Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silmina Adzhani
Abstrak :
Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, salah satunya yaitu mineral nikel. Permintaan dunia akan kebutuhan nikel yang terus meningkat, memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki nya dalam industri pengolahan nikel. Pada proses reduksi nikel dibutuhkan agen pereduksi seperti gas alam dan batubara. Dalam penelitian ini, penggunaan reduktor dari limbah cangkang kelapa sawit digunakan sebagai energi alternatif pemakaian batubara pada proses reduksi karbotermik nikel yang bertujuan untuk mengurangi pemakaian bahan bakar fosil yang persediannya semakin menipis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan cangkang kelapa sawit sebagai reduktor pada proses reduksi bijih nikel laterit, dengan menggunakan variabel perbandingan massa antara bijih nikel dan reduktor. Adapun variabel perbandingan massa antara bijih nikel dan reduktor yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 1:1, 1:2, 1:3, dan 1:4, dengan waktu reduksi selama 60 menit pada temperatur 800 C. Untuk mengamati hasil dari percobaan ini, dilakukan karakterisasi sampel dengan menggunakan pengujian XRD untuk melihat senyawa yang terbentuk pada setiap sampel. Sedangkan pengujian XRF dilakukan untuk melihat kandungan unsur yang terkandung dalam sampel. Pada pengujian XRD didapatkan senyawa dominan yang ada seperti silika SiO2 , senyawa oksida besi seperti maghemite Fe2O3 dan magnetite Fe3O4 , lalu terbentuk juga senyawa lizardite yang tereduksi seperti forsterite Mg2SiO4 , dan liebenbergite Ni2SiO4 . Hasil analisis data pengujian XRF menunjukkan peningkatan recovery Ni seiring dengan penambahan massa reduktor yang digunakan. ......Indonesia has many valuable mineral resources, such as lateritic nickel ore. Today, the world demand of lateritic nickel continues to increase. This is an opportunity for Indonesia to develop its potentials in the nickel processing industry. To perform nickel reduction process, reducing agents such as natural gas and coal are needed. In this study, the use of a reductant from palm kernel shell waste as a coal alternative energy in order to reduce the use of fossil fuel which limited availability and cause environmental pollution, being a focus of this research. The purpose of this study is to determine the effect of palm kernel shell as a reductant in lateritic nickel reduction process, using mass ratio variable between mass of nickel ore and reductant. The mass ratio between nickel ore and reducing agent used in this study are 1 1, 1 2, 1 3, and 1 4, with the temperature of reduction in 800 C for 60 minutes. To observe the results of this experiment, the sample characterization was carried out using XRD and XRF. XRD data showed the presence of silica SiO2 , iron oxide compounds such as maghemite Fe2O3 and magnetite Fe3O4 , also compounds from reduction of lizardite such as forsterite Mg2SiO4 and liebenbergite Ni2SiO4 . The results of XRF analysis showed improvement of Ni recovery in line with the addition of the mass of reducing agents.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67263
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kamilawati
Abstrak :
ABSTRAK
Pengolahan limbah elektroplating PT. SIM saat ini masih diserahkan ke pengumpul limbah B3 berizin dan limbah overflow elektroplating diolah dengan menggunakan sistem koagulasi flokulasi. Walaupun sistem ini telah memenuhi baku mutu, tetapi proses ini menghasilkan volume limbah B3 yang besar dan tidak ramah lingkungan. Penelitian ini mengusulkan penggabungan limbah elektroplating dan overflow elektroplating dan diolah menggunakan sistem elektrokoagulasi yang pernah digunakan oleh PT. SIM sebelumnya dengan tahapan mengidentifikasi karakteristik limbah, mencari kondisi optimum proses dan mencari konstanta laju reaksi penyisihan nikel dan COD. Limbah PT. SIM memiliki kandungan nikel sebesar 87,555-121,000 ppm, dan COD sebesar 379-568 ppm. Kondisi optimum hasil percobaan desain faktorial dan analisa variabel dengan metode DOE menghasilkan nilai optimum pH sebesar 8,5, waktu kontak 20 menit dan densitas arus sebesar 7,79 mA/cm2. Pada kondisi tersebut diperoleh efisiensi penyisihan nikel sebesar 99,46 % dengan konsentrasi akhir 0,282 ppm (memenuhi baku mutu) dan untuk COD sebesar 43% dengan konsentrasi akhir COD sebesar 288 ppm. Persamaan kinetika reaksi yang diperoleh untuk nikel dan COD adalah orde dua dengan konstanta laju reaksi penyisihan nikel sebesar 0,957 L/mg/menit dan laju kecepatan reaksi penyisihan COD adalah sebesar 4 x 10-5 L/mg/menit.
