravitasi juga dipelajari. ...... Static and rotating neutron star properties prediction based on relativistic mean-field (RMF) approximation using NL3, TM1, FSUGold, FSUGZ03, and FSUGZ06 parameter sets have been studied. Pressure of nuclear matter at high densities predicted by NL3 parameter set is the stiffest, but FSUGZ06 is the softest. The mass and radius relation of neutron stars are obtained by solving Tollman-Oppenheimer-Volkoff (TOV) equation where the input is equation of state of neutron star matter and with or without taking into account the neutron star crust. RMF parameter sets predict the value of maximum mass between 1,720 M⊙ - 2,771 M⊙, while the radius between 10,963 km - 13,356 km, as well as the value of barion number density at saturation point between 0,145 fm−3 -0,151 fm−3. The value of barion number density at central of neutron star with maximum mass is between 0,668 fm−3 - 1,181 fm−3 and the barion number density at transition region from core to crust is between 0,049 fm−3 - 0,074 fm−3, while the corresponding pressure is between 0,177 MeV fm−3 - 0,368 MeV fm−3. The neutron stars inertia moment, quadrupole moment, equatorial ellipticity, and gravitational-wave strain amplitude predicted by RMF model also have been discussed.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T21581
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Prasetyo
Abstrak :
Dalam disertasi ini, dua jenis model gravitasi termodifikasi dipelajari dan dampaknya ditinjau pada beberapa sifat bintang neutron. Model pertama adalah gravitasi semi-klasik (SCGrav) yang diajukan oleh Carballo-Rubio [PRL 120, 061102 (2018)] dan model kedua adalah model gravitasi Eddington-inspired Born Infeld (EiBI) yang dipopulerkan oleh Banados dan Ferreira [PRL 105, 011101 (2010)]. Dalam model SCGrav terdapat parameter l p yang merupakan konstanta kopling untuk sebuah suku tambahan pada bagian materi di persamaan medan Einstein. Dalam EiBI terdapat κ, merupakan parameter yang secara skematis mengatur kekuatan dari suku-suku tensor Ricci nonlinear dalam Lagrangian (O(R n+1 ),n ≥ 1), dan λ, yang berelasi dengan konstanta kosmologi biasa Λ c . Pada model SCGrav, efek l p menjadi fokus studi dan kami bandingkan dengan sistem persamaan Tolman-Oppenheimer-Volkoff (TOV) standar dalam relativitas umum (GR). Dari analisis kami pada SCGrav, kami mendapatkan bahwa efek l p tidak signifikan jika dibandingkan dengan TOV GR. Sementara itu, pada model EiBI, kami berfokus pada efek Λ c terhadap momen inersia I dan parameter deformabilitas tidal Λ. Konstanta kosmologi Λ c dari hasil observasi digunakan dan dibandingkan hasilnya dengan data-data yang diekstraksi dari hasil analisis beberapa literatur yang meninjau data-data observasi tidak langsung dari berbagai bintang neutron bermassa 1.4M ? . Dari analisis terhadap konstanta kosmologi hasil pbservasi, massa maksimum yang diraih hanya sekitar 2.1M. ......In this dissertation, we investigate two kinds of modified gravity models and their impact on some properties of a neutron star. The first model is the semiclassical gravity (SCGrav) proposed by Carballo-Rubio [PRL 120, 061102 (2018)] and the second model is the Eddington-inspired Born Infeld gravity (EiBI) popularized by Banados and Ferreira [PRL 105, 011101 (2010)]. In the SCGrav model, there is a parameter l p which is a coupling constant for an additional term on the matter part of the Einstein field equation. In EiBI there are κ, which is the parameter that schematically set the strength of the nonlinear Ricci tensor terms in the Lagrangian (O(R n+1 ),n ≥ 1), and λ, which is related to the usual cosmological constant Λ c . In the SCGrav model, we focused on studying the effect of l p and we compare it with the standard Tolman-Oppenheimer-Volkoff equation (TOV) in general relativity (GR). From our analysis on SCGrav, we obtain that the effect of l p is not significant if compared to TOV GR. On the other hand, in the EiBI model we focus on the effect of cosmological constant Λ c towards the moment of inertia I and tidal deformation parameter Λ. We use Λ c from observation and compare the results with observational data from neutron stars with mass 1.4M ? . From our analysis, the maximum mass which can be reached is only around 2.1M.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hans Adhitya
Abstrak :

