Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anggita Apriliani Dewi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan pengetahuan tentang gizi seimbang pada siswa kelas V SD setelah diberikan intervensi dengan menggunakan media leaflet dan video. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan dua kelompok perlakuan. Penelitian ini dilakukan kepada 46 siswa kelas V di SDN terpilih. Kelompok leaflet berjumlah 24 siswa dan kelompok video berjumlah 22 siswa. Pengambilan data penelitian dilakukan sebanyak 4 kali, yang terdiri dari 1 kali pre test dan 3 kali post test untuk melihat retensi pengetahuannya.
Uji statistik yang digunakan yaitu t berpasangan untuk menganalisi perubahan di dalam masing-masing kelompok dan uji t independen untuk melihat perbedaan antara kelompok serta hubungan karakteristik responden dengan tingkat pengetahuan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perubahan pengetahuan dan penurunan retensi pada masing-masing kelompok (p<0,05), dengan penurunan retensi pengetahuan yang paling sedikit yaitu pada kelompok video dibandingkan kelompok leaflet.

The Purpose of this research is to understand the change of knowledge nutrition among studenst class 5 in elementary public school after being given tha intervention by using leaflet and video media. Design study that is used is quasy experiment with two treatment group. This research is aplicated to 46 students of the 5th grade in several Elementary School in Bekasi City. Leaflet group consists of 24 students and video group consists of 22 students. Tha data is taken 4 times in each group, included 1 pre test and 3 post test to observe the knowledge retention.
The statistic test that is used is t test dependent to analyze the retention scor change within group and t independent to analyze the differences scor between groups and the relationship of characteristics of respondents to the level of knowledge. The result of this research shows the change of knowledge retention in each group (p<0,05), with decreased retention of knowledge is in video group compared to leaflet group.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Jachtaniaedwina
"Latar Belakang: Peningkatan prevalensi diabetes melitus tipe 2 dan obesitas sentral di Indonesia merupakan tantangan besar bagi kesehatan masyarakat, terutama bagi wanita. Lingkar pinggang dan glukosa darah puasa adalah indikator kunci kesehatan metabolik. Studi ini memeriksa hubungan antara Planetary Health Diet Index (PHDI) dan indikator-indikator tersebut di antara wanita Minang dan Sunda di Indonesia.
Metode: Data dari studi cross-sectional "Diets, Metabolic Profiles, and Gut Microbiota Among Indonesian Women in Minang and Sundanese-ethnic Communities" digunakan. Asupan makanan dinilai menggunakan kuesioner frekuensi makanan semi-kuantitatif (FFQ), dan PHDI dihitung serta divalidasi. Pengukuran antropometrik termasuk BMI, lingkar pinggang, dan kadar glukosa darah puasa dicatat, dengan kadar glukosa diukur menggunakan metode kolorimetri glukosa oksidase. Usia, aktivitas fisik, etnis, dan area tempat tinggal dievaluasi melalui kuesioner. Analisis regresi linier disesuaikan dengan faktor pengganggu: usia, BMI, etnis, dan area tempat tinggal untuk lingkar pinggang; dan usia, BMI, serta lingkar pinggang untuk glukosa darah puasa.
Hasil: Tidak ada hubungan signifikan antara PHDI dengan lingkar pinggang maupun kadar glukosa darah puasa. Setelah disesuaikan dengan faktor pengganggu, umbi-umbian dan kentang (β adjusted = 0,288, p = 0,014) serta produk susu (β adjusted = 0,755, p = 0,022) secara signifikan berkorelasi positif dengan lingkar pinggang. Asupan buah secara signifikan berkorelasi positif dengan kadar glukosa darah puasa (β adjusted = 0,973, p = 0,046).
Kesimpulan: Studi ini menunjukkan bahwa meskipun PHDI secara keseluruhan tidak menunjukkan hubungan signifikan dengan lingkar pinggang atau kadar glukosa darah puasa, komponen diet spesifik seperti umbi-umbian dan kentang, serta produk susu berhubungan dengan lingkar pinggang yang lebih besar. Selain itu, asupan buah yang lebih tinggi berhubungan dengan peningkatan kadar glukosa darah puasa. Temuan ini menekankan perlunya intervensi diet pada komponen makanan spesifik dalam PHDI untuk meningkatkan kesehatan metabolik yang lebih baik pada wanita Indonesia.