ABSTRACT
PT. Suzuki Indomobil Motor submit the treatment of electroplating waste to hazardous waste collector and processed overflow elektroplating wastewater with flocculation coagulation system. Although this system has met quality standards, but this process generates large volumes of hazardous waste and environmentally unfriendly. This study proposes merging electroplating and overflow electroplating waste using electrocoagulation system and also looking for the optimum operating conditions to meet the quality standards as well as finding reaction rate constants of nickel and COD removal for design equipment. Electroplating and overflow electropalting waste has a nickel content of 87.555 to 121.000 ppm and 379-568 ppm of COD. Optimum conditions which resulted from factorial design experiment and analysis of variables with DOE method produces the optimum pH value of 8.5, a contact time of 20 minutes and a current density of 7.79 mA/cm2. In these conditions obtained nickel efficiency of 99.46% with a final concentration of 0,282 ppm (meets the standard) and by 43% for COD with COD final concentration of 288 ppm. Reaction kinetics equation obtained for nickel and COD is a second order reaction with the rate of nickel removal rate is 0.957 L/mg/min and the rate of COD removal is 4 x 10-5 L/mg/min.
2016
T46659
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Handayani
Abstrak :
ABSTRAK
PT. Suzuki Indomobil Motor-Plant Cakung menghasilkan limbah yang mengandung logam berat seperti nikel, seng, krom, tembaga, dan COD yang berasal dari proses pelapisan logam dengan sistem elektroplating. Limbah elektroplating PT. SIM-Plant Cakung ini mengandung nikel dan COD diatas baku mutu yang ditetapkan Pemerintah DKI Jakarta (Peraturan Gubernur No. 69 Tahun 2013). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis efisiensi dan kinetika destruksi kompleks logam nikel dan COD pada pengolahan Advanced Oxidation Process (AOP) metode ozon (O3). Karakteristik limbah elektroplating PT. SIM-Plant Cakung (perbandingan limbah plating dan overflow plating 1:30) dari hasil penelitian adalah COD 379-568 ppm (>75ppm), dan nikel 87,555-121,000 ppm (> 1 ppm). Eksperimen pendahuluan dengan metode factorial design menunjukkan bahwa variabel pH, debit ozon, dan waktu kontak mempunyai pengaruh yang penting/signifikan terhadap efisiensi destruksi kompleks logam nikel sedangkan pengaruh variabel diatas terhadap efisiensi destruksi COD tidak penting/signifikan. Nilai optimum variabel bebas untuk efisiensi destruksi kompleks logam nikel dan COD yang maksimum terjadi pada pH 10, debit ozon 2 L/menit, dan waktu kontak 60 menit. Percobaan AOP metode ozon (O3) secara batch pada kondisi operasi yang optimum menghasilkan kinetika reaksi order 2 dengan konstanta kecepatan reaksi 0,1783 L/mg/menit dan efisiensi destruksi 96,71 % (waktu kontak 40 menit) untuk kompleks logam nikel, sedangkan untuk COD juga menghasilkan kinetika reaksi order 2 dengan konstanta kecepatan reaksi 0,000007 L/mg/menit dan efisiensi destruksi 18,93 % (waktu kontak 40 menit).
ABSTRACT
PT. Suzuki Indomobil Motor-Plant Cakung generate wastewater containing heavy metals such as nickel, zinc, chromium, copper, and COD derived from the metal coating process using electroplating system. Electroplating wastewater from PT. SIM-Plant Cakung contains nickel and COD above the quality standards set by the Government of DKI Jakarta (Governor Regulation No. 69/2013). This study aimed to analyze the efficiency and kinetics of destruction of nickel complex and COD using Advanced Oxidation Process (AOP) of ozone method. Characteristics of electroplating wastewater from PT. SIM-Plant Cakung (comparison plating wastewater and overflow plating wastewater 1:30) of the study are COD 379-568 ppm (> 75 ppm), and nickel from 87.555 to 121.000 ppm (> 1 ppm). Preliminary experiments with factorial design method indicates that the variables pH, ozone flowrate, and contact time has a critical influence/significantly on the destruction efficiency of nickel complex, while the above variables influence in the COD destruction efficiency is not important/significant. The optimum value for the independent variable that produce maximum destruction efficiency of nickel complex and COD, occurred at pH 10, ozone flowrate 2 L/min, and contact time 60 minutes. Experiment AOP of ozone (O3) method in a batch reactor at the optimum operating conditions, produce a reaction kinetics order 2 with a reaction rate constant 0.1783 L/mg/min and destruction efficiency 96.71% (contact time 40 minutes) for a nickel complex, while for COD also produce a kinetics order 2 with the reaction rate constant 0.000007 L/mg/min and destruction efficiency 18.93% (contact time 40 minutes).