Sebagai lanjutan dari pekerjaan Ch. Chatzisavvas et al., penelitian ini menerapkan ”kompleksitas” berdasarkan definisi menurut Lopez-Ruiz, H.L. Mancini, dan X. Calbet kepada model bintang ´ neutron (selanjutnya disebut sebagai NS, dari neutron star) yang mempunyai kerak dan inti hyperon, dengan harapan bahwa akan ditemukan sesuatu yang menarik mengenai sifat dan struktur NS. Langkah pertama adalah penyusunan densitas Lagrangian model NS berdasarkan teori medan rerata relativistik untuk mendapatkan persamaan keadaan (EoS, dari equation of state), (ρ). EoS ini selanjutnaya digunakan sebagai masukan persamaan kompleksitas yang hasilnya, yaitu nilai-nilai C didapatkan secara numerik. Diagram kompleksitas-massa NS hasil plot data keluaran menunjukkan bahwa perilaku atau bentuknya serupa dengan diagram kompleksitas-massa sistem terisolir secara umum, yaitu dengan dua minima pada kedua ujung-ujungnya dan satu maksima diantaranya. Kecilnya nilai C (untuk nilai massa maksimal teoretis) juga menunjukkan bahwa NS adalah sistem yang sangat teratur, serupa dengan kristal walaupun NS dimodelkan sebagai cairan (karena ∼99% massanya adalah materi baryon). Terakhir, penambahan kerak (crust) ke dalam EoS menunjukkan hasil bahwa kerak NS juga merupakan sistem yang teratur, dengan tingkat keteraturan yang lebih rendah dari NS secara keseluruhan.


......Continuing the work of K. Ch. Chatzisavvas and others, a measure of complexity proposed by R. Lopez-Ruiz, H.L Mancini, and X. Calbet was used to study a model of neutron star (NS) with crust ´ and hyperonic core. The author employed the relativistic-mean-field approximation theory to build the Lagrangian density model of the NS’s core and obtained the equation of state (EoS), (ρ). This EoS acts as an input for the complexity equation whose output (C-values) was obtained numerically. Plotted against the corresponding mass values, the NS’s complexity-mass diagram behaves very similarly to a complexity-phase diagram of an isolated system. If we take an NS with a theoretical maximum mass value, the results show that it’s a highly ordered system (very low C-value) - which is interesting since NS are modeled as liquids because they are mainly comprised of baryonic matter. Additionally, our results show that NS’s crust is also ordered, although not as highly as the baryonic matter.

Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oxford: Pergamon Press, 1983
539.721 3 NEU
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Rusdian
Abstrak :
Skripsi ini membahas tentang percobaan parabolic trough collector (PTC) yang dilakukan di Universitas Indonesiadan bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengunaan tabung kaca pada absorber. Model parabolic trough solar collector terdiri dari panel kolektor, absorber dan tabung kaca. Panel kolektor merupakan alat penangkap dan pemantul cahaya matahari, sedangkan absorber adalah pipa yang berisi fluida kerja yang akan menerima panas dari pantulan panel kolektor yang diletakkan pada titik fokusnya, dan tabung kaca adalah tabung pyrex yang diletakan bersama absorber untuk mengurangi heat loss. Desain panel kolektor dibuat 2 buah yang masing-masing memiliki lebar aperture 0.9 m, panjang 1.5 m dan jarak fokus 1 m. Desain tiang panel juga dilengkapi dengan sistem slider yang dapat mengerakan absorber pada koordinat x dan y agar dapat berubah sesuai dengan arah intensitas matahari. Penggunaan tabung kaca mengurangi heat loss absorber menjadi rata-rata 20% dibanding absorber tanpa tabung kaca yaitu sebesar 42% dan tahanan termal masing-masingnya adalah 169.87 oC/W dan 129.95 oC/W.
This paper discusses about parabolic trough collector (PTC) experimental in University of Indonesia and the objective of the measurement is to find out the effect of using Tabung Kaca in the absorber. The designed of PTC is consisting of collector panel, absorbere, and Tabung Kaca. Collector panel is used for capturing and reflecting the solar radiation and absorber is consisting of working fluid which is absorbing the heat from the collector panel, and about Tabung Kaca is a Pyrex tube that is put in with the absorber. It protects the absorber from degradation and reduces heat losses. Collector panel there are 2 which is both of them designed with 0.9 m aperture width, 1.5 m length and 1 m focal distance. The support designs also use a slider system which is can be moved on x and y coordinate for align with the solar radiation from the collector panel. Absorber heat loss that is used Tabung Kaca is less than heat loss of the absorber that is not using glas tube, 20% and 42% respectively and for thermal resistance are 169.87 oC/W dan 129.95 oC/W either.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42305
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>