Background: The rising prevalence of type 2 diabetes mellitus and central obesity in Indonesia presents major public health challenges, especially for women. Waist circumference and fasting blood glucose are key indicators of metabolic health. This study examines the link between the Planetary Health Diet Index (PHDI) and these indicators among Minang and Sundanese women in Indonesia.
Methods: Data from the cross-sectional study "Diets, Metabolic Profiles, and Gut Microbiota Among Indonesian Women in Minang and Sundanese-ethnic Communities" were used. Dietary intake was assessed using a semi-quantitative food frequency questionnaire (FFQ), and the PHDI was calculated and validated. BMI, waist circumference, and fasting blood glucose levels were recorded, with glucose levels measured using a glucose oxidase colorimetric method. Age, physical activity, ethnicity, and living area were evaluated through questionnaires. Linear regression analysis was adjusted for confounders: age, BMI, ethnicity, and living area for waist circumference, and age, BMI, and waist circumference for fasting blood glucose.
Results: There is no significant association between PHDI with either waist circumference and fasting blood glucose levels. After adjusting for confounders, tubers and potatoes (adjusted β = 0.288, p = 0.014) and dairy (adjusted β = 0.755, p = 0.022) were significantly positively correlated with waist circumference. Fruit intake was significantly positively correlated with fasting blood glucose levels (adjusted β = 0.973, p = 0.046).
Conclusions: The study highlights that while the overall PHDI did not show a significant association with waist circumference or fasting blood glucose levels, specific dietary components such as tubers and potatoes, and dairy were linked to larger waist circumference. Additionally, higher fruit intake was associated with increased fasting blood glucose levels. These findings emphasize the need for targeted dietary interventions focusing on specific food components within the PHDI to improve metabolic health outcomes among Indonesian women.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safirah Firliani
"Ditemukan adanya tren peningkatan kasus stunting di Puskesmas Kebon Jeruk Jakarta Barat pada tahun 2021-2022. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran umum dan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi balita (0-59 bulan) berdasarkan indeks PB/U atau TB/U di Puskesmas Kebon Jeruk Jakarta Barat tahun 2023. Data berasal dari Data Balita Bermasalah Gizi Puskesmas dengan menggunakan desain studi potong lintang. Sampel penelitian berjumlah 771 balita dan dianalisis dengan uji statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi balita pendek (stunted) di Puskesmas Kebon Jeruk tahun 2023 sebanyak 537 balita (69,6%). Faktor-faktor yang berhubungan secara signifikan, yaitu umur 24-59 bulan (POR = 1,564; 95% CI: 1,148-2,129), adanya penyakit penyerta (POR = 1,516; 95% CI: 1,105-2,078), konsumsi gizi tidak seimbang (POR = 2,697; 95% CI: 1,704-4,269), imunisasi dasar tidak lengkap (POR = 2,086; 95% CI: 1,526-2,853), asupan gizi ibu selama hamil tidak tercukupi (POR = 2,217; 95% CI: 1,592-3,088), dan riwayat ibu hamil kekurangan energi kronis (POR = 1,784; 95% CI: 1,306-2,435). Sedangkan, variabel jenis kelamin balita, jamban sehat di tempat tinggal, pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga, dan akses bersih termasuk ke dalam kelompok faktor protektif. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan program gizi bagi puskesmas selaku pelaksana program, meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat umum, serta untuk referensi bagi penelitian selanjutnya.

It was found that there was an increasing trend in stunting cases at the Kebon Jeruk PHC, West Jakarta in 2021-2022. This research aims to provide a general overview and determine the factors related to the nutritional status of toddlers (0-59 months) based on the PB/U or TB/U index at the Kebon Jeruk PHC, West Jakarta in 2023. Data were obtained from Data of Toddlers with Nutritional Problems in PHC using a cross-sectional study design. The research sample consisted of 771 toddlers and was analyzed using the chi-square statistical test. The research results show that the prevalence of stunted toddlers at the Kebon Jeruk PHC in 2023 is 537 toddlers (69.6%). Factors that were significantly related were age 24-59 months (POR = 1.564; 95% CI: 1.148-2.129), presence of comorbidities (POR = 1.516; 95% CI: 1.105-2.078), unbalanced nutritional consumption (POR = 2.697; 95% CI: 1.704-4.269), incomplete basic immunization (POR = 2.086; 95% CI: 1.526-2.853), inadequate maternal nutritional intake during pregnancy (POR = 2.217; 95% CI: 1.592-3.088 ), and a history of chronic energy deficiency in pregnant women (POR = 1.784; 95% CI: 1.306-2.435). Meanwhile, the variables of toddler's gender, healthy toilets in the residence, household waste management, and access to cleanliness are included in the group of protective factors. It is hoped that this research will be useful for developing nutrition programs for PHC as program implementers, increasing awareness and participation of the general public, and as a reference for further research."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library