2016
T45949
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Ulam Sari
Abstrak :
Pada penelitian ini dilakukan pemisahan dan penentuan logam nikel dari tiga sampel batuan mineral. Anallsis awai dikerjakan dengan melakukan identifikasi terhadap batuan mineral secara XRF dan XRD. Untuk anallsis ion-ion logam dilakukan proses destruksi kemudian dilanjutkan dengan pengendapan ion-ion logam dengan amoniak (1:1) berlebih melalui pengaturan pH. Selanjutnya nikel dipisahkan dan ditentukan dengan ekstraksi dan penukaran ion oleh serat rayon yang dimodifikasi dengan /■ monomer asam metakrilat (MAA) dan agen pengikat silang Etilen glikol dimetakrilat (EGDMA), disingkat Pg-MAA-EGDMA, dan merupakan suatu studi awal untuk pemanfaatan serat sebagai penukar ion. Anallsis XRF dan XRD menyimpulkan bahwa ketiga sampel mineral berasal dari jenis yang sama. Jenis logam yang berhasil dideteksi oleh XRF adalah : Si, Mg, Ca, Fe, dengan kadar relatif cukup besardan Mn, Cr, dan Ni dengan kadar runutan. Dari hasil anallsis XRD senyawa kimia mineral dapat disimpulkan bahwa mineral merupakan campuran dari senyawa kimia Mg2Si04 dan CaMg(Si03)2 yang dikenal sebagai forsterite dan diopside. Anallsis hasil destruksi mineral dengan AAS menunjukkan adanya logam-logam Fe(lll), Cr(lll), Mn(ll), Ni(ll), Ca(ll) dan Mg(ll). Melalui proses pengendapan, Fe(lll), Cr(lll), dan Mn(ll) dapat dipisahkan dengan balk dari larutan sampel. Selanjutnya Ni(ll) dipisahkan dari Ga(ll) dan Mg(ll). Ekstraksi untuk memisahkan Ni(ll) dari Ca(ll) dan Mg(ll) menggunakan ligan garam ditiokarbamat dengan fasa organik metil iso-butil keton memberikan %R yang cukup baik yaitu 93,97%. Serat rayon Pg-MAAEGDMA dengan kapasitas 3,2-4,3 mek/gram dapat menyerap dengan baik ketiga Ion logam pada pH 6,0-7,0 dalam buffer asetat 0,05N sehlngga sullt untuk dilakukan pemlsahan. Usaha untuk memisahkan dan menentukan Ni(ll) dilakukan melalui pemakaian berbagai eluen yaitu 0,5N Na-sitrat pH 6,0, 0,04% EDTA, dan 0,1N Na-oksalat. Hasil yang didapattidak memberikan pemisahan Ni(ll) dari Ca(ll) dan Mg(ll) yang sempurna. Rendahnya selektifitas serat rayon Pg-MAA-EGDMA dengan gugus COOH menunjukan bahwa serat ini lebih sesui digunakan sebagai adsorben ion-ion logam.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ketut Alam Wangsa Wijaya
Abstrak :
Penelitian proses ekstraksi logam nikel dari larutan yang mengandung logam temba,ga dengan metnde ekstraksi pelarut dengan menggunakan ekstraktan asam Versatic-6 yang dilarutkan dalam toluena merupakan salah satu studi awal dari perkembangan teknik akstraksi dengan metode ekstraksi pelarut. Taknik ekstraksi dengan metode ekstraksi pelarut mempunyai banyak parameter, di antaranya ialah jenis ekstraktan, jenis logam yang akan diekstraksi, pH larutan, dan konsentrasi ekstraktan. Pada penelitian kali ini digunakan asam V ersatic-6 yang merupakan salah salu produk Shell Company yang ban yak digunakan pada industri petrokimia. Tingkat keasaman pada larutan dibatasi pada daerah yang memungkinkan ion logam dapat bereaksi sempuma dengan ekstraktan pada kondisi kesetimbangan, yaitu pH 3-7, sedangkan untuk konsentrasi ekstraktan ditentukan antara 0,1-0,5 M. Logam yang akan diekstraksi adalah logam Ni dengan pengotor Cu, kedua logam golongan transisi ini mempunyai perilaku secara kimiawi yang bampir sama, seperti misalnya bentuk ikatan yang terjadi jika bereaksi dengan ekstraktan tertentu, hal ini tentu ekan menyulitkan proses ekstrakan dan hal ini yang menentukan selektivitas ekstraktan. Pada awal penelitian dilakukan peroobaan kinetika untuk mengetahui waktu ekstraksi yang diperlukan, yaitu waktu tercapainya kesetimbangan antara ion-ion logam dengan ekstraktan Karakteristik ekstraktan dapat dilihat dari hasil penelitian ini dan dengan mengetahui kemampuan ekstraksinya serta tingk:at selektivitasnya dapat direncanakan proses tambahan untuk mendapatkan hasil yang maksimal Salah satu hasil penelitian ini ialah adanya indikasi bahwa keberadaan ion logam Cu pada proses ekstraksi nikel dengan metode ekstraksi pelarut menimbulkan kompetisi positif artinya keberadaan ion Cu mengakibatkan proses ekstraksi menjadi lebih optimum.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47850
