Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ananda Eprasatya
"Pada penelitian ini telah berhasil disintesis senyawa nanopartikel GdCoO3 dan nanokomposit ZnO/GdCoO3 dengan ekstrak daun pala (Myristica Fragrans Houtt) secara green synthesis. Sintesis nanopartikel dan nanokomposit dilakukan dalam sistem dua fasa menggunakan pengadukan kecepatan tinggi. Ekstrak daun pala digunakan sebagai sumber basa (ion OH- ), penstabil, serta capping agent dalam pembentukan nanopartikel pada sistem dua fasa karena daun pala memiliki banyak kandungan metabolit sekunder seperti alkaloid, steroid dan saponin. Nanopartikel GdCoO3 yang berhasil disintesis memiliki ukuran 77,64 dengan morfologi yang berongga berdasarkan hasil SEM. Berdasarkan hasil pengujian UV-Vis DRS, naokomposit ZnO/GdCoO3, nanopartikel GdCoO3 dan nanopartikel ZnO yang terbentuk memiliki celah pita masing-masing yaitu sebesar 1,99 eV; 1,27 eV; dan 2,95 eV. Hasil karakterisasi XRD nanokomposit ZnO/GdCoO3 menunjukkan nilai difraksi 2θ khas gabungan nanopartikel ZnO dan nanopartikel GdCoO3. Nanopartikel ZnO, GdCoO3 dan nanokomposit ZnO/GdCoO3 yang disintesis diaplikasikan untuk melihat aktivitas fotokatalitiknya terhadap zat warna malasit hijau di bawah sinar tampak selama dua jam. Persentase degradasi malasit hijau menggunakan fotokatalis nanokomposit ZnO/GdCoO3, nanopartikel ZnO dan nanopartikel GdCoO3 berturut-turut sebesar 88%, 78% dan 68%. Kinetika reaksi fotodegradasi malasit hijau oleh nanokomposit ZnO/GdCoO3 mengikuti reaksi semu orde satu.

This study was conducted to synthesize GdCoO3 nanoparticles and ZnO/GdCoO3 nanocomposites with Nutmeg leaf extract (Myristica Fragrans Houtt) with green synthesize method. Nanoparticle and nanocomposite synthesis was carried out in a two phase system using high speed stirring. Nutmeg leaf extract is used as a base source (OHion), stabilizer, and as a capping agent in the formation of nanoparticles with two phases system because nutmeg leaves have a lot of secondary metabolite content such as alkaloid, steroid and saponin. The size of synthesized GdCoO3 nanoparticles are 77,64 nm size with holes morphology based on SEM results. According to UV-Vis DRS testing, the ZnO/GdCoO3 nanocomposite, GdCoO3 nanoparticle and ZnO nanoparticle formed have low band gap which is 1,99 eV, 1,27 eV and 2,95 eV. The results of XRD characterization of nanoparticles and nanocomposite showed the 2θ diffraction value is combination of ZnO nanoparticle and GdCoO3 nanoparticle. The synthesized nanoparticles and nanocomposites were then applied to see the photocatalytic activity on Green Malachite dyes under visible light for two hours. Percentage of degradation of nanocomposite ZnO/GdCoO3, ZnO nanoparticle and GdCoO3 nanoparticle against Green Malachite compound is 88%, 78% and 68%. Calculation of malasit green photodegradation reaction kinetics by ZnO / GdCoO3 nanocomposites following a first-order pseudo reaction."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahidin
"Trigeminal Neuralgia merupakan penyakit nyeri hebat dan kejang otot pada wajah yang disebabkan peradangan dari Nervus Kranialis. Pada neuralgia trigeminal, penyebab rasa sakitnya adalah iritasi yang terjadi karena tertekannya saraf trigeminal di bagian dasar otak oleh pembuluh darah. Kompresi oleh pembuluh darah tersebut lama kelamaan akan menyebabkan mielin dari saraf trigeminal tersebut robek atau rusak. Imunomodulator merupakan agen yang dapat meningkatkan fungsi sistem imun tubuh manusia untuk mengurangi rasa sakit pada trigeminal neuralgia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa fenolik dan keberadaan senyawa miristisin yang memiliki fungsi sebagai imunomodulator yang dilakukan pengujian terhadap mencit. Penemuan jamu oleh Rd Soenarto Mertowardojo bahwa Pala (Myristica fragrans), Cengkeh (Syzygium aromaticum), dan Jahe merah (Zingiber officinale var rubrum) dapat digabungkan dan diramu sebagai jamu penurun ketegangan saraf yang bermanfaat sebagai imunomodulator. Formulasi jamu di ekstrak menggunakan refluks pada suhu 80ºC dengan waktu 90 menit diperoleh hasil total senyawa fenolik yaitu 36,85 mg GAE/g dan ekstrak bahan tunggal pala dengan variasi suhu 60,70,dan 80ºC serta variasi pelarut air dan etanol. Hasil total senyawa fenolik diperoleh pada suhu 80ºC dengan pelarut 50% air-50% etanol yaitu 64,76 mg GAE/g. Jamu penurun ketegangan saraf memiliki senyawa miristisin dengan luas daerah 18,47% dan bahan tunggal pala dengan luas daerah 30,73%. Pengaruh jamu turun tegang saraf terhadap differensiasi leukosit terbukti memiliki pengaruh terhadap aktivitas imunomodulator dengan adanya kenaikan pada limfosit.

