Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mufthi Ganna Sukardi
Abstrak :
Berat badan berlebih adalah salah satu faktor risiko terjadinya penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup kurang gerak, seperti penyakit jantung koroner, stroke, hipertensi, dan kencing manis. Dalam rangka memelihara sumber daya manusianya agar tetap dalam keadaan sehat dan bugar, pada tahun 2005 Pertamina Unit Pemasaran IV Semarang menerapkan Gerakan Hidup Sehat berupa program Pengendalian Berat Badan Berlebih dalam bentuk olah raga senam aerobik teratur dan terukur. Program berlangsung selama lebih kurang tiga bulan dan terutama ditujukan kepada para pekerja dengan catatan Medical Check Up tahun 2004 menunjukkan kondisi berat badan berlebih. Program Pengendalian Berat Badan Berlebih sudah beberapa kali dijalankan di Pertamina Unit Pemasaran IV Semarang, namun belum pernah dievaluasi secara formal penerapan dan tingkat keberhasilannya. Untuk mengetahui tingkat penerapan serta keberhasilan aspek masukan, aspek proses, dan aspek keluaran dalam pelaksanaan program tahun 2005, Penulis .melakukan penelitian dengan data sekunder tahun 2005 yang diklarifkasi melalui wawancara mendalam kepada Tim Manajemen dan pekerja Pertamina Unit Pemasaran IV Semarang yang menjadi peserta Program Pengendalian Berat Badan Berlebih tahun 2005. Penelitian menunjukkan bahwa pencapaian aspek masukan cukup balk karena adanya dukungan sumber daya perusahaan yang memadai, meskipun komitmen dan keterlibatan manajemen masih kurang. Pencapaian aspek proses cukup balk dengan terlaksananya tahapan-tahapan program sesuai rencana, namun evaluasi, rekomendasi dan tindak lanjut perbaikan belum diterapkan. Aspek keluaran pencapaiannya balk karena kontinuitas pelaksanaan program terjaga dan didukung tingkat kehadiran peserta yang cukup balk. Analisis dengan uji T paired I T dependen mendapatkan hasil adanya perbedaan yang bermakna antara berat badan peserta sebelum dan sesudah mengikuti program. Disarankan agar manajemen Pertamina Unit Pemasaran IV Semarang meningkatkan komitmennya terhadap kegiatan promosi kesehatan kerja, khususnya program pengendalian berat badan berlebih, dengan lebih aktif terlibat, menjalankan program sosialisasi, meningkatkan pemahaman dan motivasi pekerja, melaksanakan pemantauan dan pemeliharaan hasil, serta menerapkan program pola makan sehat. Kegiatan-kegiatan tersebut harus dievaluasi untuk kemungkinan. perbaikan. Perlu dibuat kajian lebih lanjut untuk melihat pengaruh kegiatan promosi kesehatan terhadap produktivitas Perusahaan.
Overweight is one of the several risk factors which cause sedentary 'lifestyle-related diseases, such as coronary heart disease, stroke, hypertension and diabetes melitus. In order to maintain its workers in a healthy and fit condition, in 2005 Pertamina Marketing Unit IV Semarang conducted a Movement of Healthy Life in the form of Overweight Control Program through regular and measured aerobic sports. The program was carried out for three months and focused on overweight employees based on their 2004's Medical Check Up record. Overweight Control Programs have been carried out many times at Pertamina Marketing Unit IV Semarang, but has not been formally measured and evaluated. In evaluating the implementation and the success of the aspects of the program, such as input, process, and output in the year 2005, the author conducted a research using secondary data from the year 2005, which was then verified through a series of in-depth interviews with the management team and the employees of Pertamina Marketing Unit IV Semarang who took part in Overweight Control Program in 2005. Research shows that the input is goad enough with adequate resources provided by the company, although the commitment and involvement of the management are still less satisfactory. The process is also good enough as shown in the phases of the program that can be completed as planned. However, evaluation, recommendation and follow-ups for improvement have not yet been carried out. The output is good as the sustainability of the program can be maintained. This is also supported by the attendance data of the participants. Analysis through T pairedlT dependent test shows that there is a significant means difference between the participants' body weight before and after attended the Program. It is suggested for management of Pertamina Marketing Unit IV Semarang to improving their commitment to the health promotion program, especially overweight control program, by more actively involved, performing socialization program, improving employees' understanding and motivation, performing result monitoring and maintainance, and implementing healthy diet program. These activities must be evaluated for improvement posibilities. It is also recommended to perform advanced study to observe its influence on company's productivities.