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anugerah Indraji
Abstrak :
Perkembangan teknologi yang sangat pesat pada zaman ini menuntut ilmu fabrikasi mikro untuk berkembang lebih pesat lagi. Dewasa ini, sedang dikembangkan teknik mikrofabrikasi menggunakan mikroorganisme (biomachining). Bakteri yang digunakan adalah bakteri jenis Achidithiobacilus ferooxidans. Penelitian ini melanjutkan penelitian sebelumnya dengan menambahkan parameter inklinasi dan aliran udara (aerasi) pada prosesnya. Sudut yang digunakan adalah variasi dari 200, 300, dan 400. Benda kerja berupa material nikel diberi sebuah pola melalui proses photolithography dan dimasukkan ke dalam cairan medium kultur dalam posisi bersudut yang sudah terisi bakteri, dan dijaga temperatur ruangannya menggunakan inkubator serta dialirkan udara. Percobaan dilakukan selama 24 jam. Pengolahan data dilakukan menggunakan SURFCOM dan foto SEM. Hasil yang didapat bahwa tingkat kekasaran (Ra) sangat bergantung kepada kondisi bakteri. ......The rapid development of technology in this day and age require microfabrication knowledge to grow more rapidly again. Today, the technique is being developed by using microorganisms (biomachining). The bacteria used is Achidithiobacilus ferooxidans types of bacteria. This study continues the previous research by adding the inclination and airflow parameters (aeration) in the process. The angle used is a variation of the 200, 300, and 400. Workpiece material in the form of nickel given a pattern through a photolithography process and put into liquid culture medium in the angular position of the bacteria that are already filled, and kept the room temperature using an incubator and air flows. The experiments were conducted for 24 hours. Data processing was performed using Surfcom and SEM. The results that the degree of roughness (Ra) is very dependent on the condition of the bacteria.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Timothy Alexander Listyawan
Abstrak :
Studi tentang proses purifikasi terhadap produk larutan yang dihasilkan dari proses pelindian dari nikel laterit telah dilaksanakan. Seperti yang kita ketahui bahwa produksi nikel datang dari deposit bertipe sulfida dimana deposit oksida mengandung sebagian besar dari nikel. Hasilnya adalah jumlah deposit sulfida terus berkurang dan hamper habis. Nikel laterit merupakan satu-satunya deposit nikel dimasa depan, namun proses yang sesuai dan efektif masih belum dapat ditemukan. Konten nikel yang sangat rendah serta karateristik mineral yang sangat kompleks merupaka masalah utama dalam memproses jenis mineral ini. Proses hidrometalurgi merupakan satu-satunya cara untuk memproses jenis mineral ini untuk mendapatkan nikel yang murni serta ekonomis. Pelindian dengan kondisi atmosfir standar merupakan salah satu cara yang sangat menjanjikan di masa depan. Namun karena jumlah impuritas yang terkandung dalam produk larutan dari proses ini sangat banyak, penelitian lebih lanjut sangat dibutuhkan. Skripsi ini membahas tentang berbagai macam proses pelindian atas nikel laterit serta proses purifikasi dari produk larutan hasil pelindian. ...... Investigasi di lakukan pada tahap purifikasi untuk menghilangkan impuritas yakni besi dan mangan dalam produk larutan hasil pelindian. Impuritas berusaha untuk di hilangkan dengan proses presipitasi dalam keadaan atmosfir standar. Besi di presipitasi dengan menggunakan bahan kimia untuk netralisasi sementara mangan di presipitasi dengan menggunakan bahan kimia beroksida. Dalam studi ditemukan bahwa presispitasi dapat dilakukan dengan mengontrol pH dari larutan pada suhu tertentu. Lebih jauh lagi, dua tipe presipitasi dari besi dapat dipilih tergantung dari proses lanjutan. Dalam eksprimen untuk menghilankan mangan, ditemukan bahwa permanganat dapat mengoksidasi mangan secara efektif dengan dosis yang rendah. Temuan yang lain adalah proses oksidasi yang lambat membuktikan bahwa proses presipitasi mangan dapat dilakukan secara efektif dan selektif. Oksidasi secara bertahap membuktikan bahwa mangan dapat dihilangkan tanpa kehilangan nikel dalam produk larutan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56048
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library