Trigeminal Neuralgia is a severe pain and muscle spasm of the face caused by inflammation of the cranial nerves. In trigeminal neuralgia, the cause of the pain is irritation that occurs because of the stress of the trigeminal nerve in the base of the brain by blood vessels. Compression by these blood vessels will eventually cause myelin from the trigeminal nerve to be torn or damaged. Immunomodulators are agents that can improve the function of the immune system of the human body to reduce pain in trigeminal neuralgia. This study was conducted to determine the content of phenolic compounds and the presence of mirismin compounds which have a function as immunomodulators tested by mice. The discovery of herbal medicine by Rd ​​Soenarto Mertowardojo that Nutmeg (Myristica fragrans), Cloves (Syzygium aromaticum), and Red Ginger (Zingiber officinale var rubrum) can be combined and mixed as a nervous tension-reducing herb that is useful as an immunomodulator. The herbal formulation extracted using reflux at a temperature of 80ºC with a time of 90 minutes, the total phenolic compounds obtained were 36,85 mg GAE / g and extracts of single nutmeg ingredients with temperature variations of 60, 70, and 80ºC and variations in water and ethanol solvents. The total yield of phenolic compounds was obtained at 80ºC with a solvent of 50% water-50% ethanol namely 64,76 mg GAE / g. Nervous tension-reducing herbs have myristicin compounds with an area of ​​18,47% and single nutmeg material with an area of ​​30,73%. The effect of nerve strain down on differentiation of leukocytes has been shown to have an influence on immunomodulatory activity with an increase in lymphocytes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jihan Zanira
"Kandidiasis oral merupakan infeksi pada lidah dan rongga mulut yang disebabkan oleh genus Candida, terutama Candida albicans. Terapi kandidiasis oral yang paling sering digunakan adalah agen antijamur seperti nistatin dan flukonazol. Namun, penggunaan agen antijamur seringkali digunakan dalam jangka panjang dan ekstensif yang dapat memicu peningkatan resistensi terhadap agen antijamur. Tanaman pala (Myristica fragrans Houtt.) merupakan salah satu alternatif alami penghasil minyak atsiri yang memiliki aktivitas antikandida. Minyak atsiri pala memiliki aktivitas dalam menghambat pembentukan biofilm C. albicans, serta apabila dikombinasikan dengan flukonazol dapat menimbulkan efek sinergis dan meningkatkan aktivitas antijamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antijamur minyak atsiri pala (Myristica fragrans Houtt.) terhadap infeksi jamur C. albicans pada tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus) dengan kandidiasis oral, ditinjau dari pemeriksaan kultur dan perubahan nilai CT qPCR pada hari ke-14 setelah induksi kandidiasis oral, hari ke-1, 5, 10, dan 15 setelah terapi. Hasil pemeriksaan kultur menunjukkan m. fragrans oil 50% (P3), m. fragrans oil 100% (P4) serta kombinasi flukonazol 5 mg/kgBB dan m. fragrans oil 12,5% (P5) menunjukkan pola inhibisi pertumbuhan C. albicans yang sama dengan flukonazol 5 mg/kgBB (P1) pada hari ke-10 dan hari ke-15 setelah terapi. Hasil pemeriksaan qPCR menunjukkan m. fragrans oil 100% (P4) menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan dibandingkan dengan flukonazol 5 mg/kgBB (P1) pada hari ke-5, hari ke-10, dan hari ke-15 setelah terapi, serta kombinasi flukonazol 5 mg/kgBB dan m. fragrans oil 12,5% (P5) menunjukkan peningkatan nilai Ct yang tinggi sejak hari ke-1 setelah terapi.

Oral candidiasis is an infection of tongue and oral cavity caused by the genus Candida, especially Candida albicans. The most commonly used therapy for oral candidiasis is antifungal agents such as nystatin and fluconazole. However, the use of antifungal agents is often used long term and extensively which can lead to increased resistance to antifungal agents. The nutmeg plant (Myristica fragrans Houtt.) is one of the natural alternatives for producing essential oils that have anticandida activity. Nutmeg essential oil has activity in inhibiting the formation of C. albicans biofilm, and when combined with fluconazole can have a synergistic effect and increase antifungal activity. This study aims to determine the antifungal activity of nutmeg essential oil (Myristica fragrans Houtt.) against C. albicans fungal infection in wistar strain male white rats (Rattus norvegicus) with oral candidiasis, in terms of culture examination and changes in CT qPCR values on day 14 after induction of oral candidiasis, day 1, 5, 10, and 15 after therapy. The results of the culture examination showed that m. fragrans oil 50% (P3), m. fragrans oil 100% (P4) and combination of fluconazole 5 mg/kgBB and m. fragrans oil 12.5% (P5) showed the same C. albicans growth inhibition pattern as fluconazole 5 mg/kgBB (P1) on day 10 and day 15 after therapy. The results of qPCR examination showed that m. fragrans oil 100% (P4) showed insignificant differences compared to fluconazole 5 mg/kgBB (P1) on day 5, day 10, and day 15 after therapy, and the combination of fluconazole 5 mg/kgBB and m. fragrans oil 12.5% (P5) showed a high increase in Ct value from day 1 after therapy."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library