2006
T19997
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Notonegoro
Abstrak :
Pendahuluan: Obesitas dinyatakan sebagai suatu epidemik dan prevalensinya masih meningkat di negara ekonomi berkembang.  Kondisi obesitas dapat mempengaruhi hampir seluruh fungsi fisiologis tubuh dan menyebabkan ancaman signifikan terhadap kesehatan masyarakat.  Penanganan obesitas seringkali sulit dan membutuhkan biaya mahal.  Terapi farmakologi banyak memiliki efek samping.  Akupunktur sebagai salah satu terapi non-farmakologi telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam terapi obesitas.  Elektroakupunktur dan akupunktur tanam benang merupakan modalitas yang dapat digunakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efek terapi elektroakupunktur dengan akupunktur tanam benang PDO terhadap penurunan berat badan, lingkar pinggang, dan kadar leptin plasma pada pasien obesitas yang menjalani intervensi diet. Metode: Desain penelitian ini adalah uji klinis acak tersamar tunggal.  Sebanyak 34 subjek dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok elektroakupunktur dengan intervensi diet (EA) dan kelompok akupunktur tanam benang dengan intervensi diet (ATB). Pada kelompok EA, akupunktur dilakukan 3 kali seminggu. Sedangkan pada kelompok ATB, akupunktur dilakukan hanya 1 kali.  Berat badan dan lingkar pinggang diukur sebelum terapi, hari ke-3, 7, 14, 21, dan ke-28.  Sedangkan kadar leptin plasma diukur sebelum terapi dan hari ke-28. Hasil: Terdapat penurunan yang bermakna pada rerata berat badan dan lingkar pinggang pada kedua kelompok sebelum dan setelah terapi (p < 0,001), serta penurunan kadar leptin plasma pada kelompok EA (p = 0,012) dan pada kelompok ATB (p = 0,001).  Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada kedua kelompok baik terhadap selisih penurunan berat badan (p = 0,342), penurunan lingkar pinggang (p = 0,826), dan penurunan kadar leptin plasma (p = 0,784). Kesimpulan: Elektroakupunktur dan akupunktur tanam benang PDO yang disertai intervensi diet memiliki efektivitas yang sama baiknya terhadap penurunan berat badan, lingkar pinggang, dan kadar leptin plasma pada pasien obesitas.  Akupunktur tanam benang memiliki efisiensi waktu dibandingkan dengan elektroakupunktur karena hanya dilakukan satu kali. ......Introduction: Obesity is declared as an epidemic and its prevalence is still increasing in developing countries.  Obesity can affect almost all physiological functions of the body and create a significant threat to public health.  Treatment of obesity is often difficult and expensive.  Pharmacological therapy has many side effects.  Acupuncture as a non-pharmacological therapy has shown promising results in the treatment of obesity.  Electroacupuncture and thread embedding acupuncture are modalities that can be used.  The aim of this study was to analyze therapeutic effects of electroacupuncture  with PDO thread embedding acupuncture on weight loss, waist circumference, and plasma leptin levels in obese patients with dietary intervention. Methods: This study design was a single blind randomized clinical trial. A total of 34 subjects were divided into 2 groups: electroacupuncture with dietary intervention group (EA) and thread embedding acupuncture with dietary intervention group (TEA).  In EA group, acupuncture was performed 3 times a week.  While in TEA group, acupuncture was performed only once.  Body weight and waist circumference were measured before treatment, on the 3rd, 7th, 14th, 21st, and 28th days. Meanwhile, plasma leptin levels were measured before treatment and on the 28th day. Results: There was a significant decrease in body weight and waist circumference in both groups before and after treatment (p < 0.001), and also a significant decrease in plasma leptin level in EA group (p = 0,012) and TEA group (p = 0,001).  There was no significant difference between the two groups in term of weight loss (p = 0.342), waist circumference (p = 0.826), and plasma leptin levels (p = 0,784). Conclusion: Electroacupuncture and PDO thread embedding acupuncture with dietary intervention have the same effectiveness in reducing body weight, waist circumference, and plasma leptin levels in obese patients.  However, thread embedding acupuncture has better time efficiency than electroacupuncture.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Natalia Loekito
Abstrak :
Latar Belakang : Obesitas diketahui terkait dengan berbagai gangguan kesehatan di antaranya sistem muskuloskeletal, yaitu Osteoarthritis OA lutut yang menyebabkan nyeri sehingga terjadi penurunan aktivitas dan berdampak pada penurunan kekuatan otot lutut yang pada akhirnya menurunkan kapasitas fungsional seseorang. Penatalaksanaan meliputi edukasi dan terapi latihan merupakan hal penting namun terkadang ada kendala untuk melakukan latihan di darat. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh latihan di air dan di darat pada penderita obesitas dengan Osteoarthritis OA lutut terhadap penurunan intensitas nyeri dan peningkatan kekuatan otot lututMetode : Quasi experimental terhadap subjek obesitas dan OA lutut usia 40 ndash; 80 tahun dengan sedentary lifestyle PAL ...... Background: Obesity is well known to be associated with various health problems, some of which includes musculoskeletal system, such as knee osteoarthritis OA that causes pain, and thus resulting in decreased activity. These would cause an impact to decrease the knee muscle strength, which ultimately lowers the functional capacity of an individual. Management that includes education and exercise therapy are deemed to be important, however often there are obstacles in doing exercises on land. This study aims to compare the effects of water versus land based exercise for obese patients with knee osteoarthritis OA to reduce pain intensity and improve knee muscle strength.Methods Quasi experimental on obesity and knee OA subjects, age ranging from 40 80 years with sedentary lifestyle PAL
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library